#Part 2.
Semua berjalan baik baik saja sampai ketika mereka berdua melintasi daerah sebut saja Pancoran, mereka berkendara dengan kecepatan normal, namun dari belakang terdapat sebuah angkot ugal ugalan yang menabrak kakak beradik tersebut hingga motornya hancur rinsek.
Sang adik mengalami luka patah tulang akibat terpental dari sepeda motor dan terbentur trotoar pengguna jalan.
Namun dengan sangat mengejutkan kakaknya tersebut tidak mengalami luka cedera sedikit pun padahal dia habis terbentur aspal dan celana panjangnya robek.
Ketika Bagas mulai sadar kalau adiknya tidak ada dengannya lantas ia berbalik badan dan ternyata adiknya terdapat di dekat trotoar dan sedang terbaring lemas dan mengerang kesakitan akibat patah tulang dibagian tangan.
Bagas segera menghampiri adiknya yang sudah mulai setengah pingsan karena tak kuasa menahan rasa sakitnya.
"Kak...sakit banget..." Ucap Akbar dengan menahan kesakitan.
setelah mengatakan tersebut Akbar jatuh pingsan dipangkuan sang kakak.
🗣️ flashback sebentar, ketika sudah menabrak pengendara motor, supir angkot tersebut ingin melarikan diri namun sempat di hadang oleh pengendara motor dan satu mobil.
Lanjut.
Bagas meminta tolong kepada salah seorang pengguna jalan untuk menelepon ambulance agar adiknya segera mendapat pertolongan pertama.
Setelah meminta tolong Bagas kemudian menoleh kearah mobil angkot yang terhalang blokade pengguna jalan lain.
Bagas langsung menghampiri sang sopir dan berkata.
"Woi lu punya mata gk sih klo bawa angkot tuh hati-hati noh liat adik gua pingsan dan tangannya patah!!" ucap Bagas dengan nada kesal
"Lah kok situ nyalahin saya sih kan saya gk salah, lagian juga situ yang menghalangi jalan saya, jadi bukan salah saya kalau saya menabrak kalian." cibir sopir angkot tersebut.
Sang kakak pun makin geram dan marah!!!
"Maksud lo apaan hah? jelas jelas gw di jalan yang bener dan lo yang nyerobot jalur sepeda motor!!!, sekarang lo harus tanggung jawab sama adik gw" kata Bagas dengan nada semakin tinggi.
"Enak aja gw harus tanggung jawab sama adik lu, lu yang salah gw yang bayarin pengobatannya." jawab sopir Angkot tersebut dengan angkuh dan sombong.
Akhirnya Bagas pun tersulut emosinya dan seketika dia terlihat pandangannya kabur dan hasrat ingin membunuh sopir angkot tersebut semakin tinggi.
Dan perkelahian antara Bagas dan sopir angkot tersebut tidak terhindari lagi.
Ketika Bagas terkena pukulan yang telak di ulu hatinya dia seperti orang dirasuki sesuatu.
Ternyata benar saja, ketika Bagas menyerang kembali terlihat perbedaan dari Bagas dan Bagas tampak lebih mendominasi perkelahian tersebut.
Sampai akhirnya sopir angkot tersebut kalah dan ingin di bunuh oleh Bagas, lantas pengguna jalan yang lain melihatnya langsung melerai keduanya.
Sopir angkot tersebut langsung di amankan dan Bagas masih terus mengamuk membabi buta menyerang penggunaan jalan yang memisahkan ia dengan sopir angkot tersebut.
Ada 5 orang pengguna jalan yang memegangi badan, kedua tangan dan kedua kaki Bagas, namun tetap saja dengan mudah Bagas melepaskan pegangan mereka yang terdiri dari badan besar dan kuat.
Kebetulan komunitas motor yang sedang melintasi area kejadian tersebut, ketua komunitas motor merasakan aura yang sangat unik dan menakutkan, lantas ketua tersebut melihat seorang pemuda dengan kekuatan over power, karena ketua komunitas motor tersebut memiliki indra ke-6 dia mengetahui apa yang ada di dalam tubuh pemuda (Bagas) tersebut.
Dan kemudian ketua komunitas motor tersebut meminta untuk melepaskan Bagas yang sedang dipegangi oleh pengguna jalan lainnya.
Dan langsung ketua tersebut berlutut dan berkata.
"Mohon ampun Kanjeng Prabu, hamba memohon izin untuk Kanjeng Prabu meninggalkan tubuh pemuda ini dan hamba sudah tau bahwasanya pemuda ini adalah titisan Kanjeng Prabu, maka hamba akan mendidiknya agar ia dapat menggunakan kemampuannya untuk membela yang lemah, sekali lagi mohon ampun Kanjeng Prabu telah memerintahkan Kanjeng Prabu untuk keluar." kata ketua komunitas motor tersebut
"Baiklah aku akan meninggalkan tubuh cucuku ini, aku percayakan cucuku untuk engkau didik supaya dapat mengeluarkan kekuatan sejatinya" Bagas menjawab dengan nada berat dan berwibawa.
Dan seketika asap putih dari kepala Bagas pun keluar dan setelah itu kesadaran Bagas berangsur-angsur memulih.
🗣️ Flashback again "ketika Bagas berkelahi dengan sopir angkot yang arogan tersebut datang ambulance yang membawa Akbar kerumah sakit untuk mendapat perawatan intensif."
Lanjut!!!
Setelah Bagas sadar ia langsung mencari adiknya, kemudian ketua komunitas motor tersebut menenangkan Bagas dan berkata.
"Wahai anak muda siapa namamu?" ucap ketua komunitas motor itu
"A-aku Bagas, di-di mana adikku?" ucap Bagas dengan kebingungan dengan apa yang terjadi.
"Owh Bagas namamu, tenang saja aku sudah mendapat informasi bahwa adikmu telah di bawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapat perawatan" ucap ketua tersebut sembari menenangkan Bagas.
"Owh..., dan om siapa?" tanya Bagas kepada ketua komunitas motor tersebut.
"Nama om Muhammad Fateh, kamu bisa memanggilku om Fateh." jawab ketua komunitas motor itu kepada bagas.
"Owh iya om Fateh salam kenal." ucap Bagas dengan mulai sedikit memahami situasi.
Setelah sedikit salam perkenalan antara om Fateh dan Bagas, om Fateh kemudian mengajak Bagas agar menyusul adiknya yang berada di rumah sakit.
sesampainya di rumah sakit Bagas langsung menanyakan perihal adiknya kepada resepsionis.
"Permisi Bu!!!, saya mau tanya gimana keadaan adik saya?" tanya Bagas tergesa gesa.
"Mohon maaf mas, anda sedang mencari siapa?" jawab seorang resepsionis dengan nada bingung.
"Waduh... gua lupa kan pasti banyak pasien di sini" gumam Bagas di dalam hatinya.
"I-itu Bu adik saya yang bernama Akbar, korban kecelakaan pengemudi ugal-ugalan di jalan." Ujar Bagas.
"owh.... Pasien itu, dia sedang berada di ruang IGD, lagi di periksa oleh dokter." jawab resepsionis dengan muka datar.
"Baiklah Bu, terima kasih atas informasinya." ucap Bagas dengan muka sedikit khawatir dengan kondisi adiknya.
Berbekal informasi dari resepsionis Bagas dan om Fateh segera menuju ruang IGD.
Hampir setengah jam mereka menunggu, dan akhir dokter yang menangani Akbar pun keluar dan langsung melontarkan pertanyaan kepada Bagas dan om Fateh.
"Anda keluarga atau kerabat dari pasien?" tanya dokter tersebut kepada keduanya.
"Ya saya kakaknya dok" ucap Bagas dengan terburu-buru.
"Dan anda siapanya pasien ini pak?" tanya dokter kepada om Fateh.
"Saya tadi yang menolong Bagas, kakak dari pasien Akbar." ucap om Fateh kepada dokter.
"Baiklah kalian berdua ikut ke ruangan saya." ajak dokter tersebut kepada keduanya.
Om Fateh dan Bagas pun hanya bisa mengikuti dokter tersebut menuju ke ruangannya.
#Next part 3
Aku gk bosan mengingat kan kalian agar mendukung aku di novel ini dan mendukung aku di novel kedua milik ku, dengan cara like dan tambahkan ke novel favorit kalian yah.
Terima kasih wahai para pembaca novel ini.
See you next time gaes hehe.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments
🏚️🆒ᴵᶜᵉʷᵒˡᶠ👏 ⍣⃝కꫝ🎸
Seru thor nanti lanjut baca lagi
2022-03-25
0
🏚️🆒ᴵᶜᵉʷᵒˡᶠ👏 ⍣⃝కꫝ🎸
Kwekekekk Bagas emang nih RS pasiennya cm satu apa ya
2022-03-25
0
🏚️🆒ᴵᶜᵉʷᵒˡᶠ👏 ⍣⃝కꫝ🎸
nah calon guru supranatural mu itu gas
2022-03-25
0