Perhatian kecil.

^^H A P P Y R E A D I N G^^

🌹🌹🌹🌹🌹

Joy pulang sore, dia bolos kuliah karena seharian di ajak belanja oleh Willy, dan seperti yang Willy ucapkan tadi, Joy menghabiskan 100 juta nya hanya untuk membeli semua barang-barang yang menurut terlalu berlebihan.

Saat ini dalam pikiran Joy dia sedang bingung, Willy sangat baik padanya dan Joy rasa kebaikan ini pasti harus ada balasan nya.

"Bantu nona Joy membereskan barang-barang nya" perintah Willy pada pelayan.

Pelayan langsung melakukan apa yang di perintahkan sang majikan.

Joy membiarkan pelayan itu melakukan tugasnya, sedangkan dirinya memilih mandi.

Setelah selesai mandi Joy langsung berpakaian, karena mood nya sedang bagus Joy akhirnya memilih menulis novel, melanjutkan cerita yang di tulis nya di laptop nya.

Tak lama kemudian Willy masuk kamar, dia melihat Joy yang fokus dengan laptopnya, Willy memilih mandi karena tumbuhnya benar-benar sudah terasa sangat ke lengket.

"Aku harus melakukan apa, dia telah baik padaku dia perhatian meski sikap nya terkesan sedikit dingin" gumam Joy yang kini pikiran nya resah.

Mood menulis nya akhirnya kembali hilang, dia menutup laptop nya dan kini Joy malah memikirkan sikap Willy padanya saat ini yang sangat manis.

Dan saat Joy sedang berpikir tiba-tiba dia mendengar suara pintu terbuka, Joy melihat Willy yang sangat tampan dengan rambut basah nya.

Jangan lupakan perut kotak-kotak nya, Joy bahkan hampir kesusahan menelan ludah nya saat menatap nya, dia akui dia terpesona duluan pada William.

"Ada apa?" tanya Willy saat sadar mata Joy terus melihat ke arah nya.

"Tidak apa, hanya handuk itu bekas aku pake tadi" Joy beralasan, dia menjawab dan setelah itu membuang wajah nya kesembarangan arah.

Willy menaikan sebelah alisnya ke atas, dia tidak percaya karena Joy sekarang terlihat salah tingkah.

*Di*a terlalu sempurna untuk mu Joy, kau tidak bisa jatuh cinta pada nya atau kau akan terluka karena tidak bisa menggapai nya. batin Joy.

Meski di baru mengenal Willy tapi Joy merasa nyaman, Willy baik padanya meski sedikit ketus dan dingin.

"Ganti baju mu menjadi yang bagus" kata Willy saat dia sedang berpakaian.

Joy yang kembali menulis itu melirik ke sumber suara, dan sekali lagi Joy kembali menelan ludahnya kasar karena melihat penampilan Willy.

Astaga dia benar-benar pria yang panas. batin Joy meronta-ronta.

"Kau tuli? cepat ganti baju mu yang jelek itu, kita akan makan malam bersama adik ku" kata Willy lagi.

"Ahk baiklah" Joy gelagapan, dan langsung menutup laptopnya lalu berdiri.

Willy melihat Joy yang terlihat salah tingkah, dia tidak bisa berkata-kata saat melihat tubuh Joy yang masih gemuk itu.

Dia terlihat konyol, aku harus memikirkan untuk memberikan guru olahraga terbaik untuk nya. batin Willy.

Joy masih sibuk mencari pakaian yang menurutnya pas untuk acara makan malam nya, Joy tidak tau seperti apa sifat adik ipar nya sehingga dia sekarang di landa ketegangan.

"Yang mana ya" gumam Joy binggung.

Willy masih melihat ke arah Joy, dan melihat Joy yang terus berdiri di depan almari membuat dia mau tak mau mendekati Joy.

"Kau bingung pakai baju yang mana? ck.. wanita memang seperti itu selalu ribet" kata Willy sambil memilihkan pakaian yang menurutnya pas di tubuh gemuk istrinya.

Istri?

Ya Willy sudah menganggap Joy Istrinya, pengalaman membuat dia sadar jika apa yang tidak di sukai bisa menjadi hal yang sangat di sukai, dan Willy tidak akan menunggu penyesalan datang, dia akan melakukan nya perlahan.

Jantung Joy berdegup dengan kencang saat tubuh Willy melingkupi badan nya, Willy masih mengambil pakaian untuk Joy sampai akhirnya dia mendapatkan pakaian yang cocok.

"Pakai ini" kata Willy sedikit mundur.

Joy membalikan badan nya dan menerima pakaian nya, Willy memilihkan dress cantik yang tidak akan membuat Joy sesak karena lemak nya terjepit ataupun merasa kelonggaran dan terlihat lebih besar ukuran nya.

"Terimakasih" ucap Joy agak canggung.

"Ya, cepat pakai 15 menit lagi harus selesai aku tunggu di bawah" kata Willy, lalu pergi meninggalkan Joy yang terlihat gugup itu.

*Bisa tidak j*angan terlalu perhatian pada ku, kau tau hal kecil seperti ini sangat berarti untuk ku. aku tidak pernah merasakan menjadi spesial seperti ini dan kau telah menumbuhkan harapan akan di cintai di hidup ku.