Pasien pasien yang memasuki ruangan kamar operasi tidak terlalu memiliki penangan khusus, melainkan seperti biasanya dan ada yang membuat hatiku sedikit bergetar dan kena banget di hati, dia seorang anak anak berumur 2 tahun .
Yang membuat aku tersentuh adalah dia memiliki semuanya orang tua lengkap, kakek nenek lengkap dan kehidupan yang bisa dilihat di atas rata rata. Karena dia berada di kamar kelas VVIP dimana kamar itu adalah tipe paling bagus di tempatku bekerja.
Aku melihat dia seperti kesepian dimata anak itu memiliki rasa meminta untuk diberi kasih sayang dan perhatian. ternyata benar kedua orang tuanya kurang memberikan kasih sayang yang utuh, bahkan dia dijaga oleh seorang baby sister yang setia menemani ketika ada rengekan kecil, dan rasa nyeri di daerah sakit nya.
Kebetulan dia datang untuk ditangani karena luka bakar, di daerah tangan dan daerah perut. Biasanya akan dilakukan DEBRIDEMENT LUKA BAKAR / DEBRIDEMENT COMBUS istilah dalam kamar operasi ataupun diagnosa medis. Dalam hal luka anak ini memasuki grade luka hampir 8% dari kulit yang waras atau tidak terkena air panas.
Setelah melakukan serangkaian operasi anak itu masih belum bangun dan belum merasakan nyeri bekas dari pembersihan luka yang sangat membuat perih yg luar biasa, bahkan orang dewasa pun tidak seberapa mampu untuk menahan sakit nyeri akibat pembersihan.
Tetapi bayi ini hanya merengek dan agak sedikit gelisah ketika obat bius nya melai menghilang dan seakan dia uda pesan ke tuhan bahwa
"Ya allah angkat rasa sakit ini untukku karena aku tidak bisa berkeluh kesah selain menangis, dan lebih parahnya lagi yaa allah kedua orang tuaku kurang peka terhadap rengekan rengekan kecil ku"
Anak kecil ini langsung di Nina Bobo oleh nanny nya, dia hanya tersenyum didalam mimpinya sampai memunculkan senyum yang indah , dia seakan sangat mengenal suara itu dan membuat dia seperti mendengarkan musik ketenangan yang sangat membuat dia terlena dan melupakan sakit dan rengekan kecilnya pasca operasi.
Nanny nya sangat mencintai anak ini seperti cucunya sendiri, bahkan dia bercerita bahwa anak ini kurang kasih sayang dari kedua orang tua, dikarenakan hasil perjodohan yang membuat kedua ortunya merasa dia bukan perioritas, inilah yang membuat aku berpikir dua kali untuk menikah sampai diusia hampir kepala 3.
Meski materi sudah menunjang dan pendidikan yang mumpuni tapi tak membuat orang itu menjamin akan bahagia karena pendidikan yang memadai, materi yang sudah mampu, dan ibadah dan yang tekun. masih mengalahkan keegoisan dan cinta yang membuat dia nyaman, serta secara tidak sadar menelantarkan menyakiti psikis anak ataupun dirinya sendiri karena tertekan dan anaknya merasa terabaikan.
aku yang melihat itu semua hanya dapat berdoa kepada tuhan agar tidak ada korban seperti diriku yang tidak percaya akan sebah hubungan baik itu keluarga ataupun hubungan special yang lain nantinya. Aku akan berdoa untuk anak kecil itu agar melupakan semua ingatan sedih, menyakitkan dan sedih serta terabaikan untuk meminta secuil nasehat kepada orang tuanya.
Kembali kepada rutinitas ku,
saatnya pulang untuk mengistirahatkan kan diri serta menyambut pagi, sampai aku menunggu jemputan untuk pulang. Aku terbiasa di jemput dan antar ketika bekerja karena memang aku hanya memiliki satu kendaraan yang memang itu hanya motor matic yang di gunakan untuk kepentingan rumah seperti belanja ke pasar dan untuk mengantar jemput ponakan sekolah dan untuk ku kerja.
Itu pun aku membelinya dengan cara kredit perbulannya yang di angsur selama kurang lebih 3 tahun. Alhamdulillah itu uda lunas dan aku dapat mengurangi pengeluaran untuk motor ini.
Aku sampai di rumah pukul 00.00 malam karena memang waktu kerjaku yang tidak dapat dipastikan pulang tepat waktu.
Aku di rumah tinggal dengan dengan ibuku,kakakku yang ke 3 beserta anak nya, jika tanya kenapa tinggal di sana karena kakakku di ceraikan oleh mantak suaminya karena keluarga kami terlilit hutang dengan alasan keluarga laki laki malu menanggung aib hutang.
Maka dari itu aku harus berbagi rezeki kepada dua orang terkasihku, dan aku juga tinggal dengan dua keponakanku dari kakak pertamaku. Mereka tinggal denganku mulai dari SD dan sampai sekarang masih menempuh pendidikan SMA dan SMP.
Jadi secara kasar aku harus memberi makan enam orang dalam sebulan dan menanggung sekolah untuk 3 orang anak yang memang tidak menuntut pendidikan yang sampai tinggi tapi aku ingin menunjukan bahwa aku mampu untuk membuat mereka mengerti akan menghargai orang terdekat dan menghargai semua jeri payah orang terdekat ataupun orang lain yang jangan sampai disepelekan meskipun itu hanya memberi nasi bungkus saja. Aku sangat bersyukur mereka selalu menerima semua apa yang aku beri meski itu hanya dengan lauk tempe ataupun tahu, dalam keseharian mereka .
Aku mengucapkan salam ketika memasuki rumah
"assalammualaikum......?"
.
.
.
.
.
JANGAN LUPA LIKE
JANGAN LUPA SUBSCRIBE
JANGAN LUPA KOMENTAR
JANGAN LUPA BERI AKU GIVE BIAR AKU RAJIN UPNEW EPISODE
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments