.
.
.
Bandar Udara "Otto Lilienthal" Berlin...
Pesawat yang ditumpangi Audie sudah tiba di Airport waktu dini hari.
Karena tidak ada barang bawaan dan koper Marissa sudah di bawa oleh Maria yang telah menyamar menjadi Marissa.
Audie, Vivian dan James menuju ke Apartment.
Hanya butuh waktu tiga puluh lima menit mereka tiba di sebuah toko roti kecil.
Audie, Vivian dan James turun lalu masuk ke dalam toko roti tersebut.
Toko Roti ini dibuat untuk salah satu akses pintu masuk ke Apartment Audie.
Mereka melewati beberapa pelanggan dan masuk ke bagian dapur.
Semua pelayan dan koki yang berada didapur otomatis menundukkan kepala memberi hormat ketika mereka masuk.
Lalu James menggeser salah satu rak roti. Dan meletakkan telapak tangannya di tembok berwarna putih itu.
Mereka masuk ke dalam lift yang pintunya sudah di bentuk menyerupai tembok.
Untuk membuka akses lift dibutuhkan sidik jari.
Sidik jari yang terdaftar hanya milik James, Vivian dan Audie.
Pintu lift terbuka. Dan langsung terlihat sebuah ruangan yang begitu mewah.
Di dominasi warna putih dan silver. Tampak begitu Elegant.
Lift tersebut terhubung langsung dengan ruangan pribadi Audie. Yang merupakan ruang nonton yang berada di dalam kamar pibadinya. Serta balkon yang bisa melihat keindahan kota Berlin.
Bipp bipp bip
Bunyi suara ponsel James.
Maria yang menyamar sebagai Marissa memberikan informasi kalau dia sudah tiba di lobi Apartment.
"Maria sudah tiba, aku akan membukakan pintu untuknya" ujar James.
"Baik Uncle" jawab Audie yang sudah duduk di sofa.
Sedangkan Vivian sudah berkutat di dapur.
Saat ini James sudah terhubung dengan Maria lewat earphone.
"Saya sudah di lift Tuan" ucap Maria.
"Ok Maria, berpura - pura lah batuk ketika kau menempelkan kartu" balas James.
"Baik Tuan" jawab Maria.
Tingg
Pintu lift pun terbuka. Maria berjalan dan sudah berada di depan pintu.
"Uhukk hukkk" sambil menempelkan kartu palsu.
Pintu pun terbuka. Maria masuk sambil menarik sebuah koper.
"Bagaimana ?" tanya James.
"Semua aman tuan, sesuai rencana" jawab Maria.
"Ok.. Kerja yang bagus Maria" ujar James.
"Thank you kak untuk hari ini" ucap Audie ke Maria.
"Sudah tugas saya, Nona Audie" jawab Maria.
Maria adalah bodyguard pribadi Audie. Yang tadi bertugas menyamar menjadi Marissa sejak di dalam pesawat.
Audie begitu senang memiliki Maria di sisi nya. Dia merasa memiliki seorang kakak perempuan. Karena selisih umur mereka hanya terpaut tiga tahun.
Maria adalah salah satu Bodyguard wanita termuda yang begitu ditakuti di dunia mafia.
"Kalau begitu saya pamit ke kamar untuk membersihkan diri Tuan dan Nona" pamit Maria.
"Iya silahkan" ucap James.
"Uncle.. jadi apartment Marissa yang ini hanya disekat sama tembok itu ya ?" tanya Audie yang masih takjub ketika melihat James memencet sebuah tombol dan tembok yang didepan nya bergeser ke samping.
Lalu mereka masuk ke Ruangan yang berbeda.
Sebuah ruangan yang luasnya hanya seperempat dari luas Apartment Audie.
Apartment sederhana tapi tetap nyaman.
"iyah betul sayang" jawab James dan tersenyum. Lalu kembali ke Apartment yang super canggih.
"woww!!" Audie terperangah kagum.
"ehhh Kak Maria mana??" Audie tersadar Maria sudah berjalan ke kamarnya.
"Ikuuttt kakk" teriak Audie dan menyusul di belakang Maria.
Sekarang Audie sudah berada di dalam kamar Maria yang lumayan luas dan nyaman.
Maria pun masuk ke kamar mandi dan membersihkan diri, lalu mengganti pakaiannya dengan setelan serba hitam.
"Ini Nona pesanannya" ucapan Maria sambil menyerahkan sebuah kantongan persegi.
"Thank you kak!!"
"My pleasure Nona"
Audie pun membuka kantongan tersebut dan tersenyum bahagia melihat isinya.
"Wahh thank you kak! Terbaikkk hehehhe" seru Audie bahagia sambil memakan coklat yang sudah dia buka.
Audie sangat menyukai dark coklat yang dijual di salah satu Outlet di Bandara. Namun tadi dia tidak bisa bergerak bebas untuk membelinya.
Tok tok tok..
"Audie.. Maria.. Sarapan sudah siap" Seru Vivian dari balik pintu.
"Ok Mom" jawab Audie.
"Baik Nyonya" Jawab Maria.
Mereka berdua pun keluar dari kamar menuju ruangan makan di apartment Audie.
(Apartment super canggih itu Apartment Audie dan Apartment Standart itu Apartment Marissa. Biar nanti gak bingung ya 🥰)
"Sini sayang sarapan dulu, simpan dulu coklatnya " panggil Vivian dan mengambil coklat yang masih dipegang Audie.
"Hehehhe Siapp mommy sayang.." jawab manja Audie.
"Ini sarapan kamu Maria"
"Terimakasih banyak Nyonya Vivian" jawab Maria sambil menundukkan kepalanya.
"Uncle sudah sarapan belum??" tanya Audie ke James yang sudah sibuk dengan beberapa dokumen.
"Belum sayang.. Belum dua kali" canda James sambil menengok ke arah Audie.
"Isshhh Uncle!!" gerutu Audie sambil memajukan bibirnya.
"Sudah.. Sudaahh.. Sarapan dulu" Vivian menengahi.
Begitu selesai sarapan. Audie dan Maria menyusul James di ruang tamu.
Sedangkan Vivian membersihkan piring kotor dan meja bar.
"Audie sini sayang" seru James menyuruh Audie duduk disampingnya.
"Ini adalah dokumen kamu untuk besok melapor ke HRD sebagai formalitas" ujar James.
"Baik Uncle"
"Dan mulai besok Maria akan ikut kerja di Perusahan sebagai salah satu Office Girl sesuai rencana" lanjut James.
"Baik Tuan" jawab Maria mengerti.
"Dan ini kunci mobil kamu, di bawah kursi penumpang sudah ada perlengkapan penyamaran kamu. Cukup tekan tombol yang di bawah kursi pengemudi" seru James.
"Mobilnya di parkiran basement luar.." lanjut James.
"Ok uncle!" ucap Audie sambil menganggukkan kepala.
*****
Ferdily Corporation..
Ferdily Corporation adalah Perusahan yang didirikan Oleh Ferdinand. Ferdily artinya Ferdinand Lily. Penggabungan dari kedua nama mereka.
Dan sekarang Ferdily Corporation sudah di bawah kepemimpinan anaknya Alexavier Ferdinand.
Tok tok tok
"Tuan Alex.. Nona Siska sudah ada di luar" ucap asistent pribadi Alex.
"Suruh masuk" seru Alex.
Seorang wanita yang cantik masuk ke dalam ruangan Alex.
"Hai Alex.."sapa Siska.
"Hmm..ada perlu apa?"jawab Alex menghiraukan sapaan dari Siska.
"Mau makan siang bareng kamu Lex" ujar Siska dengan nada mendayu - dayu.
"Kalau tidak ada urusan penting silahkan keluar.. "Ucap Alex gerah dengan cara bicara wanita di depannya.
"Isshhhh...!!!" Siska menghentakkan kakinya dan berjalan keluar.
"Ckckckc bikin pusing!!!" seru Alex begitu pintu tertutup. Dan memencet intercom.
"Iya Tuan Alex?" sapa suara di seberang.
"Masuk Tom" ujar Alex singkat dan menutup interkomnya.
Tak lama kemudian, Tommy masuk ke ruangannya.
"Ada apa Tuan Alex ?" tanya Tommy.
"Duduk !!!" ketus Alex.
Tommy pun mengikuti perintah atasannya dan duduk di sofa besar yang berwarna hitam.
"Brengsek kau Tom!!" maki Alex.
"..." Tommy hanya diam melihat Alex.
"Ulat keket begitu kamu biarkan masukk!" kesal Alex.
Ketawa Tommy pun pecah tak tertahan.
"Hahahahha.... Hahhahahah... Hahahhaha"
"Sorry sorry... Aku kirain Bos besar Alexavier membutuhkan belaian" goda Tommy lagi.
Alex hanya memicingkan matanya melihat Tommy.
Tommy adalah sahabat Alex. Jadi apabila tidak ada orang mereka akan berbicara santai seperti ini.
"Hmmm bagaimana kalau kita ke club malam ini?"saran Tommy.
"Boleehh.. !!" jawab Alex mengiyakan.
"Ok lets party dude!!" sorak Tommy.
Alex hanya menggeleng pelan kepala nya melihat tingkah sahabatnya ini.
****
Di apartment Audie sudah bersiap - siap dengan gaun malam nya yang indah.
"Mom.. Uncle.. Audie pergi ya..!!" pamit Audie.
"Bersenang-senanglah sayang..kamu begitu cantik" puji Vivian melihat Audie.
"Pastinya mom .."ucap Audie dan memainkan alisnya naik turun.
"Have fun sayang.."Seru James.
"Ok uncle!! Byee..!"
❤❤❤❤❤
Wah wah... Neng Audie mau kemana ya 😍
.
.
Jangan lupa Like, Komentar dan Klik favorit biar gak ketinggalan notif ya 🥰😘
Jangan lupa sekuntum mawar buat mama biar semangat nge-halu.
sarangee 😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 148 Episodes
Comments
Julio Stevaning
wow apartment super canggih
2022-12-02
1
Mientje Bajak
hati2 ketemu pangeran ganteng
2022-11-18
1
❄️ sin rui ❄️
tenang thorr aku gak bakal bingung baca novel mu, karna aku sering baca novel lain yg lebih rumit dari ini tapi aku ok ok aja
2022-11-12
1