Selamat Membaca ⚘
__________
Eltan masuk ke kamarnya dan saat hendak mengunci pintu Kayla tiba-tiba masuk.
"Abang kayaknya sakit, aku panggil Dokter ya."
"Aku enggak apa-apa, kamu baiknya keluar justru kalau kamu tetap disini kamu yang kenapa - kenapa."
"Muka abang pucat, banyak sekali keringat. Mau aku ambilkan obat?"
Eltan menyugar rambutnya, kemeja yang ia gunakan sudah acak-acakan. Ia menuju pintu dan menguncinya.
Menarik tengkuk leher Kayla menyatukan bibir, ******* kasar, menyesap dan gerakan semakin menuntut. Kayla terkejut dan berontak berusaha menghindar, namun kekuatan tubuh Kayla tidak membuat Eltan bergeming.
Plak,, Kayla menampar Eltan saat dia melepaskan pagutannya.
"Bang El sadar apa yang barusan abang lakukan?"
"Aku udah minta kamu untuk keluar, tubuh aku dalam pengaruh obat dan aku gak bisa menahannya. Maaf Kayla kamu harus bantu aku."
Kayla belum sempat bersuara menjawab, namun Eltan sudah menarik siku tangan Kayla dan menghempaskan tubuh Kayla ke atas ranjang. Kayla berontak namun gerakan Kayla tidak membuat tubuh Eltan bergerak. Menarik kedua tangan Kayla ke atas membelit dengan ikat pinggang dan mengikat ujung ikat pinggang pada palang ranjang besinya.
"Bang El, please bang,, jangan ...!"
Eltan mengabaikan ucapan Kayla, melucuti romper dan pakaian dalam yang dikenakan Kayla. Sepasang benda tampak indah dengan bentuk sempurna titik puncaknya terlihat sangat menggoda untuk ditelusuri.
Saat lidah Eltan menjelajah dipuncak dada Kayla dan membenamkan wajah diantaranya, Kayla tak bisa membendung tangisnya.
"Bang, jangan bang..."
"Maaf kayla aku butuh kamu saat ini."
Eltan melucuti pakaiannya dan terus mencum_bu Kayla. Merasa sudah tidak tahan lagi, Eltan berusaha memasuki tubuh Kayla.
Kayla berusaha berontak, menggeliat dan menggerakan tangan yang terlilit ikat pinggang. Namun usahanya sia-sia malah menyebabkan luka dipergelangan tangannya. Eltan menghujamkan miliknya ke bagian inti Kayla. Sedikit sulit, Eltan memajukan kembali tubuhnya. Dengan dorongan yang begitu kuat akhirnya milik Eltan dapat menembus inti Kayla. Kayla menjerit menahan sakit namun Eltan meredam dengan ciuman.
Eltan terus mengayun tubuhnya hingga beberapa saat dia mencapai puncak, menghujam dengan keras dan mengerang. Terasa cairan hangat membanjiri inti Kayla bersamaan dengan noda darah. Darah kesucian Kayla yang telah direnggut oleh Eltan.
Eltan menjatuhkan diri disebelah Kayla, mengatur nafasnya.
"Maafkan aku Kayla."
Tubuh Kayla bergetar menahan tangis dan rasa sakit. Bukan hanya sakit pada tubuhnya tapi sakit pada hatinya. Rasa malu, kecewa dan jijik menjadi satu. Air matanya tak terbendung. Merasa penderitaannya telah berakhir namun ia keliru. Eltan bangkit dan kembali mengukung di atas tubuhnya. Efek obat di tubuh Eltan ternyata belum berakhir. Eltan kembali menyatukan tubuh mereka, Kayla sudah tidak sanggup berontak. Ia hanya pasrah menerima apa yang dilakukan Eltan pada tubuhnya.
Isak tangis masih terdengar, Eltan mencum_bu Kayla sambil terus mengayun tubuhnya. Sejenak dia berhenti untuk melepaskan ikatan pada tangan Kayla. Kayla memejamkan matanya sementara Eltan menciuminya dengan kasar berpindah-pindah ke seluruh bagian tubuhnya. Menggerakkan pinggulnya pelan dengan mata terpejam merasakan kenikmatan dari tubuh Kayla, "Kayla, rasamu luar biasa."
Eltan mempercepat ayunan tubuhnya, mencapai puncaknya dan mengerang sambil meremas dada Kayla.
"Ahhhhh. Maafkan aku Kayla," ucap Eltan. Detak jantungnya tak beraturan dengan nafas terengah engah. Merebahkan kembali tubuhnya disamping tubuh Kayla. Menarik selimut untuk menutupi tubuh polos mereka. Perlahan deru nafasnya terdengar teratur. Ya, Eltan tertidur setelah pergulatan yang terpaksa dilakukan.
Kayla berusaha bangkit, matanya sembab dengan pipi masih basah akibat lelehan air matanya. Menggigit bibirnya menahan perih bagian inti tubuhnya.
Perlahan dia beranjak dari ranjang lalu memungut pakaian yang dilempar Eltan sebelum pergulatan panasnya. Setelah memakai kembali pakaiannya Kayla keluar dari kamar Eltan.
Kayla menyeret langkahnya menuju kamar mandi dalam kamarnya. Meyalakan keran air hangat. Terduduk di bawah guyuran air sambil terus menangis. Entah berapa lama dia berada di bawah pancuran air. Kini ia sudah berada di ranjangnya sendiri mengunakan piyama dan menutup tubuhnya dengan selimut. Hanyut ke dalam mimpi yang dia harapkan ketika bangun apa yang terjadi padanya adalah sebuah mimpi.
Saat Kayla terbangun dari tidurnya, ia enggan beranjak. Meratapi hal yang baru saja dia alami. Menangis dalam balutan selimut, matanya sembab dan bengkak.
Tiba-tiba Kayla beranjak bangun, duduk sambil memikirkan sesuatu. Pergi, ya dia harus segera pergi dari rumah ayahnya. Entah untuk sementara atau selamanya, yang jelas tidak mungkin dia harus bertemu atau tinggal satu atap dengan pria yang baru saja menyentuhnya dengan paksa.
Menyadari larangan Kevin beberapa waktu yang lalu, melarangnya tinggal satu atap dengan Eltan yang bukan saudara kandung. Ia menyesal karena tidak menuruti perintah Kevin.
Mengganti piyamanya dengan kaos dan slim fit jeans serta hoodie. Memasukan sketsa-sketsa rancangannya ke dalam ransel, lalu keluar kamar. Sambil mengemudikan mobil dia berfikir tujuannya saat ini. Sementara pilihannya hanya dua, apartemen Dipta atau kediaman bunda Meera.
Dia memilih apartement Dipta, selain karena lebih private tidak akan ada yang mengetahui kegundahannya akibat Eltan yang telah menyentuh tubuhnya. Ia juga harus konsentrasi menyelesaikan desain Permintaan Luxurius. Memikirkan bagaimana harus bersikap ketika bertemu Eltan membuatnya jengah, kemungkinan pertemuan itu pasti ada karena Eltan putra dari ibu sambungnya.
"Ok,, kayla,, everything gonna be fine." Kayla bermonolog dengan mata yang kembali berembun.
.
.
Sementara di kamar Eltan, dia tersadar, mengerjapkan matanya dan melihat sekeliling. Setelah menyadari dia ada di kamar rumah Agha, dia bangkit duduk dan terkejut saat menyingkap selimutnya dan melihat tak ada sehelai benang pun ditubuhnya. Mengingat apa yang semalam dia lewati, kilasan-kilasan itu semakin jelas.
Saat beranjak hendak ke kamar mandi ia mendapati noda merah pada spreinya.
'Astaga, Kayla. Maafkan aku Kay,' batin Eltan.
Eltan menyesap dalam-dalam rokok yang ada dijari kanannya, menghembuskan kepulan asap putih dari bibirnya. Tidak terbayang bahwa dia akan menyakiti Kayla seperti itu, meskipun dalam hati dia memiliki ketertarikan dengan Kayla namun perlakuannya semalam seakan mencerminkan bahwa dia adalah lelaki brengs*k.
Ia mengambil ponsel dan kunci mobil memutuskan keluar dari rumah Agha menuju apartemennya untuk menenangkan hati serta memikirkan apa yang harus dia lakukan untuk menebus kesalahannya pada Kayla. Sanggupkah ia menemui Agha dan Meera untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
When you were here before
Couldn't look you in the eye
You're just like an angel
Your skin makes me cry
You float like a feather
In a beautiful world
I wish I was special
You're so fuckin' special
But I'm a creep
I'm a weirdo
What the hell am I doin' here?
I don't belong here
I don't care if it hurts
I wanna have control
I want a perfect body
I want a perfect soul
I want you to notice
When I'm not around
So fuckin' special
I wish I was special
But I'm a creep
I'm a weirdo
Lagu berjudul Creep milik Radiohead yang mengalun di audio mobilnya seakan mencerminkan dirinya saat ini. Tersadar bahwa dia juga harus mencari tau siapa yang sudah menjebaknya dengan obat tersebut serta tujuannya.
Bagaimana jika otak dibalik kejadian ini memiliki niat jahat yang tidak terfikirkan olehnya.
Pagi ini Eltan sudah tiba di ruang kerjanya, meski wajahnya fokus pada laptop namun ia belum sepenuhnya konsentrasi mengenai pekerjaan. Bayangan dan kejadian bersama Kayla masih terpampang dipikirannya.
__________
Hai Gaesssss,,, jejak cinta jangan lupa ya. 😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Jangan jadi PECUNDANG Elta,, Bertanggungjawab lah dgn perbuatan mu..
2024-02-29
0
Qaisaa Nazarudin
Lain kali kalo mau perhatian itu liat sikon,Jgn asal nyelonong,Niatnya mau nolongin tapi gak tepat waktu..
2024-02-29
0
Qaisaa Nazarudin
Nah kan Rasain kamu ogeb..
2024-02-29
0