"Break!" instruksi Candra untuk personil Stars. Dia pun menghampiri Hendy.
"Lo kenapa bro? Kelihatan banget lagi gak fokus?" tanya Candra sambil menyodorkan air mineral.
Hari ini Hendy banyak melakukan kesalahan. Dia sama sekali tidak bisa fokus untuk latihan hari itu.
"Sorry Can. Gue cari angin bentar ya." Henry pun keluar dari studio.
Stars selalu berlatih setiap hari Sabtu. Namun sudah 2 minggu Rani tak terlihat mampir ke studio, padahal Hendy sudah membulatkan tekad untuk mengajak nya berkenalan.
Dengan langkah gontai dia berjalan menyusuri lorong. Beberapa saat kemudian sayup-sayup dia mendengar seseorang bernyanyi.
Dia mencari sumber suara yang ternyata berasal dari ruang paduan suara yang pintunya sedikit terbuka. Dia melihat sosok yang selama ini dicari, Rani.
*Bagai hujan di siang hari
Ku tak bisa mengungkapkan kata-kata sedikit pun saat dia datang
Dia mahluk yang paling indah yang pernah aku temui..
Cuaca kini berubah, hatiku panas dan dingin
Melihatnya menatapku walau sekejap
Matanya begitu tajam senyumnya begitu dalam*..
Untuk yang kedua kalinya Hendy terhipnotis. Sungguh merdu suara Rani. Dia menyanyikan lagu dengan indah. Setiap lirik yang dia lantunkan menggambarkan apa yang dirasakan Hendy saat ini.
(Sepertinya gue jatuh cinta)
Tanpa sadar Hendy melangkah masuk dan menghampiri Rani. Satu ruangan yang hadir di sana pun kaget sekaligus senang karena sebagian anggota paduan suara adalah para cewek penggemar Hendy.
Begitu pula dengan Rani, dia bingung bagaimana harus berekspresi melihat kedatangan Hendy yang secara tiba-tiba.
"I love you." kata-kata itu meluncur begitu saja dari bibir Hendy dan langsung membuat suasana semakin ramai.
"Ought.. So sweet.." terdengar suara cewek-cewek yang antusias dengan kejadian ini.
"What?" tanya Rani yang bertambah kaget setelah mendengar ucapan Hendy.
"M.. Maksudnya I love your voice." Hendy yang tersadar pun dengan cepat meralat ucapan nya sebelum semuanya menjadi kacau. Dia ingat pesan Leo soal cewek yang di teror tempo hari.
Di sisi lain Rani hanya tersenyum dan mengucapkan terima kasih. Hendy tak kuasa menahan dirinya untuk mendekati Rani, namun dia berhenti saat seseorang masuk.
"Hai guys.. Anak kucing gue hilang satu, ada yang lihat gak?" tanya Candra yang kompak di jawab dengan mengarahkan semua telunjuk ke arah Hendy.
Cepat-cepat dia menghampiri Hendy yang masih berdiri di depan Rani.
"Gue cariin kemana-mana, eh tahunya di sini. Oh, hai Ran. Nih anak ganggu gak?" ucapan Candra membuat Hendy bengong.
"Enggak kok Can, santai aja.."
"Well.. Kalau gitu gue cabut, lanjutin aja latihan nya. Gue bawa anak kucing gue ya." Candra pun pamit dan menarik Hendy keluar ruangan.
"Lo kenal Rani?" tanya Hendy sesampainya di studio.
Candra lalu berinisiatif mengakhiri latihan hari ini sebelum menjawab pertanyaan Hendy. Tampak Leo sudah ikut bergabung.
"Kenapa Can? Nih anak habis ngapain?" tanya Leo sambil menepuk bahu Hendy.
"Gue nemuin dia di ruang paduan suara."
"Hah? Ngapain?"
"Gak tahu.. Tanya aja sama orangnya langsung."
"Ngapain sob?"
"Lo belum jawab pertanyaan gue. Lo kenal Rani?" Hendy mengacuhkan Leo dan kembali bertanya ke Candra.
"Gimana-gimana? Rani? Kalian ngomongin apa sih?" Leo semakin bingung tapi dia memilih diam saat melihat Hendy mulai serius. Candra pun mulai bercerita tentang Rani.
Ternyata Rani adalah teman Candra saat SMP. Tapi Candra tidak begitu dekat, hanya sebatas teman sekelas saja.
Dari SMP Rani memang terkenal memiliki suara yang merdu dan tergabung di tim paduan suara bersama Candra.
Hendy jadi semakin ingin mengenal nya lebih dekat setelah mendengar semua itu. Dia pun bergegas kembali ke ruang paduan suara.
Sesampainya di sana, ternyata ruangan itu sudah kosong dan membuat Hendy sangat kecewa. Namun disaat yang bersamaan dia mendengar seseorang menegurnya.
"Hendy?"
Suara itu sangat dikenalnya. Terlihat Rani mendekat dengan membawa setumpuk kertas.
"Kamu.. tahu aku?"
"Siapa yang gak tahu kamu." jawab Rani sambil tersenyum. "Ada yang ketinggalan?" lanjutnya.
"Aku cuma.." sulit bagi Hendy mengatakan kalimat sederhana untuk mengajak cewek cantik itu berkenalan.
"Kamu Rani kan?"
Rani mengangguk. Pandangan matanya cukup membuat Hendy tenang setelah uring-uringan beberapa hari ini.
"Besok kamu sibuk gak? Aku ingin kamu datang ke studio."
"M.. Sorry.. Kayaknya gak bisa."
"Please.. Aku butuh kamu." lagi-lagi Hendy kelepasan bicara. Sebelum suasana semakin canggung, dia kembali meralat ucapannya.
"Maksudnya aku butuh kamu buat menilai performa Stars. Sabtu besok kita mau manggung di sekolah lain."
"Oh.. Kamu bisa minta tolong ke teman yang lain."
"Please.."
Rani pun akhirnya mengiyakan permintaan Hendy yang langsung di sambut senyum lebar oleh cowok itu.
**
Besoknya, Rani terlihat duduk manis di dalam studio sesuai janji. Dia heran tak biasa nya studio tak dipenuhi fans Stars, hanya ada dirinya dan para personil.
Dia tidak tahu semuanya sudah diatur oleh Leo yang sengaja mengumumkan bahwa Stars libur dari latihan hari ini.
Beberapa menit kemudian latihan pun dimulai.
Sekilas tentang dirimu yang lama ku nanti
Memikat hatiku jumpa tuk pertama kali
Janji yang pernah terucap tuk satukan hati kita
Namun tak pernah terjadi
Terdengar Candra menyanyikan sebuah lagu dari salah satu musisi terkenal Indonesia. Lagu yang membuat Rani tersenyum dan berkaca-kaca. Hendy tahu akan hal itu dan dia menjadi semakin penasaran dengan sikap Rani.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments