Aleska bejalan sendiri menuju ke sebuah perpustakaan disekolah nya, dia melihat sekeliling perpustakaan yang masih sangat lah sepi. Hari ini guru matematika yang mengajar tidak hadir jadi Aleska memutuskan untuk membaca buku seperti biasanya di perpustakaan yang sepi.
"Selalu sepi dan tenang, setidaknya aku tak perlu mendengar suara Mahasiswi yang bersorak sorak tidak jelas itu. " Gumam Aleska.
Setiap kali tidak ada guru yang masuk ke kelas nya Aleska akan memilih untuk berdiam diri di perpustakaan sekedar mendegar kan musik atau membaca novel.
Aleska memilih duduk di barisan kursi paling pojok di perpustakaan itu, dia mengeluarkan sebuah Novel tebal dari dalam tasnya lalu memasang Earphones ke telinganya.
Disebrang rak buku terlihat seorang pria sedang memperhatikan Aleska yang sedang membaca Novelnya dengan serius, pria itu bersandar di rak buku dengan kemeja putih yang menambah ketampanan nya.
"Hanya gadis itu yang tidak terlihat mengejar ku, cantik sama seperti... " Ucap nya terpotong mengingat gadis kecil di masa lalunya.
Pria itu pergi dari perpustakaan tanpa di ketahui oleh Aleska yang pokus membaca Novel.
"Eh pak Wiliam selamat siang Pak, sedangkan apa di perpustakaan pak? " Tanya seorang wanita dengan pakaian yang ketat.
"Selamat pagi juga bu Lesti, saya hanya sedang mencari buku. Permisi. " Ucap William.
Guru wanita itu nampak senyam senyum sendiri menatap punggung lebar pria yang dipanggil Williams itu dengan penuh ke terpesona an.
Wanita itu yang ternyata bernama Lesti Ayunan seorang guru penjaga perpustakaan yang selalu mengunakan pakaian yang ketat dan berdandan tebal yang selalu di gunjing oleh setiap murid dan guru yang melihat nya.
"Itu pasti Aleska, gadis itu suka sekali di pojokan. " Gumam Lesti.
Dia sudah biasa melihat Aleska berasa disana saad jam pelajaran kosong, entah kenapa dia begitu menyukai perpustakaan yang selalu sepi dan sunyi itu.
"Aleska apa kau tidak masuk kelas, bel sudah berbunyi. "Teriak Lesti pada Aleska.
Aleska yang menggunakan Earphones tak mendegar teriakan dari penjaga Perpustakaan itu.
" Astaga Aleska pasti pakai Earphones lagi.. "Ucap Lesti kesal.
Dia berjalan menuju ke kursi yang sedang duduki oleh Aleska yang masih asik dengan Novel nya.
" Aleska.... "Teriaknya.
Aleska terkejut kemudian melepaskan Earphones dan tersenyum menatap Lesti.
" Eh buk Lesti kok disini buk, ngapain? "Ucap Aleska.
" Saya kan penjaga perpustakaan Aleska, pergi bel masuk sudah berbunyi dari tadik. "Ucap Lesti.
" Haa astaga aku gak denger, permisi buk.. "Ucap Aleska dengan tergesa-gesa.
Aleska berlari menuju ke kelas nya di lantai dua sekolah itu, terlihat koridor sudah mulai sepi dan tak terlihat halu lalang para mahasiswa.
Aleska berlari memasuki kelasnya dengan ngos-ngosan, dia berhenti didepan pintu kelasnya den wajah yang penuh keringat.
Seorang pria menatap anak perempuan itu dengan tatapan yang sulit diartikan, dia tersenyum dan hatinya merasa nyaman saad melihat gadis itu.
"Heyy kamu..., iyaa kamu masuk. " Ucap nya dingin.
Aleska gugup dia tak menyangka jika guru baru itu akan berada di kelasnya sekarang, dia berjalan perlahan mendekati guru barunya.
"Maaf Pak saya tadik abii... ii. " Ucap Aleska terpotong.
"Saya tahu kamu asik membaca sebuah Novel di perpustakaan, sampai lupa jika ada jam pelajaran saya disini. " Ucap nya dingin.
"Tap.... i.. "
Aleska menghembuskan nafasnya kasar, setiap kali ingin bicara pasti dipotong langsung oleh guru baru itu.
"Berdiri didepan papan tulis sampai saya selesai memperkenalkan diri saya. " Ucap nya.
Aleska hanya menurut ucapan guru baru itu dengan hati yang sangat dingkol dan kesal.
"Baik lah anak anak, perkenalkan nama Williams saya guru baru disini. Study saya Olahraga dan Sain apa ada pertanyaan? " Ucap Williams.
Sorak sorak terdengar nyarinya didalam kelas itu tanpa ada yang memperhatikan Aleska yang mulai lelah berdiri didepan kelas.
"Dan kamu siapa nama mu? " Ucap Williams.
"Nama saya Aleska Pak, permisi kaki saya capek mau duduk. " Ucap Aleska pergi ke kursi nya.
Williams terdiam mendegar gadis itu menyebutkan namanya, hatinya terasa bergetar saad mendegar nama Aleska di telinganya.
"Apa lah gadis itu Aleska sahabat kecil ku, tapi tidak mungkin aku rasa mereka hanya sama namanya saja. Lagi pula Aleska sudah pergi dari kota ini. " Ucap Williams.
Pria itu adalah Kenan Wiljons, dia mengunakan nama Williams karena waktu di Jepang dia akan di panggil dengan nama Williams.
Kenan sendiri sudah kembali ke komplek lama dirumah lama dulu saad masa kecilnya bersama Aleska kecil, namun saad kenan mencari Aleska dirumah yang berada disana bukan lagi Aleska nya melainkan orang lain.
Kenan kehilangan semua kontrak dan hubungan dengan gadis kecil di masa lalu nya, dia kembali setelah menyelesaikan kuliahnya di Jepang, namun dia tidak bisa menemukan gadis kecilnya.
Kenan kemudian menjadi guru penganti di sekolah paman nya yang sudah pensiun dari pekerjaan gurunya, karena prestasi dan otak jenius nya Kenan sangat mudah masuk universitas yang dia ingin kan.
"Loh dari mana saja sih, aku nyariin dari tadik. " Gumam Laras pada Aleska.
"Dari perpustakaan biasa baca NOVEL. " Jawab Aleska nyengir.
Laras menggeleng kepalanya kesal melihat sahabat nya itu yang suka sekali beridiam diri di perpustakaan yang sepi dan sunyi.
"Pacaran loh di sana sama salah satu rak buku? " Ucap Laras asal.
"Enak aja pacaran sama rak buku, gue masih sangat waras. " Sungut Aleska sebal.
Pelajaran dimulai dengan sangat tentang dan sunyi, ternyata Kenan mengajar mereka dengan sangat keras dan galak. Para gadis yang tadik nya bersorak kini terdiam takut saad mendegar suara berat Kenan.
Aleska dan Kenan salah beradu pandang mungkin mereka mengingat kenangan yang sama, namun mereka takut jika mereka berharap orang yang salah.
"Siapa gadis itu kenapa aku terus teringat pada ya, " Batin Kenan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
AiniyaFazmi
akuc ek profil kok gak ada cerita ya kak😄
2022-03-16
0
Anita_Kim
Lanjut kak.
2022-03-16
0
Yuli Fitria
Lanjutttt 🙃
2022-03-16
0