Sedangkan disisi lain seorang pria dengan perawakan tinggi putih dan memiliki ketampanan yang maksimal. Dan senyum yang dapat membuat para wanita kelabakan saat melihatnya sedang berjalan keluar dari bandara setelah beberapa saat lalu mendaratakan burung besi kebanggannya dengan mulus yang hampir 7 tahun ini menemani hari-harinya.
"Langsung pulang capt atau mau ikut kita makan dulu?"tanya teman satu profesinya
"Tidak, kalian aja saya langsung pulang kerumah"jawab Zein. Ya orang itu adalah Zein Malik Abraham yang baru saja mendaratkan pesawat. Dengan kecerdasan yang dimilikinya Zein sudah menjadi captain di usia muda bagi seorang captain di dunia aviation dan dia menjadi kebanggaan bagi maskapainya karena kecerdasan dan keahliannya mengendalikan si burung besi.
"Ohhhh ya sudah capt kita duluan,hati-hati capt" ujar rekan kerjanya
"Iya,kalian juga hati-hati" jawab Zein
Zein kembali melanjutkan langkahnya menuju mobil yang sudah sedari tadi menunggunya, setelah sampai ditempat Zein langsung membuka pintu mobil dan duduk bersandar di kursi belakang.
"Langsung kerumah pak"ucap Zein pada supirnya."baik den"balas pak supir
Rasa kantuk yang begitu tak bisa lagi ia tahan akhirnya membuat ia tidur dalam perjalanan menuju rumah utamanya yang sudah lama tidak ia kunjungi karena kesibukannya.
Setelah menempu waktu selama 40 menit akhirnya mobil yang ditumpangi Zein pun sampai didepan rumah dengan pagar berwarna hitam yang menjulang tinggi.
"Den, bangun den sudah sampai"kata supir yang membangunkan Zein
"Sudah sampai yah pak?"tanya Zein, "iya sudah den"jawab pak supir
"Yasudah terima kasih pak, saya masuk dulu"ucap Zein sambil membawa koper yang sudah dikeluarkan oleh supirnya dari bagasi mobil.
"Sama-sama den"jawab pak supir
Zein memandang sekeliling rumah dengan halaman yang luas dan disana juga terdapat taman yang sangat cantik dengan senyum yang merekah di bibirnya.
"Masih sama dan tak ada yang berubah" gumam Zein yang terus memandangi halaman yang terdapat taman yang berukuran mini milik mamanya.
Setelah puas memandangi Zein melanjutkan langkahnya menuju pintu bercat putih yang tertutup rapat dengan menyeret kopernya, setelah sampai didepan pintu Zein langsung mengetuk pintu sambil mengucapkan salam.
Tok tok tok
"Assalamu'alaikum"ucap Zein, dan beberapa saat kemudian terdengan suara dari dalam rumah menyaut.
"Iya sebentar"ucap orang dari dalam rumah sambail bergegas menuju pintu untuk membukanya.
"Maaf cari siapa yah"ucap bibi yang bekerja dirumah itu.
seketika Zein langsung membalikan badannya setelah mendengar ucapan bibi sambil menyunggingkan senyumnya.
"Astagfirullah, aden ini beneran aden kan"ucap bibi kaget saat melihat siapa orang yang datang kerumah majikannya itu.
"Iya bi ini aku Zein"ucap Zein dengan masih menyunggingkan senyum yang begitu menawan.
"Ayo silahkan masuk den,sini biar bibi yang bawain kopernya"ucap Bibi
"Udah ngga usah bi biar sama aku aja"jawab Zein," bi mama mana?"tanya Zein sambil berjalan masuk ke dalam rumah yang sudah hampir setahun ini tidak ia kunjungi.
"Nyonya sedang berada di kebun belakang rumah den" jawab Bibi
"Ohhhh yasudah aku ke kamar dulu bi, ehhh iya tapi jangan bilang mama dulu kalo aku udah pulang"pinta Zein pada Bibi
"Iya den siap"ucap bibi sambil mengacungkan kedua jempolnya
Zein melanjutkan langkahnya menuju kamarnya di lantai dua,setelah menaruh koper Zein kembali turun untuk menemui mama tercintanya yang berada di kebun belakang. Mendengar suara derap langkah yang begitu dekat di pendengarannya sang mama sehingga mengalihkan atensinya dari berkebun yang sedang dia lakukan dan sesaat kemudian dia tersenyum melihat anak kesayangannya sedang berjalan menuju dirinya.
Secepat kilat mama langsung berdiri dan menyambut kedatangan anaknya dengan merentangkan kedua tangannya untuk di peluk, Zein langsung berjalan dengan cepat dan langsung masuk kedalam pelukan mama yang begitu hangat dan nyaman itu.
"Anak nakal, kenapa pulang ga bilang-bilang dulu"ucap sang mama sambil memukul lengan anaknya itu.
"Sengaja Zain ga kasih tau mamah biar surprise gitu hehehe"," dasar kamu tuh yah" ucap mamah sambil menjewer teling sebelah kanan Zain.
"Adududu sakit mah udah dong lepas, nanti kalo telingaku lepas gimana kan jadi ga ganteng lagi"kata Zain sambil meringis menunjukan deretan gigi putihnya.
Setelah itu Zain masuk ke dalam rumah bersama mamahnya, selang beberapa menit setelah Zain membersihkan dirinya dia langsung turun ke bawah menemui mamahnya yang berada di meja makan menunggu zain turun untuk makan bersama.
"Ayo sini nak, udah lama banget mamah ga makan bareng kamu.
"Iya mah, ucap Zein sambil berjalan menuju meja makan. disana sudah tersedia berbagai macam masakan yang sangat disukainya seperti opor ayam kesukaannya apalagi sudah lama dia tidak makan makanan tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments