Bertemu Sindy lagi

^^H A P P Y R E A D I N G^^

🌹🌹🌹🌹🌹

Di kamar Joy terlihat menggerutu, ponselnya meledek Joy melupakan tragedi jatuh ke kolam renang kemarin malam, dia lupa jika ponselnya terkena air.

"Laptop jelek ku ada di kosan, huh bagaimana ini" gumam Joy bingung.

Joy ingat jika kewajiban nya untuk menulis cerita, dia masih punya banyak projects untuk menulis cerita-cerita nya yang belum selesai.

"Pembaca setia ku pasti akan menunggu, bagaimana ini" Joy menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Ini lah salah satu alasan yang membuat Joy gendut, dia suka menulis dan di saat menulis Joy selalu di temani dengan makanan, menulis adalah pekerjaan untuk nya.

Lama Joy terdiam sampai akhirnya Joy yang melihat jam masih jam 7 malam memilih keluar kamar, dan di saat keluar dia berpapasan dengan Willy.

"Aku ingin keluar sebentar, apa boleh?" tanya Joy.

"Terserah" jawab Willy agak ketus.

Joy mengangguk, dia berjalan beberapa langkah tapi dia ingat jika dia tidak punya uang.

"Aku butuh uang, pinjam 50 ribu boleh?" cicit Joy tanpa melihat ke belakang karena saat ini dia sedang membelakangi Willy.

Dan tidak ada sahutan, Joy berbalik da ya.. dia tidak melihat Willy di sana dan malah melihat rumah yang sepi.

Hufh..

"Sabar Joy, ini masih awal" gumam Joy sambil mengelus dada nya pelan.

Pada akhirnya Joy memilih meminjam pada pelayan, beruntung ada pelayan yang baik hati mau memberikan uang pada nya 100 ribu dan cuma-cuma, Joy akhirnya bisa pulang ke kosan nya dengan menggunakan ojek online yang di pesankan oleh pelayan nya.

Setalah melewati beberapa menit di perjalanan akhirnya Joy sampai di kosan nya, saat akan masuk ke gang kosan nya Joy melihat motor yang ada di depan kontrakan nya.

"Motor siapa" gumam Joy bingung.

Dan di saat bersamaan juga Dika keluar dari kosan Sindy, Joy melihat itu terlihat tidak kaget dia pernah melihat beberapa pacar Sindy sebelumnya juga masuk kosan Sindy.

"Wah Joy, kau pulang?" Sindy tersenyum miring ke arah Joy.

Dika melirik Joy yang berdiri tak jauh dari tempat nya berdiri, dia agak kaget melihat penampilan Joy yang berbeda apalagi Joy sudah tidak kriting lagi.

"Berapa lagi uang yang kau buang untuk rambut kriting mu Joy?" tanya Dika santai.

"Aku yakin dia pasti menjual harga diri nya untuk ke salon, mana punya uang dia gajih nya kan cuman sedikit" Sindy menimpali.

Joy tidak terlalu menanggapi, dia berjalan melewati keduanya tanpa berniat membalas, meski kesal Joy berusaha untuk santai.

"Wah sepertinya tragedi jatuh ke kolam kemarin membawa keberuntungan untuk mu Joy, lihat make up mu tumben tidak menor seperti badut, seperti nya dugaan kita benar sayang, Joy menjual dirinya" lanjut Sindy tidak mau diam dan terus menghina Joy.

Joy menghembuskan nafas nya panjang, lalu dia melirik Dika dan Sindy satu persatu.

"Kalian nyindir diri sendiri ya?" Joy berkata santai.

"Kau!" Sindy berniat menampar Joy tapi di tahan oleh Joy.

"Mau nya nyenggol orang giliran di senggol balik kok ngegas sih, heran padahal diri sendiri aja murah meriah malahan, ehk gratis ya" lanjut Joy tersenyum miring, lalu menepis tangan Sindy.

Sindy mengepalkan tangan nya, Dika kaget melihat keberanian Joy sekarang dan dia merasa tertarik dengan Joy yang sekarang yang tidak diam saja saat di tindas.

Dika pulang, begitupun dengan Sindy yang masuk ke kosan nya dengan wajah kesalnya pada Joy, dia berjanji akan membuat Joy di pecat dari perusahaan.

Joy mengambil kunci yang dia kubur di pot bunga kecil, lalu membuka pintu kosan nya, seharian melihat kemewahan membuat Joy sedikit kaget saat melihat tempat tinggal nya yang berantakan.

"Masih jam 8 seperti nya aku bisa menulis satu bab untuk cerita Triplets S" gumam Joy dan malah sibuk dengan laptop nya.

Satu jam berlalu Joy melihat jam yang sudah menunjukan pukul 9 malam, dia menguap lebar karena kantuk sudah menyerang nya.

"Aku harus pulang, masalah akan di ciptakan karena kesalahan kecil, aku tidak boleh membuat dia semakin tidak menyukai ku" ucap Joy yang langsung membereskan semua barang-barang untuk kuliah nya.

Setelah semuanya di bereskan menjadi 2 tas Joy langsung bergegas pulang, Joy pulang menggunakan taksi dia membawa tas berisi baju-baju nya dan satu tas nya lagi berisi laptop dan semua barang untuk kuliah nya.