Satu ranjang

^^H A P P Y R E A D I N G^^

🌹🌹🌹🌹🌹

"Duduk" singkat padat dan jelas tapi sangat dingin.

Joy yang baru selesai mandi agak aneh saat pelayan memintanya untuk makan malam dan berpakaian cepat.

Dia tidak mengerti dengan sikap aneh dari Willy, bukan nya tadi dia sendiri yang mengatakan jika Joy tidak boleh makan malam karena melakukan kesalahan?.

Frenk !

Suara sendok jatuh terdengar, ralat bukan jatuh tapi sengaja di lemparkan oleh Willy.

"Kau tuli?" Willy menatap tajam Joy.

"Tidak, pendengaran ku bagus" sahut Joy sambil menarik kursi lalu duduk.

Wajah Joy terlihat jelas jika dia sedang gugup, lain dengan Willy yang nampak kesal karena Joy tidak sesuai dengan yang dia pikirkan.

Keduanya makan dengan pikiran nya masing-masing, Joy makan banyak karena dia memang lapar.

Sesekali Willy melirik Joy yang makan, melihat Joy yang makan banyak itu mengingatkan dia pada Syakira.

"Mulai malam ini kau tidur di atas!" kata Willy tanpa berniat melihat Joy.

Apa!

Joy menghentikan acara makan nya, dia melirik Willy dengan wajah bingung nya.

Tubuhnya seketika merinding, Joy berpikir jika malam ini dia benar-benar akan kehilangan kesucian nya, Willy akan meminta hak nya.

J**oy kau selalu menulis tentang ini kan, kenapa sekarang kau malah takut. tenang Joy jangan terlihat takut lawan rasa takut mu dengan keberanian yang kamu terapkan pada karakter Fallen dan yang lain nya. batin Joy.

"Kenapa tidur di atas?" tanya Joy pura-pura bodoh.

Joy yakin Willy akan punya alasan lain, ya Joy yakin.

Tidak baik untuk suami istri pisah ranjang lebih dari tiga hari.

"Ayo katakan itu" gumam Joy malah greget sendiri.

"Kau bilang apa?" tanya Willy mendengar gumaman Joy.

"Tidak ada, hanya bicara sendiri" sahut Joy kembali fokus makan.

Willy melihat Joy yang terlihat salah tingkah, tapi bukan itu saja yang membuat dia lama menatap Joy tapi tangan dan bibir Joy yang tidak berhenti mengambil makanan dan mengunyah membuat Willy tidak bisa berkedip.

"Ini sudah 7 tahun lebih, tapi kenapa rasa ini masih tersimpan" batin Willy.

Joy jelas merasakan jika ada yang sedang menatap nya, tapi meski begitu Joy pura-pura tidak tau dia tidak boleh terlihat menyedihkan lagi.

Setelah selesai makan Joy kembali ke kamar nya, dia membereskan barang-barang nya untuk di pindahkan ke kamar yang ada di lantai atas.

Di bantu pelayan Joy akhirnya masuk ke kamar utama, dia melihat Willy yang sedang duduk di sopa dengan tablet di tangan nya, jangan lupakan kaca mata nya yang membuat pria itu terlihat sangat tampan.

"Aku tidur dimana?" tanya Joy hati-hati.

Willy yang fokus pada tablet nya itu melirik Joy, dia melihat Joy yang memeluk tas hitam besar yang entah apa isinya.

"Simpan tas itu di almari dan setelah itu duduk di sini" kata Willy dingin.

Joy tidak banyak berkomentar, dia menurut dan duduk dengan membawa laptop nya, Joy akan menulis.

Willy melirik Joy yang sedang mengetik, Joy mulai menulis part kelanjutan dari cerita yang dia buat, dan semua itu di lihat oleh Willy yang menatap nya dengan pandangan tidak percaya.

"Jadi kau seorang penulis?" tanya nya tidak percaya.

Joy mendengar itu malu, dia masih pemula karena baru beberapa bulan ini aktif menulis, tepatnya setelah di tau jika tulisan nya menghasilkan uang.

"Hem, hanya hobby" sahut Joy masih fokus dengan laptop nya.

"Cerita apa yang kau tulis?" tanya Willy kepo.

Ehk..

Joy bingung menjawab apa, tidak mungkin dia bilang kalau dia adalah orang yang membuat Willy kehilangan Syakira 🤣

"Hanya cerita cinta biasa" akhirnya Joy membalas.

Willy mangut-mangut dan dia kembali fokus pada tulisan Joy yang menceritakan tentang cinta gadis kembar.

Lama keduanya saling diam dengan Joy yang menulis dan Willy kembali fokus pada tablet nya, hingga Joy merasa mengantuk dan langsung menutup laptopnya.

"Aku bisa tidur di ranjang kan?" tanya Joy.

"Ya, kau di sebelah sana" Willy menunjuk salah satu sisi dari dua sisi.

"Hem, kalau begitu aku tidur. bye" Joy menguap dan berjalan mendekati ranjang.

Willy melihat itu, sebelum Joy akan tidur Willy juga sudah merebahkan tubuhnya di samping nya.

"Besok aku akan memberikan nafkah untuk mu, aku memang tidak menyukai mu tapi aku tidak akan lepas tanggung jawab, kau bisa memakai pasilitas yang aku miliki" kata Willy sambil menatap langit-langit kamar.