“Lo dari mana sih?” bukan memberikan jawaban Rasti malah kembali bertanya.
“Udah dong, Ras nanti gue jelasin. Sekarang pinjemin gue baju lo dulu,” renggek Nayra merasa sudah tak nyaman dengan tubuhnya yang bau.
“Nih, lo tau loker gue ‘kan? Ambil sana, sekalian lo mandi deh. Bau banget tau!” tanpa ragu dia meraih kunci yang baru saja di keluarkan oleh temannya.
Setengah jam makan siangnya terlewat begitu saja. Dan, dia kembali ke meja Rasti yang sudah selesai dengan makan siangnya.
“Tuh, gue udah pesanin walaupun cuma nasi goreng sama es teh manis.” Nayra sudah kelaparan langsung melahap dengan rakus. Beberapa saat rasa sakit hatinya hilang terkikis oleh rasa lapar dan emosi.
Dua jam sebelum makan siang
Brakk! Suara bantingan pintu membuatnya terkejut. Nayra yang sedang menyikat sudut ruangan toilet wanita sendirian dikagetkan dengan kedatangan Alex.
“Apa itu? Apa tenagamu hanya sebesar itu? Sikat yang benar. Sebalah sana, disana masih terlihat kotor!”
Alex sudah berada di belakang Libby menunjuk dengan delikan mata. Terkadang memutar bola matanya. Menaikan rahang dengan kasar sambil melipat kedua tangannya di dada. Memerintah dan mengawasi Nayra.
Gadis itu pun sempat takjub sekaligus bingung, mengapa seorang bos harus turun tangan sendiri mengontrol hal yang menurutnya bukan tugasnya.
Nayra bahkan tak berani menoleh. Dia hanya menuruti semua instruksi yang keluar dari mulutnya. Bahkan untuk mengelap peluh yang membasahi keningnya pun tak sempat dia lakukan. Alex seperti seorang yang kesetanan memberikan hukuman padanya.
Jika teringat saat itu, rasanya dia geram sendiri. Ingin sekali dia melemparkan sepatu yang dia pakai ke wajah bos barunya itu. Karena gendang telinganya hampir saja pecah oleh teriakan dan bentakan darinya. Dia seperti
monster pengisap debu, maju terus pantang mundur.
Hurf! Nayra menarik nafasnya panjang. Dia ingin bercerita pada Rasti. Namun, dia urungkan karena Rasti tidak mungkin percaya. Apalagi, ini hari pertama Alex bergabung di perusahaan.
Huh, dia sudah seperti orang kesurupan padaku. Memangnya aku salah apa dengannya?
Dia terus bergelut dengan hatinya mempertanyakan rasa tak suka Alex padanya.
“Jadi, lo habis apa, Nay?” Rasti bertanya di sela makannya.
“Gue habis ke jebur got,” ujar Nayra ketus sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
“Yang benar , Nay? Mana ada got disini?”
“Duh ... Ras, baju lo pendek banget sih. Gue risih pakainya.” Dia tak menjawab malah menarik-narik turun dan naik baju press body yang dipakainya agar menutupi aset-asetnya.
“Yah ... Nay, namanya baju buat nego, harap maklum kalau sedikit terbuka,” celetuk Rasti.
“Ini bukan sedikit. Tapi, kekurangan bahan. Heran deh gue, lo senang banget pake yang beginian,” dengus Nayla sedikit kesal. Namun, dia tak punya pilihan.
Kebetulan Alex pun makan di tempat yang sama.
Di mejanya, Alex tampak sibuk dengan ponsel dan tidak berapa lama tiga orang pria menghampiri.
Mereka langsung memesan makanan.
Alex sengaja melihat kearah Nayra yang sedang makan dengan lahap. Wajahnya tersenyum puas. Namun, setelah dia amati baju yang dipakai Nayra terlalu minim. Bukan minim, tapi kekurangan bahan, bagian depan belakang terbuka lebar, belum lagi bajunya diatas lututnya.
Cih, berani sekali dia memakai baju seperti itu di hadapanku. Mau dia pamerkan kepada siapa? Rupanya hukumanku tadi belum membuatmu jera.
Dia mengepalkan erat kedua tangannya dibawah meja melihat penampilan Nayra setelah mengganti bajunya yang kotor dan bau.
"Lex, kau lihat apaan sih? Serius banget." Alex memberi kode ke arah meja gadis itu.
"Lho, cewek itu? Kayaknya kita pernah lihat!" ucap satu teman Alex.
“Yang mana, Bob?" Thomas mencari-cari.
"Eh ... iya, itu 'kan cewek yang semalam bertabrakan. Kena jambret dan kecipratan bajaj!" sahut Alan panjang
lebar sambil menyenggol sikut Alex.
“Yup!”
“Wowo ... ternyata she hot and sexy man. Sepertinya cocok juga buat teman kencan-ku malam ini.” Thomas kembali berkomentar sambil menunjukkan wajah mupengnya.
Bugh! Satu tinju menyusup diperutnya, “Jangan ganggu dia, kalau perusahaan keluargamu tidak ingin kubuat bangkrut!” ancam Alex.
“Wo-wo are you okay? Baru balik sudah dapat mangsa?” tambah Alan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments