# 6 Tahun Kemudian

6 Th Kemudian

Hari-hari dilalui Lila dengan cepat kini dia,setelah kepergiannya Lila bagai tertelan bumi, entah rencana apa yang Allah berikan pada jalan hidupnya, Nadia dan Riko sangat menutup rapat keberadaan Lila.

Nadia sangat menyayangi Lila, walaupun dia hanya saudara angkat nya, namun lebih suka berdiskusi dengan Lila di banding dengan Hani, setelah kepergian Lila saat di Surabaya selama dua bulan ternyata kenyataan yang membuat dia meyakinkan diri untuk hilang dari kehidupan suaminya juga kehidupan mertua, juga keluarga angkatnya terkecuali Riko dan Nadia.

Nadia sangat menjaga Lila, apalagi setelah Lila di nyatakan hamil.. dia bertekad untuk menyembunyikan Lila dari keluarga yang akan menyakitinya, Nadia merasa bersalah karena Lila sudah menjadi pengantin pengganti.

Kini enam tahun berlalu, Lila memutuskan untuk pulang kekampung halamannya Ayahnya di daerah Lamongan sementara Nadia masi di Surabaya.

Nadia mengijinkan Lila tinggal di sana semenjak putrinya berumur satu tahun.

Putri dari Dalila di beri nama Adeeba Mazia gadis cantik dengan rambut kecoklatan dan sekarang berumur 5th.

Gadis cilik yang cantik dan juga ceria dan supel tapi,keras kepalanya yang selalu buat Lila pusing karenanya.

Sedangkan Lila bekerja di sebuah Rumah Sakit di kota Lamongan.

" Baby Dee...!!! teriak Lila sudah sudah kesekian kali membangunkan putri kecilnya.

" Adeeba Mazia... bangunnn !! udah siang nak, kamu harus sekolah,bunda mau kerja nanti kesiangan nak..!! suara Lila sudah biasa terdengar tetangga nya kalau sudah teriak-teriak pasti ada hubungannya dengan Deeba..

" Dee.. oke, bunda akan kirim kamu ke pesantren kalau kamu nggak nurut bunda yaaa?? ancam Lila

" No.. mom..!! mommy, aku nggak mau ke pesantren..!! ucap Deeba yang tiba-tiba langsung membuka matanya dengan sempurna

" Astaga anak ini bener-bener buat aku darah tinggi.. sifatnya bener-bener bikin aku pusing" gumam Lila yang sudah keluar kamar mandi guna menyiapkan keperluan sang putri

" Cepat mandi, bunda..

" Not bunda, Mommy... kalau bunda Dee cuma bunda Nadia dan mommy ku mommy Lila.. "ucap Dee.

" Oke.. Dee bisa panggil dengan panggilan mommy, tapi.. bisa kan Dee nurut sama mom? Lila mencoba negosiasi dengan sang putri supaya sedikit demi-sedikit putrinya merubah kebiasaan nya yang buruk

" Oke.. Mommy, Dee.. sayang banget sama mommy... muachh..!! Dee mencium pipi Lila dan berlalu kekamar mandi.

" Hadeuhh.. tuh anak, padahal lebih suka di panggil bunda, aisttt... tapi..keduluan Kak Nadia " gerutu Lila.

Tak butuh waktu lama Deeba keluar kamar mandi dengan handuk yang menutupi tubuh kecilnya.

" Wahhh... anak mommy, sekarang udah besar.. bisa mandiri, sekarang pake baju sediri bisa? tanya Lila memberikan seragam sekolah Deeba.

" Oke mommy, aku udah besar..jadi nggak perlu khawatir sama Dee.. oke? kata Dee dengan sok dewasa

" Halahh.. kamu kan masih umur 5th,oke ..udah rapih, mommy rapihkan rambut kamu yaa..? ucap Lila menyisir rambut panjang sang putri.

" Mom... sebenarnya Dee malas lah sekolah.. " ucap Dee dengan raut wajah sedihnya.

" Kenapa emang, ada yang nakalin Dee? tanya Lila penasaran

" Hemmm... mereka bilang aku nggak punya Daddy, Dika bilang aku anak haram... emang apa sih mom anak haram, kata dia aku nggak punya daddy jadi aku anak haram" ujar Dee dengan wajah sendu

" Sayang.. jangan dengerin kata-kata yang nggak baik, Dee kan punya Ayah Riko, punya bunda Nadia, punya mommy, punya Kak Mita iya kan? ujar Lila menggenggam erat tangan sang putri

" Trus.. daddy aku dimana mom? tanya Dee dengan polosnya

" Daddy lagi kerja..buat nanti Dee sekolah sampe dewasa,dan daddy ada di tempat jauh. " jelas Lila.

" Maafkan mommy nak, seandainya kamu tahu Daddy tidak pernah menginginkan kita.. pasti kamu kecewa seperti mommy" batin Lila nelangsa dengan nasib pernikahan nya.

Lila sampe sekarang masih berstatus istri seorang Gilbert Ray Abraham, pernah Nadia bercerita tentang Ray yang terang-terangan bilang ke ayah Danu, jika Ray tak akan pernah menceraikan Lila, dan akan menunggunya kembali walaupun dia sudah menua nantinya.

Entah apa yang dilakukan Riko hingga keberadaan Lila tak di ketahui orang-orang suruhan Ray, padahal dia sudah membayar hekers terbaik namun, tak ada hasil menemukan jejak Lila.

" Oke mom, aku sudah selesai" ucap Dee membuyarkan lamunan Lila.

" Baiklah.. ayo kita berangat..!! ucap Lila dengan memakaikan tas sekolah Dee.

Mereka berangkat dengan menggunakan motor matic kepunyaan Lila, padahal Riko sudah ingin memberikan mobil bagi ponakan dan adik iparnya,namun di tolak mentah-mentah oleh Lila.

Dengan terpaksa Riko dan Nadia tak. bisa memaksa Lila, karena memang dia tahu kalau Lila sudah biasa hidup sederhana.

Lima belas menit mereka sapai di sebuah sekolah taman kanak-kanak, tempat dimana Dee sekolah bukan sekolah elite seperti anak orang kaya lainnya hanya TK swasta biasa yang ada di daerah.

" Dee harus janji ke mommy, nggak boleh nakal dan nggak boleh sembarangan ikut sama orang yang nggak dikenal,trus yang pinter sekolahnya juga ngajinya yaa..? I love u baby!! ucap Lila dan mengecup lembut kening sang putri

" Oke mom, I Love u too.. mommy hati-hati kerjanya.. Dee masuk yaa? Dee mencium tangan sang mommy dan pamit untuk masuk ke dalam kelas.

Setelah pastikan sang putri masuk,Lila menjalankan aktivitasnya seperti biasa yaitu kerja di RS sebagai perawat.

Waktu tempuh dari tempat sekolah Dee hanya 15 menit sampai Rumah Sakit dan Lila segera memarkirkan motor maticnya dan melangkah ke dalam RS.

Lila degan langkah mantap masuk ke dalam RS dan segera melihat scedule dia jaga.

Dia melangkah ke pos yang diharuskan dia disana.

" Hai La... kamu di cariin orang ganteng tuh ada di VIP3" ucap salah satu perawat bernama Yuli

" Bisa aja kamu Yul,nanti aja seklian visit bangsal sama Dokter Indah. " jawab Lila dengan entengnya.

" Lila.. Lila,tau nggak sih.. banyak yang suka sama kamu dari Staf RS, dokter, pasien, keluarga pasien.. tapi, kamu selalu tolak " ujar Yuli gemas dengan temannya yang susah di dekati.

"Suka nggak harus memiliki kan? ujar Lila

" Dasar kamu..!! ucap Yuli tak tahu lagi mau bicara apa lagi pada Lila.

" Aku visit yaa... tuh dokter Indah udah dateng" pamit untuk ikut salah satu dokter.

Lila memang sangat tertutup tentang statusnya, temannya pun tak ada yang tahu tentang Adeeba, dan dia kini ikuti Indah sang dokter umum ke ruang VIP 3.

" Siang ibu , bapak bagaimana kabar hari ini? wah sedang ada tamu, maaf saya agak sedikit telat " ujar Indah saat masuk dalam ruangan itu dengan Lila.

" Lilaa...!! panggil seseorang.

Bersambung

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***