Satya yang semakin penasaran dengan Maira terus saja mengikuti kemana Maira pergi. Setelah selang 1 jam perjalanan, Maira berhenti di sebuah tempat.
Ini kan panti asuhan? kenapa Maira kesini? Apa yang akan Maira lakukan?. Guman Satya.
Satya tidak masuk kedalam panti, namun menunggu diluar, setelah 15 menit, Mobil Maira keluar dari panti asuhan tersebut. Tetapi Satya tidak mengikuti lagi mobil Maira, namun Satya masuk kedalam panti asuhan.
Satya keluar dari mobilnya dan mengetuk pintu panti asuhan itu, nggak nunggu waktu lama ada seorang Ibu yang membuka pintu.
"Maaf, ada yang bisa saya bantu?" Tanya Ibu panti.
"Maaf sebelumnya mengganggu waktunya, saya hanya ingin bertanya soal perempuan yang baru saja keluar dari panti ini dengan mobilnya." jelas Satya sopan.
"Oh, itu Maira! " jawab Ibu panti yang merasa nyambung dengan penjelasan Satya.
"Iya, bu. Dia sedang apa disini? " Tanya Satya.
"Duduk dulu nak, nanti saya jelaskan!" ajak Ibu panti sambil menunjuk sebuah bangku yang ada disamping pintu.
"Baiklah! " jawab Satya yang duduk dikursi yang ditunjuk Ibu panti dan diikuti dengan Ibu panti.
"Jadi Maira itu sejak SMA menjadi donatur dipanti ini, dan uang yang didapatkan Maira untuk donasi itu murni bukan uang dari orang tuanya, tetapi uang hasilnya sendiri. kalau orangtuanya memang sudah menjadi donatur tetap disini! " jelas Ibu panti.
"Terus, bu? " tanya Satya.
"Setelah lulus SMA, Maira hanya bisa transfer karena Maira lanjut study di London, namun sekarang Maira kembali ke Indonesia, jadi Maira memberikan sendiri dengan tangannya." lanjut Ibu panti.
"Ooo jadi seperti itu? " ucap Satya.
"Nampaknya kamu suka ya sama Maira?" tebak Ibu panti sok tau. "Namun nggak mudah untuk mendapatkan hati seorang Maira. banyak yang suka, namun semuanya di tolak sama Maira" jelas Ibu panti.
"Kenapa, bu? " tanya Satya.
"Maira adalah orang yang nggak gampang di taklukkan, memang Maira berteman dengan siapa saja, namun untuk menjadi pasangan, Maira tidak mencari tampang maupun harta, namun siapa yang bisa bikin dia jatuh cinta dengan caranya sendiri dan rela berkorban untuk orang lain, itulah sosok yang dicari oleh Maira" jelas Ibu panti.
"Nggak nyangka ya, bu! dibalik sifat yang jutek dan suka marah-marah, hatinya lembut! " tambah Satya.
"Apa? Maira jutek dan suka marah-marah? Itu nggak benar nak, Maira itu orangnya ceria dan ramah" bantah Ibu panti. "Atau jangan-jangan kalian jodoh lagi? " tanya Ibu panti.
" Hah? Masa sih? " tanya Satya sambil tersenyum kecil.
"Ya sudah nak, mungkin itu saja yang dapat Ibu sampaikan, mengenai alamat dan keluarga Maira Ibu mohon maaf, Ibu tidak bisa menjelaskan, karena keluarga dan Maira tak ingin ada yang tau" ucap Ibu panti.
"Ya sudah bu, nggak papa, ini sudah cukup kok untuk mengenal Maira. untuk lebih lanjutnya akan dengan cara saya sendiri" jelas Satya.
" Baiklah!" jawab Ibu panti.
" Kalau begitu saya pamit ya bu? " ucap Satya yang berdiri lalu diikuti Ibu panti.
" Iya nak hati-hati! " jawab Ibu panti.
"Baik, bu! " jawab Satya lalu pergi dengan mobilnya dan menuju ke rumah nya.
***
Satya terus saja memikirkan tentang Maira, bahkan sampai Satya tidak bisa tidur.
Ada apa sama gue? Kenapa gue se penasaran ini sama Maira? Gue kan baru ketemu dengannya tadi pagi? Bahkan gue aja marah-marah sama Maira. tapi???.... ah sudahlah bisa gila gue lama-lama. Guman Satya.
Satya mulai terlelap dalam tidurnya setelah lama memikirkan tentang Maira, karena Satya harus bangun pagi besok untuk ke kampus mengurus soal wisuda.
***
Hari sudah pagi dan kini Maira tengah bersiap untuk pergi ke kampus karena hari ini Maira ada kuliah pagi. Setelah selesai bersiap Maira turun ke bawah untuk sarapan pagi. Di meja makan sudah ada Marvel kakak Maira yang sudah menunggu Maira untuk sarapan.
"Morning, kak! " ucap Maira yang langsung duduk dikursi.
"Morning adekku sayang! " jawab Marvel. " Gimana balapannya semalem? " tanyanya.
"I'm the winner! " jawab Maira bahagia.
"Congrats ya dek! " Ucap Marvel sambil ngacakin rambut Maira.
"Thanks, kakak! Tapi jangan di acak-acak juga! " jawab Maira kesel.
"Oh, iya kak, nanti gue minta tolong ya servis lagi mobilnya kan abis tak pakek balapan, nanti kuliah biar naik taksi online saja" pinta Maira.
"Gampang, nanti suruh Pak Andre buat antar mobil elo ke bengkel ya, soalnya gue ada meeting dulu sama client" Jawab Marvel.
"Thanks kak, ya udah gue berangkat dulu, kayaknya taksi online gue udah dateng" ucap Maira yang berdiri dari tempat duduknya.
"Hati-hati" Ucap Marvel.
" Yes, Bye kak! " Ucap Maira sambil jalan.
"Bye! " jawab Marvel yang suaranya samar-samar didengar.
Setelah Maira pergi, Marvel bersiap untuk berangkat ke kantor karena ada meeting dengan client. Marvel lah yang mengurus semua bisnis keluarga Island yang ada di Indonesia, kalau Marcel kakak pertama Maira mengurus bisnis yang ada di Paris dan Singapura bersama dengan istrinya yaitu Natasya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments