chapter 2

Debu berterbangan menutupi pandangan mereka, sudah dapat mereka pastikan jika si manusia gua itu telah mati.

Berbanding terbalik dengan dugaan mereka si manusia gua itu berdiri kokoh bahkan setelah tinju Glasial mendarat di pipinya. melihat itu senyum di wajah Glasial memudar.

Dibawah rasa terkejutnya Glasial tertegun untuk beberapa saat, dan saat ia sadar sebuah tangan menempel di wajahnya memaksanya menghantam tanah. Seketika pandangan Glasial gelap, dengan mata yang hanya putihnya saja yang terlihat Glasial kehilangan kesadarannya.

"Wow, hahahaha si bodoh itu akhirnya menemui lawan yang dapat dengan mudah mengalahkannya" di rambut mereh tertawa bahagia, melihat Glasial terbaring tak sadarkan diri.

.........

Setelah bertukar kata dan meminta maaf atas kelakuan Glasial yang kurang ajar itu, kelompok Glasial yang berjumlah enam orang itu akhirnya mendapatkan izin untuk mendirikan tenda di sekitar gua.

Sakka menemani mereka mendirikan tenda dan bertukar kata dengan duduk melingkar mengelilingi api unggun.

" aaah,meski sedikit terlambat, perkenalkan namaku, Theodore Rhino, aku berasal dari keluar Rhino yang ber spesialis dalam penempaan tubuh." Theodore, dia adalah orang ramah yang pertama kali menyapa Sakka, ia adalah pemimpin kelompok ini.

" namaku Myoboku Rin, dari keluarga Myoboku yang berspesialis dalam pengobatan dan ilmu medis" saut gadis cantik berwajah asia dengan rambut hitam bergelombang.

" Fugeleon Vermilion, keluarga kamu mengkhususkan diri dalam penguasaan api, baik itu binatang sihir api ataupun sihir api" sambung si rambut merah .

" Richard Orlando, dari keluar Orlando yang berspesialis dalam pembuatan senjata sihir dan armor sihir, seperti yang aku gunakan ini adalah salah satu prototipe dari armor dan senjata yang sedang kami kembangkan " sambung pemudah yang bertubuh lebih kecil dari Glasial dan Theodore, ia mengenakan safety goggles dengan kaca berwarna biru, ia juga mengenakan armor Exoskeleton berwar putih yang menutupi dari leher hingga ujung kaki, dan di pinggangnya terdapat pistol sihir.

" Erika Artemis, seperti yang terlihat aku dari keluarga yang berspesialis dalam memanah, pengintaian, dan pengumpulan informasi." gadis pirang berambut panjang yang di kuncir kuda. Panah hitam menempel dipunggungnya.

" hemmm, apakah kamu seorang magical archer, aku tidak melihat di mana quiver mu" tanya Sakka saat ia tidak melihat quiver yang melekat di tubuh Erika.

" yups, kamu benar, aku di berkahi oleh Mana dan spirit, yang mana memudahkan ku untuk membentuk panah yang terbuat dari mana" Erika mengangguk membenarkan pertanyaan Sakka.

plak

Sebuah tepukan melayang kekepala Sakka.

" sebelum mengajukan pertanyaan alangkah baiknya jika kau memperkenalkan diri dulu bakasakka. Yooo, perkenalkan namaku Nadine Charlotte, aku sedang dalam pelatihan di sini, bersama si bodoh ini" saut Nadine yang datang membawa seekor rusa yang sudah di kuliti.

" Sakaki Kaimura, sama seperti yang sudah dia bilang tadi, kami disini sedang berlatih." kata Sakka saraya mengusap kepalanya yang di pukul Nadine.

Nadine di bantu oleh Sakka mendirikan tiang dari kayu untuk membakar rusa yang tadi Nadine bawa, kelompok Theodore mendadak hening kepala mereka sedang mengingat kembali di mana mana kedua orang ini pernah mereka dengar. Bahkan mereka menerima begitu saja daging masak yang di berikan oleh Nadine, Mereka bagai kerbau yang di cucuk hidung mengikuti perkataan Nadine saat menyuruh mereka makan, dalam kondisi linglung mereka makan seperti orang bodoh sampai akhirnya Leon berseru membuat kelompok Theodore teringat akan siapa sebenarnya sosok Nadine dan Sakka ini.

gluk

" haaaa, sekarang aku ingat kalian ini adalah putra putri dari clan Sasaki dan Charlotte yang hilang sepuluh tahun silam" seru Fugeleon saat kepalanya mulai mengingat kembali sosok Sakka dan Nadine.

Keempat anggota lainnya menyemburkan makanan yang ada di mulut mereka saat Fugeleon berseru, baru keempat orang lain Sadar siapa dua sosok yang sedang berpangutan di depan mereka. Berpangutan?, ya berpangutan, entah siapa yang memulai tapi kedua orang itu sekarang sedang asik bertukar Saliva sekarang, bahkan mereka tidak terganggu dengan seruan yang Fugeleon ucapkan.

sontak kelima orang yang baru tersadar itu kembali memakan makanannya dengan berbalik memunggungi Sakka dan Nadine Dengan wajah memerah.

puaah

Setelah lima belas menit lamanya baru pertukaran Saliva Antara Nadine dan Sakka usai, dan saat keduanya mengurai pertukaran itu terdapat benang Saliva yang menghubungkan kedua. Dengan lembut Sakka mengusap jejak benang tersebut.

" bakka, kau selalu tak tau malu mesum!" ucap Nadine Dengan muka bersemu merah, ucapannya itu seperti ia sedang protes akan tetapi senyum yang terukir di wajahnya itu berkata lain.

" aku selalu tidak bisa menahannya jika berada di dekatmu" ujar Sakka tersenyum nakal.

melihat sekeliling Sakka dan Nadine menemukan kelima orang dari kelompok Theodore sedang sibuk mengecek senjata mereka. Erika yang sedang melap panah hitam miliknya, Richard yang sedang melakukan kalibrasi magic gun miliknya, Fugeleon yang sedang memberikan magic stone api pada burung elang api miliknya, Rin sedang meracik bubuk obat, dan Theodore sedang mengasah greatsword miliknya. lalu bagaimana dengan Glasial?, pemuda itu sekarang sedang tertidur pulas dengan senyum yang menghiasi wajahnya.

"hemmmm, ngomong ngomong aku belum mengetahui apa tujuan kalian datang ke tengah hutan hitam kematian ini?" tanya Sakka memecah keheningan.

" kami di sini untuk divine best yang akan memberikan warisannya pada orang yang menurutnya layak untuk mewarisi semua yang ia miliki" jawab Theodore dengan jujur. Sakka tau mereka akan menjawa walaupun sedang fokus mereka tetap waspada pada sekitar mereka.

" divine best?, apakah itu adalah singa hitam bencana?" tanya Sakka ragu.

Sriiing

" yups, kau benar tuan muda, Divine best itu adalah seokor singa hitam bencana yang perkasa" saut Erika yang saat ini sedang mengasah salah satu dual dagger yang dia miliki.

" jika itu Black Lion Of Disaster, maka itu akan cocok untuk Theodore dan Glasial yang memiliki fisik yang kuat " terang Sakka dengan ringan, seraya berjalan mendekat kepada Erika.

" Kyaaaa tuan muda apa yang sedang kau lakukan, hei hei hei, turunkan aku!, turunkan aku!" Erika memekik saat Sakka mengendong diri di pundak seperti karung beras.

" Sakka be gentle, dia sepertinya masih tersegel dan suci, dan kalian, jika kalian tak punya pelampiasan makan sebaiknya kalian tutup telinga Kalian rapat rapat, kerena sebentar lagi akan terdengar suara yang membangkitkan hasrat" kata Nadine yang segera mengajak Rin masuk kedalam kubah yang terbuat dari tanah yang baru saja dia buat.

Aaaaah

Tak lama setelah itu terdengar suara Erika yang di bawa oleh Sakka masuk kedalam gua, segera ketiga lelaki itu memanggil summon mereka yang bisa membantu mereka melepaskan sesuatu yang bisa membuat mereka gila....

.

.

.

To be continue

Episodes
1 Chapter 1
2 chapter 2
3 chapter 3
4 chapter 4
5 chapter 5
6 chapter 6
7 chapter 7
8 chapter 8
9 chapter 9
10 chapter 10
11 chapter 11
12 chapter 12
13 chapter 13
14 chapter 14
15 chapter 15
16 chapter 16
17 chapter 17
18 chapter 18
19 chapter 19
20 20
21 chapter 21
22 chapter 22
23 chapter 23
24 chapter 24
25 chapter 25
26 chapter 26
27 chapter 27
28 chapter 28
29 chapter 29
30 chapter 30
31 chapter31
32 chapter 32
33 chapter 33
34 chapter 34
35 chapter 35
36 chapter 36
37 chapter 37
38 chapter 38
39 chapter 39
40 chapter 40
41 chapter 41
42 chapter 42
43 chapter 43
44 chapter 44
45 chapter 45
46 chapter 46
47 chapter 47
48 libur
49 chapter 48
50 chapter 49
51 chapter 50
52 chapter 51
53 chapter 52
54 chapter 53
55 chapter 54
56 chapter 55
57 libur mingguan
58 chapter 56
59 chapter 57
60 chapter 58
61 chapter 59
62 chapter 60
63 chapter 61
64 chapter 62
65 chapter 63
66 -
67 chapter 64
68 chapter 65
69 chapter 66
70 chapter 67
71 chapter 68
72 chapter 69
73 chapter 70
74 libur again
75 chapter 71
76 chapter 72
77 chapter 73
78 chapter 74
79 chapter 75
80 chapter 76
81 chapter 77
82 chapter 78
83 chapter 79
84 chapter 80
85 chapter 81 end
86 heatus for 1 week +
87 chapter 82
88 chapter 83
89 chapter 84
90 chapter 85
91 chapter 86
92 Ramdhan coming
93 chapter 87
94 chapter 88
95 chapter 89
96 chapter 90
97 chapter 91
98 chapter 92
99 chapter 93
100 chapter 94
101 chapter 95
102 chapter 96
103 chapter 96
104 chapter 97
Episodes

Updated 104 Episodes

1
Chapter 1
2
chapter 2
3
chapter 3
4
chapter 4
5
chapter 5
6
chapter 6
7
chapter 7
8
chapter 8
9
chapter 9
10
chapter 10
11
chapter 11
12
chapter 12
13
chapter 13
14
chapter 14
15
chapter 15
16
chapter 16
17
chapter 17
18
chapter 18
19
chapter 19
20
20
21
chapter 21
22
chapter 22
23
chapter 23
24
chapter 24
25
chapter 25
26
chapter 26
27
chapter 27
28
chapter 28
29
chapter 29
30
chapter 30
31
chapter31
32
chapter 32
33
chapter 33
34
chapter 34
35
chapter 35
36
chapter 36
37
chapter 37
38
chapter 38
39
chapter 39
40
chapter 40
41
chapter 41
42
chapter 42
43
chapter 43
44
chapter 44
45
chapter 45
46
chapter 46
47
chapter 47
48
libur
49
chapter 48
50
chapter 49
51
chapter 50
52
chapter 51
53
chapter 52
54
chapter 53
55
chapter 54
56
chapter 55
57
libur mingguan
58
chapter 56
59
chapter 57
60
chapter 58
61
chapter 59
62
chapter 60
63
chapter 61
64
chapter 62
65
chapter 63
66
-
67
chapter 64
68
chapter 65
69
chapter 66
70
chapter 67
71
chapter 68
72
chapter 69
73
chapter 70
74
libur again
75
chapter 71
76
chapter 72
77
chapter 73
78
chapter 74
79
chapter 75
80
chapter 76
81
chapter 77
82
chapter 78
83
chapter 79
84
chapter 80
85
chapter 81 end
86
heatus for 1 week +
87
chapter 82
88
chapter 83
89
chapter 84
90
chapter 85
91
chapter 86
92
Ramdhan coming
93
chapter 87
94
chapter 88
95
chapter 89
96
chapter 90
97
chapter 91
98
chapter 92
99
chapter 93
100
chapter 94
101
chapter 95
102
chapter 96
103
chapter 96
104
chapter 97

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!