cinta gadis bercadar

Semua kembali seperti biasa nya,sejak saat itu umi tak pernah permasalahkan lagi soal kesendirian ku.

Bahkan banyak dari mereka memberanikan diri datang untuk melamar ku

Pagi itu , seperti biasa nya aku melakukan rutinitas seperti biasa nya menyiram tanaman mama di depan rumah, kebetulan hari ini hari libur jadi aku gak ada room sama anak anak, Abi juga sedang cuti, Abi ku bukan seorang pejabat sahabat, bukan juga seorang pegawai negeri.Abi hanya seorang petani teh, jadi setiap hari Abi harus terjun langsung ke lahan teh untuk mencek kebun nya setelah itu Abi lanjut ke pabrik pengolahan nya untuk memilih daun teh yang berkualitas.

Kebetulan hari ini Abi libur jadi Abi ikut membantuku memotong rumput di taman.

Di rumah tidak ada yang membantu kami membereskan rumah, kebun dan dll. semua kami kerjakan bersama sama saat libur kerja menjadi kesempatan kami untuk membereskan rumah dan pekarangan.

" gimana kerjaan nya kak ?"

" Alhamdulillah lancar Abi,zoom juga lancar"

"Alhamdulillah"

Tiba- tiba suara seseorang terdengar dari luar pagar

"assalamualaikum pak haji"

"walaikumsalam" sahut ayah meletakkan peralatan kebunnya menghampiri suara di depan pagar.

"eh ada pak Sobri, ada perlu apa pak, mari masuk pak gak enak ngobrol di halangi pagar begini"

kata Abi mempersilakan keluarga pak Sobri masuk ke dalam rumah, pak Sobri ini tetangga rumah ku dia ayah dari Sabahat ku Anhar, pak Sobri seorang pejabat negara dia mempunyai dua orang anak laki laki yaitu Anhar dan anak perempuan Anita, lanjut ke cerita ya sahabat pak Sobri dan keluarga sudah duduk di ruang tamu ada aku Abi umi.

"begini pak maksud kedatangan kami ke sini mau mempererat tali silaturahmi kita pak" ucap pak Sobri sambil tersenyum

"kami bermaksud melamar nak gadis untuk anak kami Anhar , lagi pula gadis dan Anhar kan sudah kenal sejak kecil kami juga tau anak gadis"

Abi tersenyum ke arah ku sambil berkata " masyaallah , kalo soal itu saya serahkan sama anak saya pak"

"bagaimana nak silakan jawab pertanyaan pak Sobri"

"kasih waktu sama gadis Abi"

"baiklah nak gadis kami datang Minggu depan untuk dapat jawab dari nak gadis ya"

"iya pak Sobri, trimakasih udah kasih gadis waktu buat berpikir"

keluarga pak Sobri pun berpamitan, melihat aku gelisah umi menghampiri ku lalu berkata " bawa sholat istikharah sayang minta petunjuk sama Allah"

Malam harinya, seperti biasanya aku menyiapkan mata pelajaran untuk aktivitas room ku di hari Senin besok.

Tiba² Abi keluar dari kamar lalu berkata

" kira kira kalo malam ini Abi ajak makan di luar ada yang mau gak ya ?"

kata Abi berdiri di hadapan kami, satu sama lain kami saling melihat

"mauuuu baget Abi..."

sahut Khalifah yang sedang asyik menonton film bersama umi.

"asiiikkk mau dong Abi, kebetulan ini Hafizah laper baget hehehe "

"kalo begitu mari kita lest go!!!"

kamipun segera menuju mobil dan pergi berkeliling kota mencari tempat makan yang pas dan paling favorit bagi keluarga kami jatuhlah pilihan kami pada lesehan makan kesukaan Abi di pinggir jalan dekat taman kota.

"sudah sampai" ucap Abi memberhentikan mobilnya

"kok disini lagi sih bi ?" celoteh Khalifah yang duduk di sebelah ku

"jadi kita kemana lagi?"

"sesekali kita makan di resto Abi, jangan disini Mulu Khalifah pengen makan di resto"

"husst.. disini enak tau dek suasana nya enak" timpal Hafizah ikut mendukung pilihan Abi.

"besok besok kita ke resto kalo kamu ulangtahun Abi janji kali ini kita di sini dulu ya "

"ya udah deh, gak papa yang penting makan heheh" sahut nya lalu turun dari mobil.

kamipun memilih tempat duduk yang pas, Susana malam itu ramai pengunjung setiap meja sudah terisi hanya tinggal satu meja yang kosong tepat di dekat jalan orang orang melintas.

" kita duduk disini aja ya" kata umi

"iya umi " kamipun mengikuti saja.

Tak lama menunggu pesanan kami sudah terhidang di meja makan, ada ayam geprek kesukaan Abi ikan lele bakar dan berbagai macam makanan lainnya.

kamipun menikmati Susana malam itu, tapi sebuah musibah menimpa ku sebuah mangkuk bakso tumpah di jilbab dan gamis yang aku pakai.

"astaghfirullah" kata ku kaget dan langsung berdiri.

"maaf mbak maaf saya gak sengaja mohon maaf mbak" ucap nya yang ingin menolong membersihkan.

Aku sedikit panik hampir setengah dari gamis dan jilbab ku basah tersiram kuah, aku hanya diam dan terus membersihkan sisa kuah yang ada.

" sudah sudah tidak apa apa nak " kata umi

"maafkan saya Bu, saya gak sengaja maafkan saya pak saya gak sengaja, jalan nya sangat sempit pas saya lewat si mbak yang tadi nabrak tangan saya jadi kena mbak nya maafkan saya ya mbak"

"ia gak papa"

"gara gara saya gamis mbak jadi basah dan kotor tunggu sebentar ya mbak"

katanya lalu pergi menuju butik di sebrang jalan.

"kakak gak kenapa kenapa kan ?" kata Hafizah ikut panik

"gak papa kok, kakak cuma kaget aja"

"Alhamdulillah , dia mau kemana itu kak"

tanya Hafizah kembali

"kakak juga gak tau de"

tak berapa lama ia pun kembali dengan membawa sebuah tas putih di tangannya, datang menghampiri meja kami lagi.

"maaf mbak, saya tinggal tadi ini saya belikan gamis dan jilbab nya buat ganti baju mbak yang udah saya tumpahin sama kuah bakso maafkan saya mbak"

"aduuh gak usah repot repot nak lagi pula sebentar lagi kami pulang kok" sahut umi

"gak papa Bu, anggap aja sebagai permintaan maaf saya"

"masyaallah trimakasih ya nak " timpal umi

"kalo begitu saya pamit dulu ya Bu, mbak pak saya pamit dulu "ucap nya kemudian meletakkan plastik berisi baju itu di atas meja makan kami.

" ya Allah baik banget kak" kata Hafizah

" kita pulang aja yok Abi umi"

" ya udah Abi bayar dulu ya kalian masuk aja ke dalam mobil duluan "

Sesampainya dirumah

Aku membersih kan diri mengganti baju dan jilbab ku setelah selesai sholat aku melihat tas berisi pakaian itu di atas meja rias kamarku.

Rasa ingin tau ku begitu besar untuk memeriksa apa isi tas itu, aku terdiam saat melihat di dalam tas ada dompet hitam .

"bukan nya tadi dia bilang dia beli aku gamis sama jilbab kok ada dompet , dompet siapa ya?"

kata ku perlahan meraih dompet tsb. pelan pelan ku buka ternyata dugaan ku benar ini dompet pria tadi mungkin dia lupa karena panik ia memasukkan dompetnya di dalam tas ini.

di dalam dompet masih lengkap ada banyak lembaran uang kartu penting dan kartu nama

" ya Allah jangan jangan dia udah kehilangan sama dompetnya ini, apa aku kabari aja ya tapikan aduhh.. ya Allah aku harus gimana ?

apa aku kasih ke Abi aja ya tapi kan Abi udah tidur aduuuh... kok aku jadi grogi gini sih ya Allah , tapikan kasihan dia pasti nyariin dompetnya" aku menarik nafasku panjang "huuuh" perlahan aku meraih handphone ku lalu aku merasa ragu dan meletakkan nya kembali

dan ku raih lagi perlahan aku mengetik satu persatu nomor yang tertera di kartu namanya.

lalu aku kirim pesan singkat yang berisi

"assalamualaikum selamat malam, mohon maaf ini mas yang tadi beliin gadis gamis , mohon maaf mas dompetnya ketinggalan di dalam pelastik bajunya

besok di jemput saja mas

alamat rumah ku

jl.angsa putih nomor 2 trimakasih "

tak berapa lama " tiiiiing!!!" handphone ku berbunyi

" walaikumsalam , malam juga mbak trimaksih sudah kabari saya mbak, besok saya jmpt ya mbak trimaksih banyak ya mbak" balasnya dan tak ku hiraukan lagi.

Besok harinya, seperti biasa kembali sahabat hari ini tugas aku kembali menyiram tanaman ibu di samping rumah, Hafizah sudah berangkat ke kulyah kebetulan Hafizah kampusnya tidak meliburkan diri saat PPKM ini hanya saja jam belajarnya sedikit di kurangi, begitu juga khalifah yang masih duduk di bangku MADRASAH ALIYAH jadwal sekolahnya 3 kali pertemuan selama seminggu,mari sama sama kita doakan sahabat semoga apa yang menimpa negara kita segera berakhir dan kembali seperti semula . aamiin..

lanjut lagi ya ke cerita, tak berapa lama bel rumah berbunyi umipun buru buru membuka nya

umi terdiam saat umi lihat pria itu

" assalamualaikum Bu"

" waa..Alaikum salam"

"ibu masih ingat saya ?"

"ingat tapi ibu lupa tanya namanya jadi ibu gak tau namanya siapa"

"oh ia saya lupa waktu itu kasih tau nama saya Bu maaf"

"ia gak papa nak"

"perkenalkan Bu nama nya Riki "

"oh Riki "

"ia Bu"

"mari masuk nak gak enak kita ngobrol di luar begini "

"ia Bu "

umipun menggiringnya masuk ke dalam rumah,

" silakan duduk nak , ini rumah kami beginilah kondisi nya"

"trimakasih Bu"

"oh ia sebentar ibu siapkan minumnya dulu"

"gak usah Bu , gak usah repot repot"

"gak repot kok nak , mau teh apa jus ?"

"gak usah Bu saya cuma sebentar saya buru buru soalnya saya mau ada meeting lagi"

"kalo gitu tunggu sebentar ya"

kata umi pergi ke dapur menyiapkan teh untuk nya dan memanggil aku di samping rumah.

"gadis , gadis sayang"

"ada apa umi"

"hmmm.. itu di depan ada cowok yang gak sengaja numpahin kuah itu ke baju kamu nak

ibu bingung kok dia bisa tau rumah kita ya?"

"mmm.. maafin gadis umi gadis yang suruh dia datang"

" oh ya , ada apa nak ?"

"maaf umi, tadi malam gadis penasaran sama pelastik nya jadi gadis buka tau taunya ada dompet , ini dompetnya umi ada nomor hp nya jadi gadis SMS dan suruh jmpt hari ini maaf kan gadis umi"

"ya ampun sayang gak usah minta maaf perbuatan kamu itu udah betul sekali"

"makasih umi, ini dompet nya umi , umi saja yang kasih, gadis mau lanjut ke kamar mau zoom umi "

"ya udah nak "

Umipun memberikan dompet ke pria itu ,

"maaf nak lama, tadi ibu ngobrol dulu sama anak ibu, oh ia ini dia titip dompet nak riki

dia dapat di dalam pelastik bajunya nak"

"oh ia Bu tadi malam saya gak sengaja Bu masukin ke dalam pelastik sangking panik nya"

" ya Allah kalo gitu di minum dulu nak"

"trimakasih Bu"

tiba tiba handphone ku berbunyi " tiiing"

"trimakasih mbak "

pesan dari pria itu dan tak ku hiraukan lagi dia.

Terpopuler

Comments

Neulis Saja

Neulis Saja

jodohmu gadis 😍

2023-09-17

0

Reny Kistiyaningsih

Reny Kistiyaningsih

up

2023-02-11

0

lihat semua
Episodes
1 Latar belakang keluarga gadis
2 cinta gadis bercadar
3 Dihadapi pilihan yang rumit
4 kegelisahan riki
5 Lamaran express
6 saya terima nikahnya
7 Hari pertama menjadi istri
8 Riki mulai jatuh cinta
9 Mengambil hati gadis
10 mulai ada benih cinta di hati gadis
11 Rasa cinta semakin kuat
12 Rencana bulan madu
13 Rencana bulan madu (part 2)
14 Ujian berumah tangga
15 ujian berumah tangga part 2
16 Ujian berumah tangga part 3
17 Hadirnya cinta di masa lalu
18 Hadirnya cinta di masa lalu 2
19 Hadirnya cinta di masa lalu 3
20 Hadirnya cinta di masa lalu part 4
21 Hadirnya cinta di masa lalu part 5
22 Hadirnya cinta di masa lalu part 6
23 Hadirnya cinta di masa lalu part 7
24 Hadirnya cinta di masa lalu part 8
25 Hadirnya cinta di masa lalu part 9
26 Hadirnya cinta di masa lalu part 10
27 Hadirnya wanita di masa lalu part 11
28 Hadir nya cinta di masa lalu part 12
29 Hadirnya cinta di masa lalu part 13
30 Hadirnya cinta di masa lalu part 13
31 Perpisahan yang terbaik
32 Hadirnya cinta di masa lalu part 14
33 Hadirnya cinta di masa lalu part 15
34 Kehidupan setelah menjanda
35 Ide gila Riki untuk bisa rujuk kembali
36 Niat merujuk gadis kembali
37 Hal konyol yang di lakukan Riki untuk mendapatkan hati gadis
38 Rahasia di balik kehamilan agnes
39 3 hari menuju hari pernikahan Riki dan Agnes
40 Bukti kebusukan Agnes mulai tercium
41 Acara pernikahan Riki dan Agnes berjalan lancar
42 Kehidupan Riki setelah menikah dengan Agnes
43 Kehamilan Agnes dan proses lamaran anhar dan gadis
44 Ibu menentang hubungan Anhar dan gadis
45 Acara tasyakuran 8 bulanan kehamilan agnes
46 Tasyakuran kehamilan Agnes part 2
47 Ibu mulai dekat dengan keluarga gadis
48 Butuh darah untuk Agnes dan bayinya
49 Hasil test DNA Bayi perempuan riki
50 Agnes masih dendam sama gadis
51 kedatangan ayah biologis Airin
52 Kehadiran ayah biologis Airin
53 Riki dan Tomi mulai berteman dekat
54 Omah tau rahasia yang Agnes sembunyikan
55 Riki mulai curiga
56 ketahuan bermesraan di ranjang
57 Mami melihat rekaman cctv
58 kecewa kedua kali nya
59 Memperebutkan hak asuh
60 Adam sakit
61 Di hadapi dengan pilihan sulit
62 pilihan tersulit
63 Anhar melerai pertengkaran
64 berhasil membujuk mami
65 Solusi dari mami
66 Kabar buruk datang dari anhar
67 cinta pergi dan datang
68 Kelicikan Agnes terbongkar
69 Nasi sudah jadi kerak
70 Mengharapkan yang tak pasti
71 Acara pernikahan gadis
72 kado terindah dari tuhan
73 cobaan setelah menikah
74 Memperrebutkan hak asuh 1
75 Memperebutkan hak asuh 2
76 Memperebutkan hak asuh 3
77 Memperebutkan hak asuh 4
78 Memperebutkan hak asuh 5
79 Memperebutkan hak asuh anak 6
80 sakit tapi tak berdarah
81 Tersimpan tanya di hatinya
82 Ikhlas tapi terluka
83 Hati untuk siapa
84 Tak bisa berbuat apa-apa
85 Tak bisa berbuat apa-apa
86 biarlah berjalan seperti air
87 Aku istri siapa bang ?
88 Omah Masih dendam
89 Di kamar anak
90 Surat gugatan hak asuh
91 Hasil persidangan
92 keluar kota
93 Mendengar kabar
94 Bangunlah sayang
95 Mulai mengetahui kebenaran
96 Aku bisa apa
97 Petunjuk jalan dari riki
98 Mulai merasakan
99 Perjodohan
100 Kabar kehamilan gadis
101 Aku pamit ....
102 Selamat atas kelahiran putra ke 3 nya
103 harapan kosong Agnes
104 Kabar perceraian putrinya
105 Pesan terakhir papa mertua
106 Setelah itu ...
107 Lindungi Abi kami ya allah
108 Apa yang mereka sembunyikan
109 kuatkah aku ?
110 mulai menemukan titik terang
111 Teringat masa masa bersama mu
112 Doa suami yang terkabul
113 Bukti nyata
114 pemakaman
115 cobaan kedua
116 keinginan terakhir abi
117 sosok mertua penyayang
118 Datang kerumah Abi
119 berharap bertemu papa
120 Hadir nya sosok lama
121 Saya putra bapak ?
122 tidak dendam hanya kecwwa
123 Pesan Abi akan selalu di ingat
124 Perkataan yang menyakiti hati umi
125 Apa boleh Ibrahim panggil papa ?
126 Hargai status mu
127 Siapa yang mau jadi janda ?
128 Acara ulang tahun Maryam ke 1
129 Pilihan sulit
130 Adam akan tetap bersama umi
131 keputusan Ainun
132 Angkat kaki dari rumah
133 Berat
134 Bertemu orang baik
135 Khawatiran Ainun
136 Jualan donat
137 Ibrahim jatuh sakit
138 Nenek jahat pergiii sana !
139 Seandainya bisa rujuk
140 Di tolak
141 Hadirnya sosok baru
142 Adu mulut dengan mami
143 Apa masih ada perasaan di antara keduanya?
144 Rencana pertama
145 Memilih menetap di Indonesia
146 Keberhasilan almarhum mendidik anak sambung nya
147 Cerita di pesawat
148 Belum siap
149 kegalauan Arya
150 Restu dari papa
151 Acara pertunangan
152 Bertemu frisly
153 Di toko
154 Berkunjung ke rumah nenek
155 Kisah mereka
156 Pikir pikir dulu
157 Agama itu bukan tempat main main
158 Upaya perjodohan
159 saling menyembunyikan perasaan
160 Pengakuan cinta
161 Proses syahadat frisly
162 Bertemu di masjid
163 Rencana papa
164 Nasi sudah menjadi bubur
165 Perkembangan kondisi frisly
166 mendapat restu
167 keajaiban tuhan
168 Marry me?
169 Keras kepala
170 ke makam almarhum abi
171 Rujuklah kembali ibu
172 mimpi bertemu almarhum suami
173 Bimbang
174 nasehat untuk calon menantu
175 proses pernikahan Adam
176 merasa bersalah
177 Yusufff
178 Bubur Masa lalu
179 kemakam almarhum
180 Jangan terlalu memaksa kan
181 Pertemuan kedua
182 pernikahan gagal
183 Hamil pengobat marah
184 Menjelang pernikahan
185 Ucapan terimakasih
186 Siuman
187 Kabar bahagia
188 Bertemunya dirumah sakit
189 Pertengkaran
190 Dilema
191 ketakutan Ibrahim
192 tamu yang di tunggu
193 penyesalan selalu datang belakangan
194 permintaan maaf
Episodes

Updated 194 Episodes

1
Latar belakang keluarga gadis
2
cinta gadis bercadar
3
Dihadapi pilihan yang rumit
4
kegelisahan riki
5
Lamaran express
6
saya terima nikahnya
7
Hari pertama menjadi istri
8
Riki mulai jatuh cinta
9
Mengambil hati gadis
10
mulai ada benih cinta di hati gadis
11
Rasa cinta semakin kuat
12
Rencana bulan madu
13
Rencana bulan madu (part 2)
14
Ujian berumah tangga
15
ujian berumah tangga part 2
16
Ujian berumah tangga part 3
17
Hadirnya cinta di masa lalu
18
Hadirnya cinta di masa lalu 2
19
Hadirnya cinta di masa lalu 3
20
Hadirnya cinta di masa lalu part 4
21
Hadirnya cinta di masa lalu part 5
22
Hadirnya cinta di masa lalu part 6
23
Hadirnya cinta di masa lalu part 7
24
Hadirnya cinta di masa lalu part 8
25
Hadirnya cinta di masa lalu part 9
26
Hadirnya cinta di masa lalu part 10
27
Hadirnya wanita di masa lalu part 11
28
Hadir nya cinta di masa lalu part 12
29
Hadirnya cinta di masa lalu part 13
30
Hadirnya cinta di masa lalu part 13
31
Perpisahan yang terbaik
32
Hadirnya cinta di masa lalu part 14
33
Hadirnya cinta di masa lalu part 15
34
Kehidupan setelah menjanda
35
Ide gila Riki untuk bisa rujuk kembali
36
Niat merujuk gadis kembali
37
Hal konyol yang di lakukan Riki untuk mendapatkan hati gadis
38
Rahasia di balik kehamilan agnes
39
3 hari menuju hari pernikahan Riki dan Agnes
40
Bukti kebusukan Agnes mulai tercium
41
Acara pernikahan Riki dan Agnes berjalan lancar
42
Kehidupan Riki setelah menikah dengan Agnes
43
Kehamilan Agnes dan proses lamaran anhar dan gadis
44
Ibu menentang hubungan Anhar dan gadis
45
Acara tasyakuran 8 bulanan kehamilan agnes
46
Tasyakuran kehamilan Agnes part 2
47
Ibu mulai dekat dengan keluarga gadis
48
Butuh darah untuk Agnes dan bayinya
49
Hasil test DNA Bayi perempuan riki
50
Agnes masih dendam sama gadis
51
kedatangan ayah biologis Airin
52
Kehadiran ayah biologis Airin
53
Riki dan Tomi mulai berteman dekat
54
Omah tau rahasia yang Agnes sembunyikan
55
Riki mulai curiga
56
ketahuan bermesraan di ranjang
57
Mami melihat rekaman cctv
58
kecewa kedua kali nya
59
Memperebutkan hak asuh
60
Adam sakit
61
Di hadapi dengan pilihan sulit
62
pilihan tersulit
63
Anhar melerai pertengkaran
64
berhasil membujuk mami
65
Solusi dari mami
66
Kabar buruk datang dari anhar
67
cinta pergi dan datang
68
Kelicikan Agnes terbongkar
69
Nasi sudah jadi kerak
70
Mengharapkan yang tak pasti
71
Acara pernikahan gadis
72
kado terindah dari tuhan
73
cobaan setelah menikah
74
Memperrebutkan hak asuh 1
75
Memperebutkan hak asuh 2
76
Memperebutkan hak asuh 3
77
Memperebutkan hak asuh 4
78
Memperebutkan hak asuh 5
79
Memperebutkan hak asuh anak 6
80
sakit tapi tak berdarah
81
Tersimpan tanya di hatinya
82
Ikhlas tapi terluka
83
Hati untuk siapa
84
Tak bisa berbuat apa-apa
85
Tak bisa berbuat apa-apa
86
biarlah berjalan seperti air
87
Aku istri siapa bang ?
88
Omah Masih dendam
89
Di kamar anak
90
Surat gugatan hak asuh
91
Hasil persidangan
92
keluar kota
93
Mendengar kabar
94
Bangunlah sayang
95
Mulai mengetahui kebenaran
96
Aku bisa apa
97
Petunjuk jalan dari riki
98
Mulai merasakan
99
Perjodohan
100
Kabar kehamilan gadis
101
Aku pamit ....
102
Selamat atas kelahiran putra ke 3 nya
103
harapan kosong Agnes
104
Kabar perceraian putrinya
105
Pesan terakhir papa mertua
106
Setelah itu ...
107
Lindungi Abi kami ya allah
108
Apa yang mereka sembunyikan
109
kuatkah aku ?
110
mulai menemukan titik terang
111
Teringat masa masa bersama mu
112
Doa suami yang terkabul
113
Bukti nyata
114
pemakaman
115
cobaan kedua
116
keinginan terakhir abi
117
sosok mertua penyayang
118
Datang kerumah Abi
119
berharap bertemu papa
120
Hadir nya sosok lama
121
Saya putra bapak ?
122
tidak dendam hanya kecwwa
123
Pesan Abi akan selalu di ingat
124
Perkataan yang menyakiti hati umi
125
Apa boleh Ibrahim panggil papa ?
126
Hargai status mu
127
Siapa yang mau jadi janda ?
128
Acara ulang tahun Maryam ke 1
129
Pilihan sulit
130
Adam akan tetap bersama umi
131
keputusan Ainun
132
Angkat kaki dari rumah
133
Berat
134
Bertemu orang baik
135
Khawatiran Ainun
136
Jualan donat
137
Ibrahim jatuh sakit
138
Nenek jahat pergiii sana !
139
Seandainya bisa rujuk
140
Di tolak
141
Hadirnya sosok baru
142
Adu mulut dengan mami
143
Apa masih ada perasaan di antara keduanya?
144
Rencana pertama
145
Memilih menetap di Indonesia
146
Keberhasilan almarhum mendidik anak sambung nya
147
Cerita di pesawat
148
Belum siap
149
kegalauan Arya
150
Restu dari papa
151
Acara pertunangan
152
Bertemu frisly
153
Di toko
154
Berkunjung ke rumah nenek
155
Kisah mereka
156
Pikir pikir dulu
157
Agama itu bukan tempat main main
158
Upaya perjodohan
159
saling menyembunyikan perasaan
160
Pengakuan cinta
161
Proses syahadat frisly
162
Bertemu di masjid
163
Rencana papa
164
Nasi sudah menjadi bubur
165
Perkembangan kondisi frisly
166
mendapat restu
167
keajaiban tuhan
168
Marry me?
169
Keras kepala
170
ke makam almarhum abi
171
Rujuklah kembali ibu
172
mimpi bertemu almarhum suami
173
Bimbang
174
nasehat untuk calon menantu
175
proses pernikahan Adam
176
merasa bersalah
177
Yusufff
178
Bubur Masa lalu
179
kemakam almarhum
180
Jangan terlalu memaksa kan
181
Pertemuan kedua
182
pernikahan gagal
183
Hamil pengobat marah
184
Menjelang pernikahan
185
Ucapan terimakasih
186
Siuman
187
Kabar bahagia
188
Bertemunya dirumah sakit
189
Pertengkaran
190
Dilema
191
ketakutan Ibrahim
192
tamu yang di tunggu
193
penyesalan selalu datang belakangan
194
permintaan maaf

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!