Jam sekolah akhirnya berakhir dan hal itu membuat Aleska merasa lega karena dirinya tak akan jadi bulan bulan kejahilan guru baru itu.
"Akhirnya berakhir sudah penderitaan ku, menyebalkan sekali guru sok ganteng itu. " Gumma Aleska sebal.
Laras hanya terkekeh mendegar setiap ucapan sahabatnya itu, dia pun merasa heran kenapa guru baru itu terus saja menyudutkan Aleska pada jam pelajaran nya tadik.
"Kau ini punya salah apa padanya, masak sih pak Williams begitu tanpa sebab hemz... " Ucap Laras penuh selidik.
"Ya mana aku tahu, aku saja baru bertemu dn bertatap muka dengan nya gara gara telat masuk tadik menyebalkan sekali hari ini. " Sungut Aleska sembari mencibir kan bibir nya.
Akhirnya mereka meninggalkan ruang kelas yang sudah nampak sangat lah sepi itu, kini mereka berjalan di Koridor sekolah bersama dengan anak anak lain yang akan turun untuk pulang ke rumah masing-masing.
"Aleska hari ini jadi kan temenin aku.. " Ucap Laras.
Aleska baru inget bahwa dia berjanji akan menolong Laras untuk membersihkan kantin selesai sekolah, karena ibunya harus pulang cepat untuk merawat ayah Laras yang sedang sakit.
"Hampir aja lupa, yaa udah sih yuk... " Ucap Aleska semangat.
Aleska akan selalu ada saad sahabat nya itu membuat kan dirinya, bahkan biaya oprasi ayahnya berserta obat obatan itu semua geratis mengingat orang tua Laras bukan lah orang yang berada.
Laras dan Aleska meletakkan tas sekolah mereka di meja kantin dan memulai membersihkan kantin yang nampak sangat lah kotor, jika ibu Laras tidak pergi pasti kantin ini akan sangat bersih.
Mereka membersihkan kantin sembari bercanda dengan rian, di sudut ruangan para guru seorang pria sedang memperhatikan kegiatan mereka dan terukir sebuah senyuman di ujung bibirnya.
Dia tak lain adalah Kenan atau yang biasa di panggil Williams jika disekolah, dia bersandar di di dinding depan ruangan nya kedua tangan nya dia silangkan didepan dada.
"Apa yang anak anak itu lakukan, apa mereka sedang di hukum oleh guru lain? " Gumam Kenan.
Kenan melangkah meninggalkan ruangan nya menghampiri kedua mahasiswinya yang sedang bercanda sembari membersihkan kantin.
Mereka nampak sangat lah kompak saling melempar kebahagiaan dan tertawa bersama, kenan menghentikan langkah nya tepat saad Aleska terpeleset.
"Aleska... " Pekik Laras.
Dengan sigap Kenan menangkap tubuh mungil Aleska sebelum tubuh itu menyentuh dingin dan kotor nya lantai kantin itu.
Aleska yang terkejut ada tangan yang memegang pinggangnya akhirnya membuka mata hitam pekat nya dan melihat Kenan yang sedang menahan tubuh nya.
Mereka saling memandang satu sama lain ada siratan berbeda di mata mereka, Aleska mengerjabkan matanya tersadar dari lamunannya dan mulai sadar dia berada di pelukan guru yang menyebalkan baginya.
"Ahhhh dasar guru mesum, beraninya lo megang gue haaa dasar lepasin gue... " Teriak Aleska heboh.
Kenan yang jengah dengan teriakan anak didik nya itu kemudian melepaskan tangan nya pada tubuh Aleska, hal itu menyebabkan Aleska langsung menyentuh lantai lantai kotor yang sedang dia bersih kan.
Laras tertawa meliat sahabatnya yang meringis kesakitan karena pantat nya menyentuh lantai dengan keras.
"Awww sakit dasar guru tidak tahu adab menyebalkan, kok malah ketawa sih Laras. " Pekik Aleska.
"Kau bilang apa tadik ha, guru tidak tahu adab? Bukannya kamu sendiri minta saya melepaskan tubuh berat mu itu ha. " Ucap Kenan ketus.
"Iya Aleska kan kamu sendiri yang minta untuk dilepaskan.. " Ucap Laras menahan tawanya.
Aleska bersungut sebal melihat tingkah sahabatnya yang bukan nya membela dirinya malah ikut tertawa meliat kekonyolan dirinya.
Aleska berdiri dari duduknya dia membersihkan pantatnya yang terasa basah oleh air pelanya.
"Apa kalian sedang dihukum, kenapa masih dilingkungan sekolah. " Tanya Kenan aneh.
"Saya harus menolong ibu saya pak, membersihkan kantin ini karena ayah saya lagi sakit jadi ibu saya harus segera pulang. " Ucap Laras tanpa malu sedikit pun.
"Benarkah jadi kamu anak penjaga kantin disini? Semoga ayah mu cepat sembuh. " Ucap Kenan.
Laras tersenyum mendegar ucapan dari Kenan, sedang Aleska merasa tidak nyaman saad bersama dengan Kenan membuat nya segera menyibukkan dirinya sendiri.
"Dan temanmu itu kenapa masih disini, dan membuat kekacauan? " Sungut Kenan.
"Apa dia barusan bilang aku membuat kekacauan dasar guru sinting. " Batin Aleska.
"Dia membantu saya pak, kalau begitu saya izin membersihkan kantin dulu pak takut gak selesai nanti. " Ucap Laras.
Kenan mengangguk sembari melangkah pergi meninggalkan Aleska dan Laras di ruangan kantin.
"Napa lu Aleska jangan kesenengan deh.. " pekik Laras melihat tingkah sahabatnya itu.
Aleska tak menjawab pertanyaan Laras sama sekali, karena akan buang buang waktu saja jika menjawab pertanyaan yang tidak penting itu menurut dirinya.
Setelah dua jam akhirnya mereka selesai membersihkan kantin yang lumayan besar itu, dengan keringat membasahi seragam sekolah yang mereka gunakan.
"Abis ini ikut gue ke mall ya, ada yang pengen gue beli... " Ucap Aleska pada Laras.
"Ok sekali cari cogan di Mall. " balas Laras.
Mereka menyimpan semua alat-alat untuk membersihkan kantin lalu berjalan keluar dari koridor sekolah yang sangat sepi dan sunyi, terlihat sebuah motor sport merah berlalu dari parkiran sekolah.
"Kayaknya itu motornya pak Williams, dah pulang dia yuk kita pulang juga. " Gumam Laras.
"Pulang ke rumah saja, pakai bajuku setelah itu ki pergi ke mall. " Balas Aleska tersenyum.
Mereka mengendarai motor milik Laras menuju rumah Aleska yang tidak begitu jauh dari sekolahnya, menatap para pengendara lain yang sedang sibuk dengan berbagai kegiatan mereka.
"Nanti aku akan jadi dokter besar seperti ibumu, punya rumah sakit sendiri dan aku akan menggratiskan semua pengobatan untuk orang tak mampu. " Ucap Laras.
"Iyaa harus tuh otak mu kan encer Laras, kau lebih cocok jadi anak bunda ku aha ha ha. " Ucap Aleska terkekeh.
Mereka tertawa dan bercerita tentang masa yang akan datang kemudian hari, berkendara memasuki halaman rumah Aleska yang besar dan rumah nya yang begitu megah.
Mereka turun dari motor dan segera masuk kedalam rumah Aleska, dirumah Aleska hanya bersama para pelayan yang setia menemani dirinya.
"Ayo masuk kekamar ku saja, pasti bunda belum pulang dari rumah sakit. " Gumam Aleska.
Mereka naik ke lantai dua rumah Aleska memauki kamar Aleska yang begitu besar dan luas, Laras sudah biasa berada dirumah Aleska bahkan menginap seperti rumah nya sendiri.
Laras menjatuhkan tubuh nya diatas ranjang empuk milik Aleska, menatap langit langit kamar Aleska yang bergambar bintang dan bulan pada malam hari gambar itu akan bercahaya.
"Aku mandi dulunya, pilih lah baju mana yang ingin kau pakai. Baju mu tinggalkan saja nanti bakar dicuci sama mbok. " Ucap Aleska didalam kamar mandi.
"Iyaa... " Jawab Laras.
Laras sangat senang jika harus menginap dirumah Aleska, dia kan tidur dan perawatan seperti Aleska lakukan. Akan melakukan bayak keseruan lainnya mereka sudah seperti seorang kakak dan adik.
Laras berdiri dan membuka lemari Aleska yang penuh dengan pakaian yang mahal dan Trending kalangan remaja seusia mereka, Laras mengambil celana jeans putih dan sweater berwarna ungu muda.
Aleska keluar dari kamar mandi melihat Laras yang menyukai baju barunya, dia memegang pundak sahabatnya itu dan tersenyum.
"Pakai lah tak usah kau kembali kan, aku punya selusin baju seperti itu. " Ucap Aleska mengeringkan rambut panjang nya.
"Terima Kasih Aleska. " Ucap Laras.
Laras masuk kedalam kamar mandi sedang kan Aleska setelah berdandan natural dia turun kebawa untuk makan siang dahulu, tak lama Laras sudah datang dengan tas ransel miliknya.
"Duduk dan makan lah, aku lapar sekali setelah bersih bersih tadik. " Ucap Aleska.
Laras menganguk lalu ikut duduk disamping Aleska yang sedang makan, dia mengambil lauk yang dia suka dan memakannya dengan senang sangat lahap.
Aleska bukan lah gadis yang suka memilih sebuah teman yang harus sama seperti dirinya, tapi Aleska akan berteman dengan siapa saja yang mau berteman dengan dirinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
AiniyaFazmi
ok siap kak
2022-03-17
0
Aumy Re
lanjut terus, ka.
semngat berkarya
mampr juga Di Batas Cakrawala
2022-03-17
0