Mo Yan merasakan sakit yang sangat parah. Bukan hanya tingkat pelatihanya yang di hancurkan Yue Lian namun sebagian tulang rusuknya juga hancur karena serangan yang sangat kuat yang di berikan Yue Lian padanya.
"Ini lah akibat karena meremehkan orang lain dan juga kamu telah melakukan kesalahan yang sangat besar karena telah menganggu kedua saudaraku." Kata Yue Lian dingin.
"Uhukk... ampuni aku, aku tidak akan mengganggu kalian lagi. Aku janji tidak akan mengganggukalian lagi." Kata Mo Yan
"Baiklah. Aku akan melepaskanmu saat ini. Ingat jang pernah mencari masalah lagi pada kami." Bentak Yue Lian.
Dengan susah payah Mo Yan berdiri. Ia berjalan terseyok seok sambil menahan lukanya. Semua orang yang melihat kejadian tersebut merinding ketakutan karena Mo Yan yang menempati posisi ke lima dari murid inti bisa di kalahkan dengan mudahnya oleh Yu Lian.
"Sepertinya kemampuan Yue Lian ini telah meningkat. Bukankah Mo Yan sudah mencapai tingkat pendekar raja? Tapi ia bisa di kalahkan dengan mudah oleh Yue Lian."
"Bodoh. Apakah kamu tidak tahu. Yue Lian satu satunya murid ketua sekte jadi tentu saja ia memiliki tingkat pelatihan yang lebih tinggi dari Mo Yan. Dan bukan kah saat kompetisi beladiri ia sudah mencapai tingkat pendekar raja sebelum menjadi murid dari ketua sekte."
"Saudara Lian. Terimah kasih telah membantu kami." Kata Ye Xing Yun.
"Hahaha. Bukan apa apa. Bukan kah kita adalah saudara jadi sudah sewajarnya kita saling membantu. Dan juga si Mo Yan itu juga pantas di beri pelajaran." Jawab Yue Lian sambil Tertawa.
Mereka akhirnya bercerita satu sama lain. Mulai dari pelatihan mereka dua bulan terakhir hingga stuasi dunia persilatan. Karena Yue Lian sibuk berlatih hingga ia tak mengetahui apa yang terjadi selama dirinya berlatih.
Setelah makan siang Yue Lian pamit undur diri karna ia akan mempersiapkan perlengkapan untuk perjalannya ke lembah petir. Yue Lian menceritakan misi yang di berikan oleh gurunya untuk mencari herbal langkah yang tumbuh di sana.
Setelah mempersiapkan semua perlengkapannya Yue Lian memutuskan untuk bermeditasi sebentar di dalam kamarnya sebelum tidur.
Sebelum matahari bersinar Yue Lian meninggalkan sekte awan menuju ke lembah petir. Yue Lian tidak mengetahui bahwa kepergiannya akan membawa pengaruh besar dalam dunia persilatan.
'Jika dengan kecepatanku saat ini mungkin hanya dalam dua hari aku akan tiba di lembah petir' batin Yue Lian sambil terus berlari. Dengan mengandalkan ilmu meringankan tubuhnya Yue Lian terus berlari tanpa istirahat hingga malam hari tiba.
Yue Lian beristirahat selama dua jam sambil makan malam. Setelah beristirahat Yue Lian melanjutkan perjalanannya. Saat matahari muncul kembali Yue Lian masih terus berlari.
"Sebaiknya aku beristirahat sebentar untuk memulihkan tenaga dalamku yang terkuras. Karena menurut guru dalam perjalananku kali ini juntuk menjalankan misi akan menemui masalah di dalam perjalanan."kata Yue Lian.
Yue Lian berhenti berlari tepat di bawah sebuah pohon besar. Tanpa berlama lama Yue Lian bermeditasi untuk memulihkan tenaga dalamnya yang terkuras. Setelah tenaga dalamnya pulih Yue Lian melanjutkan perjalanannya.
'Sebelum aku mencapai lembah petir seharusnya akan ada sebuah desa yang harus aku lalui sebelum tiba di sana' pikir Yue Lian.
"Hmmkkk."
"Xian. Ada apa? Kenapa kamu tiba tiba saja muncul? Sudah lama kamu tidak muncul?" Tanya Yue Lian.
"Maaf tuan. Selama dua bulan ini aku tertidur di dalam pusaka baju pelindung yang tuan pakai." Jawab Xian.
"Emmm. Tuan. Sepertinya di depan ada sebuah desa. Namun di desa itu sedang terjadi masalah besar!!" Kata Xian kepada Yue Lian.
Yue Lian melihat kedepan ia melihat sebuah desa yang perlahan lahan semakin jelas. Setelah cukup dekat Yue Lian merasakan hal aneh yang terdapat di desa itu.
"Sepertinya di desa ini telah terjadi sesuatu."
"Sebaiknya Tuan hati hati."
"Baik. Aku akan mencari tahu apa yang terjadi di desa ini."
Setelah memasuki desa itu Yue Lian merasa semakin aneh karena setelah memasuki gerbang desa itu. Ia tidak melihat satu pun penduduk yang berkeliaran di sana.
'Apa Yang terjadi pada desa ini? Kenapa tidak ada satu pun penduduk yang terlihat?' Pikir Yue Lian. Namun pertanyaan yang ada di dalam pikirannya terjawab setelah ia mencapai pusat desa. Ia melihat seluruh penduduk desa sedang berada di sana mulai dari anak anak hingga orang tua ada di sana.
Terlihat sekumpulan orang yang memegang senjata berupa pedang tombak dan busur. Terlihat sekumpulan orang tersebut berjumlah hampir lima puluh orang bersenjata. Dalam sekumpulan orang itu terdapat satu orang yang bertubuh kekar yang Yue Lian rasa sebagai pemimpin kelompok itu.
"Mereka terlihat seperti perompak gunung yang sering merampas harta penduduk dari desa desa yang ada."
Tanpa memperdulikan jumlah perompak gunung itu Yue Lian terus berjalan mendekat hingga salah satu anggota perompak gunung itu menyadari kehadiran Yue Lian.
"Ketua. Sepertinya ada seseorang yang kemari." Kata anggota perompak gunung itu menunjuk ke arah Yue Lian.
Setelah mendengar perkataan anggotanya. ketua perompak gunung itu melirik ke arah yang di tunjukkan oleh anggotanya.
"Anak muda. Kamu sungguh berani datang kemari. Bagus kami tidak akan menyakitimu bila kamu ikut dengan kami untuk di jual sebagai budak. Dengan tubuh yang lumayan bagus mungkin harga mu sangat tinggi." Kata ketua perompak gunung.
Tanpa memperdulikan perkataan ketua perompak itu. Yue Lian terus menyelidiki tingkat pelatihan yang di miliki kumpulan perompak gunung itu.
'Sepertinya ini akan mudah. Sebagian dari mereka hanya berada pada tingkat pendekar kelas tiga dan dua. Sebagian lagi berada pada tingkat lendekar ahli. Dan hanya ketua mereka yang berada pada tingkat pendekar bergelar' pikir Yue Lian.
"Hoi anak muda apa kamu tuli? Kenapa kamu diam saja ha? Apa kamu tidak berani berbicara karena ketakutan? Tenang saja kami tidak akan menyakitimu jika kamu menuruti perkataan kami." Kata salah satu anggota perompak gunung sambil tersenyum sinis.
"Anak muda!! Cepat pergi dari sini. Di sini tidak aman cepat pergi!!" Teriak salah seorang kakek tua.
"Kakek tua. Beraninnya kamu!!"
Anggota perompak gunung yang mendengar teriakan kakek tua itu langsung memukul kakek tua itu hingga terluka.
"Kenapa kamu diam saja? Apa kamu takut hingga kencing di celana? Kamu dan kamu cepat tangkap pemuda itu dan ikat dia. Dia bisa kita jual sebagai budak dengan harga yang tinggi. Anak muda sebaiknya kamu jangan melawan kalau tidak..." kata ketua perompak gunung sambil mengancam Yue Lian. Namun sebelum perkataanya selesai Yue Lian tiba tiba memotongnya.
"Kalau tidak apa? Apa yang akan kalian lakukan?" Tantang Yue Lian.
"Tsk. Beraninya kamu bocah. Akan ku berikan kamu pelajaran karna sudah berkata kurang sopan kepada ketua kami." Kata salah seorang anggota perompak gunung yang berada pada tingkat pendekar ahli.
"Hahahaha. Itu jika kalian memiliki kemampuan untuk menangkapku."
"Bocah sialan."
"Tangkap bocah busuk itu." Teriak ketua perompak gunung.
Lima orang anggota perompak gunung yang berada pada tingkat kelas tiga dan kelas dua maju menyerang Yue Lian. Namun karena perbedaan kekuatan di antara mereka dan Yue Lian berbeda jauh. Itu bukanlah masalah besar.
Melihat lima orang anggota mereka tidak berdaya melawan Yue Lian sebagian besar anggota perompak gunung yang berada di tingkat pendekat kelas tiga dua satu dan beberapa pendekar ahli maju menyerang Yue Lian.
Namun mereka tambah terkejut ketika melihat Yue Lian tetap bisa melawan tanpa kesulitan sedikit pun. Para perompak gunung yang merasa berada di atas angin kini berkeringat dingin melihat anggota mereka mati terbunuh di tangan Yue Lian.
"Ketua!! Sepertinya anak muda ini adalah pendekar tingkat tinggi. Kita bukan lawan sebanding dengannya."
"Apa kalian bodoh. Cepat bantu yang lainnya. Bocah itu hanya berada di tingkat pendekar bergelar. Dia setingkat denganku, bukan kah kalian bisa menghadapinya.
Cepat bantu mereka."
" baik ketua."
Semua anggota perompak gunung maju mengepung Yue Lian tanpa memperdulikan para penduduk lagi.
Mereka mengepung Yue Lian dengan melakukan formasi.
"Bocah. Hari ini adalah hari kematianmu.
Akan aku kirim kamu ke neraka."
"Hahahaha. Jika kalian bisa. Coba kalian perlihatkan pada ku. Jika kalian tidak mampu biar aku yang mengirim kalian ke neraka menemani rekan rekan kalian yang sudah aku bunuh." Kata Yue Lian sambil tertawa.
"Sialan. Ayo kita semua serang dia bersama sama."
"Baik." Jawab seluruh anggota perompak bersamaan.
Serangan demi serangan di lancarkan oleh perompak gunung namun serangan mereka tidak ada yang mampu mengenai Yue Lian sedikit pun. Tetapi sebaliknya setiap serangan tebasan demi tebasan yang di lancarkan Yue Lian mampu menghabisi lima hingga enam perompak gunung sekaligus.
Melihat anak buahnya tidak mampu menghadapi Yue Lian. Ketua perompak gunung ikut maju menyerang Yue Lian bersama para anak buahnya. Setelah beberapa lama hanya tinggal ketua perompak gunung seorang saja yang tersisah karena seluruh anggotanya di habisi oleh Yue Lian.
'Dari mana bocah ini. Bagaimana mungkin ia bisa menghadapi orang sebanyak ini. Padahal tingkat pelatihannya hanya berada di tingkat yang sama denganku. Siapa sebenarnya dia? Apa kah dia monster' pikir ketua perompak gunung sambil berkeringat dingin.
"Luar biasa. Anak muda itu bisa mengalahkan para perompak gunung itu dengan mudah."
"Siapa sebenarnya anak muda ini? Dari mana asalnya?" Kata para penduduk heran.
"Anak muda. Kamu sungguh luar biasa! Bagai mana jika kamu bergabung bersama kami?" Tanya ketua perompak.
"Hahaha. Aku tidak tertarik bergabung dengan kalian para penjahat yang suka melakukan kekerasan kepada orang orang lemah. Kalian lebih baik di hapuskan dari dunia ini."
"Anak muda kamu jangan terlalu sombong. Memang kamu berada di tingkat yang sama dengan ku. Tapi aku sudah berada di tingkat ini dalam waktu yang lama. Sedangkan kamu mungkin baru mencapainya beberapa hari yang lalu."
"Hahahaha. Sepertinya kamu salah besar. Kita tidak berada pada tingkat yang sama." Setelah menyelesaikan perkataannya Yue Lian melepaskan aura yang sangat kuat yang menunjukkan dirinya berada di tingkat pendekar raja tahap akhir.
Setelah merasakan aura yang di keluarkan Yue Lian ketua perompak semakin berkeringat dingin tanpa berpikir panjang ketua perompak gunung itu langsung bersujud di hadapan Yue Lian.
"Pendekar muda. Tolong ampuni aku. Aku memiliki seorang istri dan anak yang haru aku hidupi. Tolong apuni aku pendekar muda."
"Tsk.. aku sudah bosan mendengar perkataan seprti ini. Apa kalian para penjahat tidak memiliki perkataan lain selain itu di dalam kamus kalian? Orang orang macam kalian sebaiknya di hapuskan saja dari dunia persilatan ini."
Setelah mendengar perkataan Yue Lian. Ketua perompak gunung itu semakin gemetaran. Tanpa pikir panjang ia langsung melarikan diri. Namun baru beberapa langkah ia mendapatkan serangan telak yang mengenai perutnya.
"A..ap..apa!! Bagaimana mungkin kamu bisa berada di hadapanku? Dan siapa kamu sebenarnya?" Tanya Ketua perompak gunung itu sambil memegangi perutnya yang sakit akibat serangan tapak yang di berikan oleh Yue Lian yang tiba tiba muncul di hadapannya.
"Aku adalah Yue Lian dari sekte awan." Kata Yue Lian.
"Apa..... k..ka. kamu Yue Lian yang baru baru ini terkenal sebagai pendekar jeniud dari sekte awan. Kamu yang di sebut sebut sebagai pendekar raja pedang suci itu?" Kata ketua perompak kaget.
"Iya benar. Aku adalah Yue Lian. Kabar yang beredar di dunia persilatan ini sungguh sangat cepat tersebar. Tenang saja aku tidak akan memberimu rasa sakit saat kematianmu." Kata Yue Lian.
Yue Lian mengayungkan pedangnya dan tiba tiba sebuah pisau angin bergerak dengan kecepatan penuh menuju ketua perompak.
"Gawat!!! Aku tidak bisa menghindari serangan ini. Lebih baik aku membuat perisai dulu."
Ketua perompak gunung membuat perisai dari tenaga dalamnya namun perisai tersebut tetap bisa di hancurkan oleh serangan Yue Lian. Pisau angin menghantam tubuh ketua perompak gunung hingga membuat tubuhnya terbelah menjadi dua. Kedua matanya terbelalak tidak percaya ia akan mati di tangan seorang pendekar yang sangat muda. Semua penduduk yang melihat kejadian tersebut merasa sedikit ngeri. Banyak prempuan yang tidak tahan akhirnya pinsan dan ada juga yang muntah mutah karena pemandang yang tidak lasim tersebut.
"Mulai dari sekarang kalian akan hidup tentram tanpa adanya ancaman lagi." Kata Yue Lian.
"Pendekar Muda terimah kasih telah membantu kami!! Kami tidak tahu bagaimana cara kami membalas kebaikan pendekar muda. Kami mohon kepada pendekar muda untuk tinggal beberapa hari di desa kami untuk menghadiri jamuan dari kami sebagai ucapan terimah kasih dari kami." Kata seorang pria paruh baya yang terlihat sebagai kepala desa dari desa itu.
"Terimah kasih atas undangan anda. Tetapi aku sedang terburu buru. Aku akan pergi sekarang juga menuju ke lembah petir." Jawab Yue Lian sambil menolak ajak kepala desa itu.
"Baiklah jika pendekar muda tidak ada waktu. Mungkin dilain hari saja anda harus berhati hati jika sampai di sana. Karena di lembah petir terdapat singa petir yang berdiam di sana."
"Terimah kasih atas informasi yang kepala desa berikan. Aku akan berangkat saat ini juga sebelum matahari terbenam."
Yue Lian meninggalkan desa itu. Tidak beberapa lama ia akhirnya tiba di depan pintu masuk lembah petir. Namun karena hari sudah malam Yue Lian memutuskan untuk bermalam di luar lembah petir terlebih dahulu sebelum masuk kedalam lembah tersebut sambil memulihkan stamina yang terkuras akibat terus berlari dan bertarung melawan perompak gunung itu.
setelah matahari terbit dan stamina yang di miliki Yue Lian telah pulih. Yue Lian memutuskan untuk memasuki lembah petir tapi sebelum itu ia sarapan dulu sebelum masuk kedalam lembah petir.
Setelah sarapan dengan beberapa potong roti kering Yue Lian masuk kedalam lembah petir. Setelah masuk kedalam lembah petir Yue Lian di kejutkan oleh seekor tikus petir yang tiba tiba lari keluar dari semak belukar.
"Tuan. Cepat ikuti tikus petir itu!" Kata Xian yang tiba tiba muncul.
"Kenapa? Mengapa aku harus mengikutinya?" Tanya Yue Lian penasaran.
"Tidak usah banyak tanya. Celat ikuti dia, nanti akan Xian jelaskan." Jawab Xian.
Mendengar perkataan Xian. Yue Lian Akhirnya mengikuti tikus petir itu.
Setelah mengikutinya dalam beberapa menit Yue Lian tiba di sebuah tempat di pusat lembah petir. Disana ia melihat sambaran petir yang terus menerus menghantam tanah hingga terasa bergetar.
"Sebaiknya tuan berlatih di tempat ini terlebih dahulu. lebih baik tuan mencapai tingkat selanjutnya sebelum mencari rumput petir. karena tanaman itu di jaga oleh singa petir." kata Xian.
"baiklah kalau begitu!! tapi aku harus melakukan apa?" tanya Yue Lian.
#ART SEASON 1 SELESAI.
TERIMAH KASIH ATAS DUKUNGANNYA SEMUA
KAMI PASTI AKAN MEMBERIKAN YANG TERBAIK KEPADA PARA PEMBACA SEMUA.
TERUS DUKUNG KAMI DI
☆{PTT}☆ PENDEKAR TANPA TANDING.
DENGAN CARA LIKE, COMENT, DAN VOTE. AGAR KAMI SEMAKIN SEMANGAT DALAM UNTUK UP EPISODE EPISODE TERBARU.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
putra bayu lindu
kreen thooor mantaaap❤❤❤
2025-04-19
0
Udin Baharuddin
lanjut thor dan semangat sllu thor buat nulis ceritax
2022-01-22
0
Febryana Sari102
terlalu ngebut Thor cerita nya...
2021-04-22
0