3. Kedatangan Asisten Tuan Smith

Brugh....!

Pukulan keras Max menghantam dengan telak wajah pria berkacamata hitam.

Max kemudian mengangkat tangan kirinya, lalu mengepalkan nya kembali.

"Dan ini adalah cara memukul menggunakan tangan kiri." Ucap Max dengan tersenyum tipis, lalu melesatkan kembali pukulan ke arah wajahnya.

Brugh.....!

Belum sempat pria itu menyeimbangkan tubuhnya setelah terkena pukulan pertama, tiba-tiba Max kembali memukulnya menggunakan tangan kiri.

Pria itu tersungkur jatuh ke tanah dengan wajah yang sulit di kenali, terlihat sudut bibirnya mengeluarkan darah akibat sobekan yang terjadi.

Mata bengkak dengan wajah membiru, membuat wajah pria itu sangat menyedihkan.

"B*jingan! Kau tunggu pembalasan ku. Akan kupastikan hidup mu akan sangat menyedihkan, dasar sampah!" Pria itu dengan berbicara dengan menahan rasa sakit.

Max tertawa, lalu berjongkok di depan pria itu.

"Aku sangat menunggu waktu itu tiba. Kita lihat saja, siapa yang akan terlihat menyedihkan. Kau atau aku." Ucap Max, lalu bangkit berdiri kembali.

Wanita cantik yang sedari tadi hanya melihat kejadian itu, segera berjalan mendekat ke arah Max.

Dengan cepat menarik tangannya. "Kita harus pergi, aku tidak dapat membayangkan bagaimana nasib kita berdua nanti." Ucapnya dengan nada bergetar.

Max hanya pasrah mengikuti wanita yang sama sekali tidak dia kenali itu.

Mereka berdua terus berjalan tanpa mengeluarkan sepatah kata pun. Wanita cantik itu sedang memikirkan bagaimana nasibnya nanti saat pria itu membalaskan dendam kepada dirinya.

Sedangkan Max sendiri, sedang sibuk memikirkan kemana dia pergi.

Meski Kakek Tian sudah meminta nya untuk menemui saudara seperguruan yang lain, namun Max merasa belum saat nya meminta bantuan kepada mereka.

Mereka tiba di pinggir jalan, sang wanita segera menghentikan taxi yang kebetulan lewat.

Max hanya terus pasrah mengikuti wanita yang menariknya untuk masuk ke dalam taxi.

Di dalam taxi.

Wanita cantik itu menghela nafas panjang dengan tangan kanan memijat keningnya.

"Kau harus tau, Arnold memiliki identitas yang cukup berpengaruh di kota ini, seorang tuan muda keluarga Sky dan-....."

"Kau terlihat cukup cantik, tapi kau juga terlihat aneh!" Max dengan cepat memotong ucapan wanita di sampingnya.

Mendengar ucapan Max, wanita itu memicingkan matanya.

"Aneh? Setelah membuat aku dalam masalah besar, kini kau bilang aku aneh!"

"Tentu saja. Bahkan sangat aneh, kau sendiri yang mendatangi aku." Ucap Max dengan cuek, pandangan matanya menatap ke arah jendela.

Wanita itu mengepalkan tangannya dengan kesal. Bagaimana bisa dia bertemu dengan pria yang menjengkelkan ini.

"Baiklah, lupakan masalah itu. Perkenalkan namaku Natasha, kau bisa memanggilku Sha." Ucap Natasha dengan tersenyum manis.

"Sha? Sepertinya aku akan memanggil mu Atas." Max dengan tertawa.

"Kau ini benar-benar pria yang menjengkelkan! Namaku sudah sangat cantik seperti wajahku, tapi kau mengubah dengan nama Atas? Kau ini manusia apa orang utan yang tidak mengetahui perkembangan zaman." Natasha dengan memanyunkan bibirnya kedepan.

Max melirik wajah Natasha yang terlihat kesal.

"Kau benar. Bisa di bilang aku manusia yang tertinggal dengan perkembangan zaman."

Setelah berkata seperti itu, Max lalu menyandarkan tubuhnya dengan menutup kedua matanya.

Natasha terdiam, dia begitu penasaran dengan perkataan Max sebelumnya.

"Pria yang cukup tampan, apa dia benar-benar tidak mengetahui perkembangan zaman?" Natasha membatin dengan menatap Max yang kini mulai sibuk dengan dunia mimpinya.

*

*

*

Taxi membawa Max dan Natasha menuju sebuah restoran yang cukup mewah. Melihat Max yang masih menutup kedua matanya, Natasha segera menggoyangkan bahu Max.

Max membuka kedua matanya, lalu menatap ke arah luar.

"Aku tidak mengetahui kau membawa aku kemana. Terima kasih atas tumpangannya." Max langsung membuka pintu.

Natasha menggelangkan kepala, dia begitu bingung dengan tingkah Max. Dengan segera Natasha membayar ongkos taxi.

"Terima kasih pak." Natasha lalu segera keluar mengejar Max.

Max terus berjalan tanpa menghiraukan panggilan Natasha yang berada di belakangnya.

"Kau ini benar-benar pria yang menjengkelkan." Ucap Natasha dengan nada marah, dia menarik tangan Max yang terlihat sangat cuek.

Saat Max ingin mengatakan sesuatu pada Natasha, tiba-tiba datang sebuah mobil berwarna hitam berhenti di depannya.

Sebuah mobil mewah Rolls-Royce hitam yang memiliki harga fantastis.

Seorang pria muda keluar dari dalam mobil, dengan menggunakan jas mewah dan kaca mata hitam, pria muda itu berjalan ke arah Max dan Natasha yang berdiam diri di tempatnya.

"Siapa dia." Ucap Natasha dengan pelan.

Max sendiri hanya diam tanpa ekspresi menatap pria muda yang sedang berjalan ke arahnya.

Para pejalan kaki maupun pengendara seketika menghentikan kegiatannya, bahkan mereka yang menaiki mobil segera berhenti di bahu jalan.

Bagaimana tidak, mobil yang di perkirakan hanya orang-orang terkaya di ibu kota saja yang memiliki sedang berada di kota kecil.

Mereka semua sangat yakin jika pemilik Rolls-Royce mewah itu bukan orang sembarangan.

Semua orang fokus menatap ke arah pria muda yang terlihat cukup tampan itu, hingga sebuah kejadian yang membuat mereka tampak tak percaya terjadi.

Pria muda itu membungkukkan badan ke arah pemuda yang terlihat miskin, dekil dengan pakaian lusuh nya.

"Tuan Max, mohon maaf tidak menyambut kedatangan tuan dengan baik." Ucap pria muda itu dengan hormat.

Max masih berdiri tanpa ekspresi, namun dia sangat bingung dengan apa yang terjadi.

Pria muda yang melihat kebingungan Max, lalu menjelaskan kepada nya.

"Tuan Max, saya Asisten pribadi tuan Smith. Tuan Smith meminta saya untuk mencari keberadaan anda yang di kabarkan akan segera tiba di kota."

Natasha yang mendengar ucapan pria muda itu langsung menutup mulutnya dengan kedua tangan.

"Tuan Smith, orang terkaya yang memiliki kekuasaan di ibu kota. Ah... tidak, bahkan negeri ini mengakui tuan Smith lebih menakutkan di bandingkan seorang presiden." Natasha dengan tidak percaya.

Tuan Smith adalah pemilik TSM Group, sebuah perusahaan yang bergerak di segala bidang. Bahkan semua orang mengatakan TSM Group sebagai rajanya Asia.

Semua orang segera membubarkan diri saat mendengar nama Smith, mereka takut menyinggung keberadaan orang-orang Smith. Jika hal itu terjadi, akan sangat membahayakan keberlangsungan hidup mereka.

Asisten Smith yang bernama Ajax, menatap Max. "Tuan, sebaiknya kita bicarakan di dalam mobil saja. Tuan Smith sudah sangat menantikan kedatangan tuan."

Natasha sendiri mulai membalikkan badan, namun dengan cepat Max menahan.

"Kau ikut denganku."

"Tap-...."

Max menatap tajam Natasha, mendapatkan tatapan seperti itu dari Max, membuat Natasha merinding.

"Aku akan bertanggung jawab dengan masalah yang akan kau hadapi nanti." Ucap Max dengan tegas. Kini aura yang di tunjukan Max benar-benar sangat menakutkan.

Ajax kemudian membawa mereka berdua masuk ke dalam mobil Rolls-Royce mewah.

Terpopuler

Comments

shonny ajah

shonny ajah

nama asistennya ojax

2022-04-08

0

Zeeaulia

Zeeaulia

terbaik thor

2022-04-06

0

Zeeaulia

Zeeaulia

pokonamah gaspolllll

2022-04-06

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!