Fatma menatap anak nya dengan tatapan kosong tangan nya mengengam tangan Syifa yg dingin jasad Syifa di bawa ambulan menuju rumah Sandoso,mama Syifa menemani Syifa yg di tutup dengan kain tapi di dalam hati mama Syifa penyesalan amat dalam saat mengatakan lebih baik Allah mengambil nyawa Syifa dia akan iklas nyata nya kali ini dia melanggar ucapan nya dia tidak iklas di tinggal Syifa mengingat itu lagi membuat Fatma tidak sanggup hati nya perih dada nya sesak
"Nyonya jasad nona harus kami turunkan"ucap sopir saat mobil sudah sampai bahkan mereka sudah akan menarik brandar Syifa
"Jangan pisahkan aku dengan anak ku"lirih Fatma memeluk jasad Syifa dengan erat
"Fat kamu harus iklas kasihan Syifa"ucap Maya mendekat lalu mengelus bahu Fatma yg gemetar
"Iya sayang kamu jangan mempersulit Syifa"ucap Fikram mata nya memerah seperti baru menangis lalu Fikram memeluk istrinya yg semakin histeris mereka mengangkat jasad Syifa untuk di bawa kedalam
"Itu pantas dia dapatkan karna berani menghina mama dan aku"gumam Arka sinis menatap Syifa yg di tutup kain
"Fatma sudah kamu ikhlas kan Syifa"ucap Maya
"Tidak Syifa tidak boleh meninggalkan aku May "lirih Fatma memeluk kepala Syifa
"Sayang lepas kan lihat semua mau mendoakan Syifa"ucap Fikram membujuk Fatma karna banyak tamu yg ngelayat ke rumah mereka
"Aku ngak mau jauh dari Syifa"ucap Fatma menangis tapi Fikram memaksa Fatma melepaskan tangan Fatma dan memeluk istrinya semua hanya memperhatikan duka keluarga Sandoso banyak yg mengabadikan itu semua
"Baik Semua karna tidak ada yg di tunggu sebaik nya kita segera memandikan jenazah"ujar nya
"Pak tunggu sebentar lagi"ucap Fikram di setujui nya karna Fikram akan membujuk istri nya akan melakukan tugas terakhir mereka mengubur Syifa
"Sayang kita akan segera memandikan Syifa"ucap Fikram tapi Fatma hanya mengeleng lemah tidak kuat
"Sayang aku tau kamu sangat menyayangi Syifa meski kamu mengucapkan membencinya sama seperti aku tapi kita harus ikhlas kan Syifa dia akan menderita jika kamu seperti ini"ucap Fikram memeluk istrinya yg menangis
"Aku tidak ikhlas"lirih Fatma menangis di dada suaminya
"Syifa akan selalu di hati kita"bujuk Fikram lalu Fatma mendekati jasad Syifa lagi di tatap nya terakhir kali anak nya lalu mengecup dengan penuh cinta kening dan pipi anak nya membuat tangis Fatma pecah dan dia pingsan
"Silahkan lakukan pemandian"ucap Fikram memeluk istrinya di bantu Maya membawa ke kamar
Fikram ikut mengantar jasad Syifa ke kuburan berbeda dengan Fatma dia sudah sadar tapi tatapannya hanya kosong tidak bereaksi sama sekali Fatma di temani Maya di kamar menenangkan sahabat nya serta menguatkan nya sedang kan di pemakaman Arka dan Arkan juga ikut mengantar kan Syifa ke peristirahatan terakhir
"Kita bisa mulai pak Fikram"ucap nya melihat Fikram nampak berat melepaskan anak gadis nya yg sudah tiada
"Insyaallah pak"ucap Fikram tersenyum terpaksa
"Oke kita akan mulai ya"ucap nya lalu melaksanakan proses pemakaman serta doa
"Masukkan dengan pelan jasad nya ke liang lahad"ucap nya ayah Syifa juga ikut masuk mereka menurunkan Syifa dengan pelan dan meletakkan nya
"Pak bisa saya mengazani anak saya"ucap Fikram
"Ya silahkan"ucap nya Fikram menegang kan kepalanya menahan tangis lalu mulai mengazani anak nya setelah selesai mereka semua mulai naik melakukan proses lain menimbun tanah
"T.... tolong"
"T.... tolong"
"Apa mendengar sesuatu"tanya warga
"To...long"ucap nya lagi
"Seperti nya berasal dari bawah sana"ucap pengali kubur
"Diam semua"ucap Fikram mulai mendengar
"To.... long"ujar nya lagi dengan cepat Fikram turun lagi ke kuburan menyingkir kan tanah yg baru di isi sedikit Fikram terus mengali lalu membuka dinding hari bagian kepala Syifa dan semua terkejut bukan main
"Astaghfirullah"ucap semua
"To....long"lirih Syifa pelan kepala nya bergerak Fikram memeriksa nafas Syifa
"Anak saya bernafas"pekik Fikram semua ikut turun memeriksa benar Syifa kembali hidup dengan cepat semua menyikirkan tanah mengankat tubuh Syifa
"Bawa ke rumah sakit pak Fikram"ucap warga mereka segera melarikan Syifa ke rumah sakit
"Nyonya"teriak pembantu berlari masuk ke kamar Fatma
"Ada apa mbok"ucap Maya melihat Fatma tidak bergeming
"Nona Syifa"ucap nya
"Syifa anak ku"lirih Fatma
"Iya nona tadi ada yg memberi tau mereka membawa nona Syifa ke rumah sakit karna dia kembali hidup"jelas nya
"Benarkah"ucap Fatma berbinar
"Yg benar jika ngomong"ucap Maya
"Ya mbok antar ke rumah sakit "ucap Fatma bergegas ke rumah sakit
"Sial kenapa bisa ini terjadi"gumam Arka dari jauh
"Jika aku membunuh nya lagi pasti itu jebakan untuk ku karna pasti tuan Fikram akan mencari tau kejadian nya sebelum itu terjadi aku harus memberes kan semua nya"gumam Arka lalu pergi
"Ayah"panggil Fatma melihat suaminya bicara dengan dokter
"Jika begitu saya permisi tuan"ujar nya menjabat tangan Fikram
"Terimakasih dok"ucap Fikram tersenyum
"Ayah Syifa Syifa"ucap Fatma
"Iya sayang"ucap Fikram tersenyum memeluk istrinya membuat tangis Fatma pecah
"Tidak aku tidak akan percaya sebelum melihat nya sendiri"ucap Fatma
"Iya sayang tapi jangan berisik dokter bilang Syifa butuh istirahat"ucap Fikram
"Iya ayo ayah"ucap Fatma tidak sabaran lalu Fikram mengajak istrinya dan Maya ke kamar inap Syifa kamar VVIP dan mengajaknya masuk Fatma berbinar melihat monitor detak jantung Syifa serta oksigen di hidung selang infus di tangan
"Syifa anak mama"lirih Fatma menyentuh wajah Syifa dia menangis terharu tidak bisa membedung air mata nya
"Syifa sehat di ajak bertengkar Syifa mati di tangisi begitu pun orang kembali hidup di tangisi juga"ujar Maya menatap Fatma
"Setidaknya kita bersyukur Syifa kembali aku akan mencari tau siapa yg melakukan ini semua"ucap Fikram
"Maafkan mama sayang jangan tinggalkan mama lagi mama sangat menyayangi mu maafkan mama"lirih Fatma mengecupi wajah Syifa dengan air mata mengalir sampai air matanya menempel di pipi Syifa dan entah apa mata Syifa terbuka lemah menatap mata mama nya lama terdiam tangan Syifa terangkat menyentuh wajah mama nya yg berair
"Syifa"lirih Fatma mencium tangan Syifa yg kembali tertidur
"Syifa Syifa"ujar Fatma melihat Syifa terpejam lagi dia terlalu takut kehilangan Syifa
"Mama Syifa nya mau istirahat"ucap Fikram
"Yaah dia terpejam panggil kan dokter"ucap Fatma panik
"Fatma lihat detak jantungnya aja masih normal"ucap Maya menunjuk monitor
"Jangan mulai drama lagi deh"ucap Maya meniru kan Syifa membuat ayah terkikik melihat wajah istrinya
"Kamu tau May sebelum ada yg memberi tau keadaan Syifa dia bilang aku ngak peduli lagi sama dia aku bisa buktikan mau dia mati kek mau dia ngapain kek aku ngak peduli aku akan buktikan tapi setelah melihat anak nya kebujur kaku dia yg paling histeris"goda Fikram
"Fikram kamu ngak akan mengerti perasaan seorang ibu"ucap Maya
"Ayah "kesal Fatma lalu berlalu karna kesal di ejek suami nya
"Hei sayang kenapa kamu bisa marah aku kan ngomong fakta"ucap Fikram mengejar istrinya
"Cepat sembuh"ucap Maya mengelus kepala Syifa lalu mengecup kening Syifa
####
Sebagai tanda syukur Fatma menyumbang kan uang senilai 1 M itu di bagi ada uang dan barang semua pembantu nya mengurus nya rasanya itu belum cukup untuk Farma dan suaminya bersyukur.pagi ini Fatma baru selesai sholat Dhuha dan mendoakan anak nya saat dia berajak dan menoleh mata Syifa lekat pada nya
"Syifa"ucap Fatma tersenyum melihat anak nya sudah sadar lalu mengecup kening anak nya dengan lembut
"Mau makan nak apa kamu lapar"ucap Fatma antusias Syifa hanya mengangut pelan
"Tuh sadar dia"ucap Maya datang dengan anak anak nya lalu Maya memberi kan bubur yg akan di berikan pada Syifa mata Syifa tertuju pada Arka tapi Arka biasa saja agar tidak ada yg curiga
"Wah kakak ipar membuat kota heboh"ucap Arkan tersenyum
"Ehh kak jangan menatap kak Arka terus dong aku ini juga tampan"ucap Arkan menggoda melihat tatapan Syifa
"Ma apa masih lama aku ada kerjaan"ucap Arka
"Bentar lagi"ucap Maya
"Sayang ayo makan"ucap Fatma menyuapi anak nya yg membuka mulutnya meski Arkan banyak bicara tapi Syifa hanya diam menjawab pertanyaan Arkan saja dengan anggukan dan gelengan
"Selamat pagi semua"ucap dokter mendekat membuat Fatma berdiri
"Mohon izin memeriksa ya nyonya"izin nya melihat Fatma seperti tidak ingin jauh
"Iya silahkan"ucap Fatma lalu dokter memeriksa Syifa yg hanya diam
"Dok kenapa dari tadi anak saya hanya diam"ucap Fatma cemas
"Kita harus bersabar nyonya"ujar dokter
"Nona Syifa jika ada yg sakit katakan jika ada keluhan kata kan juga"ucap dokter dan Syifa hanya mengeleng membuat Fatma makin cemas
"Dok apa perlu kita memanggil dokter psikiater"ucap Maya melihat Syifa seperti itu
"Syifa katakan kamu mau apa"ucap Fatma mengelus kepala Syifa
"Aku mau sendiri"ucap Syifa setelah terdiam lama tidak ada yg tau jika Syifa melalui hal yg mengerikan Syifa hanya ingin memperbaiki semua nya
"Sendiri kenapa"ucap Fatma
"Hanya sendiri tapi jangan lakukan yg membuat mama mu cemas"ucap dokter diangguki Syifa
"Sebaik nya kita keluar dulu seperti nya Syifa butuh waktu"ucap Maya meski berat Fatma ikuti keinginan anak nya meninggalkan anak nya sendiri Syifa hanya diam memandang jendela nya melihat matahari di kepala Syifa tidak tau ada apa membuat dia diam tanpa ekspresi lalu Syifa menurun kan kaki nya menuju jendela memampa perutnya yg masih terasa nyeri Syifa sendiri menatap kosong
3 hari di rumah sakit Syifa sangat berbeda dia hanya diam bicara seperlunya saja tidak cerewet seperti biasa membuat keluarga nya keheranan ,Syifa sudah di izinkan pulang meski harus istirahat total Syifa duduk di kasur mengambil ponselnya yg di berikan mama nya memberi kabar Bara dan meminta maaf karna tidak ada kabar
"Syifa kamu kenapa jika kamu marah dengan mama katakan"ucap Fatma duduk di samping Syifa
"Tidak ada"jawab Syifa singkat seketika rumah itu hening
"Mama akan restui kamu menikah dengan Bara"ucap Fatma menatap Syifa agar bisa melihat ekspresi Syifa
"Aku hanya ingin sendiri ma"ucap Syifa pelan memejamkan matanya itu membuat Fatma sedih lalu meninggalkan Syifa
####
Syifa istirahat di rumah keadaan nya sudah membaik luka nya juga sudah sembuh tapi Syifa engan bicara hal banyak seperti biasa bahkan Syifa banyak diam
"Setelah kamu mati suri jadi aneh"ucap Fikram santai menguyah makanannya
"Apa yg aku lakukan ini terasa menganggu kalian"ucap Syifa menatap orang tua nya tanpa ekspresi
"Kamu kenapa sih jangan membuat mama kesal"ucap Fatma memancing Syifa tapi Syifa hanya menghembuskan nafas nya kasar
"Aku mau balik ke apartemen hari ini jika mama tidak senang"ucap Syifa meneguk susu nya
"Kamu selalu membuat mama marah terserah kamu"ujar Fatma lalu berlalu
"Aku tidak memiliki tujuan arah dan aku tidak tau aku ini siapa"ucap Syifa menatap ayah nya yg kaget
"Sayang mama kamu hanya kesal kamu banyak diam dia sangat menyayangi mu ayah akan selalu mendukung mu"ucap Fikram
Setelah makan Syifa masuk ke kamar nya mengambil barang nya lalu dia memikirkan sesuatu dia akan mengambil keputusan semoga saja orang tua nya memahami nya Syifa menyeret kopernya mendekati mama dan ayah nya
"Aku mau mencari hal yg hilang dari hati ku"ucap Syifa selalu bicara yg aneh membuat Fikram berusaha memahami putri nya
"Ya ya pergi saja"ketus Fatma cuek
"Aku pergi"ucap Syifa lalu pergi
"Anak bandel itu membuat aku selalu marah"geram Fatma melihat kepergian Syifa hati nya berat dan cemas jika Syifa dalam bahaya bagaimana tapi Fatma tau anak nya itu seperti apa
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments