Kenyataan pahit

Hanu menggeliat dalam tidurnya. Pria itu perlahan membuka mata dan mengucek-ngucek matanya. Yang pertama kali ia lihat adalah wajah polos Zana yang tidur menghadap dirinya .Gadis itu tampak nyenyak dalam tidurnya membuat ia tidak tega untuk membangunnya. Tapi ia juga tidak mungkin membiarkan Zana terus tertidur karna harus melaksanakan sholat shubuh yang sangat rugi dan mengakibatkan mendapatkan dosa  bila di tinggalkan.

"Zana bangun. Ayo sholat shubuh, " Hanu memanggil Zana dengan sangat lembut. Namun,gadis itu hanya menggeliat dan membenarkan posisi tidurnya.Tanpa di sadari Zana memeluk Hanu yang ia pikir adalah sebuah guling mencari kenyamanan dalam pelukan Hanu yang tampak tersenyum melihatnya.

"Zana bangun, " panggil Hanu sedikit keras, membuat Zana perlahan membuka matanya. Ia membulatkan mata melihat yang ia peluk bukanlah guling tapi Hanu.

Deg

Zana meneguk ludahnya kasar dengan badan yang langsung membeku dengan posisi yang sama masih memeluk pria yang sudah berstatus suaminya. Mata gadis itu terpaku pada tatapan mata Hanu padanya yang begitu teduh, memandangnya.

"Maaf... "

Zana langsung menjauh dari Hanu seolah sadar yang tengah ia lakukan. Ia seperti terhipnotis dengan tatapan mata Hanu .Gadis itu bangun dari tempat tidurnya duduk di sisi ranjang. Mengikat ulang rambutnya yang tampak berantakan.

Hanu bangkit dari tempat tidurnya, berjalan ke arah kamar mandi untuk mengambil air wudhu. Zana memperhatikan setiap gerak-gerik Hanu hingga hilang dari balik pintu kamar mandi.

Ceklek

Tidak berapa lama, Hanu keluar dari kamar mandi dengan rambut yang tampak basah,butiran air bekas wudhu menetes dari wajahnya. Hanu tampak berlipat-lipat lebih tampan saat sesudah berwudhu. Zana tampak terpesona, ia tidak bisa membohongi dirinya bila di usia Hanu yang berumur hampir kepala empat ,pria itu tetap terlihat sangat tampan.

"Zana... " Panggil Hanu melambai-lambaikan tangannya di depan  Zana yang terus menatap dirinya.

"Eh... "

Zana langsung tersentak ketika mendapati Hanu menatap dirinya dengan jarak yang begitu dekat, pria itu sedikit membungkukan badannya,mensejajarkan dengan tinggi tubuhnya.

"Kenapa melihat saya terus, hmm? " tanya Hanu , seraya mencolek ujung  hidung mancung  Zana yang tampak kaget dengan mata yang membulat sempurna.

"A-a-aku tidak melihat kamu, " sarkas Zana ,gagap .Ia langsung  bangkit dari kasur, mendorong Hanu yang menghalangi jalannya. Pipi gadis itu terlihat memerah karna salah tingkah.

Hanu tersenyum melihat Zana yang sudah masuk ke kamar mandi. Ekspresi istri kecilnya nampak sangat menggemaskan bagi Hanu.

••••

Hanu mengucapkan salam mengakhiri sholat shubuhnya dengan kedua istrinya sebagai makmum. Pria itu menengadahkan kedua belah tangannya, berdoa meminta kepada sang pemilik alam raya ini . Zana dan Aniya mengaminkan setiap  doa yang Hanu panjatkan.

Aniya langsung mendekati Hanu yang sudah menyelesaikan do'anya. Ia mencium tangan kanan suaminya. Hanu memberikan usapan lembut pada kepala sang istri pertama dan memberikan kecupan mesra di kening dan kedua pipi Aniya, ini sudah biasa mereka lakukan. Zana memalingkan wajahnya tidak ingin melihat hal yang menurutnya sangat menjijikkan, bermesraan di depan dirinya yang masih polos.

"Zana kemari, " panggil Hanu, menggerakkan tangannya agar istri keduanya mendekat.

"Zana, ayo salim dulu sama mas Hanu, "ujar Aniya, tersenyum ke arah Zana.

Dengan terpaksa Zana mendekati Hanu, mencium tangan suaminya yang tampak tersenyum namun Zana tidak melihat itu. Gadis itu merasa seperti tersengat listrik ketika bibir Hanu menempel sempurna di keningnya. Ia menatap suaminya yang tersenyum setelah memberikan kecupan di keningnya.

Zana tertunduk, entah malu atau salah tingkah.

••••

" Mas, aku boleh tanya? "ujar Aniya pada Hanu yang tengah menikmati sarapan paginya.

" Mau tanya apa, sayang, "ujar Hanu sembari mengambil segelas air dan meminumnya.

Aniya menggigit bibir bawahnya tampak ragu menanyakan hal ini pada Hanu. Karna ini masalah rumah tangga Hanu dan Zana.

" Mas, apa kamu sudah menggauli Zana? "tanya Aniya tanpa beban.

Uhukk....

Hanu langsung terbatuk-terbatuk mendengar pertanyaan dan pernyataan istri pertamanya. Aniya dengan sigap memberikan air minum pada Hanu yang langsung meminumnya.

" Kenapa kamu menanyakan hal seperti itu, Aniya? Umur Zana masih 18 tahun masih terlalu muda untuk aku gauli. Aku juga tidak bisa memaksa untuk meminta hak ku bila Zana tidak mau. Lagi pula sangat rentan gadis muda hamil di usia muda, hamil di usia muda bisa sangat mudah mengalami ke guguran. Hamil itu mental juga harus kuat , "tutur Hanu.

" Mas, tapi aku mau secepatnya menimang anak dari darah daging kamu sendiri. Aku rela berbagi kamu dengan Zana agar bisa mendapatkan anak...,"ujar Aniya lirih dengan penuh damba.

Hanu memejamkan matanya, tak suka dengan ucapan Aniya.Bagaimana pun Hanu tetap menghormati Zana sebagai istri keduanya. Ia tidak mau meminta haknya secara paksa pada Zana hanya untuk menuruti keinginan Aniya, istri pertamanya.

Tanpa mereka berdua sadari, Zana mendengar semua obrolan Hanu dan Aniya di balik tembok dapur. Butiran air mata berjatuhan membasahi pipinya. Kenyataan yang begitu menyakitkan bagi Zana. Ia di nikahi hanya untuk bisa melahirkan seorang anak, secara tidak langsung ia hanya di anggap sebagai mesin pembuat anak. Apa bedanya ia dengan pelacur yang hanya melayani Hanu ,hamil, melahirkan dan setelah itu di buang ketika mendapatkan anak darinya.

Niatnya Zana ingin bergabung sarapan pagi dengan mereka berdua tapi ia harus mendengarkan kenyataan pahit ini. Iya, ia harus kabur dari sini. Ia tidak mau menjadi mesin pembuat anak.

Zana langsung berlari ke arah pintu belakang. Ia ingin pergi dari rumah ini.

••••

" Sudah Aniya.Jangan membahas itu lagi. Nanti Zana mendengar dan mengira aku menikahinya hanya untuk menginginkan anak , "tegur Hanu.

Aniya dengan lesu menyuapkan makanan ke mulutnya. Hanu melihat-lihat ke sekitar ruangan mencari Zana yang tidak muncul-muncul.

" Aniya, Zana mana? "tanya Hanu pada Aniya.

" Zana sedang cuci tangan di dapur, "jawab Aniya dengan tidak bersemangat.

Hanu melihat ke arah dapur. Entah mengapa ia merasa ada hal buruk yang akan menimpa Zana.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Sukliang

Sukliang

aniya dak sepolis yg di duga

2022-04-14

0

🌼 Pisces Boy's 🦋

🌼 Pisces Boy's 🦋

Aniya mulai egois

2022-04-11

0

𝙦𝙞𝙡𝙡𝙖 𝙋𝙆𝙓𝘿 🗿

𝙦𝙞𝙡𝙡𝙖 𝙋𝙆𝙓𝘿 🗿

Makin kesini justru makin kesel sama Aniya... 🤪🤭

2022-04-05

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!