Tragedi kakak julia

Mereka berdua masih setia dengan perdebatan tak berkualitas itu.. Haha

"Kau itu-"

Ucapan julia terhenti karena sebuah cahaya kilat melintas.. Yang menjadi pertanda akan datangnya petir.

Beberapa detik kemudian benar saja.. Petir dengan suara yang keras pun bergemuruh..

"Kkyyaaaa!!!!" teriak Julia sambil menutup kedua telinganya. Refleks kevin memeluk Julia yang ketakutan itu.

Julia takut pada petir sejak ia masih kecil.. Ia trauma pada petir karna suatu peristiwa..

***

Flashback

Pada saat itu julia masih berusia 7 th.. Cuaca mulai mendung.

Kakak &ulia sedang ada di taman belakang rumah.

"Julia.. Panggil kakakmu untuk masuk ke dalam.. di luar akan hujan" titah Ibunya.

"Baik mah." Julia yang sedang duduk nonton tv segera berlari keluar rumah

"Kakak.. Yyo masuk. Mamah bilang, akan hujan habis ini.. Nanti kakak bisa sakit" ajak Julia pada kakaknya, kemal.

"Iya iya.. Baiklah adikku sayang" Kemal melangkahkan kakinya.. Belum ia menyentuh lantai,

'tes tes tes' Satu persatu buliran air jatuh dari langit.. Dan semakin deras.

Kemal yang tadinya mau masuk mengurungkan niatnya.. Is berbalik arah dan berlari ke taman itu lagi.. Dan ya, Kemal malah main hujan-hujanan.

Julia yang melihat itu juga jadi ingin ikut-ikutan... Dan akhirnya ia menyusul kakanya main hujan.

Baru saja ia akan menyentuhkan kaki mulus dan mungilnya ke rumput, cahaya kilat melintas.. Julia terkejut.. Secara refleks julia mengurungkan niatnya dan mundur beberapa langkah..

Sedangkan Kemal tidak peduli dengan kilat barusan itu..

Daaaannnnn...

CCTAARRR...

Petir itu menyambar tubuh Kemal..

"Aaarrrgghhh...!!!" teriak Kemal.

Julia membulatkan matanya..

"KAKAAAAAKKKKK!!!...." Julia teriak histeris .. Dan langsung berlari menuju Kemal yang sudah terbaring di rumput basah dengan kadaan baju compang camping dan luka bakar di sekujur tubuhnya.. Ia langsung duduk di samping kakaknya dan menarik kepala kakaknya yang berusia 10 th itu ke dalam pangkuannya.. Tak ada rasa jijik sedikitpun melihat kondisi kakaknya itu..

Ibu mereka yang mendengar teriakan kedua anaknya itu langsung berlari menuju asal suara.

Ibunya yang melihat mereka berdua serasa tak percaya dengan apa yang di lihatnya.. Ia segera berlari menuju kedua anaknya itu.

Julia menggoyang-goyangkan tubuh kakaknya itu.

"Kakak.. Bangun kak. Hiks.. Banguuuunnn.."

"Kemal.. Bangun nak.. Apa yang terjadi.." Ibu mereka pun tak kuasa membendung air matanya..

"Julia.. Apa yang terjadi.. Kenapa begini.. Kenapa kakakmu!!" tanya Ibu mereka dengan nada yang berat di sertai tangis.

Bukannya menjawab julia makin menangis..

Beberapa detik kemudian ayah mereka menysul ke tempat mereka. ia terkejut.. Pulang kerja, capek, malah ada kejadian naas begini.

Ia mencoba tegar walaupun amarah dan kesedihan bercampur aduk.. Ia segera mengangkat tubuh putranya itu dan membawa ke rumah sakit.

2 hari kemudian kemal sadar.. Ia mengerjapkan matanya.. Dan berfikir dimana dia saat ini.. Ruangan bernuansa putih dan selang infus menancap di tangannya . Di lihat sekelilingnya ada keluarga yang sedang duduk di sova.. Ia ingin bicara namun suaranya seperti lengket di dadanya.

"Eenggh.. Mamah.. Papah.." suara Kemal serak parau dan lemah.. Sekuat tenaga ia mengeluarkan suaranya.

Ortu dan julia yang mendengar itu langsung berjalan tergopoh-gopoh..

"Nak.. Kamu sudah sadar nak.. Hiks." ucap Mamanya mengelus pipi putranya itu.. Ayahnya mengelus lembut rambut Kemal. sedangkan Julia langsung menyentuh tangan Kemal dan menciumnya..

"Sebaiknya kamu jangan banyak bicara Kemal.. Papah akan panggilkan dokter dulu" ucap Ayahnnya

"Tidak perlu repot-repot pah.. Aku hanya mau bilang .. Uhuk uhuk... Aku mau bilang aku harus pergi... Tolong jaga Julia ya.."

Sontak mereka semua terkejut. Bisa bisanya Kemal bicara seprti itu.

"Apa yang kamu bicarakan Kemal. . Kamu akan bersama kami. Sampai Papah dan Mamah pergi kamulah yang akan menjaga adikmu.." Ibunya merasa teriris hatinya.

"Benar yang di katakan ibumu Kemal.. Kamulah pengganti kami untuk Julia setelah kami tiada. jaga ucapanmu. Kamu akan sembuh.. Papah akan datangkan dokter terhebat di dunia ini." imbuh Ayahnya.

"Kakak.. Kakak jangan macam macam ya.. nanti siapa yang akan menemaniku main.." imbuh Julia.

"Maafkan aku semuanya.. Aku tidak kuat.. aAku kesakitan.. Jangan menambah sakitku dengan tangisan kalian.. Aku bahagia kok." ucap Kemal berusaha tersenyum..

"Hik.s.. kakak.."

"Jangan nangis.. Kaak pergi dulu ya.. Mah Pah, Kemal pamit.. Uhuk.. Jaga diri baik-baik ya.. Aku mencintai kalian semua." perlahan lahan genggaman Kemal pada tangan Julia mulai melemah.. Matanya mulai menutup sedikit demi sedikit. Tidak lupa pula senyum yang terukir di bibir Kemal ikut pudar.

"Tidaak.. Kemal.. Putraku.. Buka matamu.. maafkan Papah nak.. "

"Sayang.. Jangan pergi.. Hiikkks.. Mamah tidak sanggup.."

"Kakaaaakkk... Jangan tinggalin Julia.. Julia sayang kakak.. Maafin Julia.. hikkss.. Kakak.." Julia menggoyang-goyangkan tubuh Kemal.. namun takdir berkata lain..

Kini nyawa Kemal sudah tak berada di raganya lagi..

Semenjak itulah Julia sangat takut pada petir.. Melebihi takutnya orang pada umumnya..

flashback off

#bersambung..

jangan lupa like, komen, dan vote ya..

Terpopuler

Comments

Mawar Berduri

Mawar Berduri

padahal cuma baca tapi bisa sampai nangis

2023-02-22

0

𝓐𝔂⃝❥✍️⃞⃟𝑹𝑨•𝖪ɪα🥑⃟🍷

𝓐𝔂⃝❥✍️⃞⃟𝑹𝑨•𝖪ɪα🥑⃟🍷

aahh siapa yg menaruh bawang disini hiks

2022-11-20

0

💋🅲🅷🆈💋

💋🅲🅷🆈💋

semangatt😁😁

2021-04-16

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!