"Luc...kau yakin akan menikahi Laura Mancini?", tanya Felipe. Ia merasakan ada sesuatu yang di sembunyikan temannya itu.
"Masih ada waktu jika kau mau mundur, dude. Bukankah kau sering mengatakan akan menikah jika menemukan wanita yang benar-benar kau cintai. Kau tidak mencintai, Laura Mancini kami semua tahu itu, teman", ujar Xavi menatap wajah Luca yang terlihat santai.
"Apa kau merencanakan sesuatu?", tanya Dante.
"Kalian akan segera tahu. Sekarang diam lah jangan banyak tanya", jawab Luca membuka botol air minum mineral dan meneguknya hingga tandas.
Keempat temannya saling bertukar pandang. Merasakan ada yang aneh dari diri temannya itu. Namun entahlah apa itu. Sementara Luca meminta mereka tidak bertanya-tanya lagi. Akhirnya semua hanya bisa menebak dengan pikiran masing-masing.
Luca melihat arloji yang melingkar di tangannya. "Ayo kita keluar. Tidak lama lagi acaranya akan di mulai", ujar Luca beranjak dan melangkahkan kakinya keluar ruangan itu. Diikuti teman-temannya yang akan menjadi groomsmen.
Luca menatap orang-orang yang sudah hadir memenuhi undangan keluarganya dan keluarga Salvatore. Terlihat Salvatore memperkenalkan seorang bridesmaid kepada kedua orang tuanya.
Nampak Natalie mommy Luca sangat senang berkenalan dengan bridesmaid itu. Begitupun daddy nya Corleone. Tak henti tersenyum hangat. "Siapa gadis itu?", batin Luca menatap tajam punggung wanita yang sedang berbicara dengan kedua orangtuanya. Natalie melihat putranya yang sudah keluar. Ia melambaikan tangannya meminta Luca mendekat pada mereka.
Luca menurutinya. Laki-laki tampan itu selalu saja menjadi pusat perhatian, apalagi saat ini Luca bak dewa Yunani dengan pahatan sempurna. Memakai tuxedo berwarna putih. menambah ketampanan nya. Banyak wanita merasa iri dengan Laura yang hari ini akan dipersunting laki-laki idaman tersebut.
"Sayang...kau belum berkenalan dengan saudara Laura. ALANA SALVATORE, calon kakak ipar mu", ucap Natalie menarik tangan putranya agar berdiri di sampingnya.
Di belakang Natalie terlihat Antoinette dengan wajah tidak sukanya. Ia tidak suka melihat sambutan hangat yang diberikan Corleone dan Natalie pada Alana. "Bodoh!"
"Alana Salvatore?", gumam Luca. Terlihat ia sedang berpikir. Nama yang tidak asing di dengarnya.
Saat laki-laki itu melewati Alana, Alana terlihat limbung. Kedua matanya melebar tak percaya dengan penciuman nya. Ia sangat ingat aroma Citrus yang sangat seksi. "Parfum itu...?". Alana menggelengkan kepalanya. "Tidak mungkin, pasti banyak orang yang memakai parfum seperti itu", batin Alana.
Sementara Luca menatap tak berkedip gadis cantik di hadapannya. Untuk pertama kalinya Luca bertemu dan kenalan dengan Alana.
"Luca..."
"Alana..."
Keduanya saling berjabat tangan. Tiba-tiba tubuh Alana gemetaran. "Suara itu sama persis milik laki-laki... Parfumnya... Oh tidak...Tidak mungkin dia", gumam Alana sambil menggelengkan kepalanya.
Cepat-cepat Alana menarik tangannya dari genggaman Luca. Wajah Alana semakin pucat pasi. "Ehm, acaranya belum di mulai, maaf...aku harus ke toilet", ucap Alana melewati tubuh Luca yang terdiam tak bergeming sedikitpun.
Tiba-tiba pikiran Luca blank. "Aroma gadis itu..?". sangat menggangu pikiran Luca
Luca merasa sudah mengenal Alana, sepertinya mereka pernah bertemu sebelumnya. Luca masih dengan pikirannya saat Matte mengingatkan bahwa pernikahan bos-nya itu akan segera di mulai.
Dengan perasaan gamang, Luca berdiri di tempat yang sudah di sediakan untuk nya.
Menit berikutnya terlihat Laura memasuki ballroom yang sudah di padati tamu undangan. Mereka memandang Laura dengan decak kagum. Dari kejauhan Laura berjalan menuju tempat calon suaminya Luca, yang menatapnya sinis. "Kau pikir bisa menjeratku. Bodoh", batin Luca.
Sungguh Luca tidak tertarik menatap Laura, ia lebih tertarik menatap barisan bridesmaid yang berdiri di sisi panggung. Tepatnya manik berwarna abu-abu itu memperhatikan Alana saudara Laura yang baru saja di kenalnya beberapa saat yang lalu.
Alana sendiri menyadari Luca menatapnya dengan tajam. Gadis itu cepat-cepat mengalihkan pandangannya. "Jangan sampai ia mengenaliku Tuhan", batin Alana. "Semua ini benar-benar di luar kendali ku.."
Saat Laura sudah berdiri di hadapan Luca, tiba-tiba netra abu-abu Luca menggelap. Laki-laki itu menatap tajam ke telinga Laura. "Anting-anting itu.."
...***...
UDAH 5 BAB AUTHOR UP HARI INI. JANGAN LUPA KIRIM VOTE LIKE KOMEN KOPI DAN BUNGA YA 🙏
*
BACA JUGA :
PENGANTIN PENGGANTI
MENJADI YANG KEDUA
MARRIAGE AGREEMENT
SERPIHAN HATI ELLENA
AIR MATA SCARLETT
FIRST LOVE LAST LOVE
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
ira
mereka berdua masih saling ingat suara dn aroma tubuh dr Mereka berdua TPI masih sedikit ragu
2025-02-01
0
ira
sepertinya akan terjadi pertunjukan yang seru dan batalnya pernikahan mereka berdua
2025-02-01
0
ira
aduh kok bisa Laura memakai anting yg sama sh
2025-02-01
0