"Eh lo?" Sinta yang merupakan pacar Ridho menujuk wajah Rahma. "Bikin masalah apa lagi lo sama cowok gue hah?" Matanya yang besar itu melebar. "Nggak ada kapok-kapoknya ya? Masih kurang hadiah dari gue selama ini?"
Rahma mengerjap polos sambil membalas," Aku nggak merasa bikin masalah sama kalian." Nada suaranya terdengar tenang. "Kalian yang selalu bikin masalah sama aku." Itu benar Rahma tidak pernah cari masalah dengan mereka. Merekalah yang selalu menganggapnya pembawa masalah.
"Berani lo ya jawab omongan gue?" Gadis berambut panjang itu menggebrak meja. Awas ia tidak akan membiarkan cewek aneh ini lepas. Sesuatu yang menyenangkan akan terjadi. Ia sudah mempunyai rencana untuk memberinya pelajaran.
Saat ia hendak mendorong gadis itu seorang guru bernama Siska datang membuatnya mengurungkan niat. Ia kembali ke bangkunya duduk di samping Rani. Tak lupa tatapan tajamnya ia layangkan kepada Rahma.
"Pagi anak-anak," sapa Bu Siska setelah mengucap salam terlebih dahulu.
Setelah salam dan sapaannya dijawab guru Fisika itu membuka buku paket. Membolak balik lembaran kertasnya. "Minggu kemaren ibu kasih kalian tugas kan? Kumpulkan sekarang kedepan!"
Di bangku nomor dua sana Rahma mengobrak-abrik tasnya. Mencari buku latihan Fisikanya di dalam sana yang tidak ada diantara tumpukan buku yang ia bawa. Mencoba mengecek ulang kalau kalau buku itu terselip di antara yang lain. Namun, seberapa teliti ia mencarinya hingga ke kolong meja tetap saja tidak bersua. Apa mungkin ketinggalan ya? pikirnya.
"Apa semuanya sudah mengumpulkan tugas?" suara Bu Siska menghentikannya dalam mencari buku latihan Fisika yang entah di mana. Guru di depan sana menghitung jumlah buku yang dikumpulkan. "Siapa yang tidak mengumpulkan tugas?" tanyanya setelah memastikan jumlah buku tak sesuai dengan jumlah siswa-siswi yang hadir.
Hening. Murid-murid berpandangan. Merasa tugas mereka telah dikumpulkan kecuali satu orang dari mereka.
"Siapa yang tidak mengumpulkan tugas?" kali ini Bu Siska bertanya dengan suara keras saat tidak mendengar jawaban dari siapapun
Dengan takut-takut Rahma mengangkat tangan kanannya. "Saya, Bu," ucapnya sambil menunduk.
"Rahma? Kamu anak pintar di sekolah ini kenapa bisa tidak mengumpulkan tugas?"
"Tugas saya ketinggalan kayaknya, Bu," jawab gadis berkerudung itu yakin tak yakin.
Bu Siska menghela napas. Apapun alasannya ia akan tetap memberi sanksi pada murid yang tak mengumpulkan tugas. "Kamu tau kan? apa hukuman buat murid yang nggak ngumpulin tugas?"
Rahma mengangguk. Ia tau siapa yang tidak mengumpulkan tugas Fisika akan diberi hukuman membersihkan toilet dekat perpus. Semua yang ada di kelas ini sudah mendapatkan hukuman itu sebelumnya kecuali Sinta, anak pemilik sekolah dan Ridho, pacarnya. Setelah pamit pada Bu Siska ia keluar dari kelas itu pergi ke tempat tujuan.
"Bu saya izin ke toilet dulu ya."
Sesorang menyusulnya dari belakang.
***
Melewati lorong sepi gadis berkerudung itu berjalan sendiri. Sepasang sepatu hitam lusuhnya terus melangkah bersentuhan dengan ubin. Selama ia bersekolah di sini baru kali ini Rahma dihukum begini. Ia mengingat-ingat kembali apakah buku latihan fisikanya benar ketinggalan atau tidak. Tapi, rasanya ia membawanya.
Beberapa kemungkinan ia pikirkan kalo misalnya buku itu sama sekali tidak ada di rumah berarti ada seseorang yang mengambil buku itu tanpa sepengetahuannya. Dan ia sudah bisa menebak siapa orangnya.
Saat ia sampai di tempat tujuan yaitu toilet. Ia mengedarkan netranya. Hmm tidak buruk. Toilet ini tidak terlalu kotor meski menguarkan aroma yang tidak sedap. Rahma yakin tidak butuh waktu lama untuk membersihkannya.
Dan benar saja seperempat jam kemudian ia sudah selesai membersihkannya. Rahma menghela napas lega. Ini tidak sulit Rahma sudah biasa bersih-bersih di rumah.
Setelah menyuci tangan di wastafel ia hendak keluar. Namun, saat ia memutar handle pintu. Ada yang salah dengan benda itu sehingga tidak bisa dibuka. Apa pintunya rusak, pikirnya. Mencoba berulang kali memutar handle pintu itu lagi dan lagi tapi usaha tidak berhasil.
Ia mulai panik menggedor pintu kuat-kuat. "Hey ada yang dengar?" teriaknya.
Tangan kurusnya terus menerus menggedor pintu.
"Hey pintunya rusak tolong bantu aku membukanya!"
Berulang kali ia berteriak minta tolong, namun tidak sahutan dari luar. Apa ada yang sengaja menguncinya? Rahma menebaknya begitu.
Lelah berteriak. Ia memilih pasrah. Rahma terduduk di lantai sambil berharap ada yang menolongnya. Detik berganti menit dan menit berganti jam. Namun, pertolongan itu tak kunjung datang. Lagi pula siapa yang sudi menolong orang seperti dirinya. Mana peduli mereka.
Rahma memeluk lututnya. Perutnya terasa lapar. Perih. Tubuhnya lemas serta pusing datang bersamaan. Berjam-jam ia terkurung hingga malam menjelang. Rahma tak kuat lagi dan berakhir tak sadarkan diri.
***
Suara dering handphone menghentikan Ridho yang sedang bermain PS sendiri di kamarnya. Segera ia meraih benda itu dan menganggat panggilan whatsapp dari seseorang.
"Hallo sayang iya ada apa?"
"What?" Ekspresinya terlihat terkejut.
Diseberang sana Sinta mengabarkan bahwa ia telah berhasil mengurung satu-satunya gadis berkerudung di sekolah dalam toilet.
Setelahnya suara gadis itu tidak terdengar jelas lagi. Hanya samar-samar. Pikirannya menerawang.
Rahma. Apa gadis itu baik-baik saja?
Tapi buat apa juga ia peduli. Bukan urusannya juga. Toh selama ini ia juga sering membully gadis itu.
Beperang batin, Ridho melirik jam. Sudah jam sembilan malam tidak mungkin kan ia masih di sana. Siapa tau sudah ada yang menolong.
Tapi, gadis itu tidak punya teman. Siapa yang peduli.
Ridho memutuskan panggilan sepihak tampak mempedulikan gadis di seberang sana mengomel. Cepat-cepat ia sambar kunci mobil. Oke kali ini saja ia mencoba untuk peduli. Hanya sekali ini, setelah itu ia kembali jadi Ridho seperti biasa lagi.
Lagi pula kalau misalnya gadis itu mati siapa lagi yang akan ia bully. Meski pun sebenarnya banyak sih. Tapi membully gadis aneh itu lebih seru.
Ya Ridho yakin dia sebenarnya tidak peduli. Hanya takut saja orang bullyannya mati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
Yulay Yuli
Emang Toiletnya ga dipake??? muso sampe malem 🙈
2024-11-15
0
گسنيتي
khm mulai rada² ni si rido
2021-06-26
1
Aryan Lee
krisannya masih sama ya!
2020-05-23
0