Sejak semalam ia menjejakkan kaki di rumah ini, gadis ini cukup merebut perhatian Eltan. Termasuk saat ini, dia merasa canggung ketika tadi berada di meja makan berdua dengan Kayla.
'Ups, ngapain mikirin tuh bocah ya,' batin Eltan. Namun,yang dipikirkan saat ini malah berjalan menghampirinya, membuat ia menjadi serba salah. Eltan pun berdehem untuk mengurangi rasa canggung.
Eltan belum beranjak dari kursi santainya saat Kayla datang dan duduk di Gazebo tidak jauh dari kursi santai. Dengan membawa peralatan desain. Entahlah, dia akan melukis atau menggambar.
"Bang, ada teman orang Jakarta?"
"Nggak ada."
Kayla sedang membuat sketsa busana dengan rambut yang dicepol asal. Eltan memiringkan wajah menatap Kayla yang masih asyik dengan kegiatannya. Menatap Kayla, Eltan sadar bahwa radarnya sebagai laki-laki
mengartikan Kayla tergolong cantik dan mungil cenderung pendek mungkin. Jika disejajarkan tinggi Kayla hanya sebatas bahu Eltan.
"Kalo aku di posisi abang, aku gak sanggup bang. Tinggal di lingkungan baru bahkan teman juga gak ada. Eh, tapi abang kan ada Mami dan kita ya. Abang kapan mulai bergabung di Two Season?"
"Mungkin senin, besok aku harus ketemu dulu dengan Paman."
Two season adalah hotel bintang lima milik keluarga Alm Ayah Eltan, keluarga tersebut memiliki bisnis perhotelan. Di Indonesia terdapat 4 cabang Two Season.
"Kamu kenapa memilih menjadi perancang busana?"
"Waktu SMA aku ikut ekskul Keputrian, ketika bahas tata busana aku tertarik. Dipikiranku saat itu hanya sebatas keren aja kita bisa rancang baju sesuai yang kita mau."
Obrolan antara Kayla dan Eltan terjadi tanpa saling menatap, Kayla asyik dengan kertas desainnya sedangkan Eltan masih berbaring di kursi santai.
"Oh ya Bang, setiap rabu sore itu aku dan kak Dipta biasa hangout ke Glow Cafe. Abang mau gabung gak ? Nambah kenalan orang Jakarta bang. Pemilik cafe kawannya kak Dipta." Sepertinya tawaran Kayla bukan sekedar basa-basi. Sebelumnya dia bicara dengan fokus kegiatan tapi saat ini ide tersebut dia sampaikan dengan menatap langsung pada Eltan.
Eltan bangkit dan duduk pada kursi santai dengan menghadap Kayla, Eltan paham maksud Kayla ini agar Eltan tidak merasa kesepian karena tidak punya teman. Ingin tertawa sebenarnya tapi dia tahan karna Kayla pasti
kecewa dengan responnya.
"Boleh, nanti shareloc aja ya," jawab Eltan sambil tersenyum
"Oke."
Drt drt
Ponsel Kayla bergetar dengan layar memunculkan nama Bunda Meera pada layarnya.
"Hallo bun."
....
"Di rumah ayah."
...
"Nanti sore bun."
....
"Jadi dong bun, aku diantar Pak Asep."
.....
"Hmmm"
....
"Iya"
....
"Aduh bun, aku berangkat sabtu, dan nanti sore aku ke tempat bunda. Bisa enggak wejangannya nanti aja."
...
"Iya, love you Bun."
Kayla masih fokus pada ponselnya setelah menerima panggilan dari bundanya
Eltan mengulum senyum saat mendengarkan pembicaraan Kayla dengan bundanya. Ucapan cinta Kayla terhadap bundanya saat mengakhiri panggilan terdengar sangat manis. So sweet,se manis pemilik wajahnya.
Eltan menggelengkan kepala untuk menyadarkan fokusnya, bagaimana pun Kayla adalah putri dari suami ibunya. Dia harus tau batasannya.
"Kay, aku masuk duluan."
"Oke bang," jawab kayla masih fokus dengan ponselnya.
***
Kayla baru menyelesaikan makan siangnya saat Avano dan kedua teman sekolahnya datang.
"Assalamu'alaikum" ucap ketiganya kompak
"Walaikumsalam"
"Eh ada kak Kayla, apa kabar yang ....eh kak?" tanya Webi saat masuk ke ruang makan.
"Masha Allah, calon istri aku makin cantik aja," goda Ali
"Huh!!" Avano reflek melemparkan potongan kerupuk yang hendak ia makan ke arah Webi dan Ali.
"Masih pada ingusan jangan suka ngegombal. Kalian udah makan belum? Makan dulu deh, bik Sum masak sop buntut enak banget. Rasanya juara," ungkap Kayla sambil mengacungkan jempolnya.
"Baru disuruh makan, diminta ke KUA juga aye siap. Demi jodoh dunia akhirat."
"Siap kak, salah satu tujuan kita kesini adalah makan gratis."
Avano menikmati makan siangnya tanpa memperdulikan kekonyolan kedua temannya. Setiap bertemu Kayla duo kwek kwek itu kerap menggoda Kayla dengan lelucon recehnya.
***
"Soree, gaes," teriak Kayla saat masuk ruang keluarga rumah Kevin.
Sore itu bunda Meera sedang menikmati tehnya ditemani kedua anaknya dari pernikahannya dengan Kevin Daud. Reka Chandra dan Rika Daud. Keduanya saat ini masih duduk di SMA dan satu sekolah dengan Avano.
"Kayla, apa sih teriak-teriak. Harusnya salam. Kamu tuh perempuan Kay, lebih lembut gitu," ucap bunda
Kayla mencium pipi bundanya dan langsung duduk disampingnya.
"Papi ke mana bun?"
"Di ruang kerja"
"Hmmmm."
"Kak, weekend ke Bandung ya? Aku ikut ya!" Tanya Reka sambil asyik dengan game online di ponselnya.
"Boleh, berangkat duluan sana!"
"Kak, kata Vano ada abangnya baru datang dari kampung. Ganteng gak ? Kakak ada fotonya ? Aku penasaran kak, Vano bilang sebelas dua belas sama Hyun Bin?" Cecar Rika
"Abangnya Avano? Dipta dong." Bunda meera menatap Kayla lalu Rika "Ini lagi ngomongin siapa sih?"
"Bang Eltan anak mami Laksmi Bun," jelas Kayla
"Dia di Jakarta?"
"Iya, baru semalam datang."
" Tinggal bareng dengan Laksmi?"
"Kalo itu aku enggak tau bun," jawab Kayla yang saat ini sudah merubah posisinya menjadi berbaring dengan pangkuan Meera sebagai bantal.
"Orangnya gimana kak, mana aku lihat fotonya."
"Hmm, orangnya tinggi badannya kekar secara dia atlit taekwondo. Hidungnya mancung, kulitnya sawo matang. Papi Kevin sama ayah Agha mah lewat."
"Serius kak, kenal___"
Bugh bugh
"Aduh, Bunda apaan sih." Meera memukul kedua putrinya dengan bantal sofa.
"Rika, kamu masih SMA enggak usah ngomongin laki-laki, belajar aja yang bener."
Kevin hadir di ruang keluarga dan duduk di salah satu sofa
"Halo Pih," Kayla menyapa sambil mencium pipi ayah sambungnya.
"Hmm."
"Ke Bandung kamu diantar siapa?"
"Pak Asep, Pih."
"Yessssss" jerit Reka saat dia memenangkan gamesnya
"Papi sama bunda mau makan malam dengan Om Pram. Kalian berdua bagaimana caranya jam 9 hentikan aktifitas kalian dan istirahat. Papi enggak perlu jelaskan lagi tanggung jawab kalian sebagai pelajar," terang Kevin kepada Reka dan Rika.
"Iya pih," Jawab keduanya
"Dan kamu Kay, kalau putra mami Laksmi tinggal dirumah Agha kamu bisa permanenkan tinggal disini atau di apartemen Dipta. Tapi untuk tinggal sendiri papi tidak ijinkan."
"Iya Pih, aku tau kok."
"Ayo Pih kita siap-siap dulu," ajak bunda.
Mengapa Kevin melarang Kayla satu atap dengan Eltan, gadis itu bertanya-tanya. Pada dasarnya Kevin melarang Kayla tinggal se rumah dengan Eltan karena mereka bukan saudara dengan hubungan darah. Apa yang terjadi
ketika Kayla mengabaikan larangan dari Kevin ?
------------------------
Hallo readers, ini karya pertamu author yang diup di flatform sebelah tapi karena minta revisi dan malas revisinya jadi di up disini aja
semoga suka ya, jangan lupa tinggalkan jejak.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
Emy Kristyastuti
ceritanya menarik
2024-08-20
0
🇮🇩A Firdaus🇰🇷
lanjut cerita nya bagus
2024-05-13
0
Luzi
mampir lagi thor
2024-03-09
0