...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
karna kecewa dengan sikap leon anissa pun lebih memilih untuk menjauhinya. walaupun leon sering menghampiri rumahnya tapi anissa pun lebih memilih untuk tidak menemuinya.
karna bibik anissa pulang ke kampung halamannya maka anissa pun tinggal seorang diri dirumah. tiba di suatu pagi anissa pun merasakan mual yang begitu hebat.
"huueekk...hhuueekk....kenapa ya kok belakangan ini aku merasa mual dan kepalaku pun terus pusing." batin anissa.
karna merasa pusing anissa pun kembali membaringkan tubuhnya di kasur kesayangannya sambil memaikan hpnya. ya jelas saja begitu banyak panggilan dan pesan dari leon namun tak di pedulikan oleh anissa.
hingga mata anissa pun membulat melihat tanggal d hpnya menandakan bahwa dia sudah telat datang bulan.
"apa? sudah tanggal segini tapi kok bulanan ku gak datang juga ya? apa jangan2 gue hamil? tapi engak mungkin gue baru ngelakuin itu sekali sama leon apa ia bisa langsung hamil" batin anissa. gak mau ambil pusing anissa pun membaring kan badannya lagi.
setelah memejamkan matanya lagi anissa pun menggingat kalau mual2 dan telat datang bulan adalah tanda2 kehamilan. gak mau pusing anissa pun mulai memainkan hpnya dan melihat di google tanda2 kehamilan.
" yahh kalau d lihat2 semua tandanya ada sama gue mulai telat datang bulan ,mual2 ,gak nafsu makan, jadi gimana nih masak ia gue harus nelfon bang leon" batin anissa.
lelah bertengkar dengan pikirannya sendiri akhirnya anissa pun memilih untuk pergi ke apotek untuk membeli tespeck. tapi sialnya leon pun melihat anissa yang keluar rumah.
"itu kan anissa. mau kemana dia? terus kenapa wajahnya pucat gitu? dari pada banyak tanya lebih baik gue ikutin aja" batin leon
leon pun mulai mengikuti anissa hingga langkahnya berhenti ketika melihat anissa masuk ke apotek
"gapain anissa ke apotek apa dia sakit? tapi kalu dia sakit kok obat nya seperti itu? sepertinya ada yang aneh ni. apa jangan2 anissa hamil" batin leon
karna sibuk bertengkar dengan dirinya sendiri leon pun mulai tersadar ketika melihat anissa keluar dari apotek. lalu dia pun menarik tangan anissa lalu membawa anissa ke tempat sepi untuk bicara.
"aauuu... bang leon" pekik anissa kaget
" kenapa kamu menghidari abang terus ha" bentak leon
anissa pun hanya diam menundukkan kepalanya. namun mata leon pun tertuju pada kantongan plastik yang di pegang anissa.
"apa yang kamu beli tadi nis?" tanya leon dengan tatapan dinginnya ke anissa.
"i..ii..ni hanya obat bang" jawab anissa gugup
"obat apa? apa kamu sakit? tapi kok kayak ada yang aneh dari sikap mu" tanya leon dengan tatapan penuh selidik ke anissa.
karna anissa hanya diam tak menjawab pertanyaan leon. leon yang penasaran dengan barang yang di beli anissa pun langsung merampas kantongan plastik yang di pegang anissa.
"itu bukan apa2 bang" pekik anissa sambil berusaha mengambil kantongan itu dari tanggan leon. namun leon tak memperdulikan ocehan anissa
"bukan apa2 kamu bilang nis trus ini apa?" tanya leon melihat tespeck yang di beli anissa
namun anissa hanya diam menunduk hingga butiran2 bening itu pun kembali membasahi wajah mulusnya.
"ii..tu itu" jawab anissa kesegukan
"ini apa nis? apa kamu hamil? "kata leon memegang dagu anissa hingga mereka pun saling bertatapan.
tak terasa air mata anissa pun terus mengalir begitu deras. tiba2 kepalanya pun mulai berat dan brugg. untung leon langsung menangkap badan anissa.
"nis, kamu kenapa?" teriak leon sambil menepuk nepuk wajah nissa.
tanpa banyak berpikir leon pun langsung mengendong badan anissa dan membawanya ke klinik. tapi anissa pun tak kunjung sadar juga
"maaf pak, apa anda suami pasien" tanya dokter
"ii..ia saya suaminya anissa"jawab leon gugup
"kalau begitu tolong ikut saya ke ruangan saya sebentar" dokter
"baik dok" tanpa banyak tanya leon pun mengikut doker dari belakang. setelah sampai di ruangan dokter pun mempersilahkan leon duduk dengan ramahnya.
"silahkan duduk pak" dokter
"baik, dok. kalau saya boleh tau istri saya sakit apa ya dok" leon
tak langsung menjawab dokter pun tersenyum ramah ke pada leon.
"hem. istri anda tidak sakit apa2 hanya bawaan dari sang bayi saja" dokter
" maksud dokter istri saya hamil dok?" tanya leon gugup
"ia... istri bapaksedang hamil kira2 umur janinnya masih umur 2 minggu itu makanya sang ibu sering mengalami mual, pusing , sampai2 turunnya selera makan. dan saya lihat istri bapak sepertinya lagi banyak pikiran?" jelas sang dokter kepada leon namun leon hanya diam tak menjawab.
" saran saya kalau ada masalah lebih baik bapak dan istri bapak omongkan baik2 jangan sampai istri bapak sampai stres karna itu akan mempengaruhi keadaan janinnya. saya lihat istri bapak juga kekurangan nutrisi jadi saya harap bapa memperhatikan asupan makanan istri bapak dengan baik. saya akan menuliskan resep obat silahkan bapak minta ke apotik." jelas dokter panjang lebar k leon.
"baik dok,terimakasih."leon
leon pun keluar dari ruang dokter dengan senyuman bahagia yang menghiasi wajahnya. dengan cerianya leon melewati koridor rumah sakit dan kembali menuju ruang rawat anissa namun senyumannya yang sedari tadi menemaninya pun menghilang dan berubah menjadi kesedihan karna melihat anissa belum sadarkan diri dan selang infus yang masih menempel di tangannya.
"nissa sayang, kenapa kamu sembunyikan hal sebesar ini dari abang? abang tau kamu marah sama abang tapi semua itu abang lakukan karna abang enggak mau kehilangan kamu sayang" kata leon sambil membelai halus rambut anissa.
karna lelah leon pun munelungkupkan wajahnya di samping anissa dengan tanggannya yang masih menggengam erat tangan anissa.
lelah menunggu akhirnya leon pun melihat anissa mulai sadar
"sayang, akhirnya kamu sadar juga" jelas leon yang masih menggenggam erat tangan anissa.
"bang leon, nissa di mana bang?" anissa
"kamu lagi di rumah sakit sayang, tadi kamu pingsan jadi abang bawak aja ke sini" leon
"tapi kok kepala nissa sakit ya bang" tanya anissa memengang kepalanya
"oo.. gpp kok sayang mungkin karna kamu banyak pikiran aja sayang.yaudah makan dulu ini abang belikkan bubur ayam abang suapin ya." titah leon yang masih menyembunyikan kehamilan anissa.
anissa pun hanya diam dan menuruti perintah leon . karna dari tadi pagi dia belum ada makan apa pun maka ia makan bubur yang di belikan leon dengan lahapnya.
entah kenapa berada di samping leon anissa merasa begitu nyaman. rasa mual dan pusing yang selalu menghantuinya pun tiba2 menghilang.
bersambung...
... jika ada kata soal ke hamilan yang outhor sampaikan tadi salah maka outhor minta maaf ya...
......berhubungan karna outhor bukan dokter dan hanya melalui pengalaman pribadi saja jadi maklum saja ya jika ada kata2 nya yang salah😅......
......jadi outhor harap pengertianya ya sahabat dan jangan lupa terus ikuti kisah anissa selanjutnya ya da..da..hh😘......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Nwonsystem
-
2022-04-09
1
Beby AMy
Semangat,,lnjut thor
2022-04-02
4