Penghuni BUMI Calon SURGA
Rahasia Kecil Pangeran BUMI
Asoka
Kenapa, Den, ngelamun saja.
Deden
Mau bikin apa, Mas? Biar saya bikinin
Asoka
Jam-jam rawan nih, bikin ngantuk.
Deden
Sebentar, Mas, saya bikinin.
Asoka
Udah, santai saja kalau cuma bikin kopi mah saya juga bisa.
Deden
Iya, tapi ini salah satu tugas saya, Mas.
Kalau karyawan di sini pada bikin kopi sendiri, bisa-bisa saya dipecat karena tidak ada kerjaan.
Deden
Mas Oka duduk yang ganteng saja dulu sebentar ya.
Asoka
Hehehe. Ya sudah deh, aku nurut sama penguasa pantry saja.
Deden
Kopi hitam seperti biasa kan, Mas?
Asoka
Kenapa, Den, dari kemarin dilihatin ngelamun terus.
Deden
Istri saya sudah lahiran, Mas.
Asoka
Alhamdulillah, sudah jadi bapak nih sekarang. Selamat ya, Den.
Deden
Hehehe, iya, Mas, terimakasih.
Asoka
Laki atau perempuan anaknya, Den?
Deden
Perempuan, alhamdulillah persis ibunya, Mas.
Asoka
Hahaha, alhamdulillah.
Asoka
Terus kenapa ngelamun?
Asoka
Harusnya seneng dong sudah jadi bapak yang anaknya mirip ibunya.
Deden
Senenglah, Mas, masa tidak seneng.
Deden sang OB, memberikan secangkir kopi kepada Oka yang duduk di kursi pantry.
Asoka
Mau cerita? Siapa tahu bisa bantu.
Deden terdiam sesaat, dia menghela napas berat, terlihat banyaknya beban pikiran pada pria berusia 22 tahun itu.
Deden
Istri sama anak saya belum boleh pulang dari rumah sakit, Mas.
Asoka
Kenapa? Ada masalah dengan kesehatan mereka?
Deden
Tidak, tapi ... karena saya belum mampu bayar biayanya.
Deden
Awalnya istri saya mau lahiran secara normal di bidan saja, tapi ternyata bayinya sungsang jadi harus di sesar.
Deden
Saya belum ada persiapan kalau untuk lahiran sesar yang mahal, Mas.
Asoka
Tidak bisa pakai BPJS?
Deden
Rumah sakitnya tidak menerima BPJS, Mas.
Asoka
Sudah coba pinjam sama perusahaan?
Deden
Malu saya, Mas.
Hutang waktu nikahan saya dulu saja belum lunas.
Deden
Saya coba cari pinjaman sana sini, tapi belum dapat Mas, karena memang cukup besar.
Deden
8 juta.
Saya hanya punya 1,5.
Asoka
Punya nomer telpon rumah sakitnya?
Asoka
Nama istrinya siapa?
Asoka
Halo, iya, Mbak, saya keluarga dari pasien ibu Sadiah yang melakukan caesar hari ..
Asoka
Iya betul istrinya bapak Deden.
Kalau boleh tahu total biaya keseluruhannya berapa ya, Mbak?
Asoka
8.476.000.
Bisa ditransferkan, Mbak?
Sebentar, Mbak.
Deden dengan cepat menyerahkan kertas note beserta bolpoin yang biasa dia gunakan untuk mencatat pesanan karyawan yang minta dibelikan makan siang.
Asoka
Baik, saya trasfer sekarang ya, Mbak, nanti buktinya biar dibawa bapak Deden.
Terimakasih, selamat siang.
Tanpa menunggu lagi, Oka langsung membuka aplikasi M-banking dan mentransfer sejumlah uang yang tadi disebutkan ke nomer rekening rumah sakit dimana istri Deden melahirkan.
Asoka
Bukti transferannya nanti kamu lihatkan ke bagian administrasi ya, Den.
Deden
Ya Allah, Mas, ini seriusan.
Asoka
Iya.
Sudah sana, jemput istri sama anakmu.
Deden
Alhamdulillah Ya Allah.
Makasih banyak, Mas, makasih banyak. Nanti uangnya saya cicil setiap bulan.
Asoka
Tidak usah dipikirin, itu rezeki anakmu yang Allah titipkan lewat saya.
Asoka
Sudah, tidak perlu diganti.
Uang kamu mending kamu beliin istri kamu makanan yg enak, susu, vitamin, biar senang. katanya ibu-ibu yang baru melahirkan itu perlu makan yang enak-enak biar hatinya senang, jadi ke bayiya juga tenang tidak rewel.
Deden
Ya Allah, Mas. Makasih banyak.
Semoga Allah menggantinya dengan berlipat ganda, Mas Oka dan keluarga selalu diberi kesehatan, kebahagian, dan rezeki yang halal barokah.
Asoka
Aamiin ... nah mending gitu saja, cukup bayar dengan doa saja.
Deden
Iya, Mas, pasti saya sama iatri saya akan mendoaka Mas Oka dan keluarga Mas Oka.
Deden
Sekali lagi terimakasih banyak.
Asoka
Sudah sana, izin pulang awal, cepatan ke rumah sakit, jemput anak istrimu pulang.
Deden
Iya, Mas, saya mau izin dulu ke bu Tati.
Asoka
Jangan bilang siapa-siapa ya.
Pokoknya jangan sampai ada yang tahu, oke?
Dengan senyum lebar Deden berjalan cepat ke luar dari pantry meninggalkan Oka yang tengah menyeruput kopinya santai sambil membuka ponselnya, membaca pesan yang masuk.
Mantir
Assalamualaikum, Bos!!!
Mantir
Mau laporan, pembangunan sekolah di sini sudah selesai.
Mantir
Tinggal diberesin dikit-dikitlah.
Mantir
Perlengkapan sekolah juga kemarin sudah datang, sudah kita susun rapi juga, tinggal beli peralatan sekolah buat anak-anaknya saja.
Asoka
Anggarannya aman kan?
Mantir
Alhamdulillah aman.
Laporan keuangannya nanti ane kirim, Bos.
Mantir
Oh iya, dapat salam dari kepala desa sama warga sini, terimakasih banyak, mereka sekarang tak perlu khawatir lagi sekolah akan rubuh menimpa anak-anak.
Mantir
Yaaa tahu sendirikan kalau ngajuin anggaran ke pemerintah, birokrasi ribet banget, belum lagi sunat sana sini, jadi mereka semua benar-benar bersyukur dapat dana dari lu buat benerin sekolahan, madrasah sama mushola.
Mantir
Mudah-mudahan tambah berkah ya, Bos.
Asoka
Lu nggak sebut nama gue kan?
Mantir
Tenang saja, rahasia tetap aman.
Mantir
Next project di mana nih?
Asoka
Belum tahu, Wempi masih survey yang benar-benar perlu kita bantu.
Asoka
Kalau di sana masih ada yang kira-kira penting dan urgent kita bantu, info aja ya, Tir.
Itulah rahasia kecil yang tidak diketahui orang lain tentang Asoka Danubrata, sang pangeran BUMI.
Tanpa orang lain ketahui, bahkan keluarganya sendiripun tidak mengetahuinya, Oka dan teman-temannya membentuk suatu komunitas untuk membantu pembangunan di pelosok-pelosok yang kurang mendapat perhatian dari pemerintah.
Pembangunan rumah warga yang tidak mampu, sekolah yang sudah hampir rubuh, jembatan yang tidak layak, mushola, puskesmas, madrasah dan banyak lagi.
Untuk pembiayaan sebagian besar Oka ambil dari uang pribadinya sendiri, sebagian lagi mereka dapatkan dari donatur yang memiliki visi dan misi yang sama.
Bahkan Oka memiliki beberapa anak asuh yang biaya sekolahnya dia tanggung seluruhnya.
Comments
𝔨𝔦𝔨𝔦 𝔣𝔯𝔞𝔫𝔰𝔦𝔰𝔨𝔞 𝔤
ihh,si bintang emon,apa kabar???😆😆
2023-01-18
0
ez4w
tambah cinta ma abang
2022-10-09
0
Mira Ditha Haidar Darmastawa
mantir nya bintang 🤭🤭
2022-08-16
0