EPS 4

Aku pun menghilangkan rasa pegal dan nyeri bekas bekerja

yang notaben nya adalah untuk berdiri 8 jam ketika melakukan tindakan di kamar

operasi. Meskipun aku hanya seorang cleaning service tapi aku harus stand bay

untuk mengontrol darah yang jatuh agar tidak meluber kemana mana. Dan melakukan

tugasku jika ada tumpahan cairan pasien. Jadi aku di perioritas kan untuk

menjaga kebersihan dalam operasi berlangsung ataupun diluar kamar operasi .

Memang lelah tapi ini lah kerja yang mampu menghidupi

keluargaku dengan kata cukup dan bisa mengenyam sekolah yang diinginkan oleh

keponakanku.

Pagiku disapa dengan suara teriakan mamaku membangunkan cucu

nya.

“ayo bangun sudah pagi iki….. ayam sudah berkokok, mandi sholat terus ayok semua,,….”

Meskipun mamaku keterbatasan melihat tapi beliau sangat semangat dalam melakukan segala hal dengan sendiri, aku sangat bersyukur mamaku dapat melakukan aktifitasnya dengan mandiri meski terkadang masih butuh bantuan kecil dari anka dan cucunya. tapi kami menyadari bahwa mama tidaklah sempurna dan masih butuh kami.

'iya ci ... aku wess bangun ini wess mau jamaah sholat subuh" respon dari cucu tertuanya.

"iyo wess ayo ndang mlaku budal ning mushola" mamaku menimpali jawaban ponakanku.

semua kegiatan dirumahku selalu diselingi dengan kemarhan dan suara lantang ibuku. tapi itu tidak mengubah keharmonisan dan saling menjaga dalam kehidupan rumah kami.

setelah kegiatan mandi dan bersiap ala keluargaku mereka semua berangkat dengan aktifitasnya masing masing.

entah mengapa aku mendengar suara riuh dan ricuh di depan rumah, yang ternyata kakak perempuanku sedang cekcok dengan mantan mertua nya .

Dimana ibu mantan mertua kakakku itu sangat sombong dan mudah emosi yang meluap meluap, bagaikan gas LPG 3KG  bertemu api , yang awalnya landai dengan suara yg halus lama lama seperti toa yang sangat kencang dan mengundang perhatian tetanggaku yang di sekitar TKP untuk menonton.

Berawal dari pernikahan kakakku yang sudah kandas di usia putri mereka baru berumur 2 tahun. dan itu membuat aku terus membulatkan tekat bahwa itu pernikahan hanya mainan dimata umat yg fana ini. Kakakku dipaksa cerai karena memiliki hutang yang sangat banyak di bank, itu dipakai berdua oleh sang suami untuk digunakan menutup setoran kerja yang tidak memenuhi terjerat nya. tapi namanya seorang ibu kakakku memikirkan ananya yang butuh makan,pampers dan susu pastinya. dia nekat meminjam uang ke bank untuk kehidupan sehari harinya untuk makan. tetapi itu semua salah dimata mereka, kakakku membuat aib dan sampai dituduh mencuri uang mertuanya.

Aku mengakui bahwa keluarga kami jauh di katakan berkecukupan, tapi kami masih punya yang namanya malu dan takut dosa.  kakakku akhirnya di kembalikan ke rumah dan di pasrahkan ke keluarga, dengan surat perceraian. aku mengingat dimana kakakku aku jemput pulang, jam 24.00 aku jalan kaki tengah malam sambil menggendong putrinya yang masih berumur 2 tahun,yang dimana dia tidak tahu dosa apa yang sedang diperankan oleh orang tua nya. bahkan ayah kandungnya saja tidak mengantarkan ataupun menitipkan anaknya kepada keluarga dari pihak kakakku.

mulai detik itu aku bersumpah tidak akan pernah menginjakkan kakiku di tanah rumahnya dengan pergi mengantongi rasa dendam serta pemikiran "aku akan membuat putrimu menjadi orang yang mengerti dan tidak menyepeleh kan orang lain apalagi darah dagingnya sendiri, dan yang harus paling kalian ingat aku akan membuat memori untuk kalian dan berkata "AKU MENYESAL MELEPAS PUTRIKU" dan itu aku nantikan"

"kenapa kamu tidak membiarkan aku dan putraku bertemu dengan cucu dan putrinya?"

kakakku hanya menunduk dengan  takutnya untuk menatap mata mantan mertuanya.

"apa kamu sengaja  membuat dia lupa akan figur keluarga ayahnya?"

wanita lemah itu hanya dapat menatap dengan mata yang berkaca kaca , aku sampai ingin berkata kasar didepan kakakku. dan mengatakan bahwa "kamu bodoh dan kamu wanita yang lemah" tapi apalah daya kakakku yang orangnya hanya tong kosong nyaring bunyinya.

sampai aku keluar dari rumah dan menatap tajam mantan kakak iparku itu

"ada apa ini ? , kenapa harus teriak lantang padahal saya masih punya pintu dan kursi untuk duduk dan berkata pelan dan sopan!!!"

.

.

.

.

.

JANGAN LUPA LIKE

JANGAN LUPA KOMENTAR

JANGAN LUPA SUBSCRIBE

JANGAN LUPA BERI GIVE UP ON NEW EPISODE

Terpopuler

Comments

anggita

anggita

like aja.👍

2022-02-20

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!