2.

Azka bukannya tidak menyukai Dewi, tapi mungkin ia hanya menganggap Dewi sebatas adik dari sabahatnya saja, belum lebih! Ya dikatakan belum lebih karena kita tidak tahu skenario Tuhan kan?

Walau sebenarnya banyak sekali kekaguman Azka kepada Dewi, selain karena Dewi itu cerdas banget dan bisa menyelesaikan kuliahnya dalam waktu yang sangat singkat bahkan sekarang di usianya yang 20 tahun, ia sudah mulai magang di tempat Azka karena magang juga menentukan kelulusannya yang tinggal selangkah lagi.

Sebaliknya Dewi pun bukan hanya sekedar mengagumi ketampanan dari Azka dia mengagumi kepandaian Azka yang bisa memimpin perusahaan dari ayahnya di usia 25 tahun serta berhasil memajukan perusahaan itu dalam waktu yang sangat singkat yaitu 2 tahun saja.

Dewi benar-benar mempersiapkan rencananya dengan sangat matang,  kali ini ia ingin memberikan suprize kepada Azka dengan memberi kue ultah dan kado di malam pergantian usia Azka, serta mengungkapkan rasa yang terpendam di dalam hatinya kepada Azka. Dewi tak peduli apakah nantinya ia ditolak atau diterima yang penting maju terus , pantang menyerah!!

***

Hari yang.ditunggu tiba, jumat malam itu ia bekerja sama dengan Nolla, adik Azka yang juga bersahabat dengannya, untuk menyelundup masuk ke dalam kamar Azka untuk memberikan kue ulang tahun yang khusus dia belikan di sebuah toko roti kue yang

terkenal dan juga  hadiah bernilai 214 juta rupiah. Tapi tentu saja yang diberikan kepada Azka hanya jam tangan laki-lakinya saja sedangkan jam tangan perempuan akan ia pakai sebagai pasangan.dari jam tersebut.

Dari jam 10 malam dia sudah menyelundup di kamar Azka untuk memberikan kejutan tepat persis

di 12.00 yaitu jam pergantian di mana Di jam-jam tersebut Azka akan merayakan penambahan umurnya.

Memang pestanya dihelat di hari Sabtu sore, namun Dewi ingin menjadi orang pertama yang memberikan hadiah untuk yang pertama kali buat Azka, sekaligus dia ingin mengakui perasaan yang terdalam miliknya untuk Azka.

“Aku hanya bisa bantu kamu sampai sini saja, selanjutnya kamu berjuanglah sendiri, ” kata Nolla yang sebenarnya kasihan dengan Dewi. Karena ia tahu kalau sebentar lagi

Azka akan melanjutkan kisah cintanya dengan Pamela melalui sebuah pertunangan sebelum nantinya dia menikahi Pamela setahun kemudian.

Nolla bukannya tidak mengatakan hal ini kepada Dewi namun Dewi tetap bersikeras untuk menaklukan hati Azka dengan cara menembaknya malam hari ini. Serta memberikan kado spesial yang dia yakini tidak akan pernah diberikan oleh wanita manapun. Dewi juga ingin memberikan surprise dengan cara mengucapkan selamat ulang tahun kepada Azka sebagai orang yang pertama.

“Siap calon adek iparku yang cantik, montok dan bahenol!” kata Dewi sambil memeluk Nolla dengan sayang.

Sejujurnya Nolla sedih dengan kenyataan seperti ini, dia takut kalau Dewi akan shock sekaligus terkejut begitu mendengar bahwa kakaknya akan melanjutkan percintaannya dengan Pamela dan akan mengumumkan pertunangan yang akan dilakukan besok sore.

Dia sudah menganggap Dewi sebagai sahabat baiknya karena dia selalu bertemu dengan Dewi sejak kecil dan berteman dengannya karena orangtua mereka kan juga berteman baik, sekalipun memang tidak seperti David dan juga Meisya yang nempel dekat dengan Dewi karena dirinya sudah memiliki kekasih yang selalu pergi dan pulang

bersama-sama dengan dirinya yaitu Arnold.

“ Oke, aku akan menunggu disini. Kakak kamu emang kemana?” tanya Dewi kepada Nolla.

Beda umur yang cukup besar dari Azka ke Nolla membuat adiknya Azka tidak mengerti apa saja yang

menjadi jadwal dan apa yang dilakukan oleh kakaknya di luar sana.

Sehingga dia hanya bisa mengedikkan bahunya tanda dia tidak mengerti ke mana perginya kakaknya itu dan ia meminta Dewi untuk bersiap-siap di dalam saja agar tidak ketahuan dengan yang lainnya.

Nolla meninggalkan Dewi yang langsung masuk ke kamar kakaknya itu dan bersembunyi di samping tempat tidur milik Azka, meletakkan kado di nakas samping tempat Azka,

sedangkan kue dan lilin hanya dia taruh di samping dirinya nanti supaya lebih cepat kalau seandainya Azka datang atau nanti pas tepat di jam 12.

Tak selang berapa lama, Azka datang dan masuk ke kamar, namun yang membuat Dewi merasakan

ketegangan adalah karena Azka tidak sendirian. Ia bersama seorang gadis yang cantik yang ia ketahui bernama Pamela.

“Arghh Azka baby! Katanya kamu mau nganter aku ke kamar tamu.” kata Pamela dengan nada manja.

“Kamar tamu sedang dipakai sama temannya adekku.” kata Azka asal.

“Siapa? cewe?" tanya Pamela dengan nada tak suka.

“Ceweklah, kan adekku juga cewek. Ituloh si Dewi, kamu kan juga tahu!” kata Azka lagi sambil berusaha menciumi calon tunangannya itu. Azka rindu make out sama kekasihnya itu, emang dia cuman make out saja, tidak pernah sebar sebar benih kayak orang Amerika yang dengan bebasnya main sruduk dengan lawan jenis.

Gini gini Azka masih memegang erat budaya ketimuran yang selalu memegang erat tradisi kalau mau wik wik wik ya nunggu menikah.

“Apa si ganjen gendut itu?” tanya Pamela kesal. Ia tahu kalau Dewi menyukai calon tunangannya itu.

“Hmm..” sahut Azka tak jelas karena posisinya saat ini ia sedang menciumi leher Pamela dengan seduktif.

“ Yang kata kamu dan teman teman kamu buntelan lemak dan buntelan kentut itu?” kata Pamela sambil tertawa.

Padahal yang ngomong bukanlah Azka tapi sahabat Azka yang sering mengolok Azka dan menjodohkan Azka dengan Dewi dan perkataan itu di dengar Pamela.

Tapi tentu saja mendengar perkataan dari Pamela kepada Azka itu hati Dewi menjadi sakit.

Jadi selama ini bang Azka menganggap aku hanya buntelan lemak dan kentut? Kenapa sesakit ini ya Tuhan? Aku tak pernah berpikir akan sesedih ini mendengar apa yang dikatakan oleh bang Azka! Dia menganggap aku sama seperti mereka.

Kupikir bang Azka pendiam dan berbeda dengan yang lain. Genggaman tangan Dewi mengerat, ia marah!! Dan dia tidak mau lagi diinjak injak seperti ini. Dia berjanji akan membalas apa yang sudah dikatakan oleh Pamela dan juga Azka.

Kepala Dewi auto pusing karena ia shock mendengar hinaan yang di lontarkan Azka melalui bibir Pamela, sehingga ia tak bisa menahan berat tubuhnya yang seketika oleng karena mendengar penghinaan yang keluar dari Pamela dan Azka, sang idola.

Brakkk!!!

Suara keras barang jatuh membuat kedua insan yang sedang bercumbu itu menjadi kaget.

Terlebih Azka yang melihat ternyata ada penyusup yang masuk di kamarnya ketika dia sedang berdua dengan kekasihnya.

“Loh ini kan si buntalan lemak, sahabat adek kamu itu kan?” tanya Pamela dengan nada sinis.

Ia kesal krena penggangu utama dirinya dan Azka bermesraan ya si buntalan lemak or buntalan kentut ini. Malesin banget! Pamela murka dibuatnya.

“Sayang, please deh! Jangan mengeluarkan kata kata seperti itu dari bibir kamu itu! Memang dia overweight tapi dia lucu dan menggemaskan dengan caranya! Ia memang ngejar ngejar aku, tapi aku hanya melihat dia sebagai adikku sendiri. Jadi please jangan kotori bibir kamu dengan celaan kamu.” kata Azka yang kebingungan dengan pingsannya Dewi yang sering ia panggil Ay dari penggalan nama tengahnya.

“Oh jadi kamu bela dia?” tanya Pamela dengan nada kesal, langsung mengambil ponselnya yang ada di tasnya serta memesan taxi online dan pergi dari sana karena ia kesal dengan calon tunangannya yang malah membela orang yang paling ia benci karena dianggapnya merusuh kehidupan percintaannya dengan Azka, calon tunangannya itu.

“Beb! Kamu mau kemana? Arghh! Sialan!” umpat Azka.

.

.

.

TBC

Terpopuler

Comments

Wie Yanah

Wie Yanah

smga dewi smgt buat ngrsin bdanya💪

2022-04-12

0

El_Tien

El_Tien

kak aku mampir lagi

2022-03-09

0

Sepriyanti Adelina

Sepriyanti Adelina

lanjuuttt

2022-03-02

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!