Pesta Relasi adalah sebuah pesta atau pertemuan penting yang diselenggarakan untuk perusahaan besar untuk terus menjalin kebersamaan di antara staf pekerja dan juga menjalin relasi dengan berbagai mitra dan rekan bisnis. Dari relasi yang terjalin, maka perusahaan akan bisa menjaring lebih banyak mitra untuk mengepakkan sayap bisnis mereka.
Pun demikian dengan Jaya Corporation, menggelar sebuah pesta relasi yang tidak hanya dihadiri oleh para staff mereka, tetapi juga berbagai rekan bisnis yang berasal dari dalam dan luar negeri. Mengingat besar dan pentingnya pesta ini, Kanaya sesungguhnya merasa kehadirannya di sana tidak berfaedah sama sekali. Terlebih dirinya benar-benar buta perihal bisnis, bahkan hingga sekarang dia tidak tahu Jaya Corp bergerak dalam bisnis apa. Namun, Kanaya berniat untuk tetap menghadiri pesta relasi itu.
...🍁🍁🍁...
Beberapa Hari Sebelumnya ….
Usai mendapatkan kabar dari suaminya bahwa dirinya diminta Papa Jaya untuk menghadiri pesta relasi, hal pertama yang Kanaya pikirkan adalah bentuk tubuhnya. Baru pertama dia mengikuti diet sehat, tentu berat badannya tidak ada perubahan signifikan. Pengurangan satu gram pun tidak terjadi dalam waktu satu hari. Karena itu, Kanaya merebahkan dirinya dengan sorot mata yang menerawangan kepada langit-langit kamarnya. Memikirkan bagaimana caranya, dia datang tanpa harus menjadi pergunjingan banyak orang.
Apakah Kanaya percaya diri untuk menghadiri pesta relasi itu? Sudah pasti tentu saja tidak. Bahkan 1% kepercayaan diri pun Kanaya tidak memilikinya, dia datang hanya karena tidak ingin direndahkan oleh Darren. Kanaya merasa bahwa dia tidak boleh kalah dari Darren, sekali saja dia kalah dan insecurenya kembali mendominasi, dapat dipastikan bahwa selama dia akan selalu ditindas dan disakiti oleh suaminya sendiri.
Kanaya hanya bisa berketetapan untuk tetap menjalankan diet sehat, walaupun memang tidak terjadi perubahan signifikan terhadap bobot badannya. Selain itu, Kanaya berpikir bahwa dia akan membeli sebuah gaun berwarna gelap yang akan menolongnya. Warna hitam dipercaya menjadi warna yang mampu menyelamatkan bagi mereka yang mengalami obesitas, dengan mengenakan warna hitam, mereka yang gemuk dipercaya akan terlihat lebih kurus. Karena itu, Kanaya berniat membeli satu dress berwarna hitam dari hasil menulisnya. Walaupun bulan itu pendapatannya tidak seberapa, tetapi Kanaya memilih menariknya hanya untuk membeli sebuah dress berwarna hitam.
Celakanya bagi seorang Kanaya, tiga hari menjelang diselenggarakannya pesta relasi, wajahnya yang mulus justru ditumbuhi jerawat hormonal yang area pipi dan dagunya. Jerawat hormonal adalah salah satu problem kulit yang terjadi karena perubahan hormon dalam tubuh. Biasanya perubahan hormon terjadi selama masa pubertas. Akan tetapi, jerawat hormonal bisa terjadi pada orang dewasa di segala usia. Sementara bagi Kanaya, dia pasti mengalami jerawat hormonal menjelang periode menstruasinya. Jerawat dengan ukuran cukup besar dan bernanah biasanya akan mulai tumbuh di area wajahnya menjelang masa haidnya.
Ya Tuhan, tinggal tiga hari aku akan bertemu dengan banyak orang dan kini wajahku justru bermunculan jerawat hormonal yang begini besar dan bernanah. Dengan wajahku yang seperti ini, sudah pasti aku akan kembali menjadi cemoohan orang banyak di sana nanti. Apa lebih baik aku tidak hadir dan menyembunyikan wajahku? Aku benar-benar tidak siap dengan jerawat yang muncul di wajahku kali ini. Gendut iya, jerawatan pasti, tetapi cantik tidak. Aduh, bagaimana ini.
Kanaya bergumam dalam hati sembari berkaca di depan cermin dan jari telunjuknya nampak memegang beberapa jerawat berukuran besar yang kini menghiasi wajahnya.
Flashback Off
...🍁🍁🍁...
Kini, Kanaya berada di dalam pesta relasi yang diadakan oleh Jaya Corp, di sana kedua mertuanya langsung menemui dan memeluknya.
“Bagaimana kabarmu, Nay?” tanya Papa Jaya dan Mama Sasmita bersama.
“Baik Pa … Ma ….” ucapnya sembari tersenyum.
“Apakah Darren bersikap baik kepadamu?” tanya Mama Sasmita kepada Kanaya, sebagai seorang Ibu Mertua sudah tentu Mama Sasmita ingin mengetahui kehidupan rumah tangga anaknya yang masih seumur jagung itu.
Kanaya tidak bisa menjawab, jangankan bersikap baik seorang Darren hanya bisa melukai perasaannya setiap hari. Karena itu, Kanaya hanya diam dan tidak menjawab pertanyaan Mama mertuanya.
Merasa menantunya tidak menjawab, Mama Sasmita pun merangkul bahu Kanaya. “Mama tahu pasti sulit … sangat sulit buatmu. Akan tetapi, Mama minta tolong bersabarlah.”
Menghadapi singa seperti Darren, aku harus bersabar sampai level apa Ma? Sebelum aku bersabar, bisa-bisa dia menerkamku lebih dulu dan menjadikanku santapannya.
Lagi-lagi Kanaya hanya diam, gadis itu hanya bergumam dalam hatinya. Dari setiap gestur tubuh yang ditunjukkan Kanaya, Mama Sasmita sangat tahu bahwa kehidupan rumah tangga Darren dan Kanaya tidak baik-baik saja.
Maka dari itu, Mama Sasmita kembali memeluk Kanaya. “Sabar ya Nay … sekarang ikuti Mama ya, kamu harus berkenalan dengan seseorang.”
Mama Sasmita mengurai pelukannya, kemudian dia menggenggam tangan Kanaya, melewati beberapa tamu undangan dan membawanya sebuah sebuah kamar. Nampak Mama Sasmita mengetuk pintu itu terlebih dahulu.
“Gisell, lihat siapa yang datang.” ucap Mama Sasmita dengan antusias.
Beberapa detik berselang menyebul seorang gadis dari balik pintu itu, seorang gadis yang berbobot nyaris sama dengan Kanaya, giginya mengenakan behel, dan juga rambut ikalnya dibiarkan begitu saja.
“Gisell, ini Kakak Kanaya, Sayang … Kakak iparmu.” ucap Mama Sasmita memperkenalkan Kanaya sebagai Kakak iparnya.
Sontak mata Kanaya membola seketika, benarkah gadis yang berdiri di hadapannya adalah adik iparnya? Sebab saat pesta pernikahannya, Kanaya sama sekali tidak melihat keberadaan gadis bernama Gisell itu.
“Nay … dia adalah Gisell, adiknya Darren. Dia kuliah di Singapura, dan baru tadi siang datang. Jadi saat pernikahanmu, Gisell tidak bisa datang.” cerita Mama Sasmita yang memberitahukan bahwa Gisell memang tidak datang saat pesta pernikahannya lantaran dia berada di Singapura.
Kanaya mendekati dan mengulurkan tangan guna menjabat tangan adik iparnya itu. “Hai Gisell, aku Kanaya … senang bertemu denganmu.” ucap Kanaya dengan tersenyum kepada Gisell.
Yang terjadi justru sebaliknya, gadis itu tidak langsung menerima uluran tangan Kanaya. Hal itu membuat Kanaya harap-harap cemas, takut bila karakter Gisell 11-12 dengan kakaknya, Darren. Namun, di detik berikut betapa kagetnya Kanaya saat Gisell tengah memeluknya.
“Hai Kak, aku Gisell … terima aku sebagai adik iparmu ya, Kak.” ucap gadis itu sambil tersenyum hingga menunjukkan deretan giginya yang mengenakan behel.
Kanaya balas memeluk Gisell dan mengusap punggungnya perlahan. “Sudah pasti, Gisell … semoga kita bisa semakin akrab ya.”
Kanaya mengucapkan kalimat itu bukan tanpa sebab, dia tahu pasti dia pun ingin akrab dengan adik ipar satu-satunya itu, karena itu Kanaya memang tulus ingin akrab dan dekat dengan Gisell.
Setelah berkenalan dengan Gisell, Mama Sasmita kembali membawa Kanaya di dalam pesta. Sayangnya, karena begitu banyaknya tamu undangan yang ingin menyapa dan bercengkerama dengan Mama Sasmita, maka Kanaya praktis hanya berdiri di sendiri di antara kerumun staff dan mitra bisnis Jaya Corp.
Tidak tahu harus berbuat apa, Kanaya hanya berdiri dan memandangi orang yang berlalu lalang. Ada yang berdiri sambil mengobrol, ada yang duduk dan terlibat dalam obrolan seru, sementara dirinya hanya sendirian. Keberadaan Darren pun tidak dia ketahui.
Namun, perlahan bola mata Kanaya menangkap ada sesosok wanita yang tampil begitu cantik dan menawan yang berjalan di belakang Darren. Wanita yang datang mengenakan dress berwarna gold itu terlihat mencuri perhatian berpuluh-puluh pasang mata yang dilewatinya. Kanaya tahu, sangat tahu malah bahwa wanita itu adalah Sandra.
Lagi-lagi Darren datang bersama wanita itu?
Apakah memang memilukannya diriku, mendapati dan melihat suamiku datang di pesta relasi yang digelar oleh perusahaannya sendiri bersama wanita lain.
Sungguh, Kanaya lagi-lagi menahan sesak di dada. Pemandangan yang tersuguh di depan matanya, menghancurkannya, melukai posisinya sebagai seorang istri Darren yang sah. Kedua bola mata Kanaya pun seketika memerah dan terasa perih menahan air mata yang mungkin saja bisa jatuh bercucuran kapan saja.
Beberapa radius meter di hadapan Kanaya, Darren nampak menyeringai dan seolah menunjuk kepada dagunya. Pria itu ingin menunjukkan secara langsung bagaimana perbandingan antara Kanaya dengan Sandra.
Malam ini Sandra hadir dengan dandanan flawless yang membuat wajahnya semakin cantik, gaun berwarna gold membungkus tubuh rampingnya dengan begitu indah, dan sebuah high heels kian menyempurnakan penampilan Sandra malam ini. Dia benar-benar menjadi sosok yang pantas dan kayak berdiri mendampingi Darren. Sementara Kanaya sendiri dengan tubuhnya yang berukuran XXL hanya hadir dengan sebuah midi dress berwarna hitam. Dress yang begitu sederhana, tidak ada kesan mewah, bahkan Kanaya hanya mengenakan flat shoes, membuat penampilannya tenggelam di malam pesta itu.
Sadar diri, Kanaya menundukkan wajahnya. Jelas-jelas saat ini Darren tengah mengomparasikannya dengan Sandra. Hati Kanaya begitu hancur, hanya dengan sedikit gerakan dari dagu Darren, Kanaya paham benar posisinya saat ini. Dia hanya gadis dari strata sosial kelas bawah yang seharusnya tidak ada di dalam pesta relasi ini. Tidak ada yang lebih menyakitkan bagi seorang wanita, saat suaminya membandingkannya dengan wanita lain, menjalini pernikahan tanpa cinta, dan kini Kanaya harus menerima bahwa suaminya masih terjebak pada mantan terindahnya. Sandra, mantan terindahnya adalah Merak yang habitatnya berada di dalam kayangan, sementara dirinya adalah pipit kecil yang mencari biji-bijian di pinggir jalan. Perbandingan yang begitu tragis, hingga membuat hati Kanaya menangis.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 295 Episodes
Comments
Yus Warkop
😭😭😭😭
2023-12-18
0
andi hastutty
sakit dan ikutan perih hati Kanaya diperlakukan sedemikian
2023-07-28
1
Bernadeth Meilan
xxl
2023-02-10
0