“Diaaam!!” lagi-lagi Kalan mengeluarkan suara tegasnya yang membuat siapa saja yang mendengarnya akan merasakan merinding karena seram.
“Ma… Maaf ka” ucap Ayumi dan juga Elvana bersamaan.
“Coba tolong kamu jelaskan kronologis kejadiannya menurut versi kamu” titahnya kepada Elvana.
“Baik ka. Jadi saya mau keluar dari toilet dan engga sengaja saya nabrak dia (menunjuk kearah Ayumi) karena saya tidak melihat jalan, tapi saya udah minta maaf ko ke dia tapi dia malah marah-marah sama saya, padahal dia engga ada yang luka ka, dia mau nampar saya, tapi di tahan oleh dia (sambil menunjuk ke arah Tisha), mereka bertengkar dan dia (menunjuk ke arah Ayumi) mengatakan kalau dia (menunjuk ke arah Tisha) adalah cewe gatel ka”
“Bohong!” elak Ayumi.
“Itu benar ka”
“Engga. Lo itu ngarang! Nih buktinya pipi gue merah di tampar sama nih orang” bela Ayumi.
“DIAM!” Lagi-lagi Kalan mengeluarkan suara tegasnya. Tisha yang melihat kakaknya naik pitam pun hanya tersenyum karena dirinya tau bahwa kakaknya akan percaya dengan apa yang dikatakan oleh Elvana, karena apa? Karena dari kecil Tisha di ajarkan untuk tidak menyerang musuh duluan.
“Siapa namamu?” tanya Kalan kepada Ayumi.
“Ayumi ka, Ayumi Azkia Putri”
Kalan pun mengangguk “Kamu?” Tunjuknya kepada Elvana.
“Elvana Syahila ka” jawabnya dan diangguki oleh Kalan.
“Kalian berdua salah. Kamu Elvana seharusnya kalau jalan lihat-lihat jangan banyak melamun. Dan kamu Ayumi jika seseorang sudah meminta maaf, jangan kamu hakimi sendiri dan maafkan dia, terkecuali jika masalah itu besar atau kamu memiliki luka, bisa kamu perpanjang masalahnya!”
“Tapi ka..!” selak Ayumi.
“Tidak ada tapi-tapian. Saya akan memberikan hukuman kepada kalian berdua dengan membersihkan semua toilet siswi yang berada di SMA ini”
“Loh ko hanya kita berdua aja ka? Kenapa dia engga?” tanya Ayumi dan menunjuk ke arah Latisha.
“Saya akan memberikan hukuman yang berbeda kepadanya. Silahkan kalian berdua keluar dan lakukan perintah saya!”
“Baik ka” jawab Elvana dan berjalan ke arah pintu.
Kalan pun membalikkan badannya untuk kembali duduk, namun perkataan Ayumi memberhentikan niatnya untuk duduk.
“Ko dia dikasih hukuman yang beda sih? Emang bener-bener dasar cewe gatel dan cowonya pun terpengaruh!” gerutu Ayumi dan terdengar oleh telinga Kalan.
“Ayumi!” panggilnya dengan nada datar dan dingin.
“I… iya ka” jawabnya dengan jantung yang sudah berdebar-debar.
Tisha hanya tersenyum simpul. Karena dirinya tidak perlu membuktikan apapun kepada sang kakak, bahwa kini Ayumi sudah menunjukkan jati dirinya yang sebenarnya.
“Kamu mau tau yang kamu sebut dia gatel itu siapanya saya?”
“….” Ayumi tak menjawabnya. Ayumi hanya mampu menundukkan kepalanya karena merasa takut dengan suara barington yang dimiliki oleh Kalan.
“Sebutkan nama lengkapmu” titahnya kepada sang adik.
“Latisha Elenora Prasetya Wijaya” jawabnya dengan menekankan nama Prasetya dan Wijaya di belakang namanya.
Elvana dan Ayumi yang mendengarnya pun tercengang “what the hell, dia adiknya ka Kalan?” gumam Ayumi.
“Dia adiknya ka Kalan? Pantesan dia berani. Daebak daebak”
“Kamu sudah tau 'kan siapa dia? Jadi dia akan saya hukum tidak sama seperti kalian. Kalian bisa dianggap ringan dengan hukuman itu tapi tidak dengan dia. Paham kamu!” tegasnya kepada Ayumi.
“Paham ka” jawab Ayumi.
“Kalau begitu sekarang kerjakan hukuman kalian tanpa ada bantahan apapun!”
“Baik ka” Ayumi dan Elvana pun benar-benar meninggalkan ruangan OSIS.
***
“Kamu itu apa-apaan sih de?” tanyanya kepada Tisha ketika sudah tidak ada siapa-siapa.
“Dia yang duluan ka, dia udah bilang aku kegatelan sama kakak, siapa yang terima yaudah aku tampar aja dia”
Kalan pun menggelengkan kepalanya karena tidak habis pikir dengan jalan pikiran sang adik “kamu kakak hukum lari keliling lapangan 15x dan bersihkan lapangan utama!”
Tisha melototkan matanya ketika mendengar hukuman dari sang kaka “engga mau ka, apa-apaan aku lebih milih bersihin toilet deh”
“Latisha!”
Nahkan jika Kalan dan keluarga yang lain sudah memanggil anak-anaknya dengan nama lengkap tandanya sudah tidak bisa dibantah lagi “baik ka, aku lari sekarang”
“Hem” jawab sang kaka. Tisha pun keluar dari ruangan OSIS untuk menyelesaikan hukumannya.
Flashback Off
Semenjak kejadian itu seluruh calon siswa dan siswi begitupun anggota OSIS pun sudah tahu bahwa Tikha dan Tisha adalah adik dari seorang ketua OSIS mereka, Kalandra Elvano Prasetya Wijaya.
***
“Ekhem” deheman keras terdengar dari Kalan yang sudah berada di hadapan para siswa dan siswi serta panitia yang lainnya.
Semua yang mendengar deheman keras dari Kalan pun mengusap tengkuk lehernya kasar, karena mereka baru saja tersadar dari lamunannya itu.
“Apa semua sudah siap?” tanya Kalan dengan tampang tegasnya.
“Sudah ka” jawab siswa dan siswi secara serempak.
Kalan pun menganggukkan kepalanya tanda mengerti “apa masih ada yang belum datang?” tanya nya kepada Andrea. Karena Andrea adalah bagian sekertaris OSIS yang ditugaskan oleh Kalan untuk mengecek dan mencatat semua kegiatan yang dilakukan oleh OSIS.
“Kalau dilihat dari absensi sih tinggal 2 siswa lagi yang belum datang ka” jawab Andrea.
“Siapa?”
“Nathalio Putra Lingga dan Arrendra Shaquille” jawabnya dan diangguki oleh Kalan.
“Eh itu mereka sudah datang ka” lanjutnya lagi.
Para siswa dan siswi begitu pun para kakak panitia Osis melihat ke arah 2 pemuda yang bisa di bilang cogan itu. Bagaimana tidak, Nathalio sangat tampan dengan balutan celana jeans dan kaos abu-abunya dengan sepatu kets sesuai dengan warna kaosnya tak lupa dengan kaca mata hitamnya, begitu pun dengan Rendra yang sama-sama begitu gagah dan tampan dengan celana jeans dan baju kaos berwarna hitamnya yang sangat menyerap dengan kulitnya yang berwarna putih..
“Serius Lio ganteng banget!” puji Tikha dalam hati.
“Lio bener-bener ganteng!” ucap Salsa dalam hati.
“Rendra ganteng banget gilaaak!!!” puji Elvana dalam hati ketika melihat Rendra yang baru saja datang dengan Lio.
“Semua sudah siap” ucap Miko kepada Kalan.
“Baik” jawabnya.
“Oke. Karena semua sudah pada kumpul dan sudah pada siap semua. Saya ingin kalian baris sesuai dengan kelompok kalian bersama dengan PJ kalian masing-masing” titah Kalan yang sudah berdiri di tengah-tengah lapangan dengan memasukan satu tangannya kedalam celana jeansnya dan kaca mata hitam yang masih bertengger di matanya dengan di damping oleh sekertaris cantiknya Andrea Pramesty.
“Re” panggil Kalan.
“Ya, Lan?”
“Bus satu ada kelompok siapa aja Re?”
“Ada kelompok 1 PJnya Ara, sama Kelompok 2 PJnya Gema”
“Bus 2?”
“Ada kelompok 3 PJ nya Miko kelompok 4 PJnya Ardan”
“Adik kembar gue Re beda bus?”
“Iya Lan, Tisha ada di bus 1 dan Tikha ada di bus 2”
“Oke. Lo di bus berapa Re?”
“Gue di bus 2, karena di bus 2 engga ada cewenya Lan. Kalau di bus satu kan udah ada Kia” Jelas Rea dan diangguki oleh Kalan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 143 Episodes
Comments