.
.
.
Melihat Davi sudah tertidur dalam dekapannya, Dania mulai bisa bernafas lega. netranya melihat kearah meja dimana obat sang putra berada, ia berjalan mendekati kotak obat itu.
Dania menghela nafas panjang sembari memejamkan mata, saat tau obat anaknya sudah habis.
" kasihan Davi.. bagaimana ini.. aku baru saja dipecat dari pabrik.." gumam Dania seraya menatap nanar putranya yang terbaring dengan memeluk bantal guling.
Dania memilih keluar kamar dan duduk dimeja makan, sesekali ia memijit pelipisnya memikirkan cara mencari pekerjaan dengan cepat, Bukan untuk membayar kontrakan yang dania fikirkan, melainkan untuk.membeli obat untuk Davi, putra kesayangannya.
Lama berfikir,Dania segera meraih ponsel dari celana jeans yang ia pakai.
Setelah menekan nomer yang hendak dihubungi, Dania menempelkan beda pipih itu ditelinganya.
" kau dimana ??" tanya Dania pada sambungan telfon.
" baiklah tunggu aku disana." ucap Dania yang langsung mematikan panggilannya.
tanpa menunggu apapun, Dania segera kembali kekamar dan meraih tas kecil miliknya. tak lupa ia mencium kening sang putra dengan lembut.
" tenang ya sayang.. ibu akan segera mencari pekerjaan lagi..jangan marah jika kau bangun ibu belum pulang.." gumam Dania seraya mengusap lembut kepala Davi.
.
.
Dania tiba disebuah cafe Resto dimana ia hendak menemui temannya tadi. setelah membayar taksi Dania melangkahkan kakinya memasuki cafe itu.
" Riana !!" panggil Dania pada temannya yang bekerja sebagai pelayan dicafe itu.
Wanita yang bernama Riana itu menoleh dan melambaikan tangannya kearah dania.
" tunggu sebentar ya.. sift ku hampir habis, kau duduk saja dulu.." ucap Riana yang segera mempersilahkan Dania duduk.
Dania hanya menurut, malam ini ia tidak seceria biasanya. dipecat, ditagih sewa kontrakan serta keharusannya membeli obat untuk sang putra benar-benar membuat kepala Dania mau pecah. seakan semua terjadi secara bersamaan.
" ada apa denganmu ??" tanya Riana sambil duduk disisi Dania, Dania membuka matanya saat mendengar suara teman dekatnya itu.
" Ria, dicafe ini butuh tenaga kerja tidak ?? aku butuh pekerjaan ??!" ucap Dania yang langsung pada inti pemikirannya.
" pekerjaan ?? bukannya kau bekerja dipabrik ??" tanya Riana keheranan.
Dania mendegus kesal. ia meneguk segelas air putih dihadapannya. "aku dipecat tadi." jawab Dania
" dipecat ?? kenapa ??" tanya Riana lagi yang keheranan.
" Aku menghajar Manager kami." jawab Dania dengan mengepalkan kuat jemarinya.
" kau ?? ya ampun Dania.. lagian kenapa manajer sendiri kau pukul !!" protes Riana.
" dia genit sekali Ri..!!! bahkan Fina saja dilecehkan sama dia, kalau tidak diberi pelajaran bisa keterusan nanti bejatnya !!" balas Dania membela diri.
" aku tau perasaanmu Dan, tapi lihatlah akhirnya kau kan yang kalah, dipecat ?? hentikan sikap bar-bar mu itu." nasehat Riana.
" jika saja manager brengsek itu tidak menggodaku. aku juga tidak mau mengotori tanganku memukulnya Ria !!? kau fikir semua keinginanku ya ??!!" protes Dania berusaha menyangkal.
Riana hanya mendegus saja. "baiklah. berdebat denganmu ku rasa percuma saja !!"
" jadi bagaimana ??" Dania begitu berharap sembari menatap Riana.
"kalau dicafe ini sepertinya tidak ada Dan, tapi besok aku coba tanya-tanya. siapa tau dicabang cafe ini ada lowongan." terang Riana.
" yah.. lama dong ??!" balas Dania.
" ya mau gimana lagi Dan, beneran aku tidak bohong, disini belum membutuhkan tenaga baru !!" timpal Riana.
Dania membuang nafasnya begitu saja.
" ya sudah. besok kabari aku ya ??" ucap dania yang segera berdiri dari duduknya.
" apa kau butuh uang ??" tanya Riana yang sangat tau Dania membutuhkan banyak uang untuk pengobatan putranya.
" tidak. aku butuh pekerjaan !!" jawab Dania sekenanya.
" Dan.. kalau kau perlu aku bisa meminjamkan uangku, jika memang kau butuh untuk membeli obat." Ucap Riana dengan tulus.
" terima kasih. nanti kalau aku butuh aku akan bilang padamu. aku pulang dulu ya, Kasihan davi sendiri dirumah." setelah berkata demikian Dania melangkahkan kakinya meninggalkan Riana seorang diri.
Riana hanya menatap nanar sahabatnya itu. Seribu satu wanita yang tidak mau mengeluh seperti dania. Bahkan Riana sangat kagum dengan sosok kuat dan tegar seperti Dania.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 210 Episodes
Comments
3 semprul
arti sebuah persahabatan , selalu ada di saat membutuh kan
2022-08-12
1