Big is not beautiful. Begitulah stigma yang selama ini terbentuk di kalangan masyarakat luas bahwa saat kamu memiliki tubuh yang genduk, kamu adalah orang yang jelek, tidak cantik, tidak sehat, dan sukar laku atau mendapatkan jodohnya. Tanpa disadari stigma ini terus mengglobal. Mau tidak mau, semua orang yang bertubuh tambun secara langsung akan memiliki stigma ini.
Pun demikian yang Kanaya alami saat ini, dengan berat badannya yang memang besar bahkan suaminya pun merundungnya dengan mengatainya sebagai “Kalkun”, juga saat Dokter Bisma secara terang-terangan mengucapkan kata “obesitas” membuat Kanaya larut dalam stigma negatif yang disematkan kepada mereka yang bertubuh gemuk. Entah rasanya, setiap perkataan yang berkaitan dengan berat badannya akan begitu mudahnya membuat Kanaya menjadi insecure. Seolah Kanaya menghadapi kenyataan pahit bahwa orang bertubuh gemuk itu serba salah rasanya.
Apakah Kanaya ingin bertubuh gemuk? Tentu saja tidak. Kanaya dan wanita lainnya di dunia ini tentu menginginkan memiliki body yang proporsional. Namun, faktor genetika hingga pola hidup sering kali membuat seseorang mengalami obesitas. Perubahan perlahan bisa membuat seseorang yang semula bertubuh proporsional bisa menjadi gemuk karena pola hidup yang salah. Kanaya adalah salah satu orang yang mengalaminya.
Kanaya mengingat kembali, sebelumnya dia adalah gadis remaja yang tumbuh normal dan memiliki berat badan ideal. Namun semuanya berubah, saat dia terlalu banyak mengonsumsi junkfood dan tubuhnya perlahan-lahan mulai melar ke samping, tidak tumbuh ke atas. Sejak saat itu, secara pasti berbagai label disematkan kepadanya mulai dari Si Gemuk, Si Gendut, Ndut-ndutan, dan yang terakhir Kalkun. Bagi orang lain yang dengan mudahnya mengucapkan label itu mungkin hanya sekadar bercanda, tanpa memedulikan kondisi psikologis bagi orang yang menerimanya. Satu perkataan saja, satu label saja rasanya bisa meruntuhkan kepercayaan diri yang selama ini dibangunnya. Itu juga yang Kanaya alami sekarang ini.
“Jika aku sekarang bertubuh gendut apakah aku yang salah? Jika aku bertubuh gemuk, apakah orang bisa seenaknya menghakimi bahwa aku tidak sehat, aku bau, aku tidak menarik, dan aku layak dirundung oleh siapa saja? Tidakkah mereka sedikit melihat bahwa aku juga manusia yang memiliki hati dan perasaan. Saat aku berusaha hidup tanpa merugikan siapa pun, kenapa justru mereka terus-menerus memberikan stigma negatif kepadaku.” gumam Kanaya dalam hati.
“Apa hanya mereka yang cantik dan menarik yang layak dipuja-puji, mendapatkan semua fasilitas terbaik, dicap sebagai bidadari. Sedangkan untuk orang yang gemuk selalu dicap sebagai orang yang berpenyakitan, tidak sehat, dan bau.” Kanaya menggelengkan kepalanya sendiri larut dalam berbagai pikiran yang saat ini memenuhi kepalanya.
Untuk menuturkan semua kisah dan stigma yang selama belasan tahun disematkan kepadanya, Kanaya mulai mengambil handphone yang tergeletak di atas nakas tempat tidurnya. Dia mulai membuat sebuah novel digital yang dia beri judul “Ugly Woman.”
...🍁🍁🍁...
Ugly Woman
Pernahkah kamu memilih bahwa saat kamu dilahirkan ke dunia Tuhan akan mengaruniakan kepadamu kecantikan, kesehatan, popularitas, dan semua yang indah dan berharga dalam hidup ini? Akan tetapi, bagaimana justru sebaliknya yang terjadi? Kamu lahir dengan memiliki tubuh gendut, dipandang sebelah mata, dicap sebagai wanita yang memiliki bau keringat hanya karena tubuhnya yang jumbo, dan juga tidak sehat.
Sayangnya, akulah wanita yang lahir sebagai perempuan yang buruk rupa. Aku tidak cantik, aku tidak menarik, bahkan aku dirundung oleh suamiku sendiri ….
Lahir dari strata sosial kelas bawah dan harus menjalani pernikahan yang tidak berlandaskan dengan cinta, hingga aku berakhir dalam rasa sakit dan pedih yang aku sendiri yang merasakan dan menanggungnya. Lebih dari itu, suamiku bahkan terang-terangan mencumbu mantan terindahnya di depan kedua mataku.
Tahukah apa yang aku rasakan?
Hancur? Luka? Kecewa? Semua rasa itu berkecamuk di dalam dadaku. Bukan lantaran aku mencintainya, sekali-kali buka. Namun, harga diri terasa diinjak-injak oleh pria yang seharusnya sebagai imamku, seorang pria yang seharusnya mencintaiku dan menghargai keberadaanku.
...🍁🍁🍁...
Kata demi kata Kanaya susun dalam novel yang akan dia publish secara digital itu. Menuliskan kisahnya layaknya sebuah biografi dalam buku yang terbuka yang bisa dibaca oleh siapa saja.
Bagi mereka yang mendedikasikan diri sebagai seorang Author atau penulis, ide bisa datang dari mana saja, dan saat ini Kanaya justru mendapatkan ide dari kehidupannya sendiri. Bagaimana selama ini dia dirundung sebagai gadis gendut, hidupnya yang jungkir-balik setelah berkenalan dengan Darren, dan juga bagaimana suaminya dengan terang-terangan mencumbu mantan terindahnya di depan mata Kanaya.
Perlahan tetapi pasti, kata demi kata tersusun hingga menjadi alinea. Menumpahkan semua pengalaman pahit dan manis yang dia alami, dan melengkapinya dengan dialog aksi yang membuat Novel berjudul “Ugly Woman” itu terasa begitu hidup.
Jam terus berjalan, dan Kanaya seketika mempublish tulisan tersebut di platform membaca dan menulis yang dia miliki. Betapa terkejutnya dia, baru beberapa saat dipublish, jumlah pembaca yang memberikan tanda suka dan memasukkan Ugly Woman ke dalam rak bukunya mencapai 1000 orang. Pencapaian yang sungguh luar biasa.
Baru dua bab yang diposting Kanaya, tetapi sudah begitu banyak orang yang menekan tanda suka dan meninggalkan jejak dalam kotak komentar.
“Semangat Thor, ayo up lagi!”
“Baru baca Bab 1 kenapa aku sudah menangis ya.”
“Ditunggu bab selanjutnya”
“Next”
“Novelnya mengandung bawang. Lanjut!”
Begitulah berbagai komentar yang masuk di dalam kotak komentar. Sementara Kanaya saat membacanya justru dia tersenyum getir, itulah kisahnya yang menjadi ide ditulisnya “Ugly Woman.” Secara tidak langsung, Kanaya telah membagikan pengalaman hidup dalam novel tersebut hingga banyak pembaca akan mengetahui bahwa itu adalah the based on true story of the Author.
“Setidaknya akan ada orang-orang yang akan menangis bersamaku, dan bangkit bersamaku. Sudah saatnya stigma negatif tentang orang gendut perlahan pudar. Gendut maupun kurus, cantik atau tidak memiliki kesempatan dan peluang yang sama.” ucap Kanaya sembari menatap layar handphonenya yang dipenuhi dengan tanda suka dan komentar dari pembacanya.
Sontak Kanaya yang menjadi author dengan nama pena “Nay2Nay” itu mendapat banyak like dan komentar untuk dua bab dari novel terbaru yang baru saja dia publish malam itu.
“Andai saja stigma negatif yang selama ini diberikan kepada orang yang bertubuh gemuk dihilangkan, bahkan mereka tidak dirundung, sudah tentu orang-orang sepertiku setidaknya akan lebih berbahagia karena diterima dengan baik oleh keluarga dan orang-orang disekitarnya. Aku juga merasakan yang sama, setidaknya tidak ada yang mengolok-olokku hanya saja aku memiliki size XXL.” gumam Kanaya dalam hati dan dia meringkuk di atas brankar kesakitannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 295 Episodes
Comments
Ida Rubaedah
kalau c Darren suatu saat ngajak bareng tolak aja ya nay, jngn dikasih hati... sama bisma aja tuh kan ganteng.. 😂😂
2023-06-03
0
Ida Rubaedah
ceritanya ini cerita berbingkai ya author😁😁😁
lanjut saja 💪💪💪
2023-06-03
1
Lieya
ayo nay2 usaha untuk bangkit semula Demi melawan Darren Dan sandra
2023-05-19
0