Sudah terlalu biasa

"Gimana keadaanmu, Nak?" Sambil mengikat rambutnya, Bu Fatimah bertanya pada putri semata wayangnya yang tengah berada di dapur.

"Alhamdulillah udah mendingan, Bu." Rahma menghentikan aktivitasnya memotong kacang panjang sejenak sambil menoleh pada sang Ibu. Saat teringat sesuatu, gadis itu bertanya, " Yang anterin aku pulang siapa ya, Bu?" Ia akan sangat berterima kasih pada orang baik yang menolongnya tersebut.

Entah apa yang akan terjadi pada dirinya kalau seandainya orang baik itu tidak menolong.

"Teman sekolahmu kayaknya. Anaknya cakep."

Rahma mengernyitkan dahi mendengar jawaban wanita di sisinya tersebut. "Dia bilang gak, namanya siapa?"

Gelengan kepala dari sang ibu membuat gadis itu tidak bertanya lagi. Meski rasa penasaran masih menggerogoti dirinya.

 Setelah selesai membantu sang Ibu untuk menyiapkan barang dagangan untuk diangkut ke pasar, Rahma bersiap berangkat ke sekolah seperti hari-hari sebelumnya.

Di sekolah

Mentari tersenyum cerah di atas langit biru, menyapu tetesan embun di dedaunan. Sosok perempuan berkerudung tampak turun dari sebuah angkot berwarna biru setelah pamit pada sang ayah yang merupakan pemilik kendaraan umum tersebut.

Rahma menghirup udara pagi yang segar dalam-dalam lalu menghembuskannya pelan. Sambil memegangi ujung tali tas ranselnya, gadis tersebut berjalan menuju gerbang sekolah di depannya.

Masih terlalu pagi. Hanya beberapa orang berada di koridor panjang sekolah itu. Rahma menyapa lelaki agak berumur yang merupakan tukang bersih-bersih dengan ramah. Lelaki tersebut membalas dengan anggukan sambil tersenyum.

Jarang memang yang mau dengan senang hati menyapa dirinya. Rata-rata murid di sini tidak tahu sopan-santun dan tata krama. Entah bagaimana orang tua mereka mendidik anaknya.

Di kelas

"Semalem tuh kamu kenapa, sih?" Dengan raut kesal Sinta bertanya pada pemuda di sisinya.

"Kenapa emang?" Ridho balik bertanya dengan tampang tak berdosa.

"Gak biasanya kamu main matiin telpon gitu aja." Gadis itu merengut, sedangkan pemuda di sampingnya tampak tak acuh.

"Gak sengaja," balas Ridho sambil menguap lebar. Pemuda itu merebahkan kepala di meja, bersiap tidur pagi seperti hari sebelumnya. Tidak menghiraukan omelan gadis yang di pacarinya semejak kelas satu itu. Samar-samar ia mendengar seperti suara gerombolan lebah sebelum alam sadarnya terenggut.

Baru beberapa menit mata itu terpejam. Sebuah benda keras terasa menimpuk kepalanya. Ridho sontak terbangun, menatap tajam penghapus papan tulis yang menghantam kepalanya. Sorot kelam tersebut berpendar mencari pelaku yang melemparinya dengan benda itu.

Indra di sisinya mencolek sambil menunjuk ke depan. Di mana seorang guru menatap garang ke arah Ridho. Sontak pemuda itu berpikir sejak kapan temannya yang satu ini berada di sampingnya. Ia benar-benar tidak menyadarinya.

"Kalau tidak suka dengan pelajaran saya, silakan kamu keluar!" bentak guru perempuan di depan sana.

Dan dengan senang hati Ridho menurutinya. Untuk apa belajar, ia tidak berminat menjadi pintar.

Semua orang tak heran lagi dengan kelakuan siswa yang satu itu. Sudah terlalu biasa Ridho bersikap seperti ini.

Sekarang tujuan pemuda bersorot kelam tersebut adalah UKS untuk melanjutkan tidur pagi yang tertunda di sana.

Dan kesekian kalinya ia menguap sambil merebahkan tubuh di atas tempat tidur yang tersedia dalam ruangan UKS.

Kasur yang empuk terasa memijat punggungnya. Ridho mulai memejamkan matanya kembali. Kali ini ia pastikan tidak ada yang mengganggunya lagi.

Terpopuler

Comments

Lepasin Aja

Lepasin Aja

bagus

2024-11-13

0

Bunga Syakila

Bunga Syakila

semangat aothor

2020-10-24

0

Bintun Arief

Bintun Arief

lanjuuut

2020-06-11

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Perbedaan
3 Seseorang mengurungnya
4 Sang penolong
5 Sudah terlalu biasa
6 Makan gado-gado
7 Kantin Mpok Nani
8 Mengantarkan pulang
9 Sholat di Mesjid
10 Laki-laki Misterius
11 Taman belakang sekolah
12 Pasar
13 Mengakui semuanya
14 Kecelakaan Ridho
15 Permintaan Sinta
16 Mengungkapkan Perasaan
17 Masa lalu
18 Ridho Sakit
19 Siswa Baru
20 Patah hati
21 Patah hati part 2
22 Belajar di rumah Indra
23 Ujian semestes 1
24 Liburan sekolah
25 Sholat berjama'ah dengan anak geng Rasta
26 Memaafkan sang papa
27 Visual
28 Panti Asuhan
29 Makan bersama anak panti
30 Pulang dari panti
31 Balas dendam part 1
32 Balas dendam part 2
33 Kebahagian tak terduga
34 Makan di kantin dengan sahabat
35 Indra bolos
36 Awal pertama di SMA
37 Awal pertama di SMA part 2
38 Awal pertama di SMA part 3
39 Gara-gara jus jeruk
40 Gagal fokus
41 Aku akan menjauh darimu
42 Hari kelulusan
43 Info
44 Kembali lagi
45 Pertemuan
46 Pertunanganan?
47 Apa alasan kamu?
48 Akhirnya
49 Bukan mimpi
50 Baru pulang
51 Manja
52 Marah?
53 Motor matic
54 Takut gendut
55 Pindahan
56 Pria berkemeja hitam
57 Kembali kehilangan
58 Maafkan aku
59 Kejutan!
60 Kesedihan itu masih ada
61 Jio
62 Bunga ini cantik, tapi
63 Jabatan baru
64 Ada apa dengan Indra?
65 Hari yang melelahkan
66 Wanita itu sebenarnya kaya raya
67 Kenapa dia tega?
68 Wanita berbeda, tempat tujuan sama
69 Kacau
70 Kamu di mana?
71 Kopi masa depan
72 Info
73 Belanja
74 Nasi goreng rasa keju susu
75 Pencarian
76 Cilokba
77 Si Dino
78 Islamic The Coffee
79 Ngambekan
80 Aku mencintaimu, Istriku
81 Zaujati, Zauji
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Prolog
2
Perbedaan
3
Seseorang mengurungnya
4
Sang penolong
5
Sudah terlalu biasa
6
Makan gado-gado
7
Kantin Mpok Nani
8
Mengantarkan pulang
9
Sholat di Mesjid
10
Laki-laki Misterius
11
Taman belakang sekolah
12
Pasar
13
Mengakui semuanya
14
Kecelakaan Ridho
15
Permintaan Sinta
16
Mengungkapkan Perasaan
17
Masa lalu
18
Ridho Sakit
19
Siswa Baru
20
Patah hati
21
Patah hati part 2
22
Belajar di rumah Indra
23
Ujian semestes 1
24
Liburan sekolah
25
Sholat berjama'ah dengan anak geng Rasta
26
Memaafkan sang papa
27
Visual
28
Panti Asuhan
29
Makan bersama anak panti
30
Pulang dari panti
31
Balas dendam part 1
32
Balas dendam part 2
33
Kebahagian tak terduga
34
Makan di kantin dengan sahabat
35
Indra bolos
36
Awal pertama di SMA
37
Awal pertama di SMA part 2
38
Awal pertama di SMA part 3
39
Gara-gara jus jeruk
40
Gagal fokus
41
Aku akan menjauh darimu
42
Hari kelulusan
43
Info
44
Kembali lagi
45
Pertemuan
46
Pertunanganan?
47
Apa alasan kamu?
48
Akhirnya
49
Bukan mimpi
50
Baru pulang
51
Manja
52
Marah?
53
Motor matic
54
Takut gendut
55
Pindahan
56
Pria berkemeja hitam
57
Kembali kehilangan
58
Maafkan aku
59
Kejutan!
60
Kesedihan itu masih ada
61
Jio
62
Bunga ini cantik, tapi
63
Jabatan baru
64
Ada apa dengan Indra?
65
Hari yang melelahkan
66
Wanita itu sebenarnya kaya raya
67
Kenapa dia tega?
68
Wanita berbeda, tempat tujuan sama
69
Kacau
70
Kamu di mana?
71
Kopi masa depan
72
Info
73
Belanja
74
Nasi goreng rasa keju susu
75
Pencarian
76
Cilokba
77
Si Dino
78
Islamic The Coffee
79
Ngambekan
80
Aku mencintaimu, Istriku
81
Zaujati, Zauji

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!