"sesudah melakuakan ijab kabul". Huan memboyong Yanti kerumah yang sudah dibeli Huan. yah walaupun tidak besar tapi cukup nyaman untuk pengantin yang lagi kasmaran.
"disebuah kamar nampak dua anak manusia!."
Huan mengangkat tubuh sang istri ke atas ranjang. dengan lembutnya ia bembelai pipi mulus sang istri!. dan mencium keningnya, lalu turun ke kedua kelopak mata, hidung dan bibir dia mencium lembut setiap incinya sesekali menyesap,makin lama permainan itu semakin menuntut, hingga terjadilah perang lidah. tangan Huan tidak mau diam situ saja dengan liarnya tangan itu bergerak menyentuh setiap inci tubuh yang ada dibawahnya.
"dengan cekatan Huan melepaskan semua pakaian ia dan Yanti hingga merka sama sama polos tanpa sehelai benang pun di tub*uh keduanya".
"kedunya sudah dirasuki kabut gairah".
pelan-pelan Huan membuka kedua kaki Yanti, dan.... "betapa kecewa nya Huan", saat penyatuan itu terjadi
"tapi kegiatan panas itu!, tiba-tiba terhenti". kenapa sayang??... Yanti mengernyitkan keningnya!, kenapa kamu mengehtikannya?? Yanti yang kala itu sudah di kuasai kabut gairah merasa kecewa karena Huan menghentikan aktifitasnya pananya.
" siapa?...siapa yang melakukanya! teriak Huan dengan muka yang sudah merah seperti kepiting rebus, dengan tetesan air mata dan menahan amarahnya! "malam pertama" yang di impikanya bersama orang di cintainya ...ternyata malah menjadi malam penuh dengan kekecewaan!."
dengan gugupnya Yanti!
aku-aku...Yanti tak mampu menjawab pertanyaan Huan! jawab yanti!?... Huan membentak orang yang paling dia cintai dan sayangi selain ibu dan keluarganya. selama ini Huan tidak pernah mengucapkan kata kata kasar atau membentak; tapi kali ini Huan seperti orang yang sangatlah bodoh!, bodoh... karena sudah di butakan oleh cinta!
"Yanti langsung bersimpuh dikaki huan...memohon ampunan kepada pria yang dua tahun ini menemani hari -harinya".
"sayang... maafkan aku!.. aku tau aku salah, aku mohon maafkan aku. Yanti terisak dan bersimpuh dikaki Huan".
"jantung dan hati Huan seperti tertikam oleh belati", tapi Huan tetaplah Huan!. pria yang mempunyai hati yang tulus dan selembut sutera"
"bangunlah... Huan mengangkat tangan dan merangkul Yanti dengan begitu erat dalam pelukannya, Yanti menangis haru dia takut jika Huan akan meninggalkanya".
"aku mohon jangan tinggalkan aku" lirih Yanti dalam Isak tangisnya dan mengeratkan pelukannya.
"sudahlah jangan menangis lagi sayang aku sudah memaafkanmu aku sudah memaafkanmu", lalu Huan menangkup wajah itu dengan kedua tanganya dan mentap sayu ke manik mata Yanti.
"setelah satu minggu menikah; hal yang tak terduga terjadi!. sayang kamu kenapa tanya Huan kepada Yanti..., ga tau mas perut aku seperti diaduk-aduk dan terasa mual, jawab yanti. mungkin asam lambung kamu kumat dek? lalu Huan memapah Yani menuju kamar mereka, sayang tunggu disini dulu mas mau bikin teh hangat, dan di jawabi anggukan oleh Yanti karena Yanti sudah tidak ada tenaga untuk menjawabnya".
"karena kondisi Yanti yang semakin parah.
Huan membawa istrinya ke klinik.sesampainya di klinik dokter menanyakan keluhan pasien, Huan menjelaskan kondisi Yanti mual dan muntah. lalu dokter menyuruh Yanti untuk berbaring di tas brankar dan melakukan tes urine..
bagaimana dok dengan kondisi istri saya? tanya Huan kepada sang dokter, dokter itu tidak lansung menjawabnya, dokter itu hanya tersenyum!. Huan dan Yanti terlihat bingung dengan kelakukan dokter itu yang dianggapnya aneh".
"baru Huan mau buka suara. dokter memotongnya dengan cepat. selamat pak istri bapak hamil. ucap dokter itu!. "HAAaMIL" dengan gagapnya Huan begitu terkejut dan dia menatap Yanti dengan tatapan yang tak bisa di artikan. karena tidak ada reaksi dari orang di hadapan nya, dokter itu mengucapkan sekali lagi hingga Huan tersadar dari keterkejutannya..!"
"terimakasih dok" Huan mengucapkan terimakasih. istri saya hamil berapa bulan dok, tanya Huan kepada dokter itu, 13 minggu pak.
jawaba dokter dan diangguki oleh Huan. sedangkan Yanti hanya bergeming.
"sesampainya dirumah Huan tidak bicara apapun! hingga akhirnya,Yanti berinisiatif membuka percakapan. mas... Yanti menarik oksigen dalam-dalam sebelum melanjutkan ucapannya!. mas, kalau mas tidak mau anak ini aku akan menggurkannya! sarkas Yanti aku tidak mau menjadi beban orang yang aku cintai". lirih Yanti
"Huan membolakan matanya! karenea terkejut akan apa yang di ucapkan Yanti.
Huan adalah pria yang lembut dan welas asih. jangan kau menambah dosamu dek dengan menghilangkan nyawa anak yang tidak berdosa".
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
al-del
lanjut... dan tetap semangat 💪💪🤲
2022-05-15
0