Pagi itu Aleska berlari keluar rumah dia melihat Kenan dan keluarga nya memasuki sebuah mobil mewah. Aleska mengejar mobil itu sembari menangis dia tak menyangka jika pertemuan mereka kemarin adalah saad terakhir kalinya.
Kenan tidak melihat jika Aleska berlari mengejarnya, rambut panjang gadis kecil itu melambai lambai mengikuti irama lari gadis kecil itu.
Ibu Aleska yang melihat putri berlari mengejar mobil Kenan pun mengikutinya dengan susah payah, Aleska terjatuh dan mengakibatkan kakinya tergores dengan aspal yang kasar.
"Aleska.... " Pekik Diana Ibu Aleska sembari berlari mengejar anaknya.
"Bundaaa lihatlah Kenan meninggalkan ku sendiri, dia tidak berpamitan pada ku. " Ucap Aleska sembari menangis tersedu sedu.
"Lihatlah kaki mu berdarah nak, ayo kita pulang. " Ucap Diana menggendong putrinya.
Aleska terus saja menatap mobil Kenan yang telah hilang dari pandangan dia terus saja menangis.
Diana menurunkan Aleska di kursi taman meninggalkan Aleska untuk mengambil P3K untuk luka Aleska.
"Cup cup sayang dengar kan bunda Aleska, Kenan harus pergi menemui adiknya. " Ucap Diana menenangkan Aleska.
"Tapi seharusnya dia berpamitan dahulu pada ku bunda... " Teriak Aleska.
Aleska berlari menuju kamarnya dengan hati yang sangat kesal dan sedih ,Aleska menarik dan membuat kalung pemberian Kenan untuk nya.
10 tahun kemudian...
"Aleskaaaaaa cepat turun lah ada Laras menunggu mu.. " Teriak Diana.
Seorang gadis tersenyum menatap bayangan dirinya didepan cermin, kemudian keluar dari kamar nya menuruni tangga dengan kaki jenjang nya.
"Selamat pagi bunda, selamat pagi Laras sahabat ku... " Ucapnya.
Gadis berseragam putih Abu-Abu itu tak lain adalah Aleska kecil yang kini sudah tumbuh menjadi gadis remaja yang cantik, rambut panjang nya ia kucir keatas menampakkan leher jenjang nya yang mulus.
"Kenapa bunda menatap ku seperti itu? " Ucap Aleska.
"Anak bunda sudah besar yaa, apa kamu sudah tidak berharap Kenan kembali lagi hemat... " Ucap Diana.
"Sudah lah bunda aku tak peduli, aku pergi dulunya dahh.. " Ucap Aleska mencium kening sangat ibu.
"Hati hati sayang.. " Pekik Diana.
Aleska yang sekarang sudah jauh lebih baik dari Aleska kecil yang selalu jadi pendiam, bahkan dia kini sudah punya banyak temen dan penggemar yang menyukai nya.
Aleska dan Laras mulai bersahabat sejak mereka masuk sekolah menengah pertama, saad itu Aleska dibully dan hanya Laras yang mau menolong nya dan kini mereka bersahabat baik.
Laras adalah anak dari seorang penjaga kantin di sekolah yang kini mereka jajahi untuk belajar, walaupun begitu paras ayu dan lemah lembut Pasar bisa meluluhkan setiap lelaki yang memandang nya.
Laras dengan tubuh nya yang tinggi dan berkulit kuning langsat ditambah matanya yang berwarna coklat membuat nya sangat manis dan cantik.
Mereka pergi kesekolah mengendarai motor bebek milik Laras, setiap pagi Laras akan menjemput sahabat ya itu dengan senang hati.
"Pagi pagi seperti ini sudah macet, astaga menyebalkan sekali. " Gumam Laras.
"Sudah lah dinikmati saja toh sabtu minggu kan gak kek gini ha ha ha... " Timpal Aleska.
sepanjang jalan mereka bercanda gurau dengan setiap ucapan yang terlontar dari mulut Laras akan membuat mu tidak bisa berhenti tertawa.
"Ooh iya Aleska dah tahu belum, kalau kita punya guru baru loh. " Ucap Laras.
Aleska yang sedang menyetir motor Laras kemudian memelankan motornya, mendegar ucapan Laras.
"Guru baru siapa, kok gak ada yang kasih tau aku sih. " Ucap Aleska.
"Kurang tahu juga aku sih, tapi katanya laki laki ganti masih muda lagi. " Ucap Laras cengengesan.
"Ooooo aja dahhhh... " Timpal Aleska.
Setelah berkendara cukup jauh akhirnya mereka sampai di gedung sekolah SMA NUANSA BARU 15,sekolahan yang sudah 3 tahun mereka tekuni itu.
"Pagi mbk Aleska dan mbk Laras. " Sapa mang ujang satpam di sekolah itu.
Aleska terseyum kemudian memarkirkan motornya di sebelah motor sport berwarna merah cerah itu.
"Motor sapa nieh, baru liat aku. " Celetuk Aleska.
"Gak penting Al, yuk ah masuk. " Timpal Laras sembari menarik tangan Aleska.
Sepanjang koridor mereka hanya mendegar pada mahasiswa yang membicarakan kegantengan guru baru itu, semua nya berbicara dengan gaya mereka masing-masing.
"Apa ku bilang Aleska benar kan, guru ya ganteng. " Ucap Laras tersenyum.
Aleska memutar bola matanya jengah mendegar ucapan Laras yang sama seperti para mahasiswi yang lain.
Mereka masuk kedalam kelas yang masih nampak sangat sepi berbanding terbalik dengan suasana diluar sana.
Saad duduk di kursi Aleska dan Laras mendegar suara riuk dari lapangan bola basket di depan kelas nya, entah kenapa matanya ingin sekali menuju kearah sana.
Terlihat seorang pria tampan dengan serangan olaraga nya sedang bermain basket, wajahnya begitu tampan dengan kulit putih dan tubuh yang Atletis membuat Aleska teringat seseorang dimasa lalunya.
"Tidak tidak tidak, kok malah keinget dia sih.. Sadar Aleska sudah 10 tahun berlalu. " Ucap Aleska sembari menggeleng kepala nya.
"Aleska lihat lah ganteng banget guru itu, ahh terpesona aku ini. " Ucap Laras heboh.
Aleska semakin jengah dibuatnya, belum lagi Laras terus saja terpekik seperti para mahasiswi diluar sana.
"Apa kamu akan kembali, seperti janji mu pada ku Kenan. " Batin Aleska.
Aleska menatap pria yang sedang bermain baskom itu dengan intens, bayangan dimasa lalu nya kembali berputar seperti roda di kehidupan nya yang sekarang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
Tyara Lantobelo Simal
Ganteng ya guru nya
2022-03-24
0
AiniyaFazmi
terimakasih
2022-03-16
1
Yuli Fitria
like fav pokok nya ❤️❤️
2022-03-16
1