Episode 4

keesokan harinya, Audry tengah duduk di kantin sendirian. karena Nasya dan Micelle masih belum tiba di sana.

sementara Rayana, gadis cantik bermata biru itu sedang keperpustakaan.

jadilah Audry itu kekantin sendirian. dan saat Nasya dan Micelle sedang berjalan menuju kantin, Rayana menghampiri mereka.

"sepertinya si Audry lagi ngambek sama kita Nas" ucap Rayana seraya menunjuk kearah Audry.

dahi Nasya mengerut "marah kenapa? " ucapnya bingung. pasalnya kemarin masih bercanda dengan dirinya dan yang lain.

"ya karena kemarin kita lupa nengajak dia ke mall" ucap Micelle yang di acungi jempol oleh Rayana.

"oh astaga kenapa gue bisa lupa? " ucap Nasya menepuk dahi sendiri.

"bukan hanya loe yang lupa kita semua juga lupa Nas" ucap Rayana menepuk bahu sahabatnya " kita samperin dia" sambung Rayana melangkah kearah bangku kantin yan di duduki oleh Audry.

mereka langsung menuju kearah Audry berada dan menghampiri gadis itu dengan senyuman manis mereka.

"hay bestie udah lama? " tanya Nasya yang duduk di sebelahnya.

"masih ingat loe sana gue, gue kira kalian udah lupa" ucap Audry membuang muka kearah lain.

" ye ambekan bqnget sih loe Dry kita lupa bukanya sengaja ucap Micelle. membuat Audry membulaykqn matanya.

"bisa-bisanya kalian lupain gue. kalian anggep gue gak sih? " tanya Audry seraya berdiri ingin meninggalkan kantin.

"eit jangan marah dong sayang oke kita minta maaf dan sebagai permintaan maaf, kita mau ngajak loe nonton yang lagi viral tuh" ucap Micrlle.

membuat Audry melotot dan bersorak kegirangan "serius? kapan kita kesana? " tanya Audry antusias.

"yee kalau masalah gini aja cepet" cibir Rayana membuat Audry mendelik tajam.

"nanti malam sekalian kita nginep di rumah Nasya karena besok senin Om Ferry sama Tante Isyana mau ke Ausie" ucap Micelle.

"yewh asyik akhirnya gue bisa keluar sebentar"sorak Audry girang membuat Nasya, Micelle dan Rayana menghembuskan nafas berat.

karena mereka semua tahu jika Audry sangat di batasi ruang geraknya dan tidak terlalu bebas bergerak. tapi ia juga sedikit bersyukur karena berkat kepintaranya, ia bisa berteman dengan Nasya si "primadona"sekolah dan berkat pertemanan mereka, ayah Audry dan Dady Nasya nenjalin kerja sama.

untuk itu pasti Audry di izinkan menginap di rumah Nasya karena dengan Nasya dan Audry semakin dekat, maka semakin eratlah persahabatan antar dua perusahaan itu.

"sebenarnya gue merasa kasihan sama si Audry karena seperti di kekang oleh om Dewa" ucap Micelle saat Audry menesan makanan.

"bener Micelle gue juga nerasa kasihan tapi kita bisa apa? " tanya Rayana.

dan obrolan merekapun terhenti saat Audry kembali dengan membawa wmpat mangkok bakso pedas dan empat jus jeruk.

sementara di gedung belakang sekolah, seorang pria sedabg menggunwkan teropongnya untuk memantau seorang gadis.

siapa lagi pelakunya jika bukan David si cowok tampan itu sekarang menjadi pengagum rahasia Nasya.

entah mengapa hatinya gelisah jika ia tak melihat gadis pujaanya itu.

entah itu ketertarikan semata atau memang sebuah rasa David masih terus memastikan semuanya.

"hay bro ngapain di sini mending kita kekantin" ucap Leo anak Ips yang baru sehari menjadi temanya.

namun David tak menjawab ia berlalu pergi meninggalkan Leo sendirian.

Leo hanya menggeleng acuh karena ia merasa tak peduli.

ia memang tak peduli pada David tapi ia hanya mencari teman yang se frekuensi. yaitu yang suka membaca dan mengeruk ilmu sebanyak mungkin dari perpustakaan.

" untung loe pinter kalau gak pinter mana mau gue temenan sama loe"gumam Leo seraya berlalu pergi.

sementara itu, Nasya dan para sahabatnya memasuki ruang kelas maaing-masing.

di tengah jalan, Nasya di tarik oleh sebuah tangan kekar. sontak saja Nasya menjerit namun jeritanya tertahan karena mulutnya di bekap dari belakang.

"lepas!! " sentak Nasya saat merasa twngan besar itu melonggar.

sontak saja Nasya berbalik dan menatap tajam orang yang telah mendekapnya.

"loe!! " ucap Nasya seraya menatap tajam kearah seorang laki-laki yang tak lain adalah David. "loe ngapain bawa gue ke aula hah "sentak Nasya yang semakin emosi.

"maaf gue cuma kangen sama loe" ucap David seraya menatap Nasya.

"bodo amat! " bentak Nasya hendak berlalu pergi. namun lagi-lagi tanganya di tahan oleh David.

"ok kalau loe belum bisa membalas perasaan gue. tapi gue mohon loe mau bantu gue " lanjut David yang sedang menggenggam tangan gadis itu.

"gak gue gak mau! " ucap Nasya yang menghempaskan genggaman tangan David.

setelah itu, Nasya melangkah menuju ruang kelasnya. setibanya di sana, Micelle langsung bertanya.

"loe dari mana kok lama banget? " tanya Micelle saat Nasya sudah mendudukan dirinya di samping Micelle.

"abis ketemu sama orang gila" ucap Nasya membuat Micelle mengernyit.

"emang ada gitu orang gila di sini? " tanya Micelle.

"au ah bete gue " ucap Nasya mendegus kesal

tak lama, pelajaran terakhir di mulai. selama tiga jam mereka semua berkutat dengan komputer masing-masing

karena memang sekolah SATU NUSA itu berbasis komputer. sehingga mereka semua di anjurkan membawa laptop sendiri- sendiri.

bel pulang pun berbunyi semua siswa berhambur keluar termasuk Nasya dan teman-temannya.

"Nas loe perhatiin gak si David merhatiin loe dari tadi" ucap Micelle seraya menunjuk sosok pria tampan yang berdiri di ambqng pintu kelas.

"gak ngurus" ucap Nasya ketus lalu pergi meninggalkan Micelle, Audry, dan Rayana di lorong menuju parkiran.

"Nas tungguiin kita" ucap Rayana seraya berlari mengejar Nasya yang sudah berada di parkiran.

"Nasya loe di jemput si Alex? " tanya Audry saat melihat keberadaan laki-laki itu yang berada tak jauh dari mobil Nasya.

Nasya mendegus kesal melihat Pasha cowok yang ninggalin dia karena perempuan lain.

"dengan berani, Alex menghampiri Nasya dan langsung menggenggam tangan gadis itu.

lalu dengan perlahan ia berlutut di drpan gadis itu membuat mereka semua yang berada di sana melonhobtak percaya.

"gue minta maaf by maafin gue yang loe lihat kemarin itu sepupu gue itu orangnya" tunjuk Alex pada seorang gadis cantik berkulit sawo matang yang datang menghampirinya.

"hai gue Nadia gue sepupu Alex maaf ya udah buat kalian salah faham" ucap gadis itu seraya mengulurkan tangan pada Nasya dan teman-temanya.

"gue Nasya"

"gue Rayana"

"gue Audry"

" Micelle"

"jadi loe beneran sepupu Alex? " tanya Nasya memastikan

"iya gue sepupu Alex " ucap Nadia tersenyum.

membuat Nasya akhirnya luluh dengan keseriusan Alex kekasihnya.

"terimakasih karena kamu mau maafin aku" ucap Alex memeluk kekasihnya itu.

dan pemandangan itu tak lepas dari tatapan tajam seorang pria.

BERSAMBUNG.........

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian gaes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!