"Hmmm..." gumam Audie ketika melihat foto dan membaca profil Alexavier.
Profil Alexavier Ferdinand
Seorang pengusaha muda yang terbilang di kagumi di kota Berlin
Di usianya yang baru beranjak 27 tahun, Sudah mendapatkan banyak prestasi di dunia bisnis.
Tidak pernah terlibat skandal, mau segala sesuatu yang dia hasilkan harus sempurna.
Tidak mengenal kata gagal.
Sangat tegas dalam urusan pekerjaan.
Memiliki karakter yang sangat tertutup.
Alexavier merupakan pria penggila kerja.
Memiliki asisten pribadi yang merupakan sahabatnya sejak di bangku SMA bernama Tommy.
(Hanya ini yang uncle dapatkan 😋 yang lainnya silahkan Audie cari sendiri..)
"Ihh.. Uncle.. Apaan ini yang di bawah hahahha" tawa Audie begitu selesai membaca profil Alexavier.
"Hehehehhe.. Peace !" jawab James dan mengangkat kedua jarinya.
"Gimana sayang ?" tanya Vivian.
"Hmm ganteng mom.." jawab spontan Audie yang masih menatap foto Alexavier.
"Hahahahahha..." spontan James dan Vivian tertawa mendengar jawaban Audie.
"Ehhh..hehhehe" malunya Audie sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Maksud mommy.. Bagaimana karakter Alexavier menurut kamu?? Bisa kamu hadapi ?" lanjut Vivian menjelaskan maksud pertanyaan nya.
"Hmmm harus bisa mom ! Tenang aja!" jawab Audie dengan pedenya.
"Ok.. Kamu duluan sayang masuk dan cek in, nanti uncle dan mommy kamu menyusul 15 menit kemudian" ujar James begitu mereka tiba di bandara.
"Ok uncle!" jawab Audie dan menjijing tas tangannya yang lumayan muat banyak dan satu buah koper berwarna silver.
Karna semua keperluannya yang lain sudah tiba duluan di apartment Audie di Berlin.
Mereka bertiga pun jalan terpisah. Melakukan cek in terpisah. Dan duduk terpisah di ruang tunggu menunggu keberangkatan.
----
Di Kediaman Ferdinand
"Alex.." panggil Ferdinand.
"Yes Daddy ?"
"Ini Sekretaris pribadi kamu,," ucap Ferdinand dan memberikan sebuah map coklat ke Alex.
"Ok Dad.." Alex pun membuka map coklat tersebut. Dan membaca profil sekretaris pribadi terbarunya nanti.
"Daddy tidak salah pilih?" ragu Alex dan menaikkan satu alisnya begitu melihat foto Marissa.
"Tidak!" jawab Ferdinand dengan tegas.
"Hmm baiklah. Profilnya juga sangat menjanjikan. Mari kita lihat hasil kerjanya..." putus Alex.
"Tapiii apabila dia melakukan kesalahan Alex berhak untuk memecatnya. Ok Dad??!" tawar Alex yang masih ragu dengan Sekretaris barunya.
Karena Alex tidak mau menilai hasil kinerja lewat penampilan.
"Ok Son! Lets see ! Dan daddy yakin.. Daddy tidak salah pilih!" jawab Ferdinand mantap penuh keyakinan.
"Baiklah.. Dad.. By the way Mommy dimana ?" ujar Alex sambil berjalan menuju kamarnya di lantai dua.
"Mommy disini sayang.." ujar Wanita paruh bayah yang masih begitu cantik keluar dari ruangan dapur.
"Hai mom.." balas Alex dan mengecup kedua pipi Lily.
"Bersihkan diri dan kita makan malam, mommy buat makanan kesukaan kamu" ucap Lily.
"Ok mom.. Thank you" Alex pun melanjutkan masuk ke dalam kamarnya sambil memegang map coklat tadi.
Begitu selesai mandi dengan air hangat.
Alex berpakaian dan kembali turun ke ruang makan untuk makan bersama ke dua orang tuanya.
"Masakan mommy yang terbaik " gombal Alex begitu menghabiskan semua makanan diatas piring nya.
"Makanya cari istri juga, biar ada yang bisa masakin" ucap iseng Ferdinand.
"Iyah sayang.. Kapan kamu kenalin menantu mama ?" sambung Lily.
"Jiahh.. Mau kenalin menantu.. Pacar aja gak punya momongan..!" ujar Alex santai.
"Fokus Alex saat ini tuh Karir Alex dan mengembangkan usaha papa sampai ke Negara Asia" seru Alex lagi.
"Hmm good job , semoga kamu dapat wanita yang baik seperti Momny kamu" ucap Ferdinand lagi.
"Amiiin" ucap Alex dan Lily bersamaan.
Mereka bertiga pun tertawa bersama.
Makan malam yang penuh keceriaan dan kasih sayang.
Alex di didik oleh Ferdinand dan Lily menjadi sosok yang bijaksana, menghargai kepada yang lebih tua.
Menjadi sosok yang perhatian dan penyayang. Tidak sombong, dan tidak melihat orang dari status.
****
Kembali ke Audie...
Sekarang Audie, Vivian, dan James duduk berdampingan di kelas bisnis.
Hanya mereka bertiga di dalam kelas bisnis dan empat orang pengawal.
James membeli semua kelas bisnis agar mereka bisa leluasa berbicara.
Dan James dengan sengaja membeli tiket atas nama Marissa di kelas ekonomi. Dan Audie di kelas bisnis. Agar mereka bertiga bisa tetap membicarakan strategi mereka untuk kedepannya.
Jadi pengawal Audie yang duduk di kelas ekonomi menggantikan Marissa.
Manfaatnya untuk mengecoh dan dengan sengaja memberikan informasi terbuka ke David. Marissa terbang ke Berlin menggunakan penerbangan ini.
"Pegal juga mom pake kacamata ini" ujar Audie sambil melepaskan kacamatanya dan merapikan rambutnya seperti semula.
"Sabar ya sayang..kamu tetap cantik walaupun menggunakan kacamata itu.. Hehehhe " ucap Vivian dan menyapu lembut pipi kanan Audie dan membantu Audie merapikan rambutnya.
Karena perjalanan ini membutuhkan waktu yang lumayan panjang. Audie bisa mengistirahatkan tubuhnya.
"Audie ini card untuk Apartment kamu selama di Berlin, semuanya sudah beres .. " Seru james sambil berjalan ke arah Audie memberikan amplop yang berisi card apartement dengan tingkat keamanan yang super canggih.
"Ok uncle.. Uncle duduk di tempat Audie. Audie mau pindah ke tempat mommy" Audie berdiri dan memutar menuju kursi Vivian lalu duduk di samping Vivian.
"Thank you sayang" ucap James dan duduk di kursi yang kosong.
"Dan ini denah apartement kamu"James melanjutkan penjelasannya.
"Wow.. Ini sungguh luar biasa Uncle!!!" seru Audie melihat denah 3D Apartement di layar macbook yang akan dia tinggali. Dia begitu takjub dengan gambar didepannya.
"Baru kali ini aku lihat apartment secanggih ini uncle!!" seru Audie.
"Iyah sayang, Uncle James sudah membangun Apartment khusus untuk kamu sejak dua tahun lalu" kata Vivian mengingat bagaimana James pulang balik Rotherham - Berlin untuk mengawasi langsung pembangunan ini.
"Uncle senang kalau kamu menyukainya.."ucap James tulus.
"Tentu saja Uncle, ini sungguh luar biasa!!" seru Audie begitu bahagia. Dikelilingi oleh orang - orang yang menyayangi nya dengan tulus.
"Thank you so much!!! I love uncle !! " Audie berdiri dan mengecup pipi kiri dan kanan James di seberang sana.
"Eh hmm eheemm.. " sela Vivian.
"Hahahhaa.. I love you too mommy" ucap Audie dan memberikan kecupan bertubi - tubi ke wajah Vivian.
"Astagaaaa... Hahhahaha... I love you too sayang" seru Vivian begitu bahagia melihat Audie yang tertawa bahagia dan menyayangi nya seperti Mama kandungnya.
James yang melihat dua wanita didepannya tertawa bahagia hanya bisa tersenyum ikut bahagia.
James dan Vivian melanjutkan penjelasan tentang Apartment yang begitu rumit untuk Audie.
Begitu Audie susah mengerti dengan cara kerja semua alat dan kode rahasia di apartement Audie.
James pun menjelaskan nanti pada saat keluar dari pesawat dan bandara.
Audie tidak perlu berganti pakaian menjadi Marissa. Karna akan di gantikan oleh Maria.
Setelah makan siang, Audie memilih untuk tidur mengisi energinya.
******
Terimakasih sudah membaca kisah Audie
Mohon bantuan Dengan Komentar, Like, dan jangan lupa klik Favorit 🥰
Gimana menurut kalian ? 😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 148 Episodes
Comments
Ika Sulistyarini
letemu bapak yg jahatz, blz sampai tuntas audieee ga da kata maaf atau kasian dah
2024-01-06
0
Julio Stevaning
ih ada ya bapak yang jahat banget 😠,,
2022-12-02
1
Mientje Bajak
aku sangat menyukai karya mama, asyik ada tegangnya, karakter audy jangan cepat ketahuan
2022-11-18
1