Chloe memasuki sebuah perumahan elit yang letaknya sedikit jauh dari perumahan lainnya, di sana Chloe melihat seorang laki-laki paruh baya tengah duduk di salah satu kursi yang ada di taman. Di dekatnya ada api unggun yang menyala, padahal sekarang sudah memasuki waktu pagi tapi orang tua itu tidak menghiraukan nya.
Sudah bertahun-tahun Chloe kenal dengannya namun sampai sekarang mereka tidak ada yang tahu mengenai nama nya, mereka sering menyebut nya sebagai kakek tanpa nama.
"Kakek? sebaiknya kita berbincang di dalam saja. Disini udaranya sangat dingin." Ucap Chloe dengan membantu kakek untuk bangkit dari duduknya.
"Tidak apa-apa, di dalam sedang kacau kau tidak boleh masuk." Balasnya dengan tersenyum kecil.
"Ah baiklah.."
"Aku mengundang mu kemari karena aku ingin pergi, aku sudah mengurus semua pengalihan kedudukan atas nama mu. Jangan hiraukan aku setelah ini karena aku tidak akan kembali lagi..." Jelas nya dengan memberikan beberapa lembar kertas pada Chloe yang hanya diam dengan masih sedikit terkejut.
"Tubuh ku sudah tidak bisa lagi bergerak lincah seperti dulu, kakek harap kau mau bertanggung jawab atas organisasi ini." Jelas nya dengan tersenyum pada Chloe.
"Kakek, kakek akan pergi jauh?" Tanya Chloe dengan sedikit pelan.
"Ya, sudah saatnya aku berlibur dan bersenang-senang di hari tua ku. Jangan khawatir, aku akan baik-baik saja." Ucap nya dengan menepuk pundak Chloe.
"Tapi, apakah kakek akan kembali lagi kemari?"
"Itu tidak mungkin."
"...." Chloe hanya diam dengan menundukkan kepalanya, sejak dia menjadi anak terlantar di jalanan, kakek ini lah yang membawanya dan memberikan fasilitas yang lengkap sehingga bisa membuat nya seperti sekarang.
"Ini sudah saatnya aku pergi, kau pergilah..."
"Tapi.... Baiklah, apa aku boleh memeluk mu kakek?" Tanya Chloe dengan tersenyum lebar namun tak dapat di pungkiri bahwa dari tatapannya menunjukkan rasa kesedihan.
"Kemarilah..... Anggap saja ini sebagai hadiah terakhir dari ku." Ucap nya dengan merentangkan kedua tangannya hingga membuat Chloe langsung berhambur untuk memeluk nya.
Pelukan tersebut hanya terjadi beberapa detik saja sebelum akhirnya Chloe pergi, di tangannya ada surat surat penting dan beberapa harta atas namanya. Chloe tidak tahu, kenapa semuanya menjadi miliknya? apa dia pantas mendapatkan semua itu?
Di jalanan yang sepi, Chloe mengendarai mobil nya dengan kecepatan tinggi. Dia menatap jalanan dengan tatapan yang dingin dan datar, hingga sampai di apartemennya Chloe langsung masuk tanpa menghiraukan sapaan para petugas apartemen itu.
Di lihatnya jam yang menunjukan pukul 5 pagi, Chloe segera berganti pakaian menggunakan pakaian olah raga dan memilih untuk pergi ke taman yang ada di samping apartemen.
Chloe melakukan gerakan kecil olah raga dan sisanya untuk berlari tanpa arah, jika sedang dalam suasana buruk Chloe pasti melakukan hal tersebut agar dirinya tidak lagi merasakan perasaan sesak dalam hatinya.
"Permisi nona, apa anda tahu tempat pengisian bensin disini?" Tanya seorang laki-laki yang ada dipinggir jalan dengan mobil sport nya yang berhenti.
"Masih jauh..." Balas Chloe dengan kembali berlari namun segera di tahan oleh laki-laki itu.
"Anu nona, bisakah nona meminjamkan ponselnya?saya ingin menghubungi bawahan saya untuk menjemput saya disini tapi ponsel saya mati..." Jelas nya dengan menggaruk tengkuknya karena di tatap datar oleh Chloe yang hanya menghela nafas sebelum akhirnya memberikan ponselnya.
"Terimakasih..." Ucap nya dan segera menghubungi seseorang, namun belum sempat itu terjadi ponsel milik Chloe pun mati.
"I-ini...." Ucap laki-laki itu dengan menahan tawa nya.
"Sepertinya ponselku belum di charger dari kemarin, sebentar....." Ucap Chloe dengan memencet tombol kecil yang ada di telinganya, jika tidak di lihat dengan teliti mungkin mereka tidak akan bisa melihat sebuah tombol kecil yang warna nya hampir sama seperti kulit.
"Cepat kemari dalam waktu 5 menit, bawakan bensin juga." Ucap Chloe sebelum akhirnya kembali menekan tombol di telinga nya.
"T-terimakasih..." Kagum laki-laki itu, sepertinya dia sadar bahwa Chloe bukan wanita sembarangan. Di lihat dari nada bicaranya pun Chloe seperti seorang pemimpin yang tegas namun, dia sebenarnya sangat baik.
Chloe memilih untuk duduk di trotoar dengan melakukan gerakan lembut untuk memijat kaki nya, hingga akhirnya sebuah mobil hitam berhenti di sana. Terlihat Crish yang muncul dengan membawa selang dan juga bensin dalam jumlah banyak.
"Di mana mobil mu?" Heran Crish.
"Tuh.. Kau berikan padanya." Balas Chloe dengan tersenyum kecil dan menepuk pundak Crish yang nampak kesal.
"Kau menyuruhku pagi-pagi buta seperti ini hanya untuk membawakan bensin, dan itu pun bukan untuk mu?" Kesal Crish namun segera di bungkam oleh telunjuk Chloe.
"Sutt jangan berisik, bukankah kau bisa meminta bayaran nya? sepertinya dia orang kaya." Ucap Chloe yang masih dapat di dengar oleh orang tadi, untuk Crish dia hanya menghela nafas berat. Temannya memang sedikit gila jika sudah dalam mode kumat seperti ini.
"Ini, aku akan membayarnya sekarang. Berapa banyak yang harus aku bayar?" Tanya laki-laki itu sedang mengeluarkan dompetnya.
"Tidak perlu, dia memang sedikit gila. Kau tak perlu menghiraukan nya." Balas Crish dengan membantu untuk memberikan bensin tersebut.
"Tapi aku tidak enak pada kalian, atau begini saja... Bagaimana jika aku mentraktir kalian untuk makan?" Tawar nya dengan penuh harap.
"Kami orang sibuk, sebaiknya kau urungkan niat baik mu itu." Balas Chloe yang muncul di balik jendela mobil.
"Tapi..... Kalau begitu terima ini saja, kalian bisa menghubungi ku jika kalian membutuhkan sesuatu." Ucap nya dengan memberikan sebuah kartu nama pada Chloe yang langsung melihatnya.
"Aydin Wira Kanza." Ucap Chloe dengan memperhatikan kartu nama itu.
Hingga tanpa sadar, Crish masuk kedalam mobil dan merebut kartu nama itu untuk membacanya. Crish mengeryit sebelum akhirnya tersenyum aneh.
"Lihat, bukankah dia anak manja dari keluarga kaya raya itu? aku mendapatkan informasi, kita harus menyelidiki tentang keseharian nya. Sepertinya dia terlibat masalah, sayang sekali...." Ucap Crish dengan kembali memberikan kartu nama itu.
"Apa maksudmu?" Heran Chloe dengan menatap Crish.
"Tadi malam, aku mendapatkan email dari seseorang. Dia meminta kita untuk menyelidiki tentang nya, mereka pikir Aydin tidak sesederhana yang mereka lihat. Oleh karena itu mereka meminta semua informasi nya dengan lengkap." Jelas Crish dengan memberikan salinan dokumen nya.
"Kenapa nama nya di rahasiakan?" Heran Chloe karena tidak ada nama pengirim nya, yang ada hanya huruf inisial nya saja.
"Entahlah, lalu bagaimana? kita terima atau tolak saja?" Tanya Crish dengan meminta persetujuan Chloe, bagaimana pun Chloe adalah pemimpin nya yang paling berhak atas keputusan itu.
"Kita lihat saja, apa bayaran nya sangat cocok dengan tugas kali ini?" Tanya Chloe dengan menaik turunkan alisnya.
"Kau ini!! tapi memang benar sih, aku ingin segera membeli rumah baru yang ada di tepi pantai.... Bukankah itu sangat menyenangkan?" Tanya Crish membuat Chloe menatapnya heran.
"Kau lupa? kau sudah memiliki 7 rumah!!! tapi kau malah tinggal di samping apartemen ku, apa kau gila?" Heran Chloe namun tak di gubris oleh Crish yang memilih menyalakan musik.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
❣️yu_chan❣️
semangat kak nun, semakin ke bahwa tambah kepo..
2022-04-18
1
happy oktavia
bikin penasaran trs.. semangat kak othor😍💞
2022-04-16
1