Semua kembali seperti biasa nya,sejak saat itu umi tak pernah permasalahkan lagi soal kesendirian ku.
Bahkan banyak dari mereka memberanikan diri datang untuk melamar ku
Pagi itu , seperti biasa nya aku melakukan rutinitas seperti biasa nya menyiram tanaman mama di depan rumah, kebetulan hari ini hari libur jadi aku gak ada room sama anak anak, Abi juga sedang cuti, Abi ku bukan seorang pejabat sahabat, bukan juga seorang pegawai negeri.Abi hanya seorang petani teh, jadi setiap hari Abi harus terjun langsung ke lahan teh untuk mencek kebun nya setelah itu Abi lanjut ke pabrik pengolahan nya untuk memilih daun teh yang berkualitas.
Kebetulan hari ini Abi libur jadi Abi ikut membantuku memotong rumput di taman.
Di rumah tidak ada yang membantu kami membereskan rumah, kebun dan dll. semua kami kerjakan bersama sama saat libur kerja menjadi kesempatan kami untuk membereskan rumah dan pekarangan.
" gimana kerjaan nya kak ?"
" Alhamdulillah lancar Abi,zoom juga lancar"
"Alhamdulillah"
Tiba- tiba suara seseorang terdengar dari luar pagar
"assalamualaikum pak haji"
"walaikumsalam" sahut ayah meletakkan peralatan kebunnya menghampiri suara di depan pagar.
"eh ada pak Sobri, ada perlu apa pak, mari masuk pak gak enak ngobrol di halangi pagar begini"
kata Abi mempersilakan keluarga pak Sobri masuk ke dalam rumah, pak Sobri ini tetangga rumah ku dia ayah dari Sabahat ku Anhar, pak Sobri seorang pejabat negara dia mempunyai dua orang anak laki laki yaitu Anhar dan anak perempuan Anita, lanjut ke cerita ya sahabat pak Sobri dan keluarga sudah duduk di ruang tamu ada aku Abi umi.
"begini pak maksud kedatangan kami ke sini mau mempererat tali silaturahmi kita pak" ucap pak Sobri sambil tersenyum
"kami bermaksud melamar nak gadis untuk anak kami Anhar , lagi pula gadis dan Anhar kan sudah kenal sejak kecil kami juga tau anak gadis"
Abi tersenyum ke arah ku sambil berkata " masyaallah , kalo soal itu saya serahkan sama anak saya pak"
"bagaimana nak silakan jawab pertanyaan pak Sobri"
"kasih waktu sama gadis Abi"
"baiklah nak gadis kami datang Minggu depan untuk dapat jawab dari nak gadis ya"
"iya pak Sobri, trimakasih udah kasih gadis waktu buat berpikir"
keluarga pak Sobri pun berpamitan, melihat aku gelisah umi menghampiri ku lalu berkata " bawa sholat istikharah sayang minta petunjuk sama Allah"
Malam harinya, seperti biasanya aku menyiapkan mata pelajaran untuk aktivitas room ku di hari Senin besok.
Tiba² Abi keluar dari kamar lalu berkata
" kira kira kalo malam ini Abi ajak makan di luar ada yang mau gak ya ?"
kata Abi berdiri di hadapan kami, satu sama lain kami saling melihat
"mauuuu baget Abi..."
sahut Khalifah yang sedang asyik menonton film bersama umi.
"asiiikkk mau dong Abi, kebetulan ini Hafizah laper baget hehehe "
"kalo begitu mari kita lest go!!!"
kamipun segera menuju mobil dan pergi berkeliling kota mencari tempat makan yang pas dan paling favorit bagi keluarga kami jatuhlah pilihan kami pada lesehan makan kesukaan Abi di pinggir jalan dekat taman kota.
"sudah sampai" ucap Abi memberhentikan mobilnya
"kok disini lagi sih bi ?" celoteh Khalifah yang duduk di sebelah ku
"jadi kita kemana lagi?"
"sesekali kita makan di resto Abi, jangan disini Mulu Khalifah pengen makan di resto"
"husst.. disini enak tau dek suasana nya enak" timpal Hafizah ikut mendukung pilihan Abi.
"besok besok kita ke resto kalo kamu ulangtahun Abi janji kali ini kita di sini dulu ya "
"ya udah deh, gak papa yang penting makan heheh" sahut nya lalu turun dari mobil.
kamipun memilih tempat duduk yang pas, Susana malam itu ramai pengunjung setiap meja sudah terisi hanya tinggal satu meja yang kosong tepat di dekat jalan orang orang melintas.
" kita duduk disini aja ya" kata umi
"iya umi " kamipun mengikuti saja.
Tak lama menunggu pesanan kami sudah terhidang di meja makan, ada ayam geprek kesukaan Abi ikan lele bakar dan berbagai macam makanan lainnya.
kamipun menikmati Susana malam itu, tapi sebuah musibah menimpa ku sebuah mangkuk bakso tumpah di jilbab dan gamis yang aku pakai.
"astaghfirullah" kata ku kaget dan langsung berdiri.
"maaf mbak maaf saya gak sengaja mohon maaf mbak" ucap nya yang ingin menolong membersihkan.
Aku sedikit panik hampir setengah dari gamis dan jilbab ku basah tersiram kuah, aku hanya diam dan terus membersihkan sisa kuah yang ada.
" sudah sudah tidak apa apa nak " kata umi
"maafkan saya Bu, saya gak sengaja maafkan saya pak saya gak sengaja, jalan nya sangat sempit pas saya lewat si mbak yang tadi nabrak tangan saya jadi kena mbak nya maafkan saya ya mbak"
"ia gak papa"
"gara gara saya gamis mbak jadi basah dan kotor tunggu sebentar ya mbak"
katanya lalu pergi menuju butik di sebrang jalan.
"kakak gak kenapa kenapa kan ?" kata Hafizah ikut panik
"gak papa kok, kakak cuma kaget aja"
"Alhamdulillah , dia mau kemana itu kak"
tanya Hafizah kembali
"kakak juga gak tau de"
tak berapa lama ia pun kembali dengan membawa sebuah tas putih di tangannya, datang menghampiri meja kami lagi.
"maaf mbak, saya tinggal tadi ini saya belikan gamis dan jilbab nya buat ganti baju mbak yang udah saya tumpahin sama kuah bakso maafkan saya mbak"
"aduuh gak usah repot repot nak lagi pula sebentar lagi kami pulang kok" sahut umi
"gak papa Bu, anggap aja sebagai permintaan maaf saya"
"masyaallah trimakasih ya nak " timpal umi
"kalo begitu saya pamit dulu ya Bu, mbak pak saya pamit dulu "ucap nya kemudian meletakkan plastik berisi baju itu di atas meja makan kami.
" ya Allah baik banget kak" kata Hafizah
" kita pulang aja yok Abi umi"
" ya udah Abi bayar dulu ya kalian masuk aja ke dalam mobil duluan "
Sesampainya dirumah
Aku membersih kan diri mengganti baju dan jilbab ku setelah selesai sholat aku melihat tas berisi pakaian itu di atas meja rias kamarku.
Rasa ingin tau ku begitu besar untuk memeriksa apa isi tas itu, aku terdiam saat melihat di dalam tas ada dompet hitam .
"bukan nya tadi dia bilang dia beli aku gamis sama jilbab kok ada dompet , dompet siapa ya?"
kata ku perlahan meraih dompet tsb. pelan pelan ku buka ternyata dugaan ku benar ini dompet pria tadi mungkin dia lupa karena panik ia memasukkan dompetnya di dalam tas ini.
di dalam dompet masih lengkap ada banyak lembaran uang kartu penting dan kartu nama
" ya Allah jangan jangan dia udah kehilangan sama dompetnya ini, apa aku kabari aja ya tapikan aduhh.. ya Allah aku harus gimana ?
apa aku kasih ke Abi aja ya tapi kan Abi udah tidur aduuuh... kok aku jadi grogi gini sih ya Allah , tapikan kasihan dia pasti nyariin dompetnya" aku menarik nafasku panjang "huuuh" perlahan aku meraih handphone ku lalu aku merasa ragu dan meletakkan nya kembali
dan ku raih lagi perlahan aku mengetik satu persatu nomor yang tertera di kartu namanya.
lalu aku kirim pesan singkat yang berisi
"assalamualaikum selamat malam, mohon maaf ini mas yang tadi beliin gadis gamis , mohon maaf mas dompetnya ketinggalan di dalam pelastik bajunya
besok di jemput saja mas
alamat rumah ku
jl.angsa putih nomor 2 trimakasih "
tak berapa lama " tiiiiing!!!" handphone ku berbunyi
" walaikumsalam , malam juga mbak trimaksih sudah kabari saya mbak, besok saya jmpt ya mbak trimaksih banyak ya mbak" balasnya dan tak ku hiraukan lagi.
Besok harinya, seperti biasa kembali sahabat hari ini tugas aku kembali menyiram tanaman ibu di samping rumah, Hafizah sudah berangkat ke kulyah kebetulan Hafizah kampusnya tidak meliburkan diri saat PPKM ini hanya saja jam belajarnya sedikit di kurangi, begitu juga khalifah yang masih duduk di bangku MADRASAH ALIYAH jadwal sekolahnya 3 kali pertemuan selama seminggu,mari sama sama kita doakan sahabat semoga apa yang menimpa negara kita segera berakhir dan kembali seperti semula . aamiin..
lanjut lagi ya ke cerita, tak berapa lama bel rumah berbunyi umipun buru buru membuka nya
umi terdiam saat umi lihat pria itu
" assalamualaikum Bu"
" waa..Alaikum salam"
"ibu masih ingat saya ?"
"ingat tapi ibu lupa tanya namanya jadi ibu gak tau namanya siapa"
"oh ia saya lupa waktu itu kasih tau nama saya Bu maaf"
"ia gak papa nak"
"perkenalkan Bu nama nya Riki "
"oh Riki "
"ia Bu"
"mari masuk nak gak enak kita ngobrol di luar begini "
"ia Bu "
umipun menggiringnya masuk ke dalam rumah,
" silakan duduk nak , ini rumah kami beginilah kondisi nya"
"trimakasih Bu"
"oh ia sebentar ibu siapkan minumnya dulu"
"gak usah Bu , gak usah repot repot"
"gak repot kok nak , mau teh apa jus ?"
"gak usah Bu saya cuma sebentar saya buru buru soalnya saya mau ada meeting lagi"
"kalo gitu tunggu sebentar ya"
kata umi pergi ke dapur menyiapkan teh untuk nya dan memanggil aku di samping rumah.
"gadis , gadis sayang"
"ada apa umi"
"hmmm.. itu di depan ada cowok yang gak sengaja numpahin kuah itu ke baju kamu nak
ibu bingung kok dia bisa tau rumah kita ya?"
"mmm.. maafin gadis umi gadis yang suruh dia datang"
" oh ya , ada apa nak ?"
"maaf umi, tadi malam gadis penasaran sama pelastik nya jadi gadis buka tau taunya ada dompet , ini dompetnya umi ada nomor hp nya jadi gadis SMS dan suruh jmpt hari ini maaf kan gadis umi"
"ya ampun sayang gak usah minta maaf perbuatan kamu itu udah betul sekali"
"makasih umi, ini dompet nya umi , umi saja yang kasih, gadis mau lanjut ke kamar mau zoom umi "
"ya udah nak "
Umipun memberikan dompet ke pria itu ,
"maaf nak lama, tadi ibu ngobrol dulu sama anak ibu, oh ia ini dia titip dompet nak riki
dia dapat di dalam pelastik bajunya nak"
"oh ia Bu tadi malam saya gak sengaja Bu masukin ke dalam pelastik sangking panik nya"
" ya Allah kalo gitu di minum dulu nak"
"trimakasih Bu"
tiba tiba handphone ku berbunyi " tiiing"
"trimakasih mbak "
pesan dari pria itu dan tak ku hiraukan lagi dia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 194 Episodes
Comments
Neulis Saja
jodohmu gadis 😍
2023-09-17
0
Reny Kistiyaningsih
up
2023-02-11
0