Liliana POV
Kubuka mataku perlahan karna cahaya yang menyilaukan menggangguku. Namun masih terasa berat saat aku berusaha membukanya. Samar-samar aku mendengar seseorang tengah berbicara didekatku.
'Kapan dia akan bangun?.'
'Sebentar lagi juga dia akan bangun..'
'Aishh.. Tapi aku masih punya tugas mengambil arwah beberapa orang lagi..'
'Dasar tidak sabaran.'
'Hei siapa yang kau bilang tidak sabaran?.. Aku sudah menunggunya selama 30 menit asal kau tau, tapi dia tetap tidak bangun juga.'
Suara perdebatan yang kudengar menambah usahaku untuk membuka mataku dengan cepat. Aku ingin tahu siapa yang kini tengah bertengkar seperti anak kecil itu.
Namun setelah aku berusaha membuka mataku aku masih tidak bisa melihat dengan jelas. Pandanganku masih kabur. Kuusap mataku dengan tanganku. Dan akhirnya pengelihatanku nampak jelas. Aku melihat kedua orang yang tampak familiar.
Dan setelah aku mengingat mereka aku pun melotot tak percaya. Aku memandang segala yang ada disini. Sebuah hamparan rumput yang lumayan luas dengan banyaknya bunga bermekaran berwarna warni. Tempat ini seperti sebuah taman pikirku.
"Dimana ini?." pertanyaanku meluncur begitu saja dari mulutku.
Mereka berdua mengalihkan pandangan kepadaku yang sudah bangun dan terduduk.
"Ah Akhirnya kau bangun juga.." Dewa Kematian mendekat kearahku.
Aku hanya menatapnya bingung. Dia berdiri dihadapanku sambil melipat tangannya didada.
"Ayo ikut aku sekarang.. Kau membuang waktuku terlalu banyak." Lanjutnya dengan serius.
Aku hanya diam memandangnya yang kembali berjalan entah kemana. Pikiranku masih dipenuhi dengan kebingungan tentang tempat ini. Aku begitu asing dengan tempatku terbangun ini. Perasaanku mengatakan aku belum pernah datang kesini sebelumnya.
Dewa Reinkarnasi mendekatiku dan melihatku dalam keadaan kebingungan.
"Tempat ini adalah taman dari sebuah kerajaan yang akan kau tempati nantinya."
Dikala rasa kebingunganku masih menyelimuti, Dewa itu malah membuatku semakin bingung dengan semua ini. Perkataan yang keluar dari mulutnya menambah daftar tanda tanya didalam pikiranku.
"Jangan terlalu banyak berpikir.. Aku akan menjelaskan semuanya padamu nanti." kata Dewa Reinkarnasi dengan senyum tipisnya.
"Sekarang ayo kita pergi dulu.." Ajaknya padaku kemudian.
Kami berdua berjalan beriringan dibelakang Dewa Kematian yang sudah berada jauh didepan. Aku berjalan dengan mengedarkan pandanganku ke segala arah. Tempat yang indah namun terasa sangat asing pikirku.
Kami berhenti didepan sebuah bangunan kuno. Banyak sekali ukiran yang ada dibangunan itu membuatnya terlihat unik dan menarik untuk dipandang.
"Ayo kita masuk.."ajak Dewa Kematian padaku dan dewa reinkarnasi.
Aku hanya menurut pada ajakannya. Sebab aku masih bingung dan penasaran dengan apa yang mereka berdua akan lakukan. Walaupun aku tidak mengenal mereka sebelumnya tapi perasaanku mengatakan mereka bukanlah orang jahat.
Setelah kami masuk ke dalam bangunan itu, aku melihat seorang laki-laki dengan pakaian jaman kuno sedang berbaring ditempat tidurnya. Rambut panjang lurus berwarna hitam, baju jaman kuno yang dipakainya semakin membuatku kebingungan dengan tempat apa yang sedang kupijak sekarang.
Melihat diriku yang kembali dalam kebingungan akhirnya kedua dewa itu membuka mulutnya untuk menjelaskan apa yang terjadi.
"Kau lihat orang yang berbaring itu?. Dia adalah putra dari kaisar di Negeri ini. Dan hukuman yang akan aku berikan padamu adalah kau harus menggantikannya berada disini."terangnya dengan serius sambil menatapku.
Aku hanya menatap tak percaya dengan apa yang baru saja dikatakan oleh Dewa Kematian. Namun sebelum aku mengatakan sesuatu untuk membantahnya Dewa Reinkarnasi lebih dulu berbicara.
"Ini adalah hukumanmu jadi terimalah agar nanti kau dapat kembali ke duniamu dan hidup lebih baik." katanya bijak.
"Memangnya dia kenapa? bukankah dia terlihat baik-baik saja. Mengapa aku harus menggantikannya?. Dan bagaimana dengan keadaan di duniaku setelah aku tidak ada disana dan malah berada disini sekarang?" tanyaku menyuarakan isi hati dan pikiranku.
"Dia akan kubawa pergi untuk diberi hukuman atas apa yang dilakukannya. Dan akan kembali kesini jika dia sudah selesai dengan hukumannya." balas Dewa Kematian cepat.
"Maksudmu aku bisa kembali ke duniaku setelah orang ini kembali kesini?. Dan berapa lama itu?" dengan perasaan bercampur aduk aku masih bertanya.
"Iya kau benar. Entahlah kapan dia akan menyelesaikan hukumannya. Tentang kehidupanmu di dunia sana sudah kuatur dengan baik kau tidak perlu khawatir." jawab Dewa Reinkarnasi.
Aku masih menatap mereka berdua dengan ekspresi tak percaya. Hatiku berkata untuk menolak semua ini. Namun kata-kata mereka tentang aku bisa kembali lagi ke duniaku dan hidup lebih baik menjadi pertimbanganku untuk menerima semua ini.
"Kau tidak punya pilihan lain selain menerima hukuman ini. Lagipula kau tidak bisa bernegosiasi dengan seorang Dewa." Dewa Kematian berujar dengan sinis.
"Apa benar aku bisa kembali setelah menyelesaikan hukuman ini?." Cicitku pelan dengan pasrah.
"Tentu saja. Kami tidak pernah mengingkari janji." Sahut Dewa Reinkarnasi dengan senyum.
Aku menghembuskan nafasku pelan sebelum mengatakan persetujuanku. Ini sangat berat bagiku. Tinggal di tempat asing di jaman kuno membuatku merasa sedih. Baru saja aku bisa merasakan kebahagian tapi seolah itu hanyalah sebuah mimpi yang kini telah hilang. Dengan berat hati aku mengatakan..
"Baiklah aku akan menerima hukuman yang kalian berikan."
Mereka berdua bertatapan dan tersenyum misterius lalu mengangguk bersama. Entah apa yang mereka sembunyikan dariku. Aku hanya bisa menuruti semua yang mereka katakan. Lagipula tidak ada gunanya aku membantahnya. Mereka bisa saja melenyapkanku saat ini juga, jika aku masih bersih keras menolak hukuman ini. Ingat mereka itu adalah seorang dewa. Meskipun sifatnya kekanakan bagiku.
"Berikan tanganmu.." Perintah Dewa Reinkarnasi padaku.
Aku mengulurkan tangan kananku dengan perlahan. Entah apa yang akan dilakukannya dengan tanganku. Dewa Reinkarnasi mengeluarkan sebuah cahaya dari tangannya. Dan meletakan cahaya kebiruan itu ditelapak tanganku. Ternyata dia memberiku sebuah simbol berbentuk bintang.
Simbol itu bersinar dengan warna merah. Aku yang tidak tahu apa-apa memandang dewa itu meminta penjelasan. Perlahan sinar dari simbol itu menghilang dan telapak tanganku menjadi seperti semula. Tanpa simbol apapun.
Namun ada yang aneh dengan tubuhku. Terasa sakit yang sangat luar biasa. Begitu sakit sampai aku terduduk dilantai yang dingin. Aku masih menatap kedua dewa itu meminta penjelasan.
Aku bahkan sampai meringis karna mencoba menahannya. Tubuhku ini terasa seperti sedang diremukkan. Aku juga sempat berpikir bahwa dua dewa itu ingin membunuhku.
"Tahanlah sebentar ini tidak akan lama. Aku hanya sedang merubah tubuhmu menjadi seperti orang yang berbaring itu."Jelas Dewa Reinkarnasi sambil berjongkok di depanku.
"Aku akan memberikanmu sesuatu." sela Dewa Kematian. Dia ikut berjongkok didepanku dengan menggenggam sebuah buku.
"Buku ini akan membantumu jika kau sedang kesulitan. Teteskan sedikit darahmu ke dalam buku ini. Maka apapun yang ingin kau ketahui, buku ini akan memberimu jawaban." Jelasnya sambil memberikan buku itu padaku.
"Ingat buku ini hanya kau yang bisa menggunakannya. Dan tanpa setetes darah darimu dia tidak bisa menjawab pertanyaanmu." Lanjutnya.
Aku hanya bisa mengangguk mengiyakan perkataannya. Rasa sakit ditubuhku semakin menjadi. Pandanganku bahkan sudah menjadi samar. Dan aku terbaring dilantai. Dingin lantai itu masih dapat kurasakan sebentar. Lama-kelamaan kesadaranku terenggut oleh rasa sakit disekujur tubuhmu. Yang entah sampai kapan akan hilang.
Tapi sebelum kesadaranku hilang aku dapat mendengar kedua dewa itu berucap sesuatu.
'Nikmatilah hukumanmu, dia akan mengubah hidupmu menjadi lebih baik dan berwarna.'
'Karna tidak semua hukuman itu berupa sebuah kesengsaraan. Tapi juga sebuah pengalaman yang berharga.'
Akhirnya aku pun kehilangan kesadaranku sepenuhnya. Dingin lantai kini juga tak mampu aku rasakan lagi. Aku tidak tahu apa yang nanti akan terjadi padaku. Aku hanya pasrah sambil berharap sebuah keajaiban datang sebuah keajaiban yang bisa menghilangkan rasa sakit ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments
senja
wah dirubah seperti duplikat
2020-05-18
1
john jono
semnagat
2020-05-18
1
Jannisa2:gw orang ngeselin
apa aku harus memberi semangat ? author sudah mendapat semangat dari banyak orang tapi apa author sudah mendapat semangat dari orang yang author inginkan ? atau tidak ada orang yg author inginkan memberi semangat ?
apa pun alasannya aku akan memberimu semangat Thor terserah dengan author aku memberi semangat dengan alasan apa
GANBATTE , SEMANGAT , GO GO TERUS AUTHOR !😉
2020-05-18
9