Bagas pun hanya bisa bingung dengan kata kata ayahnya dan om Fateh.
Akhirnya pak Zaka menceritakan kepada Bagas bagaimana semua ini bisa terjadi.
Ternyata sebelum anaknya mempunyai tanda gagang kujang tersebut ayahnya menunjukkan kepada Bagas bahwa ia juga memiliki tanda yang sama namun tanda yang di miliki ayahnya itu sudah sempurna.
"Kak tanda ini hanya di miliki oleh orang orang tertentu saja seperti ayah dan sekarang kamu menjadi salah satu orang yang terpilih untuk menjadi seorang titisan raja." ujar pak Zaka menjelaskan semuanya kepada Bagas.
"Ta-tapi kan yah... ayah gk pernah bilang sama aku kalau ayah seorang titisan raja juga" ucap Bagas dengan raut muka yang masih heran.
"Betul kak ayah tidak pernah menceritakan ini semua ke kamu ayah akan menceritakan ini semua kepada salah satu anak ayah yang sudah menjadi calon penerus ayah...., dan kamulah yang cocok untuk menjadi penerus ayah." ucap pak Zaka untuk menjelaskan kembali kepada Bagas.
"Terus aku harus bagaimana yah menjalani semua ini?" tanya Bagas dengan muka yang sedikit mengkerut.
"Kan ada om Fateh, dia titisan penjaga sang raja seperti maung Bodas." ucap sang ayah.
"Kamu akan belajar untuk mengendalikan dirimu dari hawa menyerang orang lain yang di keluarkan dari kekuatan besar tersebut." kata pak Zaka sembari menoleh kearah om Fateh.
"Baiklah yah, kalau ini sudah menjadi takdirku izinkan aku pergi bersama dengan om Fateh untuk belajar ilmu Kanuragan." ujar Bagas dengan tatapan yang tegas.
"Silahkan putraku silahkan, pulanglah kemari jika engkau sudah bisa menjadi seperti ayah." ucap pak Zaka sambil sedikit menantang.
Setelah sang ayah merestui kepergian putranya, kini Bagas harus meminta restu dari Ibu nya.
"Mah... aku harus pergi untuk beberapa tahun bersama om Fateh." kata Bagas dengan raut wajah sedikit sedih karena akan jauh dari Ibunya.
"Mamah sudah tau semuanya nak, pergilah bersama om Fateh dan segeralah pulang ketika engkau telah menguasai semuanya." ucap ibundanya.
Akhirnya Bagas dan om Fateh pun pamit pergi kepada kedua orang tua Bagas.
Di dalam perjalanan Bagas menanyakan bagaimana om Fateh bisa tau kalau Ayahnya itu titisan dari seorang raja.
"Om gimana caranya om Fateh tadi bisa kenal langsung dengan ayah?" tanya Bagas dengan penuh rasa penasaran.
"Oh... gampang itu, om melakukan kontak batin dan berkomunikasi melalui kebatinan om dengan ayahmu, jadi dari situ kami mulai saling mengenal." jawab om Fateh.
Sedikit perbincangan singkat di dalam perjalanan, mereka pun sampai kerumah Om Fateh yang cukup mewah.
Om Fateh pun menyuruh istirahat kepada Bagas karena sudah larut malam dan memesan agar ia bangun pagi jam 4 subuh.
"Gas kamu jangan tidur larut malam yah,soalnya nanti kita jam 4 subuh mau melaksanakan salat subuh dahulu." ucap om Fateh kepada Bagas.
"Siap om, aku udh pasang alarm kok." jawab Bagas dengan sedikit semangat.
"Haduh aku gk biasa bangun pagi-pagi kan aku kan sering bangun jam 8-9 pagi, bagaimana aku bisa bangun jam 4 subuh?" gumam Bagas di dalam hatinya.
Sekitar pukul 20.00 WIB. Bagas sudah mulai terlelap dalam tidurnya.
Namun dalam mimpinya ia mendapat mimpi yang cukup aneh, yaitu mimpi bertemu kepada ayahnya dengan menggunakan jubah seorang raja yang sangat berwibawa.
Ia pun di suruh berlutut dan tiba-tiba oleh Raja tersebut ia di berikan sebuah mahkota dan tanda di punggung nya mulai sedikit bersinar.
Pukul 04.00 pun telah tiba dan alarm di kamar Bagas pun berbunyi nyaring yang membuat Bagas terbangun dari tidurnya.
"Haduh berisik banget sih" ucap Bagas sambil melihat Jam nya.
"Waduh udh jam 4 nih, aku harus cepat bersiap-siap untuk salat subuh dengan Om Fateh." gumam Bagas.
Setelah selesai melaksanakan salat subuh berjamaah dengan om Fateh, pelatihan awal pun dimulai.
Pelatihan awal ini bertempat dibelakang rumah Om Fateh.
"Bagas kamu duduk di atas batu tersebut, kamu harus melakukan semadi untuk mengontrol emosi mu, jangan berbicara kepada siapa pun itu, kamu harus melakukan itu selama 2 hari 2 malam Bagas." perintah om Fateh
Bagas pun hanya mengangguk dan mematuhi perintah dari om Fateh.
Semua berjalan baik baik saja sampai ketika di malam pemuncak semadi Bagas ia hampir gagal karena dirinya hampir toxic karena di tongolin di depan mukanya sesosok pocong.
Namun karena Bagas telah menjalankan semedinya itu akhirnya ia bisa mengatur emosinya dan tetap tenang menghadapi semua ujian tersebut.
Dengan kejadian itu banyak makhluk makhluk astral yang mulai berdatangan untuk menggagalkan semadi Bagas, namun dengan tekat yang kuat Bagas bisa melewati semuanya sampai di ke esokan harinya.
"Selamat Bagas semadi kamu kali ini berhasil dan om percaya kamu bisa melakukan semuanya dengan baik."
dengan keberhasilan tersebut tanda di punggung Bagas pun bereaksi dengan menunjukkan sedikit lengkungan besi tajam kujang.
Kemudian Bagas ikut makan bersama keluarga Om Fateh.
om Fateh mempunyai seorang anak gadis yang seumuran dengan Bagas.
Dan gadis itulah yang selalu menggantikan tugas dari Ibunya yang sudah wafat 3 tahun yang lalu.
"Wah om makanannya enak sekali,bahkan mirip dengan masakan ibuku,tapi masih enak masakan ibuku lah om hehe." ucap Bagas dengan mulut yang penuh dan sedikit meledek.
"Ah bisa aja kamu Gas, ini kan yang masa anaknya om masa disamain sama Mamahmu." jawab om Fateh dengan sedikit meledek kembali ke Bagas.
"Owh... yang masak semua ini kamu yah?... siapa namamu?." tanya Bagas kepada putri om Fateh.
"Na-namaku Sintia." jawab putri om Fateh dengan malu-malu.
"Owh... Bagus sekali namamu, salam kenal aku Bagas." ucap Bagas dengan penuh gaya.
"Aku sudah tau siapa kamu, selama kamu semadi ayahku sudah memberi tahu semuanya." jawab putri om Fateh dengan judes.
Hehe di sini ternyata putrinya om Fateh itu gk cuman malu-malu ternyata ia juga seorang yang judes xixixi.
Seusai makan pagi tersebut Bagas mengikuti semua kegiatan kegiatan om Fateh, mulai dari mencuci motor antiknya om Fateh, memberi makan seekor burung kakak tua milik mendiang istrinya.
Sampai ketika Om Fateh memberi tahu Bahwa itu adalah tahap pembuka yang telah Bagas lakukan.
"Bagas kamu baru saja menyelesaikan tahapan pembuka, kamu jangan sombong akan segalanya, gunakan kekuatan mu itu untuk membela yang lemah, jangan engkau salah gunakan kekuatan itu Bagas." ucap om Fateh yang mengingatkan Bagas.
"Baik om." jawab Bagas.
Bersamaan dengan Bagas menyelesaikan tahap pembukanya semua pendekar beraliran ilmu hitam sudah mendapatkan pertanda bahwa telah terpilih seorang pemuda laki² yang telah menjadi keturunan dari seorang raja yang sakti mandraguna.
Mereka ingin mendapatkan kekuatan dengan cara membunuh titisan tersebut dan mengambil kekuatan milik Bagas.
Om Fateh pun sudah mendapatkan firasat yang buruk dan ia segera memberikan penghalang gaib agar orang yang berniat buruk kepadanya tidak dapat memasuki rumahnya bahkan untuk melihatnya saja tidak bisa.
Kemudian om Fateh mulai memberitahukan bahwasanya 3 Hari lagi Bagas harus memulai tahap pertamanya.
#Next part 06.
Saya tidak bosan mengingatkan untuk teman-teman semua agar mensupport saya sebagai penulis kisah ini untuk segera menamatkan kisah dari Bagas seorang titisan raja.
Terima kasih and see you next time.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments
Hartati
keren lanjutka
2022-02-08
2
Hartati
Penasaraan nih sama kelanjutannya,ditunggu eps selanjutnya
2022-02-08
2