Bagian 04| Pasantren

Dihari Minggu biasanya Naila dan sekeluarga akan mengunjungi ponpes, tapi kali ini Naila sedang berada di cafe miliknya hanya sekedar mengunjungi dan ingin mengecek penghasilan untuk bulan ini.

Naila hanya ingin berkunjung sebentar karena ia sudah berjanji akan menyusul keluarganya di ponpes. Setelah pamit kepada karyawannya Naila keluar cafe lalu menaiki motornya.

Skipp perjalann...

Sesampainya di pintu gerbang pondok pesantren Al-Azhar Naila turun untuk meminta tolong dibukakan, karena ia memakai helm dan masker jadi security tidak mengenalnya.

"Assalamualaikum mang bisa minta tolong dibukain pagarnya" ujar Naila meminta tolong kepada mang asep dari luar pagar.

"Waalaikumsalam siapa ya?" tanya mang asep, karena mukanya ditutup oleh masker dan helm. Naila juga lupa untuk membuka maskernya.

Naila membuka maskernya "ini saya Afshen mang" jawab Naila. diponpes Naila sering dipanggil Afshen walaupun ada beberapa yang memanggil Naila.

"Astagfirullah siap ning tunggu" ujar mang asep lalu mengambil kunci pagar.

Setelah dibukakan Naila kembali menaiki motornya tak lupa ia bilang terima kasih kepada mang asep. Setelah memarkirkan motor disamping mobil Ayahnya Naila membuka helm dan maskernya. Banyak santri yang lewat dan menyapa dirinya, dibalas senyuman dan anggukan oleh Naila.

"Assalamualaikum" Naila mengucapkan salam didepan pintu.

"Waalaikumsalam warahmatullahi" ucap seseorang dari dalam, terlihat yang membukakan adalah sang kakak ipar sarah namanya.

Sarah langsung mempersilahkan Naila masuk. Terlihat dari jauh keluarganya sedang kumpul, Langsung Naila melangkah keruang tamu untuk mencium tangan sang kakek nenek dan tak lupa orang tuanya.

"Gimana kabar kamu Afshen?" tanya Andin sang nenek.

"Alhamdulillah kabar Afshen baik" jawab Naila sembari tersenyum manis.

"Maa sya Allah cantik nya Afshen" puji sang kakek.

"Alhamdulillah terima kasih"

Setelah Naila ditanyakan kabar mereka melanjutkan obrolan mereka yang sempat tertunda karena kedatangan Naila. Lama Naila disana, ia hanya menyimak obrolan mereka sampai ia merasa bosan disana.

Sampai ia tidak sadar selama obrolan Adiknya tidak ada diruang keluarga, padahal tadi berangkt bareng kedua orang tuanya.

"Mba Farrel dimana?" tanya Naila kepada Sarah yang tengah sibuk bermain dengan maryam ponakannya.

"Farrel tadi sih katanya mau keasrama putra"jawab Sarah.

"Mba mau temanin Afshen jalan sekitar pesantren?" tanya Naila ia sangat bosan didalam.

"Boleh dengan senang hati" ujar Sarah sambil tersenyum manis.

...🌼🌼🌼...

Setelah mendapatkan izin dari Ayah bunda Naila dan Sarah tak lupa sikecil Maryam yang Jalan jalan disekitar pesantren Al-Azhar. Dari mulai asrama putri yang banyak sekali disana yang menyapa Sarah dan Naila dengan sebutan Ning, Sebenarnya Naila agak asing dengan sebutan seperti itu.

Sampai pada akhirnya Maryam ingin buang air kecil mau tak mau Sarah harus menemaninya dan Naila harus berjalan-jalan sendiri disekitar pesantren.

Dihari minggu ini biasanya para santri maupun santri wati diperbolehkan keluar dari pondok pesantren tapi dengan ketentuan peraturan.

Sampai dimana Naila melihat Farrel dengan seorang laki-laki sedang mengobrol berdua di dekat pintu masuk asrama putra lebih tepatnya mereka sedang duduk di kursi. Naila ingin menyamperin Farrel tapi ia ragu untuk ke sana.

"Kak Nai" panggil Farrel dari kejauhan dengan sedikit berteriak. Naila Jan baru saja ingin balik ke ndalem jadi berbalik badan.

"iya?"

"Ngapain Sendirian?" tanya Farrel kepada Naila.

"Tadi abis ke asrama putri sama Mba Sarah tapi Maryam pengin buang air kecil jadi sendirian" Jawab Naila.

"Ayo balik" ajak Farrel sambil menggenggam tangan Naila. Seketika Naila kaget dengan perlakuan adiknya ini tidak seperti biasa.

"Gausah GR biar gak hilang nanti" ujar Farrel yang mengetahui gerak gerik kakaknya membuat Naila menabok lengan Farrel.

"Sakit kak" pekik Farrel sambil mengusap lengan tan ditabok Naila.

"Lebay" cibir Naila, Lalu Mai meninggalkan Farrel yang menggeram marah ditempat.

...🌼🌼🌼...

Sore hari Naila masih berada di pondok pesantren. Keluarganya akan pulang sebelum Maghrib begitupun dengan dirinya, Kecuali bang Farhan dan mbak Sarah memang tinggal disini untuk menemani kakek dan nenek.

Berjalan disekitar halaman pesantren, melihat halaman sekitar. Taman menjadi tujuan Naila bersantai, Saat melangkah ke taman lantunan Sholawat membuat Naila tenang.

Suaranya terdengar lembut dan enak untuk didengar. "Suara siapa ya itu?" gumam Naila.

"*eum Maa sya Allah suaranya gus ibra"

"Maa sya Allah adem banget suaranya*"

Begitulah tutur kata santri putri yang sedang berlalu lalang. Naila hanya menganggukkan kepalanya, Ternyata itu suara gus Ibra.

...•...

...•...

...•...

...•...

...haii assalamualaikum!!...

...vote untuk part ini yaaa, makasi....

...see you...

Terpopuler

Comments

•Rifa_Fizka

•Rifa_Fizka

Hallo Thor ijin promosi ya😃
Mampir yuk di novel pertama ku yang berjudul "KEKUATAN HATI WANITA"

Berkisah wanita yg bangkit dari penghianatan.

Mohon dukungannya, terimakasih🙏🏻🤗🌹

2022-10-18

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!