Pertemuan Pertama

Dimas cukup terkejut melihat Sean yang tiba - tiba berdiri dari duduk nya, lalu berjalan mendekat ke meja zoie.

Ini adalah kali pertama Sean melakukan ini, mendekati wanita terlebih dahulu tidak pernah sebelum nya ada di kamus Sean.

"Waaahh...mungkin kah si bos telah jatuh cinta pada pandangan pertama dengan gadis itu?, Dimas bertanya pada dirinya sendiri.

"Hi nona" sapa Sean lalu meletakkan whiskey nya di atas meja.

Kemudian menarik kursi dan duduk tepat disamping zoie.

Zoie hanya melirik nya sekilas dia diam tidak memberikan respon apapun, kepalanya yang pusing membuat nya sedikit malas untuk berbicara.

Sean mengambil rokoknya, lalu menghidupkan nya, menghisap nya dalam dan menghembus kan asapnya ke atas.

Dia menatap zoie lekat dan tersenyum tipis.

"Aku tau kau sedang patah hati... apa kau butuh pelampiasan? " ucap Sean

Zoie menoleh dan menatap Sean dengan tajam.

"Aku sedang tidak ingin di ganggu oleh siapa pun.. jadi pergilah" zoie mengusir Sean yang sangat menganggu menurutnya.

Sean terkekeh..

"Tapi aku tertarik denganmu", ucap sean

"Dan aku tidak!!!" jawab zoie tegas.

Dan lagi Sean terkekeh

"Kau tau.. kau adalah wanita pertama yang berani menolak pesonaku".

"Lalu... Kenapa aku harus tertarik denganmu, tidak ada yang istimewa dari mu" sarkas zoie

Sean tertawa..

Zoie adalah wanita pertama yang dengan berani mengatakan menolak pesona seorang Sean Andreas.

"Kau gadis yang berbeda... dan aku suka dengan.. bisa kah aku mengenal mu lebih dekat" ucap Sean to the point.

Zoie diam tidak menanggapi nya.

Dia kembali meraih minuman kaleng nya, menegak hingga separuh nya, lalu meletakkan sisanya dengan sedikit kasar diatas meja.

"Apa kau suka duduk disini tuan... Jika iya.. aku akan pergi dari sini.., aku tidak suka duduk bersama pria yang terlalu percaya diri seperti mu" ucap zoie panjang lebar.

"Hmmn... tapi aku ingin kau tetap menemani ku disini"

"Tapi aku sedang tidak ingin duduk dengan siapapun". ucap zoie yang kembali memijit kepalanya yang semakin pusing.

" Kau sedang mabuk nona, jika aku pergi makan pria - pria hidung belang itu akan datang menganggumu".

Zoie cuek saja, "tidak ada bedanya mereka denganmu". ucap zoie melihat kearah Sean.

Sean tertawa...

Zoie merasa kepala nya semakin berdenyut, dia pun reflex mengigit bibir bawahnya

"Apa kau sedang ingin menggoda ku nona? tanya Sean lalu terkekeh

" Untuk apa aku menggodamu.. Kau terlalu percaya diri" jawab zoie

Haha... Sean kembali tertawa.

"Apa pria itu kekasihmu, apa dia yang membuatmu patah hati" tanya Sean kepada zoie menunjuk sepasang manusia yang sedang berjalan dengan mesra melewati meja mereka.

Zoie menatap nanar kearah max, lalu membuang tatapannya ke arah lain.

Dia benar - benar tidak sanggup melihat max, merangkul wanita lain.

"Diam lah.. itu bukan urusanmu..!! Kepalaku sedang pusing... dan aku sedang tidak ingin diganggu".

Sean kembali terkekeh... Tidak sedikit pun dia merasa tersinggung dengan ucapan kasar zoie, justru hal itu malah membuatnya semakin tertarik.

Sepeninggalan max, Sean masi saja menggoda zoie.

"Kenapa kau masi disini?.. kenapa kau tidak pergi.. aku muak denganmu".

" Aku sudah bilang padamu... aku tertarik denganmu"

"Dan aku juga sudah mengatakan... bahwa Aku tidak tertarik denganmu" Ucap zoie menatap tajam bola mata sean.

Lagi dan lagi Sean tertawa.

"Kau sangat menggemaskan... Bodoh sekali dia menduakan mu" ucap Sean lagi

Zoie mendengus "Jangan membahasnya".

Sean terkekeh, dia begitu senang menggoda zoie.

"Ada apa denganku.. kenapa aku jadi banyak bicara denganya..aku seperti tidak mengenali diriku.. ahh...semakin dia seperti itu semakin menarik saja dia di mataku" guman Sean dalam hati.

Sean menatap zoie dengan tatapan yang ntah lah,, hanya Sean yang tau apa arti dari tatapan nya itu.

Sedangkan zoie cuek saja di tatap seperti itu oleh Sean.

Ntah mantra apa yang di gunakan oleh zoie, sehingga mampu memikat Sean pada pandangan pertama.

Sedangkan Sasa dan zara seperti nya terlalu asyik menari, bahkan mereka saat ini sedang dikelilingi para pria tampan dibawah sana. Mereka bahkan sampai melupakan zoie yang tidak kembali turun menghampiri mereka.

Zoie benar - benar kesal saat ini, kepala sedang nyut-nyutan, ditambah lagi harus melihat max kembali bermesraan dengan wanita lain.

Mood nya benar - benar buruk.

Zoie tidak bisa menyalahkan siapapun, salah dia sendiri kenapa harus minum beer, padahal selama ini dia tidak pernah meminum alkohol sebelumnya.

Zoie berdiri dan memegangi kepala nya yang masi berdenyut.

"Kau mau kemana? " tanya Sean kepada zoie

"Bukan urusanmu!! "

Sean menarik pergelangan tangan zoie yang akan beranjak pergi.

"Lepas" zoie menghentakkan tangan nya dari cekalan Sean.

"Tidak.. jika kau ingin pulang aku akan mengantarmu". ucap sean

"Aku tidak mengenalmu, dan aku bisa pergi sendiri".

Baru saja zoie hendak melangkah.

Braakkk

Tiba - tiba saja zoie terjatuh tidak sadarkan diri.

Untung Sean reflex menangkapnya hingga tidak sampai terjatuh ke lantai

Sean menggendong zoie dan membawanya keluar dari club.

Dimas yang melihat sang bos hendak keluar dengan menggendong seorang wanita datang menghampiri nya.

" Tuan" ucap dimas.

"Kita pulang sekarang"

"Baik tuan" dimas berjalan mengikuti Sean dari belakang.

Setelah sampai di basement, dimas dan Sean sama berjalan menuju mobil mereka yang terparkir disana.

Dimas membuka pintu mobil untuk Sean.

Sean menidurkan zoie di jok belakang, kemudian dia masuk dari sisi sebelah, Sean mengangkat kepala zoie sedikit agar di bisa duduk, lalu kembali meletakkan kepala zoie diatas pangkuan nya.

Kini Sean, dimas dan zoie sudah berada di dalam mobil.

"Kita ke apartement".

" Baik tuan".

Dimas menurut dia tidak berani berkomentar banyak.

Selama perjalanan Sean terus memandangi wajah zoie yang sedang tidur, dia membelai nya dengan lembut.

Sepanjang jalan senyum tak pernah putus dari bibir Sean.

Dimas melirik Sean melalui kaca spion

"Ehhmmm" Dimas berdeham.

"Apa tuan mengenal nya? " tanya dimas.

"Tidak" jawab Sean singkat dan masi terus membelai wajah zoie.

"Apa tidak akan jadi masalah jika kita membawanya ke apartement tuan" tanya dimas lagi

"Biarkan itu menjadi urusan ku" jawab Sean dingin.

Dimas mengangguk pertanda dia mengerti.

Dua puluh menit waktu yang di butuhkan, kini mereka telah sampai di lobby apartement Sean.

Sean kembali menggendong zoie, sedangkan dimas membantu membawa barang - barang zoie dan Sean.

Dimas menekan tombol lift, seketika pintu lift terbuka.

Kini mereka sudah berada di pintu apartement Sean, dimas mengambil kartu akses nya dan membukakan pintu untuk Sean.

Sean masuk kedalam dan langsung menuju kamarnya.

Ketika sampai di pintu kamarnya, Sean memanggil dimas.

"Tolong lepaskan sepatu nya" perintah Sean.

"Baik tuan" jawab dimas lalu melepas kedua sepatu zoie dan meletakkan nya ke rak sepatu.

Sean masuk ke dalam kamar dan meletakkan zoie diatas kasur dengan perlahan, lalu mengatur posisi tidur zoie agar zoie bisa tidur dengan nyaman, bahkan Sean juga menyelimuti zoie agar zoie tidak sampai kedinginan.

Terimakasih sudah mampir di karya saya.

Mohon dukungannya readers.

Like, comment, dan hadiah nya

Love

Author Loi

❤❤❤

Terpopuler

Comments

Novianti Ratnasari

Novianti Ratnasari

si max mah sableng.fix itu mah harus di buang ke samudra hindia

2022-11-14

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!