Sepulang dari danau, Naira langsung pulang, ya walaupun agak ragu sih, karena yakin mamanya pasti mengeluarkan ceramahnya.
"Assalamualaikum" teriak Naira saat telah sampai dirumah.
Ceklek.
"Kakak!" seru Naira tersenyum senang.
"Kamu dari mana Hem? Jam segini baru pulang" omel Vino.
"Maaf kak namanya juga anak muda" ucap Naira cekikikan.
"Wait?? Kok baju kamu beda sih? Perasaan pas kamu pergi gak pake baju ini deh" ucap Vino dengan tatapan intens.
"Kakak, adiknya pulang bukannya disambut, malah diintrogasi, kakak udah ganti profesi apa?" jawab Naira memberenggut kesal.
Vino pun mengajak Naira untuk masuk kedalam, dan Naira langsung merebahkan tubuhnya di sofa.
"Huhhh enaknya" ucap Naira memejamkan matanya.
"Kamu belum jawab pertanyaan kakak!" Kesal Vino.
"Tadi tuh aku kecebur di danau kak" ucap Naira santai. Membuat Vino membulatkan matanya sempurna.
"Kecebur didanau? Terus sekarang kamu gapapa kan? Ada yang luka gak? Atau gimana?" Tanya Vino beruntun.
"Ihh kak apaan sih, aku cuma kecebur doang kali. Lagian tuh danau dangkal, jadi gapapa deh" ucap Naira masih santai.
"Astaga kamu ini, gimana kalau terjadi apa apa sama kamu?" Ucap Vino memijit pelipisnya yang mendadak pusing.
"Aduh kak ngomelnya nanti aja ya, kaki aku pegel nih. Mana tadi kena hukuman, sial banget hari ini" gerutu Naira.
"Kena hukuman?" Ucap Vino menaikkan sebelah alisnya.
"Hehehe piss" ucap Naira lalu segera pergi menuju kamarnya. Sedangkan Vino hanya menggelengkan kepalanya.
"Dasar!" Umpat Vino.
"Eh mama, lagi ngapain mah?" Tanya Naira tanpa dosa, saat melihat mamanya yang telah berdiri sambil bersedekap tangan didepan kamarnya.
"Kamu darimana aja? Gak liat nih jam sudah jam Lima, kamu itu perempuan, jangan biasakan keluyuran, dan kenapa baju kamu diganti?" Tanya mama Indri beruntun.
"Mah, mama denger gak?" Tanya Naira.
"Papa pulang" lanjut Naira dan segera menerobos masuk kedalam kamarnya dan menguncinya.
"Nairaaa!!!" Kesal mama Indri.
"Astaga, gak kakak, gak mama sama aja!" Umpat Naira lalu merebahkan tubuhnya dikasur empuknya.
Ya mama Indri dan Vino sangat posesif pada Naira. Walaupun caranya berbeda. Mama Indri selalu ngomel-ngomel saat khawatir dengan Naira, tapi kalau Vino dia menunjukkan dengan perhatian dan kasih sayang terhadap adik perempuannya.
*************************
Makan malam telah tiba, semua keluarga telah berkumpul dimeja makan.
"Mah, tadi Naira kecebur didanau" ucap Vino yang langsung dapat tatapan tajam dari Naira.
"Hah kecebur? Kok bisa?" Ucap mama Indri langsung khawatir.
"Bisa aja mah" jawab Naira santai.
"Terus sekarang kamu gak papa sayang? Ada yang luka gak? Atau sakit gitu?" Tanya papa Nevan.
"Ga ada pah, orang aku gapapa, Kakak aja yang terlalu heboh" elak Naira.
"Lain kali hati hati sayang, gimana nanti kalau terjadi sesuatu yang tidak diinginkan?" Peringat papa Nevan.
"Iya pah, tadi juga ada yang nolongin kok" ucap Naira.
"Hah! Siapa?" Tanya Vino.
"Yee keppo!" Balas Naira menjulurkan lidahnya.
"Astaga!" Ucap Vino berdecak sebal.
"Satria kamu kenapa daritadi diem Mulu?" Tanya Vino.
"Sariawan mungkin" jawab Naira.
"Eh sembarangan kalau ngomong!" Sahut Satria tak terima.
"Hmm gue tau, pasti lagi mikirin pacar kan?" Tebak Naira, membuat Satria melototkan matanya.
"Apaan sih kak, jangan fitnah deh!" Kesal Satria. Karena memang Satria selalu sibuk dengan pacarnya. Dia bukan tipe orang yang suka berganti ganti cewek. Dia hanya setia pada satu orang, dan akan terus memikirkannya.
"Fitnah apaan, itu tuh FAKTA!" seru Naira.
"Astaga kalian kenapa selalu bertengkar sih" ucap papa Nevan memijit pelipisnya.
.
.
.
.
.
.
Untuk diawal part, mungkin ngebosenin 🙄 tapi ikuti aja terus ceritanya 😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments