Di kantor.

^^H A P P Y R E A D I N G^^

🌹🌹🌹🌹🌹

Pagi hari nya Joy sudah siap-siap untuk kerja, dan saat dia keluar kamar di saat bersamaan juga Willy baru menuruni tangga.

"Kau mau kemana?" tanya Willy melihat Joy yang rapih.

Meski Joy gendut.

"Ke kantor" sahut Joy berjalan mendekati Willy.

"Jadi apa?" tanya Willy, sambil melihat penampilan Joy dari atas sampai bawah.

Lalu menggelengkan kepalanya, sekali lagi dia melihat lemak kelebihan di perut Joy yang membuat Willy agak risih.

"Jadi bagian fotocopy" sahut Joy singkat.

"Berapa gajih mu?" tanya Willy lagi.

Joy terdiam, dia melihat Willy yang penampilan nya sangat perfect di mata nya.

tidak bisa Joy pungkiri kalau Willy sangat tampan dan juga berkharisma.

"Jangan menatap ku karena itu akan membuat mu dalam masalah" kata Willy sinis dan berlalu pergi meninggalkan Joy.

Joy mengikuti Willy, keduanya duduk di meja makan yang berhadapan, jujur saja Joy saat ini gugup apalagi sedari tadi Willy terus menatap tajam ke arah nya.

"Jam berapa kamu pulang?" tanya Willy tiba-tiba.

Hah?

Joy bingung tapi pada akhirnya pun dia menjawab.

"Di kantor sampai jam 2 siang dan di kampus tiga jam, mungkin jam 5 lebih" sahut Joy sambil mulai makan.

Pun dengan Willy yang makan, tidak ada obrolan selama keduanya sarapan, Joy memilih makan nasi goreng dan Willy tentu saja dia makan roti gandum karena dia bule dan tidak terbiasa makan berat di pagi hari.

Willy meminum air putih nya dan setelah itu dia bangkit dari duduk nya, sebelum pergi Willy melihat ke arah Joy.

"Lakukan apapun yang kau suka, ingat jam 6 sore kau sudah harus sampai di rumah dan jika tidak maka kau akan di hukum." kata Willy berniat pergi tapi terhenti karena suara Joy.

"Jadi kamu memperbolehkan aku kerja?" tanya Joy.

"Tentu saja, aku tidak suka gadis pemalas apalagi gendut seperti mu pasti akan sangat menghabiskan bahan makanan di dapur" sahut Willy dingin lalu pergi dari rumah.

Joy mengembungkan pipi nya, lalu melihat nasi goreng yang memang hampir habis oleh dirinya sendiri.

"Ini enak kan sayang kalau nggak habis" gumam Joy malah melanjutkan acara sarapan nya.

Di kantor Joy yang sedang menunggu tempat di fotocopy nampak terlihat mengantuk, sampai terdengar suara yang membuat mata Joy membulat sempurna.

"Hah Joy, kau terlihat sangat berbeda" Dika menyapa.

"Aku sama, tidak berubah" sahut Joy agak jutek.

Tentu Joy tidak akan melupakan apa yang terjadi di malam dia di permalukan, Dika dan Sindy adalah dua peran utama yang membuat nya malu.

"Hem seperti nya tidak Joy, aku rasa kamu semakin terlihat cantik dan lesung pipi mu terlihat manis" kata Dika memuji Joy.

Joy mendengar pujian itu, jika Joy yang dulu mungkin saja dia akan terbang tapi tidak untuk Joy yang sekarang dia tidak akan baper hanya karena di sebut manis.

"Joy, besok malam kau ada waktu?" tanya Dika.

Dia merasa penasaran dengan Joy, apalagi melihat Joy yang terlihat berbeda membuat dia ingin mengajak Joy berkencan.

"Sindy? bagaimana dengan Sindy?" tanya Joy dengan nada yang agak keras.

Sindy ada di belakang Dika, dan Joy sengaja mengeraskan suara nya.

"Aku dan Sindy sudah putus, tenang saja Joy aku rasa aku menyukai mu" kata Dika tangan nya berniat memegang tangan Joy.

Dan belum juga dia bisa memegang tangan Joy, Joy sudah mundur karena dia tidak suka di pegang-pegang pria seperti Dika.

"Joy ayolah.. aku tau kamu menyukai ku kan?" Dika mendekati Joy.

"Oh jadi gitu? kamu suka sama si badut gendut ini? iya Dik? kecewa aku setelah apa yang aku berikan sama kamu beberapa bulan ini kamu tega buang aku hanya untuk si gendut jelek ini" Sindy terlihat marah.