Seafood ikan asin

Selesai mandi dan juga sudah berpakaian. Darren langsung mencari orang rumah tapi tak ada siapapun di rumah itu. Darren melangkahkan kakinya ke luar rumah dan hanya ada Dira yang ada di rumah. Darren menghampiri Dira yang tengah membaca novel, Darren berdiri menghadap Dira, lalu Dira mendongakkan kepalanya.

"Eh, cewek burik. Buatkan gue makan!" titah Darren seraya berkacak pinggang.

Dira mendengus karena di panggil cewek burik, "Dengar ya, namaku DIRA. Bukan cewek burik!" ucap Dira kesal.

"Terserah gue, mulut-mulut gue! Emang kenyataan kamu cewek burik dan satu lagi, yaitu kamu pendek. Kayaknya waktu pembagian kecantikan dan tinggi badan kamu nggak pernah datang ya? Makanya kamu burik dan pendek!" Hina Darren tanpa rasa bersalah.

Ingin rasanya Dira mencekik lelaki yang sedang berdiri di hadapannya, dengan kesal Dira langsung berdiri dan menatap tajam mata coklat milik Darren.

"Kenapa?" tanya Darren bingung.

"Kenapa kamu bilang! meskipun aku pendek tapi banyak yang suka sama aku!"

"O ya? berarti pemuda di desa ini semuanya katarak. Nggak bisa bedain mana cewek cantik sama cewek burik." ucap Darren Santai.

Kini, kekesalan Dira semakin bertambah. Lelaki di hadapannya ini benar-benar sudah membuat seorang Dira naik pitam. Karena kesal Dira langsung menginjak kaki Darren dan melangkah meninggalkan Darren sendirian di rumah.

"Eh, Lo mau kemana?" teriak Darren.

Tapi Dira tak menyahutinya, rasa kesal lebih mendominasinya. Pada akhirnya Darren mengikuti langkah Dira dan mensejajari langkah kaki Dira.

"Ngapain kamu ikut!" ketus Dira tanpa menengok.

"Kenapa? lagian Lo harusnya nyediain makan buat gue malah pergi," sergah Darren. "Gue itu laper."

"Kalau laper ya tinggal makan!"

"Gue nggak mau makanan kampung, gue maunya makan seafood," jelas Darren." Lagian di rumah nggak ada orang yang bisa di mintai masak buat gue."

Dira berhenti melangkah dan menengok menatap wajah Darren yang sombongnya minta ampun.

"Kamu mau makan sama seafood?" tanya Dira.

"Iya...." angguk Darren cepat.

"Oke, aku akan buatkan makanan yang kamu mau."

"Ya sudah cepetan, gue udah lapar banget nih," ucap Darren seraya memegang perutnya yang sedari tadi sudah berdendang ria.

"Lebih baik kamu tunggu di rumah, aku mau belanja dulu ke warung."

"Oke, tapi jangan lama-lama," pinta Darren dan Dira pun mengangguk.

Darren kembali ke rumah sedangkan Dira melanjutkan langkahnya ke arah warung untuk membeli bahan makanan.

Darren merengut kesal menunggu Dira di rumah, tapi yang di tunggu-tunggu tak tampak juga. Apa lagi perutnya sudah berteriak ingin segera di isi.

"Nih bocah kemana lagi, lama bener sih," gerutu Darren.

Tidak lama Dira datang membawa kresek hitam di tangannya dan melewati Darren yang tengah melototi dirinya, tapi Dira tidak memperdulikannya dan Dira tetap melanjutkan langkahnya ke dapur.

Dira meletakan kresek di atas meja dan mengeluarkan bahan masakannya. Darren mengernyitkan dahinya saat melihat apa saja yang di beli oleh Dira.

"Ini apaan? terus ini daun apa? ini terasi buat apa? dan ini untuk apa? nah ini ap--"

Brak

Darren terlonjak kaget karena Dira menggebrak meja dan menatapnya horor.

"Eh, bule tengik, bisa diem nggak sih! aku tuh mau masak bukan kuis tanya Jawab. Sana pergi dari sini, ganggu aja." Kesal Dira karena Darren tak henti-hentinya menanyakan hal yang menurutnya tak penting.

"Kalau mau masak ya masak aja, nggak usah menggebrak meja juga kali. Cepat masaknya, aku udah kelaparan dari tadi."

"Ya udah, sonoh ngapain masih berdiri di sini! mengganggu pemandangan saja."

"Ya iya, jangan lama-lama," lanjut Darren.

Darren kembali ke depan dan Dira segera memasak, sekitar setengah jam Dira menyelesaikan masakannya dan kini Dira sudah menyusun masakannya di atas meja dengan senyum puas.

"Eh bule tengik, makanannya sudah siap!" panggil Dira.

Dengan cepat Darren melangkah ke dapur dan segera duduk. Darren menautkan kedua alisnya saat melihat menu makanan yang tersaji di hadapannya dan melirik ke arah Dira yang tengah berkacak pinggang dengan satu tangannya, lalu Darren kembali menatap masakan yang ada di meja yaitu ikan asin, daun singkong rebus, sambal terasi dan juga tempe goreng.

"Mana menu seafoodnya?"

"Ini...." tunjuk Dira cepat

"Ini!" pekik Darren seraya mengangkat ikan asin, " Lo tau kan menu seafood itu apa saja?" geram Darren.

"Tau lah!, tapi ... kalau di sini itu seafood itu ya kaya ini."

"Ini bukan seafood namanya o*on!"

"Eh, dengar ya. Situkan cuman numpang di sini dan aku sudah ikhlas memasak untuk kamu, jadi tinggal makan nggak usah banyak omong. Paham!"

Darren mendengus kesal, karena sudah sangat lapar, Darren tak menimpali omongan Dira. Darren segera mengisi piringnya dengan nasi dan menggambil ikan asin dan tempe yang sudah di masak oleh Dira.

Darren memejamkan matanya saat mengunyah ikan asin, sedangkan Dira tersenyum puas karena sudah berhasil mengerjai Darren.

Makan tuh menu seafood ikan asin.

Terpopuler

Comments

Nur Lizza

Nur Lizza

🤣🤣🤣🤣🤣sefoot ikan asin pling enk tu

2023-07-07

0

Feb Yanti

Feb Yanti

bgus lah dira bukan sosok cwek lemah yg nrima aja perlakuan buruk daren

2022-08-22

1

Sri Hartinah

Sri Hartinah

hahaha emang enak lu di kerjain, mknya jadi org jgn songong n sombong... masih mending di kasih makan drpd kaga
wkwkwk ckkkk🤣🤣🤣

2022-08-21

2

lihat semua
Episodes
1 Di kirim
2 Terdampar di kampung Mang Ujang
3 Seafood ikan asin
4 Mulai bekerja
5 Gaji Pertama
6 Ngeronda
7 Kehujanan
8 Terciduk sama pemilik gubuk
9 Guling hidup
10 Insiden di pagi hari
11 Memanen sayuran
12 Mulai nyaman memeluk Dira
13 Bertemu mantan
14 Mendapatkan pekerjaan
15 Mengantar makan siang
16 Penolakan Dira
17 Masih mencintai kamu
18 Gara-gara tikus
19 Jalan di malam minggu
20 Jalan di malam minggu 2
21 Jalan di malam minggu 3
22 Gue sayang sama elo
23 Memulai awal yang baru
24 Di tabrak
25 Membantu Darren
26 Menghalau si Brendalina
27 Gagal membuka sarang
28 Kedatangan Mateo
29 Kedatangan Mateo 2
30 Memijit
31 Anin yang malang
32 Ke pasar
33 Berkeliling pasar
34 Selamat ulang tahun
35 Harapan yang sama
36 Siap membuka sarang
37 Menuju pembukaan sarang
38 Berhasil masuk dan merobek
39 Mengulang
40 Nasib kehidupan Anin
41 Kembali ke Jakarta
42 Perubahan Dira
43 Kemarahan Siska
44 Baik-baik saja
45 Manjanya Dira
46 Ancaman
47 Menjadi jaminan.
48 Menyelamatkan Anin
49 Menikahi Anin
50 datangnya mang Ujang
51 Tiba di Jakarta
52 Kebahagiaan mami dan papi
53 Cemburu
54 Salah paham
55 Biar aku saja
56 Peringatan Dira
57 Oma Ros
58 Singgah ke kantor
59 Singgah ke kantor 2
60 Kejutan dari Oma Ros
61 Tidak akan kalah
62 Kelegaan
63 Tamu tak diundang
64 Semangkuk sayur sop
65 Terungkap
66 cek kandungan
67 memijit
68 Kumpul bareng teman.
69 Dira vs Clarissa
70 penyesalan datang di akhir
71 Rumah sakit
72 ketulusan Mateo
73 Suara hati Oma
74 Jebakan sangkar
75 Terima kasih Oma....
76 Klien wanita
77 Makan siang
78 Membalasnya
79 Mendramatisir tangisannya
80 Club malam
81 Pulang telat
82 Uring-uringan
83 Mendapatkan hukuman
84 Mengeluh
85 Nasihat sederhana
86 Merembes keluar
87 Melahirkan
88 Tak percaya
89 Kebahagiaan yang sebenarnya
90 Rendi Athaya Alviansyah
91 Harus melakukannya
92 Mengejarnya....
93 Kejutan untuk Dira
94 Sudah terlanjur....
95 Sama-sama hamil
96 Extra part ( Pernikahan Regan dan Seril )
97 Extra part ( Menjenguk Anin )
98 Extra part ( Almeera Nailal Alviansyah )
99 Pengumuman Novel Baru
100 Novel Baru
101 Pengumuman Novel Baru
102 Promo Novel Baru
103 Novel Baru ( Lelahnya Seorang Istri )
104 Peluncuran novel baru
Episodes

Updated 104 Episodes

1
Di kirim
2
Terdampar di kampung Mang Ujang
3
Seafood ikan asin
4
Mulai bekerja
5
Gaji Pertama
6
Ngeronda
7
Kehujanan
8
Terciduk sama pemilik gubuk
9
Guling hidup
10
Insiden di pagi hari
11
Memanen sayuran
12
Mulai nyaman memeluk Dira
13
Bertemu mantan
14
Mendapatkan pekerjaan
15
Mengantar makan siang
16
Penolakan Dira
17
Masih mencintai kamu
18
Gara-gara tikus
19
Jalan di malam minggu
20
Jalan di malam minggu 2
21
Jalan di malam minggu 3
22
Gue sayang sama elo
23
Memulai awal yang baru
24
Di tabrak
25
Membantu Darren
26
Menghalau si Brendalina
27
Gagal membuka sarang
28
Kedatangan Mateo
29
Kedatangan Mateo 2
30
Memijit
31
Anin yang malang
32
Ke pasar
33
Berkeliling pasar
34
Selamat ulang tahun
35
Harapan yang sama
36
Siap membuka sarang
37
Menuju pembukaan sarang
38
Berhasil masuk dan merobek
39
Mengulang
40
Nasib kehidupan Anin
41
Kembali ke Jakarta
42
Perubahan Dira
43
Kemarahan Siska
44
Baik-baik saja
45
Manjanya Dira
46
Ancaman
47
Menjadi jaminan.
48
Menyelamatkan Anin
49
Menikahi Anin
50
datangnya mang Ujang
51
Tiba di Jakarta
52
Kebahagiaan mami dan papi
53
Cemburu
54
Salah paham
55
Biar aku saja
56
Peringatan Dira
57
Oma Ros
58
Singgah ke kantor
59
Singgah ke kantor 2
60
Kejutan dari Oma Ros
61
Tidak akan kalah
62
Kelegaan
63
Tamu tak diundang
64
Semangkuk sayur sop
65
Terungkap
66
cek kandungan
67
memijit
68
Kumpul bareng teman.
69
Dira vs Clarissa
70
penyesalan datang di akhir
71
Rumah sakit
72
ketulusan Mateo
73
Suara hati Oma
74
Jebakan sangkar
75
Terima kasih Oma....
76
Klien wanita
77
Makan siang
78
Membalasnya
79
Mendramatisir tangisannya
80
Club malam
81
Pulang telat
82
Uring-uringan
83
Mendapatkan hukuman
84
Mengeluh
85
Nasihat sederhana
86
Merembes keluar
87
Melahirkan
88
Tak percaya
89
Kebahagiaan yang sebenarnya
90
Rendi Athaya Alviansyah
91
Harus melakukannya
92
Mengejarnya....
93
Kejutan untuk Dira
94
Sudah terlanjur....
95
Sama-sama hamil
96
Extra part ( Pernikahan Regan dan Seril )
97
Extra part ( Menjenguk Anin )
98
Extra part ( Almeera Nailal Alviansyah )
99
Pengumuman Novel Baru
100
Novel Baru
101
Pengumuman Novel Baru
102
Promo Novel Baru
103
Novel Baru ( Lelahnya Seorang Istri )
104
Peluncuran novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!