Didepan nya berdiri seekor kabold paling besar yang pernah ia temui,kabold setinggi 2,5meter sedang sekarat tetapi matanya dipenuhi keyakinan akan kemenangan.
Sedangkan boa sendiri tidak jauh berbeda, tubuhnya dipenuhi luka,hp nya hanya tinggal 10%,seluruh serangga yang ia bawa hampir semua musnah hanya serangga yang tidak berguna dalam pertempuran yang masih tersisa.
"Kurasa ini terjadi karena aku terlalu lengah"
Sesalnya mengingat apa yang terjadi 1 jam lalu.
Setelah pertarungan dengan kabold captai ia menyadari bahwa ia kekurangan mana ia beristirahat sejenak sambil terus mengawasi sekitar.
Namun tidak lama kemudian para pasukan kabold datang bergerombol.
Boa yang tidak yakin untuk melawan mereka karena jumlah yang terlalu banyak mengunakan kartu as nya.
Carrier of disaster yang hanya bisa di panggil 3x dalam satu Minggu.
Tiba-tiba seluruh gua bergetar hebat di tengah kebingungan boa menggunakan skill teleportasi keluar dari gua.
Diluar boa melihat gua yg runtuh serta XP yang terus mengalir,Karena ia menganggap percuma bertarung di kondisi yang sekarang dia berbalik untuk pergi.
Tapi tiba-tiba sebuah sabetan pedang melukai punggung nya,dia pun langsung terjatuh dan berguling di tanah,dan ketika ia bangkit untuk melihat si penyerang di a terkejut melihat nya.
"Itu kuat tapi kurasa masih ada kesempatan"
Hp nya tinggal 30%
Boa mulai menyusun rencana untuk si kabold.
"Huuufffff baiklah sekarang atau tidak samasekali"
Setelah menghirup nafas panjang ia segera melesat ke depan,si kabold pun sama ia menendang tanah dan bersiap untuk mengayunkan pedang nya.
Clang
Suara benturan pedang dengan tangan hitam boa terdengar keras di sekitar gua,damege sedikit mengenai boa,dia tidak melewati kesempatan.
Tangan kirinya memegang senjata yang di gunakan oleh kabold sedangkan ekor melilit kaki hingga si kabold terjatuh.
Karena dampak dari jatuh pegangan pada pedagang sedikit melonggar,boa tidak melewatkan kesempatan untuk mengambil alih pedang dari tangan musuhnya.
Setelah pedang berada di tangan nya boa dengan brutal menusuk wajah si kabold bertubi tubi.
"Kaing kaing kaing"
Suara rengekan kabold ketika boa menusuk ke dua matanya bergantian, tangannya terus menggapai keatas berusaha menyingkirkan boa tapi tidak berhasil.
”huahahahaha"
Di iringi jeritan si kabold tawa boa terus bergema.
.
.
.
.
"Huft itu cukup menyenangkan"
Boa menghapus noda darah di wajah nya, didepannya kabold dengan wajah yang hancur terbujur kaku.
"Ini terlalu lama"
Boa melihat status milik nya yg hanya naik 11 level, di banding dengan player lain itu adalah hasil yang luar biasa dalam 2 jam tapi menurut nya itu masih lambat.
"Aku butuh potion,terutama penambah MP"
Dia tidak bisa pergi ke kota Sekarang dan juga dia tidak percaya siapa pun jika ingin membeli pada pemain.
"Ah bukankah dia bilang pernah main degradation God online dengan job produksi?"
Boa teringat pada teman lama nya yang sudah lama tidak bermain bersama.
"Dan adik nya juga hehe bukankah ini cukup bagus untuk bermain"
Setelah merencanakan sesuatu di otak nya boa logout.
.
.
.
.
.
Hari berikutnya
Sepulang sekolah Ningrum mengatakan pada supir untuk mampir di suatu tempat,dan tak lama kemudian dia sampai di sebuah rumah dua lantai yang terlihat sangat terawat.
{Tingnong} {tingnong}
Ningrum membunyikan bel rumah di depannya,tak lama kemudian seorang wanita sekitar 25 tahun muncul dari dalam rumah.
"Ningrum"
Si wanita hanya terdiam di tengah pintu ketika melihat tamu yang datang.
"Hay sudah lama bukan? yah walaupun setidak nya sekitar satu Minggu"
Ucap Ningrum membalas sapaan,tapi si pemilik rumah hanya bisa mematung.
"Heeyy halo apa aku boleh masuk?"
"Eh? Ah iya silahkan"
Si pemilik rumah pun akhirnya tersadar lalu membukakan pagar rumah mempersilahkan tamu Nya masuk.
Ratih puspita (25) kerakter seperti kakak perempuan yang tenang ditambah dada yang waah cukup untuk membuat semua wanita yang melihatnya iri.
"Ini cukup mendadak,kau kemari bukan untuk menyapa teman lama kan?"
Setelah menyajikan teh pada Ningrum dia langsung bertanya ke intinya.
"Wah sebegitu bencinya kau pada ku? Hingga teman lama muncul saja kau sangat waspada, seperti mau di mintai hutang saja, white"
Jawab nya sambil mengambil secangkir teh yang di sajikan Ratih.
"Jangan panggil aku dengan nama itu kau ingat sekitar satu Minggu lalu kau telah membunuh Avatar itu bersama dengan sebuah planet"
"Ayolah jangan terlalu di pikiran itu hanya permainan"
Mendengar perkataan Ningrum membuat Ratih tidak tahan oleh sikap nya dan akhirnya meledak.
"Jangan di pikirkan katamu? Kau yang tidak pernah merasakan bagaimana sulit nya men......"
"Ya ya ya ini semua tentang uang untuk biaya ibu mu bukan?"
Sebelum Ratih menyelesaikan ledakan nya Ningrum memotong ditengah.
Ratih tentu sadar, bagi orang seperti Ningrum mencari tahu tentang kehidupan orang biasa seperti dia itu semudah membalikkan telapak tangan.
"Jadi apa mau mu"
"Aku kemari untuk menyuruh mu untuk bekerja padaku"
"Menyuruh?"
"Yap"
"Bukan meminta?"
"Tentu aku tidak meminta sesuatu pada orang orang seperti mu kau tahu itu bukan hihihi"
Ucap Ningrum di akhiri dengan suara cekikikan.
Ratih tidak marah dengan sikap Ningrum tapi justru merasa bahagia karena teringat pada masa awal mereka bermain dww3 bersama,tak sadar senyum kecil tumbuh dibibir nya.
"Aku akan membayar mu dengan pantas, lebih pantas dari guild yang sekarang menjadi tempat mu bekerja"
"Kau bermain dgo?"
"Yap"
Mendengar itu Ratih seakan tersambar petir di siang bolong.
"Apa kau berniat untuk menghancurkan dunia itu juga?"
"Entahlah? Sudah cukup untuk pertanyaan mu yang tidak berguna,sekarang aku ingin kau keluar dari guild dan bekerja untuk ku"
"Tapi tidak semudah itu"
"Apa maksudmu? Apa kau benar-benar berpikir mereka melindungi npc? Jika seperti itu Kenapa mereka malah mengobarkan perang? Apa kau berpikir npc lebih berharga dari ibu mu?"
"Bukan, bukan seperti itu"
Ratih kemudian terdiam seakan memikirkan sesuatu.
"Jika aku keluar mereka tidak akan membiarkan ku bebas di game mana pun selama ada kelompok pecinta npc itu akan membut ku sulit"
"Ceh masih bersikap bodoh bukan? Walaupun akan sulit tapi semuanya akan berjalan lebih cepat"
Setelah mengatakan itu pandangan Ningrum beralih ke pintu yang dia masuki tadi,Ratih hanya bingung oleh tingkah boa.
Tak lama kemudian pintu itu terbuka dan seorang anak laki-laki yang di kenal Ningrum sedang menatap tajam padanya.
Rendi Candra 18 adik Ratih
"Ningrum"
Ucapnya dengan nada dingin
"Rendi jaga ucapan mu jika dia tidak suka maka sekolah mu..."
"Oh jangan khawatir dia sudah melakukan nya"
"A-apa maksud mu?"
Kemudian Ningrum menceritakan kejadian di kelas nya beberapa hari lalu.
Setelah mendengar cerita itu,Ratih hanya bisa menutup wajah nya tidak tau harus berbuat apa,ketika menyinggung anak orang kaya di sekolah Rendi sekarang tidak ada yang bisa menyelamatkan nya dari pembulian,melihat Ratih seperti itu Ningrum masih dengan santai menikmati teh nya.
"Jadi aku kemari ingin menawarkan kesepakatan untuk kalian berdua"
Mendengar itu Ratih langsung kembali menatap boa,sedangkan Rendi masih bingung.
"Tapi dia tidak punya vgear"
"Aku akan meminjamkannya"
"Sebenarnya apa yang kalian bicarakan?"
Rendi Tidak mengerti apa yang dibicarakan oleh kakak perempuan dan teman sekelas nya,kemudian Ratih menyuruh Rendi duduk di samping nya lalu menceritaka maksud kedatang Ningrum.
"Jadi kau ingin aku masuk dgo dengan menggunakan ras yang kau pilih?"
Setelah mendengar cerita ratih, Rendi memahami garis besarnya.
"Ya setelah kau tidak berkerja denganku lagi tentu kau bisa memulai dari awal dan mengunakan ras apa pun sesukamu"
Ningrum menambahkan.
"Pasti kau sangat kesulitan hingga memperkerjakan orang lain"
Ratih mengingat cara bermain Ningrum yang benar-benar seperti pemain solo.
"yah aku tidak bisa mempercayai orang lain,jadi bagai mana? Apa kalian setuju?
Kakak beradik itu hanya saling menatap.
.
.
.
.
Mobil itu melaju menuju pusat perbelanjaan elektronik terbesar di ibu kota,di dalamnya selain supir ada dua wanita dan satu laki-laki.
Setelah menyetujui kesepakatan Ningrum mengajak mereka untuk membeli vgear baru,awalnya Ratih menolak tapi karena Ningrum mulai kesal Ratih tidak bisa berbuat apa-apa.
Setelah sampai di pusat perbelanjaan mereka ber tiga langsung menuju ke vgear store di sana.
"Baiklah kurasa model heds V5,5 bagus"
Mendengar model vgear yang dipilih oleh Ningrum ke dua nya langsung kaget.
Banyak perusahaan yang mengembangkan vgear dan poroduk heds ada lah yang terbaik.
unit yang termurah dari heds bisa mencapai 26 JT belum lagi yang di pilih Ningrum adalah yang paling baru.
Belum sempat untuk menolak, Ningrum sudah menunjukan senyum yang berbahaya seakan mengatakan tidak ada ruang untuk menolak nya.
Setelah itu mereka pulang dan mengatur waktu dan tempat bertemu.
.
.
.
.
Chp 16 end
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 270 Episodes
Comments
lux.reinzel
hum hum ,padahal bagus bgt nih cerita
2020-12-13
1
Redmine
sepi amat nih pdhal bagus loh
2020-11-27
5