Tidak akan pernah seekor Naga, bisa meresapi kepedihan dan trauma berat yang di alaminya sewaktu dia menyaksikan kehancuran tubuh ibunya yang hanya menyisakan abu. Para Naga mana mengerti, karena DNA manusianya tidak ada, jadi mereka tidak peka terhadap derita yang Gurkha alami.
"Lebih baik punah, daripada kawin dengan gadis perawan, setelah dia melahirkan langsung di bunuh. Aku tidak tega melihat Ibu dari anakku terbunuh." ketus Gurkha, matanya tajam menatap Naga Hitam Comod di depannya.
"Kau bukan Naga Api lagi, kau sudah menjadi manusia, Gurkha, enyahlah kau dari hadapanku, jangan mencoba datang menyerahkan nyawa. Semua sudah tahu ilmumu sudah punah." kata Comod dengan suara dalam.
"Jika kau kukuh dengan aksimu yang akan mengawini gadis manusia, jangan salahkan diriku."
"Hahaha..kau mengancamku Gurkha, apa kau gila? lihat tubuhmu yang hanya berbalut daging kenyal dan lemah. Bandingkan dengan badanku yang keras, kuat dan bersisik." ejek Comod. Mulutnya menyeringai. Wajah jeleknya tambah hitam.
"Goreon...turunlah kalian!!" pekik Gurkha menghantam langit, suaranya melengking menembus jantung. Para pengawalnya cepat menukik turun dari balik awan, sayap hitamnya mengepak keras melintas di udara, akhirnya bertengger di atas tebing yang tajam.
"Siap pangeran, kami siap melakukan tugas." sahut empat Naga Api Goreon dari atas tebing dengan suara melengking.
"Gurkha lawanlah aku, jangan jadi pengecut, dengan mengadu ilmuku dengan pengawalmu!!" teriak Comod melompat tinggi, kaki nya yang besar menghantam Gurkha.
"Aku tidak pantas melawanmu Comod, kau bukan levelku." sahut Gurkha berkelit. Dia berusaha menjauh dari amarah Comod. Tapi Comod memburunya dengan cepat. Empat Naga Api melompat turun dari tebing menjulurkan lidahnya yang bercabang dan mengitari Comod.
"Kurang ajar, ternyata kalian curang." Comod melayang di udara, dia mengambil sebongkah batu dengan kedua kakinya, kemudian melempar ke arah Goreon. Ke empat Goreon mengepakan sayapnya dan batu berjatuhan ke atas tebing. Comod kembali melayang, menukik turun dengan lincah.
Salah satu dari Goreon, menyerang Comod dengan semburan api dari mulutnya. Comod cepat melejit naik melayang di udara menghindari serangan Goreon yang ganas.
"Goreon lepaskan wanita yang berada di puncak bukit." perintah Gurkha mulai marah ketika Comod menyemburkan asap hitam ke tubuh Goreon yang berada di tebing.
Goreon yang tidak menyangka akan diserang Comod, jatuh terpelanting dan hancur. Melihat salah satu pengawalnya terbunuh, Gurkha jadi meradang. Matanya seketika merah, wajahnya dan telinganya memanjang membentuk seekor naga, seluruh tubuhnya memerah. Dia mulai memekik.
Tebing terguncang hebat, batu kapur berjatuhan. Pekikan itu menandakan ada evolusi terciptanya turunan Naga
Seluruh penghuni Naga Hitam berlari ke goa, Comod melompat ke tebing, Gurkha sudah menyemburkan lidah api yang membakar sebagian tebing.
"Aaookkk......" pekik Gurkha terbang ke atas, dia mengepakan sayapnya. Kakinya yang panjang dan runcing menyambar badan Comod.
"Berani kau membunuh pengawalku Comod, rasakan akibatnya."
"Aku menyerah, maafkan aku Gurkha, tadi aku tidak sengaja. Mulai saat ini jiwaku akan berpihak padamu." sahut Comod ketakukan. Badannya sakit kena kuku tajam dari Gurkha.
Gurkha menulikan telinganya, dia marah, tubuhnya terbang melesat naik, kuku kakinya mencakar badan Comod. Dia menyadari sekarang, kini dirinya sudah berubah wujud menjadi Naga Api, ini untuk pertama kalinya. Naga Hitam kaget, hampir semua Naga tidak menyangka, di luar nalar Comod. Dia tidak tahu kenapa Gurkha secepat itu bisa berubah. Apa roh Naga masih bersemayam di tubuh Gurkha? atau ada hal lain yang terlewatkan.
"Aaaoookkkkkk......" pekik Gurkha, tubuhnya cepat menukik kebawah, melempar Comod ke tanah.
"Aarrrggghhh....." teriak Comod. Dia berusaha lari, tapi pengawal Gurkha menghadangnya. Salah satu dari Naga Api itu maju menyambar tubuh Comod yang berdarah, melemparkan ke udara.
"Tamatlah riwayatmu Comod!!" teriak Gurkha, tubuh Comod terpanggang oleh lidah api yang keluar dari mulut Gurkha. Akal manusia Gurkha sudah hilang, hanya ada sifat membunuh yang menguasai jiwanya. Dia tetap membuka mulutnya, lidah api terus tersembur dari mulutnya, membakar tubuh Comod tanpa sisa, raungan Naga itu tidak menghentikan aksinya untuk membunuh.
Para Naga Hitam yang menyaksikan pimpinannya terpanggang memilih bersembunyi di dalam Goa, ada yang lari jauh ke dalam hutan, Goreon membiarkan mereka lari ke tempat lain untuk bersembunyi. Mereka tidak penting bagi Goreon.
Gurkha berdiri dengan wujud Naga Api, dia mendongak ke atas tebing, matanya liar menyala marah, di atas masih ada beberapa Naga Hitam sedang berkerumunan. Gurkha lalu mengepak sayapnya dan melejit naik melayang, bertengger di atas batu.
"Pangeran Gurkha Gamayo, izinkan kami menjadi bawahanmu, kami akan pindah ke tempatmu, semoga kau bersedia menerima kami." seekor Naga Hitam berbicara mewakili Naga hitam yang lain.
"Aku tidak menerima anak buah dari musuhku, aku menolak permintaan kalian." Jawab Gurkha tandas.
"Namaku Naga Bandit, aku adalah kepala para warrior, mohon di kasih bimbingan dan maafkan perilaku Comod pimpinan kami."
"Warna kulit dan postur tubuh kita hampir sama. Tapi derajat dan ilmu kita sangat jauh berbeda, kalian dari Naga Hitam yang tidak mungkin bisa berubah wujud menjadi setengah Manusia, sedangkan kami adalah Naga Api yang sewaktu-waktu bisa berubah menjadi Manusia. Karena Gen kami 80% mengandung Gen Manusia. Jadi aku tidak menerima kalian, karena akan terus ada rasa iri, sakit hati atas pencapaian kami yang jauh berbeda."
"Jangan khawatir Gurkha, kami tidak akan mengusikmu, kami sudah aman menjadi Naga Hitam, kami tidak tergiur menjadi Manusia, kami cukup menjadi warrior, asal kami di ijinkan hidup di bawah perintahmu, kami sudah puas."
"Aku adalah seorang Pangeran Naga Api, ayahku adalah Raja Naga Api, disana ada kakek Ketua yang kami takuti, hendaknya kalian berpikir dua kali untuk datang ke tempat kami. Bisa saja aku menerimamu sebagai anak buahku, tapi ayahku atau ketua, bisa membunuhmu. Kita sama-sama Trah Naga, tapi beda visi dan misi."
Naga Bandit termenung sesaat, dia kewalahan menghadapi Gurkha yang sangat memegang prinsip.
"Maaf Pangeran Naga Api, jika anda tidak mengizinkan kami mengawini bangsa nanusia, bagaimana kami bisa melanjutkan keturunan kami, kami bisa punah. Itu hal yang kami hindari." keluh Naga Bandit kesal.
"Lebih baik bangsa Naga punah daripada membunuh setiap wanita yang habis melahirkan." geram Gurkha.p
"Kita wajar membunuhnya, daripada para wanita menjadi gila melihat fisik kita. Aku yakin mereka juga ingin balas dendam membunuh kita, jadi sebelum dibunuh, kita terlebih dulu membunuhnya." kilah Naga Bandit.
Matahari sudah condong ke barat, sebentar lagi gelap akan mengepung Bukit Gaskar. Perbincangan Naga Api dan Naga Hitam terus berlangsung, mereka saling berbantahan, tidak ada titik temu, mereka mengeluarkan statement masing-masing.
Pembicaraan mereka tengganggu, ketika mata mereka melihat seorang wanita berada di pinggir tebing dan melompat ke jurang, wanita yang di culik oleh Comod, mau bunuh diri.
Dengan gesit Gurkha meluncur turun seperti anak panah, dia melayang, menyambar tubuh perempuan itu, dan mencengkram dengan kakinya yang kuat.
Gurkha melayang naik ke awan, dia tidak tahu mau dibawa kemana anak gadis itu. Ntah, Dimana rumahnya? setelah berada di Pulau Nusa Dewata Gurkha terpaksa menurunkan Gadis itu dalam keadaan pingsan. Dia mencari tempat yang sekiranya bisa di pakai berteduh sampai gadis itu sadar dan selamat.
Dia terbang di awan, takut memasuki desa atau kota, banyak orang yang bisa menembaknya. Tapi akhirnya dia melihat sawah di pinggiran desa yang sepi, dia berharap gadis itu hanya pingsan.
*****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
🅴ɳÐåh ✰͜͡w⃠🐊⃝⃟💯𓆊
gurkha bingung mau di bawa ke mana gadis yg ditolongnya itu secara dia masih berwujud naga
2022-04-25
3
Nurmayanti 🌽🍇
maraton baca ya kka
jodoh ya gurkha
2022-04-25
4
🧸 ⃝Pᵛᵐelia🌈ᴀᷟιиɑ͜͡✦
Gurkha jatuh cinta?🤔
2022-04-18
4