Episode 3 - Keluarga Don Vitho

Varian tahu, orang-orang itu akan mengikuti jejak darah mereka. Varian dan pria yang ditolongnya itupun berusaha mengikat luka mereka menggunakan baju bahkan celana mereka sebelum akhirnya mereka berjalan di tepi sungai, di antara belukar yang tumbuh di sekitar sungai.

Saat orang-orang itu sudah sampai di sungai, Varian dan pria itu bersembunyi dan tak bersuara sedikitpun. Beruntung, ini malam hari dan benar-benar gelap. Setelah memastikan orang-orang itu pergi, Varian melanjutkan perjalanannya dan barulah ia merasakan sakit karena dua tembakan yang mengenai tubuhnya. Varian bahkan jatuh pingsan, pria itu pun menggendong Varian dan berjalan mengikuti sungai dengan susah payah hingga akhirnya ia sampai di jalan raya. Pria itu segera memanggil bantuan dan ia pun jatuh pingsan di samping Varian.

..........

Varian membuka matanya yang terasa berat, seluruh tubuhnya terasa kaku dan ia merasakan sakit yang teramat di bagian punggung dan juga lengannya. Varian berusaha duduk, ia mengedarkan pandangannya, ia berada di sebuah kamar yang besar dan mewah.

"Halo, Nak. Akhirnya kau sadar juga," seru seorang wanita paruh baya dengan rambut yang sudah sedikit memutih, ia mendekati ranjang Varian.

"Tidak apa-apa, Sayang. Berbaringlah, kau butuh istirahat!" namun Varian tak mendengarkan ucapan wanita itu, ia tetap duduk tegak dan menatap ara wanita asing itu.

"Siapa kau?" tanya Varian kemudian.

"Aku Marimar, Ibu dari pria yang telah kau tolong dua hari yang lalu," ucap Nyonya Marimar dan kemudian pria yang telah di tolong Varian datang bersama seorang wanita.

"Bagaiamana keadaanmu, Nak? Dan siapa namamu?" tanya pria itu.

"Varian, Varian Castanov," jawab Varian tegas yang tanpa Varian sadari, ia telah membuat orang-orang di depannya terkesima dengan keberaniannya bahkan Varian tidak terlihat takut apalagi trauma setelah apa yang terjadi semalam.

"Berapa usiamu, Varian?" tanya wanita cantik yang berdiri di samping pria yang telah ditolong Varian.

"8 tahun," jawab Varian yang membuat orang-orang didepannya itu terkejut.

"Baiklah, Varian. Perkenalkan, namaku Vitho, orang-orang memanggilku Don Vitho," ucap Don Vitho yang membuat Varian terperangah.

"Don?" Varian berbisik, ia teringat dengan para mafia yang telah membunuh kedua orang tuanya.

"Dan ini Ibuku, kalian pasti sudah berkenalan. Ini istriku, Valery." lanjut Don Vitho.

"Dimana keduanya orang tuamu, Varian?" tanya Nyonya Valery.

"Mereka dibunuh beberapa hari yang lalu oleh sekelompok mafia." Varian menjawab dengan suara yang tercekat dan tentu Don Vitho, Nyonya Marimar dan Nyonya Valery sangat terkejut.

"Siapa yang melakukannya, Nak? Katakan pada kami, kami akan mencarinya!" seru Don Vitho.

"Aku tidak tahu, tapi mereka menyebutkan dua nama. Dominic dan Massimo!"

"Apa kau tahu siapa mereka, Sayang?" tanya Nyonya Valery pada Don Vitho.

"Dominic dan Massimo, semua orang pasti pernah mendengar nama mereka tapi tidak ada yang tahu dimana meraka dan seperti apa rupa mereka." ujar Don Vitho.

"Aku ingin membalas mereka!" seru Varian mengepalkan tangannya.

"Kami akan membantumu, Varian," ujar Don Vitho "Kau sudah menyelamatkan nyawaku, aku akan berhutang nyawa padamu." lanjutnya.

"Oh ya, apa kau punya kerabat, Nak?" tanya Nyonya Valery dan Varian menggeleng pelan.

Nyonya Valery dan Don Vitho pun saling memandang, seolah mereka ingin mengatakan sesuatu namun mereka tampak ragu.

"Antarkan aku pulang ke rumahku," ucap Varian.

"Nak, kau tinggal sendirian tanpa orang tua. Sementara kami tidak punya anak, apa kau mau tinggal bersama kami dan menjadi putra kami?" Varian langsung mengerutkan keningnya mendengar ucapan Nyonya Valery. Varian menatap wanita itu yang membuat ia teringat pada sang Ibu.

"Benar, Nak. Kami sangat mengagumi keberanian dan kebaikanmu, sudah lama sekali kami menanti kehadiran anak dirumah ini, " kata Nyonya Marimar.

"Jika kau mau, kita akan sama-sama mencari Dominic dan Massimo." sambung Don Vitho yang juga menginginkan Varian menjadi anak angkatnya.

Varian terdiam sejenak memikirkan tawaran yang bisa jadi kesempatan emas baginya. Dengan menjadi anggota keluarga mafia ini, Varian akan dengan mudah menjalankan misi balas dendamnya.

"Baiklah, tapi aku tetap ingin pada identitas asliku. Varian Castanov!"

Tbc...

Terpopuler

Comments

It's me💓💓

It's me💓💓

babang Gabriel mh udh insafe,udh g jdi mafia lgie udh jdi idola emak" skrg mh🤭🤭🤭

2022-05-26

3

Thata Chan

Thata Chan

dia pintar mamat.. rasa takutnya hilang bersama perginya kedua orang tuanya🤧

2022-05-19

0

Vita Zhao

Vita Zhao

wah varian caztanov
seorang bocah pemberani

2022-05-06

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!