Ruang Santai rumah keluarga Jaya,
“Kenapa lama sekali datangnya?!" suara melengking seorang wanita dengan wajah super licin seperti porselen dengan mata tajam dan rambut keriting terdengar menggelegar di ruang santai keluarga Jaya. Dia duduk dengan elegan dan anggun di singgasananya dengan mantel bulu yang menyangkut di lehernya.
Di pangkuannya seekor kucing hitam gemuk dengan pita besar di kepalanya duduk manis sambil terlelap di pelukan sang majikan kaya raya yang berdandan seperti Marilyn Manroe kalau kata wanita itu padahal.... beda!
“Ck.. iya ma ini udah datang ,” Erik berjalan sambil memasang wajah cemberut dan langsung duduk di singgasananya yang berada tepat di dekat kursi sang wanita kucing itu.
“Si bau ini benar benar lamban, kenapa juga Mama nyuruh Erik manggil dia, hampir aku muntah,” gerutu Erik seraya menutup hidungnya sambil mengipas dirinya seolah bau dari tubuh Ella tercium menyengat di hidungnya.
“iieewww... bau apa ini?!!~” pekik wanita yang akrab disapa nyonya Jaya itu. Dia spontan menutup hidungnya saat mencium bau tak sedap bersamaan dengan datangnya Ella.
Ella hanya dia menunduk sambil memainkan jarinya untuk menetralisir rasa takutnya. Dia sudah tidak makan dengan normal berhari hari dan baru tadi dia bisa makan itupun semuanya dikeluarkan karena ketakutan. Dia tak bisa mandi karena alergi dan luka luka di sekujur tubuhnya.
“Heh Alien, kau tidak tau malu ya, sudah menumpang hidup dan mendapatkan segala fasilitas tapi tidak tau malu dan malah membuat keluarga ini malu,” oceh nyonya Jaya seolah olah mereka telah memberikan segalanya untuk wanita itu.
“Nanti malam keluarga ini ada tamu penting, kau jangan sampai keluar dari kamar, tugasmu adalah membersihan seluruh ruangan di rumah ini sampai benar benar bersih, jika aku menemukan satu butir debu saja maka bersiaplah menerima hukuman lebih berat karena kau tidak mendengar apa kata mertuamu,” tukas wanita itu dengan nada angkuhnya.
Dia memandang orang orang melalui ekor matanya seolah orang itu bukan orang yang berharga dan jauh lebih rendah dari kucing peliharaannya.
“Tapi bukannya ada pelayan Ma?” cicit wanita itu .
“Apa? Coba kau ulangi? Pelayan katamu hah?” lagi lagi nyonya jaya berteriak, Erik cuek saja sambil memasang earphonenya dan malah asik mendengarkan musik sambil berselancar di novelgramnya sambil sesekali tersenyum menatap foto foto wanita cantik di ponselnya.
“Bu.. bukannya ada pelayan untuk membersihkan rumah? Aku tidak akan mampu membersihkan semuanya dalam beberapa jam Ma,” jawab Ella namun kepalanya masih menunduk tidak berani menatap mata seram nyonya Jaya yang siap untuk memakannya.
“Apa!!!?” Nyonya Jaya berteriak marah, dia berdiri dengan wajah kesal dan marah namun kurangnya malah terjatuh dari pangkuannya dan mengeong dnegan kerasa.
“Meooonnnggggg,..... grrhhhh”
“Adududhhh... anak Mommy, maaf sayang, maafkan Mommy kamu sakit ya, maaf Mommy gak sengaja, semua itu karena alien jelek itu, kalau kamu mau marah gigit aja kakinya, dia memang gak pantas disini... cup... cup... cup... anak Mommy sayang,” nyonya Jaya menggendong kucing gemuknya yang mengeong dengan keras, sambil menepuk nepuk dan memeluk kucingnya dia menatap tajam Ella.
“Berani sekali kau membuat kucing kesayanganku terjatuh dasar wanita sialan!! kau hanya pembawa sial, kau alien sialan pembawa siaaallll...” nyonya Jaya ujung ujungnya memarahi Ella hanya karena kucingnya terjatuh dari pangkuannya dan mengeong padahal itu semua karena salahnya.
“Cepat bersihkan rumah ini, dan juga bersihkan dirimu itu, cihhh apa kau tidak malu? dulu kau begitu cantik tapi sekarang kecantikanmu itu luntur, memang dasar ya anak yang tidak punya didikan orangtua pasti ujung ujungnya mengecewakan, aku benar benar membencimu, arrhhh kenapa kau harus jadi menantuku sih? Sialannnn!!” gerutu Wanita itu.
“Maaf Ma tapi bukan Ella yang bikin kucingnya jatuh dan Ella juga...
Sraaakk..... Bughhhh
Sebuah pulpen melayang ke kepala Ella dan berhasil melukai kening wanita itu, " berani sekali kau membantahku alien sialan..” bentak nyonya Jaya yang melemparkan pulpen ke kening Ella.
Wanita itu meringis kesakitan sambil memegangi keningnya yang berdarah karena pulpen tajam yang menghantam keningnya.
“Ma... maaf ma,” ucap Ella sambil menahan tangisannya. Rasanya dadanya sangat sesak, disiksa dan tak dianggap bahkan diperlakukan lebih rendah dibandingkan dengan kucing peliharaan si nyonya Jaya itu.
“Jangan panggil aku Mama, aku bukan mamamu sialan, kau hanya pembokat disini kau bukan siapa siapa, Ella menantuku sudah lama mati dan kau hanya mayat hidup saja di rumah ini sialan!!!” teriak Nyonya Jaya.
“Ma kenapa Mama sampai segitu marahnya sih?” ucap Erika seraya melepaskan earphonenya.
“Dia berani membantah Mama, si Alien sialan itu, dia membantah Mama, kamu hajar wanita sialan itu, kenapa juga kau memilih wanita rendahan itu menjadi istrimu..” ketus Nyonya Jaya seolah dia adalah korban disini padahal menantunya sudah menahan sakit di keningnya karena serangan tiba tiba dari nyonya Jaya.
“Ck.... heh alien sialan, kenapa kau tidak kembali ke habitatmu atau mati saja, buat apa kau hidup dengan penampilan sialanmu itu!? cihh menyesal aku menikahi, kucing saja lebih cantik dari dirimu cuiuhhh..” Erik meludah ke arah Ella.
Ella menangis sesenggukan, rasanya dia tak bisa lagi menahan dirinya untuk tidak menangis atas perkataan dan perbuatan keluarga suaminya pada dirinya.
Tidak dihargai dan selalu menderita setiap hari di rumah besar itu. Ingin rasanya dia keluar dari rumah itu tetapi dia takut kakek dan nenek yang sangat dia sayangi akan sedih karena rumah tangganya tidak berjalan dengan baik sebab kedua orangtuanya juga demikian.
“Sana pergi sialan, dan perbaiki penampilan burukmu itu,”bentak Erik dengan wajah kesal dan marah.
“Jika aku melihatmu dengan penampilan lusuh itu lagi akan ku kurung kau di gudang belakang, perbaiki penampilanmu itu sialan, kau membuat nama keluarga Jaya hancur karena wajah jelekmu itu,” ucapnya lagi dengan nada sarkas
Pria yang dulu tergila gila dan sangat mencintai Ella telah menghilang dan berubah menjadi sosok yang selalu menyakiti dan menggoreskan luka di hati Ella.
Tak ada lagi kata kata penuh kelembutan dalam nada bicara pria itu, yang terdengar hanya umpatan kekesalan dan kemarahan pada Ela yang menurutnya semakin hari semakin jelek dan semakin mengecewakan.
“Cepat pergi dari sini, jika rumah tidak bersih sebelum pukul 8 malam maka kau akan di kurung di gudang belakang, dan ingat ini jangan makan sembarangan, kau harus memperhatikan penampilan burukmu itu, sial!!” umpat Erik lagi.
Ella menangis sesenggukan tak berani melawan karena keluarga Jaya bisa melakukan apa pun untuk membuat hidupnya lebih menderita. Hidup dalam ketakutan dan penyiksaan selama dua tahun penuh benar benar membuat Ella hancur.
Ella keluar dari ruangan santai, berjalan dengan pelan sambil menundukkan kepalanya dan beranjak menuju kamar kecil yang selalu dia pakai .
“Pantas saja anakmu mati , kau wanita yang tidak tau cara bertanggung jawab dengan benar,” suara itu terdengar menusuk di telinga dan hati Ella.
Rasanya sangat sakit saat dia disalahkan atas kematian buah hatinya, padahal dia keguguran karena kecelakaan di rumah itu sendiri, tetapi dia malah dituduh membunuh penerus keluarga Jaya.
“Kenapa semuanya menyalahkan aku?? kenapa merkea jahat hiks hiks~~ kakek nenek Ella pengen pulang...” batin wanita itu menangis, hancur sehancur hancurnya.
.......
.......
.......
...To be continued 🤪~...
...Jangan lupa like, vote dan berikan komentar terbaik kamu 😉~~...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
Evi Nopricha
Thor buat tokoh utama wanita GK Mulu tertindas dong kn logika my dia berpendidikan prnh kerja juga jd GK cupu dong
2023-07-28
0
Zuraida Zuraida
pergi saja dari keluarga setan itu ella
2023-05-16
0
Ida Blado
buat apa bertahan kalau cuma hidup mendeeita,apa kakek nenek mu tdk lbh sedih lgi melihat keadaanmu di banding kmu cerai,,, begok
2022-12-16
0