Zana termenung, matanya menatap lurus ke arah persawahan yang ada di belakang rumah Hanu .Ia masih belum menerima dengan semua keadaannya saat ini. Kenapa Ibunya tega menjual dirinya dan menikahkan dirinya dengan pria yang sudah beristri?
Dulu Zana pernah bermimpi menikah dengan pria yang juga mencintai dirinya,menjadikan dirinya satu-satunya wanita dalam hidup pria yang nanti akan menjadi suaminya kelak, tapi apa? Sekarang ia menikah jadi istri yang kedua.
Sebuah tangan kekar memeluk Zana dari belakang.Ia bisa merasakan hembusan napas yang terasa hangat menerpa permukaan kulit lehernya.Zana langsung berbalik badan menatap Hanu yang tersenyum dengan tatapan mata yang selalu memberikan ketenangan padanya.
"Kamu jangan kurang ajar denganku! Aku tidak sudi di sentuh kamu! "ketus Zana pada Hanu yang tidak memudarkan senyumannya.
"Jangan marah-marah seperti itu terhadap suami itu tidak sopan, sayang."Goda Hanu.
"Sayang, sayang.Sampai kapan pun jangan harap aku akan menganggap kamu sebagai suami aku,kamu itu penipu dan pembohong! "
Zana langsung pergi dari hadapan Hanu dengan hati yang sangat dongkol.Ia ingin mencari ketenangan untuk memenangkan pikiran dan hatinya tapi harus di ganggu oleh Hanu.
Hanu menghela napas panjang, sepertinya butuh perjuangan yang ektra agar bisa mendapatkan hati Zana yang keras seperti batu.
"Mas," panggil Aniya yang datang dari dapur dengan membawa secangkir kopi panas.
Hanu menoleh menatap Aniya, tersenyum.Ia mengambil kopi yang di sodorkan Aniya, menghirupnya sedikit karna masih terlalu panas.
"Sangat nikmat seperti biasanya, " puji Hanu yang di balas senyuman manis oleh Aniya.
"Mas Hanu, mas Hanu.Selama menikah 8 tahun kamu selalu memuji kopi buatan aku, setiap aku buatkan. Kenapa harus di puji,hmm? "tanya Aniya.
Hanu meletakkan kopi yang telah ia minum di meja yang ada di sebelahnya.
"Jelas, karna wajib bagi aku selalu memuji makanan dan minuman yang kamu buat. Karna istri ku yang cantik ini membuatnya dengan penuh cinta, makanya apapun yang kamu buat selalu enak. "
Aniya tersenyum tersipu malu dengan pipi yang memanas. Berapa kali pun Hanu memujinya, ia akan tetap tersipu malu. Dari awal pernikahan hingga 8 tahun sudah usia pernikahan mereka berdua Hanu selalu bersikap romantis dan memperlakukan dirinya seperti awal mereka menikah.
Hanu menikahi Aniya atas permintaan kedua orang tua Aniya sendiri.Hanu menikahi Aniya sebagai bentuk kebaikan orang tua Aniya yang sudah merawatnya dari kecil,di mana kedua orang tuanya meninggal dunia akibat kecelakaan tunggal.Kalau kalian tanya Hanu mencintai Aniya apa tidak?Maka jawaban tidak. Hanu terlalu pintar menutupi perasaannya. Walau tidak mencintai Aniya, Hanu memperlakukan Aniya sebagai mestinya sebagai seorang istri.
Hanu tidak ingin menyakiti hati Aniya, selama 8 tahun menikah ia masih belum mencintai wanita yang sudah menemani dirinya selama 8 tahun. Tapi Hanu berjanji pada kedua orang tua Aniya akan membahagiakan Aniya.
"Sayang, kamu beneran tidak keberatan atau sakit hati dengan pernikahan kedua ku?Aku tidak ingin menyakiti kamu,Aniya" Ucap Hanu lembut.
Aniya menggenggam tangan Hanu, menatap lekat suaminya.
"Mas, aku tidak keberatan kamu menikah lagi.Yang meminta kamu menikah juga aku'kan.Aku hanya minta satu hal dari kamu agar bisa bersikap adil pada kami berdua , " Ujar Aniya tersenyum.Namun,ucapan di lisan Aniya berbeda dengan hatinya yang menolak.
"InsyaAllah, aku akan berusaha adil pada kalian berdua. Katakan dengan ku bila suatu saat aku tidak bersikap adil pada kamu, sayang. Aku tidak ingin menyakiti hati kamu,"ujar Hanu dengan tatapan hangatnya.
Aniya langsung memeluk Hanu yang membalas pelukannya. Aniya bersyukur pada Allah yang sudah memberikan suami sebaik dan selembut Hanu.
••••
"Ayo naik Zana,"titah Hanu.
Zana membuang napasnya kasar dan langsung menaiki motor scoopy berwarna hitam,ia duduk menyamping.Gadis itu tersentak ketika Hanu menarik kedua tangannya dan melingkarkan di pinggang pria tersebut.
"Apaan sih!Aku tidak mau pegangan!" sentak Zana menarik paksa tangannya yang masih di pegang Hanu.
"Kalau kamu tidak pegangan nanti jatuh.Saya kalau mengendarai motor cukup kencang,"ujar Hanu.
"Aku tidak peduli, "Zana langsung menarik tangannya, Hanu menghela napas.
Pria itu mulai menyalakan stater motor dan menjalankannya.Zana langsung memeluk pinggang Hanu erat, pria itu menjalankan motornya sangat cepat.
" Pelan-pelan bawa motornya,aku takut!"ujar Zana sedikit berteriak.
" Iya, sayang. Tapi kita harus cepat sampai di peternakan jadi kamu pegangan yang kuat."Intruksi Hanu. Zana makin mempererat pelukannya.
Tidak berapa lama,Hanu dan Zana sudah sampai di peternakan sapi yang lumayan besar. Zana melongo melihat banyaknya sapi dan bau menyengat dari kotoran hewan penghasil susu tersebut.
Hanu turun dari motor setelah Zana. Ia mengambil masker di kantong bajunya dan memakainya.
" Pakai ini supaya tidak terlalu menyengat bau kotoran sapinya . "ujar Hanu, memasangkan masker pada Zana yang menatap suaminya.
Mata mereka berdua tidak sengaja bertemu dan terkunci beberapa detik. Zana langsung memalingkan wajahnya ,memutuskan kontak mata pada Hanu. Entah mengapa ia jadi gugup sendiri.
Hanu tersenyum.Ia menarik pergelangan tangan Zana lembut, membawa istri kecilnya ke dalam peternakan.
Mouuu....
Suara sapi yang seolah menyambut ke datangan Hanu.Zana menatap sekitar peternakan.Ia merapatkan tubuhnya pada Hanu karna jarak dirinya dengan sapi sangat dekat,dan ia takut.
" Kamu takut? "tanya Hanu yang di angguki Zana.
" Kamu tidak usah takut mereka semua jinak-jinak.Yang belum jinak cuma kamu ke saya, "ujar Hanu terkekeh.Zana langsung memukul lengan Hanu,tak suka.
"Tidak usah bercanda,"ketus Zana.
" Sini tangan kamu ,coba usap-usap kepala si kitty."suruh Hanu.
" Hah?kitty? "beo Zana dan Hanu menganggukan kepalanya.
" Iya, namanya kitty. Kitty ini sapi yang paling genit lho.Dia sering godain saya, "ujar Hanu.
" Setres kamu,mana ada sapi bisa godain manusia? "ujar Zana tak habis fikir.
" Contohnya pas saya datang dia langsung bersuara. Itu berarti sapinya lagi godain saya."ujar Hanu terkekeh.
Zana menggelengkan kepalanya. Semakin ke sini, ia makin tau sifat asli Hanu.
" Sayang sini,"panggil Hanu.
" Apaan sih pakai panggil, sayang, sayang.Rasanya aku ingin mendengarnya."
Bukannya marah dengan ucapan ketus Zana, Hanu tersenyum.
" Saya panggil kamu dengan sebutan sayang, agar semua orang tahu, kalau kamu istri saya dan milik saya."ujar Hanu lembut .
Zana mendelikkan matanya pada Hanu.
" Suami itu harus memiliki panggil kesayangan terhadap istrinya. Contohnya Rasulullah yang memanggil Sayyidah Aisyah dengan sebutan Humaira. "tutur Hanu sambil melihat-lihat peternakan sapinya.
" Kalau begitu kenapa, kamu juga manggil mbak Aniya dengan sebutan sayang. Aku tidak mau di panggil samaan seperti mbak Aniya. "ujar Zana menekuk wajahnya. Hanu terdiam sejenak.
" Kalau begitu kamu aku panggil,Humaira saja ya, "ujar Hanu.
" Kok Humaira sih? "tanya Zana tak mengerti.
"Itu panggilan yang romantis. Panggilan yang sama dengan panggilan Rasulullah kepada Sayyidatina Aisyah," tutur Hanu.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
eny wijayanti
kasihan istri pertama Hanu yg belum dicintai suaminya
2023-03-29
0
Mogu
kurg emezzzzz🤣🤣🤣🤣huru harganya cpt mreda
2022-04-12
0
🌼 Pisces Boy's 🦋
8 tahun menikah... hidup bersama tanpa cinta 🤔 hebat juga Hanu
2022-04-11
1